Santri tidak jauh berbeda pengertiannya dengan orang yang mencari ilmu,
akan tetapi santri memiliki pengertian khusus, yaitu orang yang mencari ilmu dan
mendiami suatu tempat. Mereka adalah tonggak generasi bangsa dan agama. Hal
itu sesuai dengan ta’rif santri yang jika dikaji pada huruf نnya yaitu َاسبُ ال ُعلَ َما ِء
ِ ن
memiliki pengertian “penerus ulama”. Santri memiliki kedudukan strategis dalam
Dan merekalah yang akan membawa tongkat istafet kepemimpinan yang dengan
tantangan dan persoalan di masa yang akan datang. Hingga saat ini keberadaan
milenial. Di era yang serba praktis generasi muda penerus bangsa mengalami
degradasi moral sedikit demi sedikit dilihat dari partisipasinya dalam membangun
1
Isyaratul Bararah, Signifikansi Kitab Nubdzatul Bayan Dalam Mempelajari Kitab Kuning, MA.
Raudlah Najiyah, Paper Tapel 2018-2019, Hal. 15.
2
negeri, contohnya mereka sibuk dengan gadget dan media sosial tapi tidak peduli
pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan islam yang asli dari Indonesia
Generasi milenial saat ini harus terus dibina dalam segi keseluruhan mulai
global. Hal ini disebabkan generasi tersebut terlahir dimana dunia modern dan
suatu generasi yang dianggap berbeda karena generasi milenial adalah generasi
yang berumur 17-37 pada tahun ini. Dengan kecanggihan teknologi yang
hanya bagi lapisan masyarakat berusia dewasa namun, juga merambah pada
remaja bahkan anak–anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan Taman
Kanak–Kanak.
Santri bukan hanya seorang yang memiliki intelektual yang tinggi tapi juga
sosok yang mempunyai kecerdasan spiritual di atas rata-rata. Ilmu yang diperoleh
membangun bangsa & agama. Tidak lepas dari aturan yang diberlakukan dalam
yang bertujuan menciptakan kader santri untuk bisa belajar istiqomah sehingga
tidak terlepas dari hal–hal yang dapat membuat malas dan tidak fokus.
mereka sudah keluar dari pesantren. Sering kali kita jumpai sebagian besar santri
beranggapan bahwa hanya ilmu yang telah dipelajari di pesantren saja yang akan
tugas sebagai generasi milenial tidak hanya mengamalkan ilmu yang terdapat
dalam kajian di pesantren tetapi juga harus mampu membaca kalam kauliah
maupun kalam kauniah yang ada disekitar kita secara optimal dengan pemikiran
yang kontemporer.2
Perlahan, santri santri era sekarang tidak hanya mampu menguasai ilmu-
ilmu agama saja namun juga ilmu-ilmu lainnya, seperti perkembangan teknologi
informasi atau IT. Sekarang banyak santri yang menekuni dunia IT mulai menjadi
Keberadaan santri sudah mulai terlihat mewarnai dunia maya. Bahkan akun
Kebangkitan santri dalam dunia IT cukup memiliki sarana yang bisa mendukung,
Alumni pesantren tidak hanya menjadi ulama, tapi juga banyak menjadi
pemerintah. Faktor dukungan dari pemerintah yang berupa penetapan Hari Santri
2
Di akses dari https://osc.medcom.id/community/bangkitkan-negeri-dengan-santri-60 pada Tanggal
22 Agustus 2022 jam 13.42
4
digalakkan agar bisa bersaing dengan kemajuan zaman. Peran santri dalam
pembangunan sudah tidak diragukan lagi. Banyak hal yang telah santri curahkan
demi bangsa ini serta tidak sedikit pula santri yang menjadi sosok pemimpin saat
ini. Keberhasilannya paling tidak dapat dilihat dari banyaknya pemimpin di negeri
berpengruh dan harus kita dukung. Zaman sudah sangat berkembang, dahulu
orang-orang berpegian hanya dengan jalan kaki saja, tapi sekarang dengan adanya
teknologi canggih jadi cukup dengan menyalakan mesin kendaraan, lalu pergi.
Tidak perlu kelelahan dengan jalan kaki, bisa juga sambil menikmati angin dan
wajah, dan tentunya masih banyak lagi. Tentu dalam peningkatan di zaman ini kita
perlu menyikapinya dengan bijak, karena jika tidak begitu zaman itu sendiri akan
menggerus dan dapat juga menghancurkan dan tentu saja menghancurkan tanpa
menyentuh.
Dahulu santri itu hanya fokus membahas mengenai keagamaan saja dan
yang tradisional pula, sehingga pola pikir masyarakat terhadap santri bahwa santri
3
Abdullah Hamid. Literasi Santri Milleinial, PT. Elex Media, Jakarta 2021
5
hanya dapat mengurus atau menbahas mengenai agama saja dan masyarakat juga
berfikir bahwa santri tidak memberikan pengaruh dan kontribusi dalam bidang
politik, ekonomi, serta teknologi dan juga minat masyarakat untuk memasukkan
anaknya di pesantren atau dayyah tentu saja berkurang. Di zaman sekarang santri
tidak hanya menjadi ustadz saja, namun banyak dari santri sekarang yang
memasuki dunia poitik. Guna agar politik menjadi lebih adem serta mempunyai
Sebagai santri jangan hanya mengali ilmu agama sajaa, tetapi juga ilmu-
ilmu umum lainnya, Karena jika tidak, negara dan masyarakat nantinya akan diisi
oleh orang-orang yang tidak faham agama. Dan jika itu terjadi maka akan terdapat
Karena seperti yang kita ketahui sudah banyak masalah di zaman sekarang ini
baik sosial maupun pribadi masyarakat itu sendiri. Jadi, santri harus dapat bangkit
menjadi agent of change (gerakan perubahan) bagi negara. Guna agar negara
dapat lebih maju dan juga santri milenial dapat lebih semangat di era milenial ini.
