Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN

BAGI GENERASI MUDA DALAM MEWUJUDKAN PERADABAN

(Telaah Buku Sang Pemuda Karya Muhammad Elvandi)

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Untuk Mengikuti Ujian Seminar Proposal Penelitian


Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung

Oleh :

AI INTAN KAMILAH

NPM : 20110801

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS KH. RUHIAT CIPASUNG

2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang

berjudul "ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN BAGI GENERASI

MUDA DALAM MEWUJUDKAN PERADABAN (Telaah Buku Sang

Pemuda Karya Muhammad Elvandi)" tepat pada waktunya. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda tercinta Rasulullah

Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, tabiin-tabiatnya serta

seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk

mengikuti Ujian Seminar Proposal sebagai langkah awal dalam proses

pelaksanaan penelitian skripsi pada semester akhir guna menyelesaikan studi

strata satu di Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan doa, dukungan serta bantuannya sehingga

proposal penelitian ini dapat disusun dengan baik.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini dengan

sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam

penyusunan proposal penelitian ini.

i
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi

para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Tasikmalaya, 11 Januari 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian..........................................................................1
B. Permasalahan.............................................................................................5
1. Identifikasi Masalah..................................................................................5
2. Pembatasan Masalah.................................................................................6
3. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1. Manfaat Teoritis........................................................................................7
2. Manfaat Praktis..........................................................................................8
BAB II.....................................................................................................................9
Landasan Teoritik, Kerangka Pemikiran dan Hasil Penelitian yang Relevan 9
A. Landasan Teoritik......................................................................................9
B. Kerangka Pemikiran................................................................................14
C. Hasil Penelitian yang Relevan.................................................................16
BAB III..................................................................................................................18
Metodologi Penelitian..........................................................................................18
A. Pendekatan dan Metode Penelitian..........................................................18
B. Jenis dan Sumber Data............................................................................18
C. Teknik Pengumpulan Data......................................................................19
D. Instrumen Penelitian................................................................................20
E. Teknis Analisis Data...................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi seperti saat ini, peradaban seringkali dibicarakan,

bahkan apabila kita amati peradaban-peradaban di negara lain sedang

berlomba memacu kendaraan ekonomi, teknologi dan budaya menuju

paviliun peradaban. Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia genap berusia

100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia

sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara

adidaya di dunia. Bukan hanya target, tapi ada usaha yang terus

diupayakan agar bisa sampai ke sana. Inilah yang menjadi salah satu

alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045. Usia

100 tahun itu artinya Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun itu.

Dalam hal ini tentunya generasi muda Indonesia sangat berperan penting

dalam mewujudkan target dan cita-cita tersebut. Maka generasi muda

Indonesia harus mempersiapkan dirinya dengan sangat matang sedari saat

ini juga.

Berbicara soal pemuda berarti berbicara tentang masa depan.

Karena pemuda adalah generasi pewaris yang akan mengganti estafet

kepemimpinan sebuah generasi baik dalam keluarga, kelompok,

organisasi, bangsa, negara dan agama. Pepatah Arab mengatakan

“Syubbanul yaum rijalul ghad” yang artinya pemuda hari ini adalah

pemimpin masa depan. Pemuda merupakan motor penggerak bagi

1
peradaban. Mereka merupakan harapan besar bagi kemajuan bangsa,

negara dan agama. Di dalam Islam,

2
2

pemuda tidak dipandang sebagai orang-orang pengekor, melainkan mereka

itulah orang-orang yang memiliki motivasi dan inovasi dalam

mengembangkan dan meningkatkan kemajuan peradaban umat Islam.

Namun dewasa ini, tidak sedikit generasi muda kita sungguh

berada di persimpangan jalan, kaum muda kekinian banyak yang

senantiasa larut dan bangga dengan gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai

Islam, sering kita saksikan pemuda yang suka dengan gaya hidup hedonis

dan brutal. Gaya hidup pemuda sangat mempengaruhi peradaban sebuah

bangsa ke arah yang baik atau buruk tergantung pada pemudanya.

Berbagai berita dari media cetak maupun elektronik memberitakan

bagaimana para geng motor yang melakukan aksi kekacauan di jalan yang

sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat, bahkan

sampai melakukan pembegalan. Para suporter sepak bola yang berujung

dengan tewasnya para suporter. Maraknya kekerasan, pembullyan,

konsumsi miras dan obat-obatan terlarang, pencurian, tawuran, belum lagi

persoalan-persoalan yang terjadi di media sosial seperti cyberbullying,

FOMO, phubbing, kecemasan atau depresi berlebih dan masih banyak

permasalahan-permasalahan yang terjadi di kalangan pemuda saat ini.

