Anda di halaman 1dari 13

DESIAN PEMBELAJARAN PAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

DOSEN PENGAMPU :
Drs.H.Marsih Muhammad .,M.Ag

Di susun oleh

Nama : Agung Wibisono


Nim : 12001160

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI


FALKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama : MTs Hidaytul Muslimin


MataPelajan : SKI
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : KejayaanIntelektual Ilmuwan dan Ulama Islam Daulah Abbasiyah
Sub Materi : Ilmuwan Muslim Bidang Kedokteran Masa Daulah Abbasiyah
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit(1Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Menganalisis pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan model card shot, diharapkan:
1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap menjalankan nilai-nilai Islam dari perkembangan
peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah dengan baik dan benar
2. Peserta didik mampu menerapkan sikap produktif dan inovatif dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan baik dan benar.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi biografi tokoh ilmuwan muslim bidang kedokteran pada
masa Dinasti Abbasiyah dengan baik dan benar.
4. Peserta didik mampu merinci karya para ilmuwan muslim bidang kedokteran pada masa Dinasti
Abbasiyah dengan baik dan benar.
5. Peserta didik mampu menelaah peranan tokoh ilmuwan muslim bidang kedokteran pada masa
Dinasti Abbasiyah dengan baik dan benar.
6. Peserta didik mampu membuat resume tentang biografi dan karya para ilmuwan muslim pada
masa Daulah Abbasiyah dengan baik dan benar.

C. KOMPETENSI DASAR (KD)


1.3 Menghayati nilai-nilai Islam dari perjuangan tokoh ilmuwan muslim Ali bin Rabban At-Tabari,
Ibnu Sina, Ar-Razi (ahli kedokteran), Al-Kindi, Al-Gazali, Ibnu Maskawaih (ahli filsafat), Jabir
bin Hayyan (ahli kimia), Muhammad bin Musa al- Khawarizmi (ahli astronomi) dan perannya
dalam kemajuan peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah.
2.3 Menjalankan sikap produktif dan inovatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.3 Menganalisis tokoh ilmuwan muslim Ali bin Rabban At-Tabari, Ibnu Sina, Ar-Razi (ahli
kedokteran), Al-Kindi, Al-Gazali, Ibnu Maskawaih (ahli filsafat), Jabir bin Hayyan (ahli
kimia), Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (ahli astronomi) dan perannya dalam kemajuan
peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah.
4.3 Mengolah informasi dari biografi dan karya para ilmuwan muslim pada masa Daulah Abbasiyah.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.3.1 Menunjukkan sikap menjalankan nilai-nilai Islam dari perjuangan tokoh ilmuwan muslim
bidang kedokteran pada masa Dinasti Abbasiyah.
2.3.1 Menerapkan sikap produktif dan inovatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.3.1 Mengidentifikasi biografi tokoh ilmuwan muslim bidang kedokteran pada masa Dinasti
Abbasiyah.
3.3.2 Merinci karya para ilmuwan muslim bidang kedokteran pada masa Dinasti Abbasiyah.
3.3.3 Menelaah peranan tokoh ilmuwan muslim bidang kedokteran pada masa Dinasti Abbasiyah.
4.3.1 Membuat peta konsep tentang biografi dan karya para ilmuwan muslim pada masa Daulah
Abbasiyah.
E. MATERI PELAJARAN
Ilmuwan Muslim Masa Daulah Abbasiyah
Semangat para ilmuan muslim untuk mewujudkan ide-ide cemerlang melalui penemuan, karya-
karya ilmiah tergambar dari berkembangnya ilmu pengetahuan pada masa itu. Kondisi, situasi, dan
dukungan penguasa membuat iklim, tradisi dan budaya ilmiah melaju begitu cepat.
Daulah Abbasiyah yang berkuasa selama lima setengah abad, adalah salah satu pemerintahan
dalam sejarah Islam yang sangat mementingkan usaha pengembangan intelektual ilmu pengetahuan
dan peradaban Islam. Usaha ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para ilmuan. Bentuk usaha
pengembangan ilmu pengetahuan itu di antaranya mencari naskah-naskah yang berisi ilmu
pengetahuan dan peradaban untuk dimiliki kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Untuk mengetahui peran ilmuan muslim dan peran besar mereka dalam rangka menciptakan
kejayaan intelektual Islam, mari membaca teks-teks wawasanku berikut.

Suasana di dalam Baytul Hikmah, tempat ilmuan berkumpul mengkaji dan


meneliti.

Perhatian serius khalifah Daulah Abbasiyah terhadap perkembangan ilmu


pengetahuan, memberi kesempatan luas para ilmuan untuk berkarya.
Semangat para ulama mengkaji dan melakukan penelitian demi kejayaan
intelektual Islam.

a. Ilmuan Bidang Kedokteran


Minat orang Arab terhadap ilmu kedokteran diilhami oleh hadits Nabi Muhammad Saw yang
membagi pengetahuan ke dalam dua kelompok : teologi dan kedokteran. Para penulis utama
bidang kedokteran itu adalah orang Persia yang menulis dalam bahasa Arab: Ali At-Thabari, Al-
Razi, dan Ibnu Sina.

