Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT ISLAM

Pemikiran Filsafat Al-Kindi


Dosen Pengampu:
Ust. Ni’am Rohmatulloh, M.Pd.

Penyusun :
1. Diana Dwita
(B.201902166)
2. Siti Sarah
(B.201902329)
PEMBAHASAN

1 Biografi Al-Kindi

2 Menyelaraskan Agama dan Filsafat ala Al-Kindi

3 Pemikiran Al-Kindi

4
Biografi Al-Kindi
1. Al-Kindi, al-kindus, nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq ibn Shabbah ibn Imran
ibn Ismail Al-Ash’ Ats ibn Qais Al-Kindi.
2. Lahir di kufah (‘Iraq) tahun 801 M.
3. Menurut Faud Ahwani, Ia lahir dari keluarga bangsawan, terpelajar, dan kaya.
4. Ayahnya bernama Ishaq ibn Shabbah seorang gubernur di Kufah.
5. Pendidikan Al-Kindi berawal di Kufah. Ia mempelajari Al-Qur’an, tata bahasa Arab,
kesastraan, ilmu hitung, fiqih, dan teologi. Kemudian pindah ke baghdad untuk
mempelajari ilmu filsafat.
6. Wafat tahun 873 M di Baghdad.
7. Ia meninggalkan banyak karya tulis yang di klasifikasi sebagai berikut:
 Filsafat
 Logika
 Ilmu Hitung
 Astronomi
 Psikologi, dll.
Al-Kindi menyelaraskan Agama dan Filsafat

Menurut Al-Kindi, perbedaan-perbedaan antara filsafat dan agama


bukanlah perbedaan yang esensial dan tidak menutup kemungkinan
untuk mempertemukan keduanya. Dengan menggunakan pendekatan
kesamaan tujuan dan epistemologi, dapat kita ketahui akan adanya
sebuah hubungan yang erat antara filsafat dan agama.
Argumen-argumen al-Kindi dalam rangka mempertemukan antara
filsafat dan agama ke dalam tiga poin, yaitu:
- Bahwa ilmu agama merupakan bagian dari ilmu filsafat.
- Bahwa antara wahyu dan kebenaran filsafat saling bersesuaian.
- Bahwa menuntut ilmu secara logika diperintahkan dalam agama.

Dalam artian, filsafat dan agama tidaklah bisa saling dipertentangkan


karena keduanya memberikan informasi tentang kebenaran.
Pemikiran Al-Kindi

 Creation Ex Nihilo
Al-Kindi memunculkan gagasan bahwa semesta
tercipta dari yang tiada sebagaimana yang diyakini
dalam teologi Islam. Menurutnya semesta ini
terbatas, tidak abadi, dan tercipta dari yang tiada.
Semesta yang ada dalam aktualitas harus bersifat
terbatas dan karena terbatas maka semesta ini
berarti tidak abadi, tidak qadim dan tercipta dari
yang tiada (creation ex nihilo).
Pemikiran Al-Kindi

 Sifat-Sifat Tuhan
Dalam karyanya yang terkenal, al-Falsafah al-Ula, Al-Kindi
membuat uraian dan pembelaan yang mendalam tentang
pandangannya soal sifat-sifat Tuhan. Ada 2 sifat Tuhan
yang diuraikan oleh al-Kindi , yaitu sifat Maha Esa
(Wahdaniyah) dan sifat ketidaksamaan-Nya dengan
makhluk (Mukhalafah li Alhawadits).
Pemikiran Al-Kindi

 Adanya Tuhan
Beberapa argumen Al-Kindi untuk membuktikan adanya tuhan.
1. Menurut prinsip sebab akibat, setiap yang tercipta pasti ada yang
mencipta, dan sang pencipta semesta yang dimaksud adalah
Tuhan. Ketika Tuhan sebagai pencipta dan karya penciptaannya
berupa semesta ini ada, maka Dia berarti ada.
2. Segala sesuatu tidak dapat menjadi sebab atas dirinya sendiri,
karena agar menjadi sebab bagi dirinya, sesuatu itu harus ada
sebelum dirinya. Sesuatu disini ada semesta, artinya jika semesta
tidak dapat muncul karena dirinya sendiri berarti ia butuh sesuatu
diluar dirinya untuk memunculkannya, dan itu adalah Tuhan.
3. Berdasarkan analogi alam semesta dan manusia. Ia menjawab
bahwa persis seperti kita memahami adanya jiwa dengan
memerhatikan munculnya gerak dan efek-efek yang dapat diamati
dari tubuh, maka begitupula dengan tuhan. Keberadaan-Nya dapa
t diketahui lewat efek-efek pengaturan-Nya yang bijak sebagaima
na yang terwujud dalam semesta.
Dalamilah filsafat, Niscaya kan kalian temui nuansa-nuansa indah juga keben
aran-kebenaran rasional yang menunjukkan
betapa besar kekuatan Tuhan.
Mari Ciptaka
n Suasana
Diskusi
Referensi
E-Book Filsafat Islam karya
Dr. H.A. Khudori Soleh, M.Ag.

Buku Jalan Bahagia karya


Dr. Saiful Falah, M.Pd.

https://www.slideshare.net/PipitGupitan/
pemikiran-filsafat-alkindi

Anda mungkin juga menyukai