Mereka seolah hidup tanpa arah dan tujuan, tidak mengenali diri dan

potensi yang dimiliki, tidak tahu terhadap peran, tugas, kewajiban dan

tanggung jawab mereka baik pada diri sendiri, keluarga, lingkungan

sekitar apalagi pada bangsa, negara dan agama. Dengan berbagai

problematika yang terjadi begitu kompleks, maka menjadi tantangan bagi


3

para pemuda muslim untuk mewujudkan peradaban yang mulia. Peran

pemuda dalam membangun peradaban Islam menjadi sangat penting.

Ada beberapa hal yang mesti kaum muda lakukan jika ingin

membawa sebuah peradaban Islam. Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu

mencari perlindungan dalam gua, mereka berdoa : “Ya Tuhan, berilah

kami rahmat dari sisimu dan berilah kami petunjuk untuk mengurus diri

kami. Kami kabulkan doa mereka dan menutup telinga mereka dalam gua

bertahun-tahun. Kemudian kami bangunkan, untuk mengetahui golongan

mana yang lebih tepat perhitungannya tentang lama mereka di gua. Kami

ceritakan kepadamu (hai Muhammad) mereka dengan sebenarnya. Mereka

adalah pemuda-pemuda yang betul-betul beriman kepada Tuhan dan kami

tambah dengan petunjuk.” (QS. Al-Kahfi : 10-13).1 Dari ayat tersebut

Allah SWT melukiskan tentang pemuda Kahfi yang mampu menjaga

akidahnya dan mampu terbebas dari belenggu duniawi yang

menyengsarakan, maka Allah jaga dan beri mereka petunjuk.

Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal

keimanannya untuk mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat

meracuni. Para pemuda menjadi orang-orang yang mempunyai mobilitas

tinggi dalam bekerja, beramal dan membangun masyarakat dengan

didasari keimanan dan akidah yang benar, sehingga mereka menyadari

bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat

bagi umat dan masyarakat. Para pemuda harus menjadi generasi yang

senantiasa memperbaiki diri demi tegaknya ajaran Islam karena perbaikan


1 QS Al-Kahfi ayat 10-13
4

suatu umat tidak akan berhasil tanpa adanya perbaikan pada setiap

individu dalam hal ini adalah para pemudanya.

Pemuda memiliki fisik dan semangat yang kuat, juga daya pikir

yang jernih. Sehingga mampu menimba ilmu dan memperkaya

keterampilan untuk menciptakan inovasi dan menjadi pelopor ide-ide baru

dalam membentuk peradaban Islam. Menjadi pelopor dalam pemikiran dan

keilmuan, sehingga mampu menjadi penerang bagi umat agar

pemikirannya tidak dibelokan dengan teori-teori atau paham-paham yang

membuat manusia jauh dari Allah. Menjadi pelopor dalam pergerakan

Islam karena para pemuda inilah yang menjadi harapan untuk melanjutkan

perjuangan dalam menegakan hukum-hukum Allah. Dengan demikian,

kaum pemuda memiliki urgensi terhadap lahirnya peradaban Islam.

Pemuda masa kini perlu memahami kondisi saat ini, sebab kita

memahami bahwa fase yang dihadapi pemuda sekarang sangatlah berat.

Dalam hal ini pendidikan memiliki peran bagi pemuda dalam mewujudkan

peradaban, karena pendidikan merupakan penopang peradaban bangsa

yang utama. Antara pendidikan dan peradaban merupakan dua hal yang

berbanding lurus. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Karena hanya dengan pendidikanlah kita

mampu untuk menerjemahkan nilai-nilai, gagasan, sikap dan tindakan

sosial yang mencerminkan kehidupan yang bermoral dan bermartabat.

Tanpa pendidikan kita tidak bisa menjadi manusia yang beradab. Dengan

pendidikan manusia dapat mengembangkan segala potensinya untuk


5

menjadi manusia yang cerdas dan beradab. Melalui peran pendidikan

inilah diharapkan pemuda bisa mewujudkan peradaban. Pembahasan

mengenai nilai-nilai pendidikan merupakan hal yang sangat penting,

karena merupakan komponen inti dalam pendidikan. Dengan melihat isi

buku Sang Pemuda yang penuh dengan gagasan-gagasan luar biasa, serta

belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya, maka peneliti merasa

sangatlah tepat menjadikan buku tersebut sebagai objek penelitian, yang

dituangkan dalam judul “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Bagi Generasi

