Teknologi Kesehatan
1
dalam perkembangan ilmu kedokteran, maka Islam memiliki kontribusi yang
sangat besar, termasuk menjadi pelopor ilmu kedokteran, dan berkembang
pesatnya ilmu tersebut pada masa kegemilangannya.
Ilmu kedokteran di era modern saat ini masih terus berkembang begitu
mengagumkan. Ilmu kedokteran juga tidak pernah lepas dari sejarah
kegemilangan Islam di masa lampau. Sudah banyak sekali bukti adanya tokoh-
tokoh kedokteran muslim yang pada masa kejayaan Islam menuliskan begitu
banyak karya serta melahirkan metode pengobatan seperti pembedahan.
2
wilayah yang luas, dari Spanyol hingga In Spanyol hingga India, dan menjadi
pusat ilmu dia, dan menjadi pusat ilmu pengetahu pengetahuan dan budaya
dunia. Umat Islam mewarisi dan mengem budaya dunia. Umat Islam mewarisi
dan mengembangkan bangkan ilmuilmu dari peradaban sebelumnya, seperti
Yunani, Romawi, Persia, India, dan Cina, serta menciptakan ilmu-ilmu baru yang
orisinal dan inovatif.
3
medis baru. Era kejayaan peradaban Islam ini telah melahirkan sejumlah dokter
telah melahirkan sejumlah dokter terkemuka dan berpengaruh di dunia
kedokteran, hingga sekarang.
4
Avicenna (Ibn Sina) yang memiliki nama asli Abu Ali al-Husayn ibn
Abdullah ibn Al-hasan ibn Ali ibn Sina, dilahirkan di kota kecil yang sekarang
menjadi bagian dari Afganistan. Ibn Sina menguasai beberapa ilmu selain ilmu
kedokteran, yaitu psikologi, farmakologi, geologi, fisika, astronomi dan kimia.
Beliau disebut sebagai bapak kedokteran, menulis bukuyangberjudul“The Canon
of Medicine”,sebuahikhtisarpengetahuan medis kontemporer dari dunia Islam
yang dipengaruhi oleh tradisi sebelumnya termasuk pengobatan Yunani-Romawi
(khususnya Galen), digunakan menjadi rujukan di berbagai universitas Eropa
pada abad pertengahan.
Ibn Zuhr (Avenzoar, 1094-1162 M), adalah ahli bedah yang melakukan
eksperimen pertama kali, dia menguji hewan untuk melakukan pembedahan
otopsi postmortem kemudian dia lakukan kepada manusia. Dia menjelaskan
tentang penyakit perikarditis, mediastinitis dan kelumpuhan (paralisis) faring.
5
Mansur ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Yusuf Ibnu Ilyas (1380-1422 M)
adalah seorang dokter yang menulis buku ilustrasi warna untuk anatomi tubuh
manusia.
6
Penelitian dan pengembangan adalah proses yang melibatkan eksperimen,
observasi, analisis, dan inovasi dalam mencari dan menemukan solusi untuk
berbagai masalah kesehatan. Namun, pada masa kini, banyak umat Islam yang
kurang mendukung dan memberikan fasilitas untuk penelitian dan
pengembangan. Anggaran, peralatan, laboratorium, dan bantuan yang diberikan
untuk penelitian dan pengembangan seringkali tidak cukup dan tidak memenuhi
standar. Akibatnya, peneliti dan pengembang Islam tidak memiliki kesempatan
dan kemampuan yang optimal dalam menghasilkan karya dan optimal dalam
menghasilkan karya dan penemuan yang bermanfaat dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan.
7
dan teknologi kesehatan. Umat Islam yang sibuk dengan konflik, perpecahan,
dan penjajahan tidak memiliki waktu, tenaga, dan pikiran yang cukup untuk
mengurus dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Bahkan, banyak ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang dimiliki umat
Islam yang hilang, rusak, atau dicuri akibat konflik, perpecahan, dan konflik,
perpecahan, dan penjajahan.