Santri di era milenial juga sudah melek teknologi, serta dapat membendung
atau membatas sebuah paham yang akan merusak citra Agama dan tentunya dapat
merusak Negara. Santri di era milenial juga tidak arang memposting sesuatu yang
berkaitan dengan negara dan agama, seperti berdakwah dalam media sosial dan
juga selalu menshare dan membatasi konten yang bisa merusak citra Agama dan
Negara.4
4
Diakses dari https://alhikmahdua.net/peran-santri-dalam-memajukan-bangsa-di-era-milenial/ pada
Tanggal 25 Agustus 2022 jam 22.11
6
ض ِ َ َوفِي َأ ْقدَا ِم ُك ْم َحيَاتَهَا فَأ ْق ِد ُموا إ ْقدا َم األ َس ِد الب، إن فِي يَ ِد ُك ْم أ ْم َر اُأل َّم ِة
َ ْ وا ْن ِهضُوا نُهُو، اس ِل َّ
ُأل
ُ تَحْ َي بِ ُك ُم ا َّمة، ص َل ِ صاَلَّ ت ال ِ الرِّ َوايَا تَحْ تَ َذا
Maksud dari kalimat diatas adalah pemuda yang orientasinya adalah santri.
Hari ini adalah pemimpin hari esok, sesungguhnya di tanganmulah wahai para
seperti beraninya singa yang gagah, dan bangkitlah seperti unta yang mengangkat
tubuhnya kerena dalam dirimu terletak kehidupan umat. Jadi sudah tidak salah
lagi bahwa santri merupakan generasi bangsa dan agama sekaligus yang menjalani
Zubair
Mbah Moen adalah mata air keteladanan, ia bagaikan cucuran hujan yang
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang maju serta menjadikan generasi
muslim terlebih para santri sehingga menjadi insal kami untuk menyongsong
5
Ibrahim Al-Ghalayini, Iddzatun Nashiin, Maktabah al-Hidayah, Surabaya, Hal. 6
7
yang sudah kita ketahui bahwa, proses thalibul ilmi Mbah Moen sangatlah
dan faqih dalam ilmu agama. Syaikh Az-Zarnuji di dalam kitabnya tersebut
menuliskan sebuah syair dari Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.,
َسُأ ْنبِ ْيكَ ع َْن َمجْ ُموْ ِعهَا بِبَيَا ٍن اَال الَ تَنا َ ُل ْا ِلع ْل َم ِإالَّ بِ ِستَّ ٍة
ٍ َوِإرْ َشا ِد ُأ ْستَا ٍذ َوطُوْ ِل َز َم
ان ص َواصْ ِطبا َ ٍر َوب ُْل َغ ٍة ٍ َْذكا َ ٍء َو ِحر
Artinya: “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan
memenuhi enam syarat. Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci.
Yaitu: Kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang
lama.”6
sangat lama. Maka seharusnya bagi santri untuk meneladani Mbah Moen dari
aspek masa pendidikannya yang sangat panjang dengan tujuan agar ilmu yang
sudah penulis jabarkan bahwa, selain ia punya kepribadian yang hebat,ia juga
punya corak pemikiran yang luar biasa dan sudah berada dalam tingkatan berfikir
problematika yang ada dengan jawaban tepat yang tidak lain juga didukung oleh
6
Imam Zarnuji, Ta’limul Muta’alim, Maktaba Mahkota, Surabaya, Hal. 10
8
yang luas apalagi pada zaman sekarang, santri harus punya cara berfikir cerdas
agar supaya tidak terpengaruh oleh dinamika zaman, akan tetapi tetap bijak dalam
masyarakat. Oleh karena itu ia harus punya cakrawala keilmuan yang bisa
diandalkan, dan dengan sosok Mbah Moen bisa ia jadikan teladan dari aspek
pemikirannya.
Ketiga, meneladani dari aspek sosialnya. Mbah Moen adalah seorang kiai
karenakan faktor perannya dalam lingkup sosial. Selain sibuk dengan santri dan
pesantrennya, ia juga tak lupa untuk terjun ke tengah masyarakat sebagai upaya
sebab ia juga ulama waratsatul anbiya. Tak hanya itu, Mbah Moen juga terjun ke
dunia politik praktis dengan menduduki kursi jabatan DPR Jawa Tengah.
ia menjadi figul Ulama’ dan Umara’. Kita sebagai santri haruslah meneladaninya
dari aspek sosialnya sehingga nantinya kita bisa bersosialisasi dengan baik dan
ghafur.
Mbah Moen yang kita ketahui adalah orang alim yang tarbiyah dalam
sangatlah penting, dikarenakan orang tua adalah madrasah pertama dan keluarga
9
merupakan sesuatu yang di jumpai setiap hari oleh seorang anak, sehingga sesuatu
yang terjadi di keluarga akan menjadi karakternya ketika dewasa. Mbah Moen
dahulu di didik langsung oleh keluarganya, terlebih ayah dan kakeknya. Dan
orang tua juga. Maka, haruslah menyiapkan masa depan untuk diajarkan kepada
pada anak-anak kita hingga menjadikannya bibit unggul generasi bangsa dan
agama.