Muda Dalam Mewujudkan Peradaban (Telaah Buku Sang Pemuda Karya

Muhammad Elvandi)”

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas,

maka Penulis menyimpulkan beberapa identifikasi masalah sebagai

berikut:

a. Sangat dibutuhkannya khazanah keilmuan yang berbicara

tentang urgensi pemuda dalam mewujudkan peradaban

termasuk buku karya Muhammad Elvandi Sang Pemuda

b. Banyaknya problematika yang terjadi di kalangan generasi

muda menjadikan pendidikan berperan penting sebagai

salah satu solusi serta penopang peradaban yang utama


6

c. Belum banyak diketahui oleh khalayak umum sebagai salah

satu referensi buku self development untuk diaplikasikan

dalam kehidupan

2. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini berfokus pada

masalah-masalah pokok dan tidak menyimpang maka Penulis

membatasi masalah dengan membahas mengenai:

a. Konsep merancang kontribusi mengokohkan eksistensi

dalam buku Sang Pemuda terbitan Yayasan Muslim

Berdaya dengan tahun terbit 2020

b. Nilai-nilai pendidikan dalam buku Sang Pemuda dalam

upaya mewujudkan peradaban

c. Relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam buku Sang

Pemuda terhadap generasi muda dalam mewujudkan

peradaban

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran umum buku Sang Pemuda?

b. Apa saja nilai-nilai pendidikan yang ada dalam buku Sang

Pemuda?
7

c. Bagaimana relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam

buku Sang Pemuda terhadap generasi muda dalam

mewujudkan peradaban?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran umum buku Sang Pemuda

2. Nilai-nilai pendidikan yang ada dalam buku Sang Pemuda

3. Relevansi pemikiran Muhammad Elvandi dalam buku Sang

Pemuda terhadap generasi muda dalam mewujudkan peradaban

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan

manfaat yang bersifat praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah suatu manfaat yang dapat

diambil dari hasil suatu penelitian, sebagai bahan

pengembangan ilmu pengetahuan. Dan Manfaat teoritis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang studi yang

sesuai dengan penelitian ini.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pembanding bagi siapa saja yang ingin mengkaji


8

lebih dalam lagi tentang urgensi pemuda dalam

mewujudkan peradaban.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah suatu manfaat yang dapat

diambil dari suatu hasil penelitian, yang dapat menjawab

mengenai permasalahan yang dibahas dan menjadi bahan

rujukan atau masukan.

Manfaat praktis pada penelitian ini yaitu, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan ilmiah

dalam pendidikan dan khazanah pengetahuan serta acuan

dan bahan pertimbangan dalam penelitian lanjutan yang

relevan di masa yang akan datang.


BAB II

Landasan Teoritik, Kerangka Pemikiran dan Hasil Penelitian yang


Relevan

A. Landasan Teoritik

Teori yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlepas dari teori

yang berhubungan dengan peradaban, generasi muda dan nilai-nilai

pendidikan. Hal ini tentu saja berhubungan dengan konsep yang peneliti

bahas yaitu, “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Bagi Generasi Muda Dalam

Mewujudkan Peradaban (Telaah Buku Sang Pemuda Karya Muhammad

Elvandi)”

1. Peradaban

Peradaban dapat dimaknai sebagai sebuah pembangunan

baru untuk mencetak peradaban yang dinilai paripurna. Peradaban

merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat

kemajuan sosial, budaya, dan ekonomi suatu masyarakat. Istilah ini

sering digunakan untuk merujuk pada suatu periode dalam sejarah

manusia saat mereka telah mencapai tingkat kemajuan yang

signifikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Peradaban

mencakup perkembangan dalam seni, ilmu pengetahuan, teknologi,

politik, dan sosial. Hasil dari interaksi kompleks antara manusia

dan lingkungan ini juga mencakup pencapaian seperti sistem

tulisan, seni arsitektur yang megah, organisasi sosial yang

kompleks, dan inovasi teknologi yang mengubah cara kita hidup.