8
Memperkuat pendidikan Islam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: (a)
Meningkatkan kualitas guru dalam mendidik. Guru adalah faktor utama dalam
keberhasilan pendidikan. Guru harus memiliki pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, sikap, dan kebiasaan yang baik, serta mampu menumbuhkan dan
mengembangkan kreativitas dalam mengajar. Guru juga harus menguasai materi
pelajaran, metode pembelajaran, dan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien.
(b) Mengembangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan zaman. Kurikulum dan materi pembelajaran harus relevan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya, serta
mengandung nilai-nilai Islam yang universal dan kontekstual. Kurikulum dan
materi pembelajaran juga harus menyeimbangkan antara aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik, serta mengintegrasikan antara pendidikan formal, nonformal,
dan informal. (c) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Sarana dan prasarana pendidikan adalah alat bantu yang mendukung proses
pembelajaran dan pengajaran. Sarana dan prasarana pendidikan harus lengkap,
modern, dan berkualitas, serta sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Sarana dan prasarana pendidikan meliputi gedung, ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, media pembelajaran, fasilitas olahraga, dan lain-lain. (d)
Mendorong partisipasi dan kerjasama antara semua pihak yang terkait dengan
pendidikan Islam. Pihak yang terkait dengan pendidikan Islam meliputi
pemerintah, masyarakat, orang tua, lembaga pendidikan, organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha, dan media massa. Semua pihak harus memiliki
komitmen, tanggung jawab, dan peran yang jelas dalam mendukung dan
mengembangkan pendidikan Islam. Kerjasama antara pihak-pihak tersebut harus
dilakukan secara sinergis, harmonis, dan profesional.
9
Muslim. Kepemimpinan Muslim adalah kepemimpinan yang berdasarkan pada
ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah. Kepemimpin
Kepemimpinan Muslim juga an Muslim juga harus memiliki visi, misi, strategi, dan
tindakan yang tindakan yang sesuai dengan kepentingan umat Islam dan
kemanusiaan.
10
Ketiga, menggalakkan toleransi antar umat beragama. Islam adalah
agama yang mengajarkan toleransi antarumat beragama, sebagaimana
tercantum dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Islam menghormati kepercayaan dan
keyakinan orang lain, selama mereka tidak memerangi atau mengusir umat Islam
dari tanah air mereka. Islam juga mengakui adanya ahlul kitab, yaitu orang-orang
yang mengikuti kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah sebelum Al-Qur'an, seperti
Taurat dan Injil. Islam bahkan memberikan perlakuan khusus kepada ahlul kitab,
seperti boleh menikah dengan mereka, boleh makan makanan yang mereka
sembelih boleh berdebat dengan mereka dengan cara yang baik.
11
membantu, mendukung, dan melindungi satu sama lain, baik dalam hal ibadah,
dakwah, maupun urusan dunia. Dengan kerjasama dan solidaritas, umat Islam
juga akan mampu bersatu dan berdiri tegak di tengah-tengah persaingan dan
konflik global. (d) Meningkatkan kontribusi dan kreativitas. Kontribusi dan
kreativitas adalah buah dari iman, ilmu, akhlak, dan kerjasama. Dengan
kontribusi dan kreativitas, umat Islam akan memberikan manfaat dan nilai
tambah bagi diri mereka sendiri, umat Islam, dan umat manusia secara
keseluruhan. Dengan kontribusi dan kontribusi dan kreativitas, umat Islam juga
akan menunjukkan prestasi dan kemajuan di berbagai bidang, seperti ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sosial, politik, dan ekonomi.
12
Salah satu cara untuk mengembalikan kejayaan umat Islam adalah
melalui pengembangan ekonomi melalui kewirausahaan. Dalam era globalisasi
ini, menjadi pengusaha yang sukses sangat penting dan dapat memberikan
sumbangsih besar bagi umat Islam. Berikut sumbangsih besar bagi umat Islam.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat berapa langkah yang dapat
dilakukan untuk memajukan ekonomi umat Islam melalui kewirausahaan: (a)
Mengembangkan minat dan kemampuan kewirausahaan. Minat dan kemampuan
kewirausahaan adalah modal dasar untuk menjadi pengusaha yang berhasil.
