Anda di halaman 1dari 2

Peran Santri Untuk Negeri

Di Era Modernisasi

Santri adalah seseorang yang belajar ilmu agama di pondok pesantren, sebenarnya tidak
hanya belajar ilmu agama tetapi juga belajar ilmu-ilmu dunia seperti anak-anak SMA pada
umumnya. Sudah tak perlu diragukan lagi bahwa eksistensi seorang santri terhadap negeri ini
amatlah sangat besar. Santri sekarang ini banyak memegang tonggak estafet pemerintahan
maupun profesi-profesi yang berperan penting dalam masyarakat. Tak hanya itu santri juga
menjadi pencetak ustadz/kyai yang berkompeten dalam urusan dunyawiyah maupun
ukhrawiah. Perpaduan ilmu dunyawiyah dengan ilmu agama menjadi keunggulan tersendiri
bagi pondok pesantren yang tidak bisa ditemui di sekolah-sekolah konvensional.
Tantangan santri pada masa kini dan masa yang akan datang terletak pada era
modernisasi. Salah satu modernisasi yang ada sekarang ini yakni dalam ranah pendidikan yang
sekarang berada di era teknologi 4.0 dimana penggunaan situs internet sudah mendunia apalagi
semenjak pandemi Covid-19 mewabah di berbagai penjuru dunia. Media massa dari luar negeri
dapat diakses dengan cepat dan mudah hanya dengan satu genggaman saja. Dalam ranah
lingkungan kemasyarakatan, etika dan moral mulai menurun. Akhlak yang dicerminkan
terkadang berbanding terbalik dengan yang ada disekolah. Peran santri disini memberi tauladan
untuk masyarakat sekitar. Dampak sistem online membawa dampak negatif dan positifnya.
Teknologi bisa bermanfaat tergantung dengan penggunaannya, sehingga alangkah baiknya bila
teknologi diisi dengan materi kerohanian. Santri yang intelektual pastinya akan bijak bersosial
media. Disambung dengan perbaikan akhlak yang sekarang ini kian menurun yang ada
dikalangan pelajar muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa, seorang santri harus jadi
penengah yang mengajak ke arah kebaikan, bukan ikut terlibat di dalamnya. Menjadi
penggerak dan mengamalkan ilmu meskipun sedikit akan memberi pengaruh yang baik pula.
Dan salah satu bentuk peran santri di era moderniasasi yakni menjadi pengaruh yang baik,
antara lain adalah dengan berkomentar yang bijak, menyebarkan konten-konten yang
bermanfaat seperti konten dakwah, berbagi ilmu trik atau tutorial cara belajar bahasa Arab
misalnya atau menggemakan gerakan memerangi berita hoax, dan lain sebagainya. Pengaruh-
pengaruh baik tersebut ketika dilakukan berkali-kali dan berulang-ulang akan menciptakan
suatu keselarasan di era banyaknya konten yang tidak mendidik dan merusakkan. Dan dengan
pengaruh baik tersebut artinya kita sudah membantu menyebarkan kebaikan kepada sesama
karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, sebagaimana bunyi
dari hadist yang di riwayatkan dari Imam Thabrani dan Daruquthni.

،‫ وال يؤلف‬، ‫ وال خير فيمن ال يألف‬، ‫ المؤمن يألف ويؤلف‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن جابر قال‬
‫وخير الناس أنفعهم للناس‬
Artinya: Dari Jabir, Ia berkata: ”Rasulullah SAW bersabda,’Orang beriman itu bersikap
ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik
manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Alangkah baiknya bagi seorang santri yang masih duduk dibangku sekolah untuk turut
ikut berkontribusi dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan organisasi yang dapat
memajukan pesantren dan sekolah. Supaya kelak ketika lulus dapat menjadi seorang ulama
atau seorang yang intelektual didalam bidangnya masing-masing. Lulusan-lulusan yang
berkompeten itulah yang sekiranya nanti dapat menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak
orang dan dapat memajukan bangsa serta negara.

Anda mungkin juga menyukai