9
10

Menurut Ibnu Khaldun, peradaban adalah keahlian dalam

bidang kelapangan dunia, memperbarui kondisinya, serta

menemukan berbagai ciptaan yang mengagumkan, seperti temuan

berbagai keahlian, dalam membuat bangunan, tempat-tempat, dan

lain-lain.2 Husain Mu'nis berpendapat bahwa peradaban adalah

hasil dari setiap kesungguhan yang dibangun manusia untuk

memperbaiki keadaan hidupnya. Hasil tersebut dapat bersifat

materi maupun maknawi.3 Menurut Arnold Toynbee dalam

bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam Theories of

Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan

peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf

perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain

menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi

daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia,

baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-

nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek). 4 Menurut Albion Small

Peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan

dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas

hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan

manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan

2 Ishha Harruma, Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli, (2022, Oktober 06),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
3 Ishha Harruma, Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli, (2022, Oktober 06),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
4 Studocu, Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli, (2023),
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
11

teknologi. Menurut Albion Small, yang mengatakan bahwa

peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang bersifat

kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan

kebudayaan mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual,

relevan, dan konkret. 5

Pada dasarnya, peradaban membentuk sebuah hukum, asas,

kebiasaan karakter yang bermanfaat bagi orang banyak yang

mungkin saja mengukuhkan yang ada selama ini sebagai bagian

yang hidup pada kehidupan yang ada. Peradaban juga bisa berarti

sebagai bagian dari hukum-hukum yang selama ini berjalan atau

memang merupakan pengembangan atau temuan-temuan baru yang

bisa bermanfaat untuk kehidupan. Tetapi inti dari peradaban adalah

menciptakan sesuatu yang bermakna baik bagi kehidupan.

2. Generasi Muda

Generasi muda adalah individu yang bila dilihat secara fisik

sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang

mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda

merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini

maupun masa yang akan datang. Sebagai calon generasi penerus

yang akan menggantikan generasi sebelumnya.

Pemuda berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2009

tentang Kepemudaan adalah warga Indonesia yang berusia antara

5 Studocu, Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para Ahli, (2023),


https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli
12

16 sampai dengan 30 tahun. Pemuda adalah masa transformasi dari

remaja menjadi dewasa dan dinamis namun sangat bergejolak dan

penuh optimis, dan memiliki sifat egois yang tidak stabil. 6 Menurut

Suraiya, generasi pemuda merupakan bagian suatu generasi yang

tengah menjalani giliran mengelola kehidupan masyarakat dan

kenegaraan.7 Pemuda adalah nafas negeri ini, maka sebanyak dan

sekuat apa mereka, sepanjang itu juga usia negeri kita. “Pemuda

adalah rahasia kebangkitan umat,” kata Hasan Al Banna.8

“Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan

dunia”, itulah ungkapan Ir. Soekarno sebagai founding father

Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda

dalam memajukan bangsa, negara dan agama. Pembangunan

pemuda menjadi program penting bagi seluruh negara di dunia,

karena pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus tumpuan

harapan yang akan menegakkan kembali cita-cita bangsa, selain itu

pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman yang

diharapkan kembali dapat menjadi agent of change (Dewanata dan

Syaifullah, 2008: 46).

3. Nilai-Nilai Pendidikan

6 PROKAL.co. Urgensi Pemuda dalam Membangun Peradaban Islam. (2014, Desember 28).
https://berau.prokal.co/read/news/16369-urgensi-pemuda-dalam-membangun-peradaban-islam
7 Arfianti Wijaya, Generasi Muda;Pengertian dan batasannya, (2023, November 07),
https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/07/033000769/generasi-muda--pengertian-dan-
batasannya?page=all
8 Elvandi Muhammad, Sang PEMUDA, (Bandung:Yayasan Muslim Berdaya,2020), cet. ke-1, h.2
13

Nilai adalah harapan tentang sesuatu yang berguna dan

bermanfaat bagi manusia dan dipegang sebagai acuan tingkah

laku.9 Menurut Steeman, nilai merupakan sesuatu yang memberi

makna dalam hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan

hidup. Nilai menjadi sesuatu yang dijunjung tinggi, yang dapat

mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai tidak hanya

dipandang sekedar keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir

dan tindakan, sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai

dan etika.10

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Prof. Jalaluddin dan Prof.

Abdullah menyebutkan bahwa pendidikan secara praktis tidak

dapat dipisahkan dari nilai-nilai, terutama yang meliputi kualitas

kecerdasan, nilai ilmiah, nilai moral, dan nilai agama yang

kesemuanya tersimpul dalam tujuan pendidikan, yakni membina

kepribadian ideal.11

Yang dimaksud nilai-nilai pendidikan adalah segala sesuatu

yang dapat berguna bagi kehidupan seseorang, baik kaitannya

9 Siti Muri’ah, Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Wanita Karir, (Semarang: Rasail Media Group,
2011), hlm. 10.
10 Umam, Pengertian Nilai sebagai Suatu Keyakinan Mengenai Perbuatan , (2023, Desember
12) https://www.gramedia.com/literasi/cultural-lag/
11 Jalaluddin dan Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2009), hlm.
139.
14

dengan hubungannya dengan Allah, diri sendiri dan sesama

manusia yang dapat diperoleh melalui proses pendidikan.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah alur pikir peneliti sebagai dasar-dasar

pemikiran untuk memperkuat sub fokus yang menjadi latar belakang dari

penelitian ini. Di dalam penelitian kualitatif dibutuhkan sebuah landasan

yang mendasari penelitian, agar penelitian lebih terarah.

