Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


BIOGRAFI ILMUWAN MUSLIM

DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN AKUNTANSI 2016 B

1. Guntur Mahensa (16080304010)


2. Muhammad Saeful Maulana (16080304030)
3. Nurvia Dwi Rahmawati (16080304052)
4. Veronika Mardiana (16080304072)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017
BIOGRAFI ILMUWAN MUSLIM

1. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razy

Di dunia Barat dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup
antara tahun 864 930. Ar-Razy juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap
sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Razy, Teheran pada tahun 251
H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razy sejak muda telah mempelajari filsafat,
kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin
Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Razy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai
seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad.

Ar-Razy merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. ar-Razy
diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi asma, dan ilmuwan
pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas.
Ar-Razy juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme
tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat
peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razy juga mengembangkan obat-obatan yang
berasal dari merkuri. Semasa hidupnya ia menulis tidak kurang dari 200 buku ilmiyah. Karya
Zakaiya Ar-Razy antara lain sebagai berikut:
1. AL-HAWI (buku penyuluhan); buku ini dianggap sebagai buku induk dalam
bidang kedokteran
2. Ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 10 jilid, jilid ke 9 buku ini di tulis
bersama Al-Qanun Fi Al-Tibl karya Ibnu Shinna
3. ALJUDARI WAL HASABAH (cacar dan campak)
4. AL-KYMIA merupakan buku acuan penting dalam ilmu kimiya
5. AL-ASRAR (rahasia-rahasia)
Karya-karya besar ar-raji tersebut merupakan buku rujukan penting dalam perkembangan
dunia kedokteran. Saat itu dan untuk masa-masa berikutnya. Buku-buku karya banyak di
jumpai di musium-musium Eropa dan banyak digiunakan sebagai buku rujukan untuk dunia
kedokteran di dunia Barat. Selain itu banyak sekali penemuan monumental Ar-razi yang
sangat berarti bagi perlembangan ilmu kedokteran di antaranya:
1. Small-fox (penyakit cacar). Penemuan ini melembungkan namanya dalam dunia
medis, sebab ia adalah sarjana pertama yang meneliti penyakit tesebut. Ia membedakan
penyakit ini menjadi penyakit air (variola) dan cacar merah (vougella).
2. Air raksa (HG) yaitu salah satu penemuan besar beliau dan banyak manfaatnya di
dunia kedokteran.
3. Diagonsa Hipertensi ar-Razy adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan
diagonsa terhadap hipertensi (darah tinggi). Ia melakukan penelitian dan pengobatan kepala
pening dengan pemanasan saraf. Ia pun melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang
sekarang telah amat populer.
Tentang pengobatan yang telah di lakukan ar-razi salah seorang dokter dari Barat
mengatakan,ar-Razi mengobati penyakit kronos dengan cara seperti yang kita terapkan
dewasa ini, dan ia juga telah melakukan penjahitan pada luka-lika yang terbuka. Beliau juga
seorang dokter klinia yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-
Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia. Di dalam penelitiannya pada waktu itu
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis
hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping
itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan
sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang
pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox, Chemistry, Astronomy.

2. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965
Kairo 1039).

Beliau dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang
ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan
mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics. Sebagai pelopor di
bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon,
Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya
(jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan
pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit

3. Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan


Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia adalah
seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama. Ilmu
tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya,
(dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika,
Mekanika, dan sebagainya.
4. Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia Barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam
adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka,
sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan.
Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun Barat mengetahui dari buku-buku yang
ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya original mereka dapat diketahui
dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi adalah ilmuwan ahli ensiklopedi,
pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli
filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang
bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran

5. Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani
Seorang cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari
Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika.
Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, tak ada yang
sepandai Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-
pertanyaannya yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya. Ia
lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari
geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza).
Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.

6. Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah,
maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik
pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era
modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan
ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.

Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Kota
Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III
yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang
penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.

Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke
Andalusia.Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena
sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang
penulis dari perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan
seorang sufi. Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-
cuma. Dia sering kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap
melakukan pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia
merupakan orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.

Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al
Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah
Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai
tahun 976. Dia melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan
menggunakan kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan
irigasi. Selain itu dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan
dan pembangunan pasar.Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan
lagi.

Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan
ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser
tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa
kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam
semen. Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka
tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula.

Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka harus
digips.Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi menganjurkan seorang dokter
meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua asisten tersebut bertugas memegangi pasien
dari tarikan. Kemudian lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut
dengan balutan kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang
sendi sang pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya.

Hal ini juga harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya dalam proses
penarikan. Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan mendorong tulang
tersebut hingga tulang tersebut kembali ke tempatnya semula/ Setelah tulang lengan yang
bergeser tersebut kembali ke tempat semula, dokter harus melekatkan gips pada bagian tubuh
yang tulangnya tadi sudah dikembalikan.

Gips tersebut mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap.
Kemudian gips tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat.
Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan pasien
digantungkan ke leher selama beberapa hari. Sebab jika lengan tidak digantungkan, maka
lengan terasa sakit karena masih lemah kondisinya. Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan
membaik, maka gantungan lengan ke leher dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu sudah
benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik dan sudah tidak terasa begitu sakit lagi
maka buka semua balutan termasuk gips yang membalut tangan pasien. Tetapi jika tulang
yang bergeser tersebut belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat,
maka perban maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien
dibalut lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari
hingga lengan pasien benar-benar sembuh total.

Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi
penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya
proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi. Kitab Al
Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para
penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber
Theoricae nec non Practicae Alsaharavii. Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan
dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-
13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul
Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin
oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di
Cirurgia. Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang
mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini
menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.Al Zahrawi menjadi
pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia
meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia.
Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran
di seluruh Eropa.

7. Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi


al-Hanafi atau Abu Mansyur Almaturiddi
Seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di Maturid,
dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau berguru pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu
Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis tentang Mutazilah, Qarmati, dan Syiah.

8. Ibnu Rushd

Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan,
matematik,teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd adalah
ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan
sahaja berkembang luas di dunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di
Barat, beliau dikenal sebagai Ave Roes Ia juga ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani
kuno. Seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 Marrakesh, Maroko,
dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat,
kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-
karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga
kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang
Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai
Kadi (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan
komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad
pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi
Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.

9. IBNU MASSAWAYH (DOKTER SPESIALIS DIET)


Nama lengkapnya ABU ZAKARIYYA YUHANA IBNU MASAWAYH. Populer dengan
nama Ibnu masawayh adalah nama orang tuanya ia dokter termasyhur di abad 3H/9M
karirnya sebagai dokter ternama sejak zaman Harun Ar-Rasyid, khalipah Abbasiyah ke lima
hingga Al-Mutawakkil, khalipah ke sepuluh. Ia pernah bekerja sebagai dokter istana. Pasien-
pasiennya pada umumnya menganggap ia sebagai dokter spesialis diet karya-karya yang
paling penting Ibnu Masawayh adalah:
1. AN-Nawadir At-Tibbiya (sebuah kumpulan aporisme medis)
2. Kitab Al-Azmina (sebuah deskripsi tentang ragam musim sepanjang tahun)

10. Abu Nasir Al-Farabi

Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-950
Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga
mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan
sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music, salah satu
karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas.
Walaupun Al-Farabi lebih dikenal sebagai seorang fiolsof dari pada ilmuwan, namun karya-
karyanya banyak pula yang menyangkut selain bidang filsapat. Karya-karya besarnya di
bidang filsapat adalah
1. Organon, yaitu buku/risalah berisi komentar dan ulasan beliau tentang pikiran
Aristoteles tersebut kepada Bangsa Arab
2. Introduction section of logic yaitu sebuah buku tentang perkenalan/mukodimah
logika.
11. Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan,
Nishapur, Iran, 940 997 / 998)
Sebagai seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa
pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia juga
mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wfa sesuai dengan
namanya. Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen
dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri

12. Abul Qashim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti


Seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus
(Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007
M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki
terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel
konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan
triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil
kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.

13. Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi


Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini
ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan
membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar
besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol
dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu
tempat dengan tepat.

Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi
Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Rogers
Book yaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang
negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan
dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula
garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang
dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta Al Idrisi dan turut
menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.

14. Piri Reis


Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa
terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslim tersebut. Peta yang dibuat di
atas sepotong kulit rusa berukuran 9065 centimeter tersebut benar-benar digambarkan
lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar
yang dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya
para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut.

Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya
seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar
hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya ilmuwa muslim
bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit
tersebut memang sangat detail dan terperinci.