1) Ali Ibnu Rabban At-Thabari (Dokter Masyhur Abad Klasik)


Ali bin Sahl Rabban At-Thabar lahir tahun 838 M. Pada awalnya seorang yang beragama
Kristen dari Tabaristan, ia masuk Islam dan menjadi dokter pribadi khalifah Al-Mutawakkil.
Ayahnya adalah seorang dokter dan penulis kaligrafi yang hebat, dan dari ayahnya Ali At-
Thabari pertama kali belajar ilmu kedokteran. Ali At-Thabari wafat tahun 870 M.
Ali At-Thabari tidak hanya ahli dalam bidang ilmu kedokteran, ia juga ahli astronomi,
filsafat, matematika, dan sastra. Ali At- Thabari mahir berbahasa Arab dan Yunani, beliau juga
terkenal sebagai tokoh ilmuan pertama yang menulis ensiklopedia kesehatan (Firdaus Al-
Hikmah). Salah seorang muridnya yang terkenal adalah Zakaria Ar-Razi.
Karya-karya Ali At-Thabari di antaranya :
- Firdaus Al-Hikmah : merupakan ensiklopedia kesehatan yang memuat di dalamnya
tentang obat-obatan dan cabang ilmu kesehatan. Buku ini ditulis pada tahun 850 M dan
terdiri dari tujuh jilid.
- Din Ad-Daulah : sebuah kitab membahas tentang agama dan negara.
- Hifzussihhah : sebuah buku yang menjelaskan cara menjaga kesehatan, dan masih banyak
yang lainnya.

2) Ar-Razi (Penemu Penyakit Cacar Air dan Darah Tinggi)


Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi. Dilahirkan di kota
Rayy, Thehran, ibukota Iran. Di Baghdad, dikenal sebagai kepala dokter di rumah sakit besar
yang ia dirikan sendiri.
Ar-Razi juga merupakan penulis paling produktif, semasa hidupnya ia menulis tidak
kurang dari 200 karya ilmiah.
Diantaranya adalah :
o Al-Hawi (buku yang komprehensif) : buku ini dianggap sebagai karya utama Ar-Razi
dalam bidang kedokteran, yang pertama kali diterjemahkan ke bahasa Latin oleh seorang
dokter Yahudi Sisilia, Faraj bin Salim pada 1279 M.
o Al-Judari wal Hasbah : buku ini membahasa tentang penyakit cacar air, campa, dan
bisul serta dipandang sebagai mahkota dalam literatur ilmu kedokteran. Buku ini pertama
kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Vanesia pada tahun 1565 M.
Karya-karya besar Ar-Razi menjadi rujukan utama bagi pengembangan ilmu kedokteran
di masa-masa mendatang. Buku- buku karya Ar-Razi banyak dijumpai di perpustakaan
universitas di Eropa, dan digunakan sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran di Barat.
Masih banyak lagi karya-karya
besar Ar-Razi yang sangat berarti bagi
perkembangan ilmu kedokteran, di
antaranya adalah :
- Small-pox (penyakit cacar). Ia merupakan sarjana Islam pertama yang meneliti penyakit ini.
Ia lah yang membagi penyakit ini menjadi dua bagian; cacar air (variola) dan cacar merah
(vougella). Penemuan ini melambungkan namanya dalam dunia kedokteran.
- Air Raksa (Hg). Salah satu penemuan Ar-Razi yang sangat berguna dalam dunia medis.
- Diagnosa Hypertensi. Ar-Razi adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan
diagnosis terhadap hypertensi (darah tinggi). Metode pengobatannya tergolong khas, yaitu
dengan pemanasan syaraf. Ia juga melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sudah
amat populer saat ini.

3) Ibnu Sina (di Barat dikenal dengan nama Aveciena)


Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Ali bin Sina. Orang Arab
memberinya gelar Syaikhurrais (pemimpin orang terpelajar). Lahir pada tahun 980 M, dan
wafat tahun 1037 M. dianugrahi dengan kemampuan luar biasa untuk menyerap dan
memelihara pengetahuan. Sarjana Islam dari Persia ini membaca buku-buku di perpustakaan
besar milik raja dan pada usia 21 tahun mulai menulis buku.
Sebagai dokter, Ibnu Sina lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu
menguatkan aspek rohani dan jasmani pasien dalam pengobatannya. Dalam pandangannya,
makanan, minuman, temperatur, polusi udara, limbah, keseimbangan pikiran
dan gerak tubuh mempunyai pengaruh terhadap kesehatan manusia. Semua yang dikatakan
Ibnu Sina terbukti dan menjadi masalah utama atas kesehatan manusia saat ini.
Karya-karya Ibnu Sina dalam bidang ilmu kedokteran antara lain :
- Al-Qanun Fi Thibb : yang artinya “dasar-dasar ilmu kedokteran”. Buku ini berabad-abad
telah menjadi buku yang menguasai dunia pengobatan di Eropa dan menjadi buku sumber
kedokteran di Prancis. Di dalam buku ini menjelaskan tentang pembengkakan pada paru-
paru dan mengenali potensi penularan wabah penyakit saluran pernafasan, asma dan TBC
melalui pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui udara dan air. Obat-obatan
yang disebut dalam buku ini tidak kurang dari 760 macam obat untuk beragam penyakit.
- As-Syifa : berisi tentang cara pengobatan, termasuk tentang pengobatan penyakit syaraf.

PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik Model Pembelajaran : Card Shot

F. MEDIA PEMBELAJARAN
Papan tulis, Spidol, Kertas manila, Kartu, dan Double Tape

G. SUMBER BELAJAR
1. Buku: Direktorat KSKK Madrasah. 2019. Sejarah Kebudayaan Islam: Buku Siswa Kelas
VIII Direktorat Kementrian Agama Republik Indonesia. Jakarta
2. Buku: Direktorat KSKK Madrasah. 2019. Sejarah Kebudayaan Islam: Buku Siswa Kelas
VIII Direktorat Kementrian Agama Republik Indonesia. Jakarta

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan Waktu
Pembuka 1.1 Orientasi 10 menit
1.1.1 Guru mengucapkan salam, menanya kabar peserta didik dan membaca doa secara bersama-sama

untuk memulai pembelajaran.


1.1.2 Guru mengecek kesiapan peserta didik meliputi kerapian berpakaian, kebersihan kelas,
dan perlengkapan belajar.
1.1.3 Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
1.1.4 Guru beserta peserta didik menyanyikan shalawat untuk rileksasi.
1.2 Apersepsi dan Pre Test
1.2.1 Guru mengajukan pertanyaa tentang materi yang lalu dan mengaitkannya dengan materi
yang sekarang.
1.3 Motivasi Awal
1.3.1 Guru memotivasi peserta didik dengan menjelaskan pentingnya mempelajari ilmuwan muslim
bidang kedokteran masa Daulah Abbasiyah dan manfaat dari mempelajari materi tersebut bagi
kehidupan peserta didik.
1.3.2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 2.1 Mengamati 60 menit
2.1.1 Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar-gambar tokoh ilmuwan muslim bidang
kedokteran masa Daulah Abbasiyah.
2.1.2 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang biografi dan karya para ilmuwan muslim masa
Daulah Abbasiyah.
2.2 Menanya
2.2.1 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
2.2.2 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang tokoh ilmuwan muslim bidang kedokteran
masa Daulah Abbasiyah (jika tidak ada yang bertanya, guru menyiapkan pertanyaan).
2.3 Mencoba
2.3.1 Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut di dalam buku
referensi yang relevan.
2.3.2 Guru meminta peserta didik untuk mencatat jawaban-jawaban berdasarkan hasil dari membaca.
2.4 Mengasosiasi
2.4.1 Guru dan peserta didik berdiskusi dan mengelola informasi untuk merumuskan
jawaban yangbenar.
2.4.2 Guru menyiapkan materi yang akan dijadikan bahan diskusi yaitu tokoh Ali Ibnu Rabban At-
Thabari, Ar-Razi, dan Ibnu Sina.
2.4.3 Guru mengajak peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran melalui model card shot.
2.4.4 Guru membagikan kartu kepada peserta didik.
2.5 Mengkomunikasikan
2.5.1 Guru menjelaskan cara bermainnya dan mengarahkan peserta didik untuk mencocokkan
kartu yang telah diberikan dengan kartu yang telah ditempel di papan tulis.
2.5.2 Guru memberikan waktu 5 menit kepada peserta didik untuk mencocokkan kartu tersebut.
2.5.3 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dimulai dari baris pertama sampai
baris keempat untuk menempelkan kartu sesuai dengan bagian kartu yang ada di papan
tulis.
2.5.4 Guru bersama peserta didik mengoreksi kesesuaian dari semua kartu tersebut.
Penutup 3.1 Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai materi ilmuwan muslim 10 menit
bidang kedokteran masa Daulah Abbasiyah.
3.2 Guru beserta peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi dari hasil pembelajaran yang sudah
dilakukan.
3.3 Guru memberikan post tes dalam bentuk tes tertulis (pilihan ganda).
3.4 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Prosedur penilaian
a. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian Sikap Spiritual : Observasi
Instrumen Penilaian Sikap : Lembar Pengamatan Sikap Spiritual

Teknik Penilaian Sikap Sosial : Observasi


Instrumen Penilaian Sikap : Lembar pengamatan sikap sosial
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis (Pilihan Ganda)
Instrumen Penilaian Pengetahuan : Lembar Penilaian Pengetahuan

c. Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian Keterampilan : Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Mengetahui Kubu Raya, 18 Oktober 2022

Dosen pengampu Agung wibisono

Anda mungkin juga menyukai