Umat Islam harus memiliki Islam harus memiliki semangat dan motivasi yang
tinggi untuk berwirausaha, serta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk mengelola usaha. Umat Islam juga harus memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai dengan etika dan moral Islam, seperti jujur, amanah,
profesional, dan bertanggung jawab. (b) Membangun jejaring dan kerjasama.
Jejaring dan kerjasama adalah kunci untuk mengembangkan usaha dan
meningkatkan daya saing. Umat Islam harus Islam harus mampu menjalin
hubungan yang baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok, mitra,
kompetitor, pemerintah, masyarakat. Umat Islam juga harus mampu bekerja
sama dengan sesama pengusaha Muslim, baik dalam skala lokal, skala nasional,
maupun internasional, untuk saling mendukung dan memberdayakan satu sama
lain. (c) Memanfaatkan teknologi dan inovasi. Teknologi dan inovasi adalah faktor
yang menentukan keberhasilan dan keunggulan usaha di era digital. Umat Islam
harus mampu memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas,
efisiensi, dan produktivitas usaha, serta untuk efisiensi, dan produktivitas usaha,
serta untuk menciptakan produk dan jasa yang ciptakan produk dan jasa yang
baru dan unik. Umat Islam juga harus mampu mengadaptasi dan mengantisipasi
perubahan dan tantangan yang terjadi akibat perubahan dan tantangan yang
terjadi akibat perkembangan teknologi dan inovasi. (d) Mengedepankan nilai-nilai
Islam. Nilai-nilai Islam adalah m adalah pondasi dan tujuan dari pondasi dan
tujuan dari usaha yang dilakukan oleh umat Islam. Umat Islam harus
mengedepankan nilainilai Islam dalam setiap aspek usaha, seperti produk,
proses, pasar, dan manajemen. Umat Islam harus menjadikan usaha sebagai
sarana untuk beribadah, bersedekah, berdakwah, dan berjihad di jalan Allah.
Umat Islam juga harus menjadikan usaha sebagai sarana untuk
mensejahterakan diri, keluarga, masyarakat, dan umat. (e) Menyumbang untuk
13
kemaslahatan umum. Kemaslahatan umum adalah dampak umum dan kontribusi
dari usaha yang dilakukan oleh umat Islam. Umat Islam harus menyumbang
untuk kemaslahatan umum, baik secara materi maupun non-materi, melalui
usaha yang mereka jalankan. Umat Islam harus berusaha untuk menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan,
memperbaiki lingkungan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan umat.
14
Pada masa itu, umat Islam menghasilkan banyak karya ilmiah dan
penemuan penting di berbagai bidang, seperti matematika, astronomi, fisika,
kimia, biologi, kedokteran, farmasi, geografi, sejarah, sastra, seni, arsitektur, dan
lain-lain. Umat Islam juga mengembangkan sistem pendidikan, perpustakaan,
observatorium, rumah sakit, dan industri, yang menjadi contoh dan sumber
inspirasi bagi dunia.
Oleh sebab itu, kita harus berusaha untuk mengembalikan semangat dan
tradisi keilmuan dan teknologi umat Islam, dengan belajar dan meneliti berbagai
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta mengaplikasikannya untuk
kemaslahatan umat dan masyarakat. Kita juga harus mengambil manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di teknologi yang ada di dunia, tanpa
meninggalkan nilai-nilai Islam dan identitas kita sebagai muslim.
15
DAFTAR PUSTAKA
Imi, Z. (2012). Islam Sebagai Landasan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan, 15 (1), 95-106.
16
LAMPIRAN
https://doi.org/10.21093/lj.v14i1%20JUNI.210
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/alurwatul/article/view/7849
https://doi.org/10.53563/ai.v2i2.43
17