15. Omar Al-Khayym

Seorang penyair, ahli matematik, dan ahli astronomi. Kahyyam yang lahir: 18 Mei 1048 di
Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131 itu mempunyai nama asli
Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami. Khayam adalah
perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna pembuat khemah. Beliau paling dikenali
kerana himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam. Beliau memecahkan persamaan
pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam
matematika modern,

Sebagai penyair. ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan
alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah
asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary
Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi,
sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi,
sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.

16. Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui


Merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh
manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia
merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara
besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di
Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17
Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).

17. Abu Nashr Mansur


Dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang menguasai daerah itu. Ia kemudian menjadi
pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega penting para
matematikawan. Bersama mereka menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan
mendedikasikan karyanya pada orang lain. Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada
matematika, namun beberapa karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia memiliki
banyak tulisan penting pada trigonometri, yang dikembangkan dari tulisan Ptolomeus. Ia juga
memelihara karya Menelaus dari Alexandria dan mengerjakan kembali banyak teorema
Yunani. Ia meninggal di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.

18. Muhammad Asad atau Leopold Weiss


Seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa
Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu tafsir Al Quran
modern yakni The Message of the Quran. Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss
pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria(sekarang
bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam lingkungan keluarga Yahudi. Dia lahir di
Lemberg, Austria-Hongaria pada tahun 1900 dan meninggal di Spanyol pada tahun 1992.
Pendidikan agama yang ia enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar
dengan bahasa Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud,
Mishna, Gemara dan Targum.

19. Ibnu Bajjah


Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan filsuf dan
dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di
Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138.
Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert.
Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang
cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun
sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi
yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.

20. Jabir Ibnu Hayyan (813)


Ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat
laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah
asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary
Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi
sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi,
sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi,
sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses
tersebut.

21. Al Jahiz (869)


Menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Al-Jahiz lahir di Basra, Irak
pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli
zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang
mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan
Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah
berujar, Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita
lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta
mineral.

Al-Jahiz merupakan ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah teori
evolusi. Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap
kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup. Sejarah peradaban Islam mencatat,
Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup
(struggle for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus
berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup. Beliau dilahirkan dan dibesarkan di
keluarga miskin. Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga yang morat-
marit dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang
sains. Beliau bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari banyak hal,
seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, serta Al-Quran dan
hadist.

Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Menurutnya, lingkungan


dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Asal muasal
beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar
yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Dalam kitab itu dia menulis
tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai
ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu,
pada abad ke-9 M.

Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang
melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh terhadap
ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri. Karirnya sebagai penulis ia
awali dengan menulisnartikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus menulis
hingga menulis dua ratus buku semasa hidupnya. Pada abad ke-11, Khati al-Baghdadi
menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya dari Kitab al-Hayawan of Aristotle.
Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice & the
Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of eloquence and demonstration), Kitab
Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The book of dithyramb of concubines and ephebes), dan
Risalat mufakharat al-sudan ala al-bidan (Superiority Of The Blacks To The Whites).Suatu
ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal setelah lima puluh tahun
menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika ia berusia 93 tahun.

22. Abul Hasan Ali Al-Masudi


Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di
Baghdad, dia juga merupakan seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah
mengembara ke Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di
Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Masud.
Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Maadin al-Jawahir (Padang Emas dan Lombong Manikam)
yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya. Ia
menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai agama dan
penerangan geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku
terakhirnya

23. Nasir Al-Din Al-Tusi (12011274)


Adalah ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran yang dikenali sebagai ahli falsafah,
matematik, astronomi, teologi, serta pakar perubatan dan penulis, iaitu beliau adalah seorang
pakar dalam pelbagai bidang. Bidang lainnya: Astronomy, Non-Euclidean Geometry.

24. Al Farazi (790)


Perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu
astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang
serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.

25. Az Zahra (939)


Pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu
kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.

Daftar Pustaka :

Ahmad, KH. Jamil. 1984 Seratus Muslim Terkemuka (Terj) Cet 3. Jakarta: Pustaka
Firdaus.
Amin, Husayn Ahmad. 2001. Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam cet-6.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ningsih, Wahyu Murti. 2009. Biografi Para Ilmuan Muslim.
Yogyakarta: Insan Madani.
Natsir, Muhammad Arsyad. 1990. Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah.
Bandung: Mizan.

Anda mungkin juga menyukai