Kerangka berfikir menurut Sugiyono (2017) adalah supaya suatu

alur penelitian yang jelas dan dapat diterima secara akal. Sebuah kerangka

pemikiran bukanlah sekedar sekumpulan informasi yang didapat dari

berbagai sumber-sumber, atau sekedar sebuah pemahaman. Tetapi,

kerangka pemikiran membutuhkan lebih dari sekedar data-data atau

informasi yang relevan dengan sebuah penelitian, dalam kerangka

pemikiran dibutuhkan sebuah pemahaman yang didapat peneliti dari hasil

pencarian sumber-sumber, dan kemudian diterapkan dalam sebuah

kerangka pemikiran, dan menjadi landasan pemahaman-pemahaman lain

yang tercipta lebih dahulu. Kerangka pemikiran ini akhirnya akan menjadi

pondasi bagi setiap pemikiran lainnya.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka tergambar beberapa konsep

yang akan dijadikan sebagai acuan peneliti dalam mengaplikasikan

penelitian ini. Kerangka pemikiran teoritis di atas akan diterapkan dalam

kerangka konseptual sesuai dengan penelitian yang akan diteliti yaitu


15

“Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Bagi Generasi Muda Dalam Mewujudkan

Peradaban (Telaah Buku Sang Pemuda Karya Muhammad Elvandi)”

NILAI-NILAI
PENDIDIKAN

BUKU SANG PEMUDA


KARYA MUHAMMAD
ELVANDI

KONSEPSI DESAIN KESEIMBANG


DIRI KAPASITAS AN HIDUP

THINKING ACCELERATE JIWA


CAPACITY D LEARNING LEADERSHIP

Gambar 2.1 Kerangka Alur Pikir


16

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian pustaka merupakan penelitian yang dapat menjadi sumbangan pemikiran dan

contoh bagi peneliti, setelah dilakukan beberapa penelusuran, peneliti menemukan penelitian

yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah Harahap yang berjudul, “Nilai-Nilai

Pendidikan Islam Dalam Buku La Tahzan Karya Aidh Al-Qarni” Tahun 2019 dari

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara memiliki persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti yaitu dalam mengkaji nilai-nilai pendidikan yang

terkandung dalam sebuah karya tulis, hal ini tentunya dapat menjadi bahan tambahan

terhadap penelitian yang dilakukan. Adapun perbedaannya yaitu dalam objek

penelitiannya, peneliti ingin mengetahui nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam

buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi. Sedangkan objek penelitian yang

dilakukan oleh Nurhasanah Harahap adalah nilai-nilai pendidikan Islam dalam buku

La Tahzan Karya Aidh Al-Qarni.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Puji Soimah yang berjudul, “Nilai-Nilai Pendidikan

Akhlak Dalam Buku Tarbiyah Khuluqiyah Karya Dr. Ali Abdul Halim Mahmud”

Tahun 2021 dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru

memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dalam

mengkaji nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam sebuah karya tulis, hal ini

tentunya dapat menjadi bahan tambahan terhadap penelitian yang dilakukan. Adapun

perbedaannya yaitu dalam objek penelitiannya, peneliti ingin mengetahui nilai-nilai

pendidikan yang terdapat dalam buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi.

Sedangkan objek penelitian yang dilakukan oleh Puji Soimah adalah nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam buku Tarbiyah Khuluqiyah karya Dr. Ali Abdul Halim
17

Mahmud
BAB III

Metodologi Penelitian

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan filosofis. Pendekatan

filosofis digunakan untuk merumuskan secara jelas hakikat yang mendasari konsep-

konsep pemikiran Muhammad Elvandi. Dan lebih jauh lagi penelitian ini digunakan

untuk mengkaji secara jauh tentang nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam

buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi.

b. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah metode yang memberikan penjelasan-penjelasan secara

sistematis dan cermat terhadap fakta-fakta aktual dari sifat populasi tertentu. Artinya

peneliti menyajikan dan menggambarkan data mengenai nila-nilai pendidikan dalam

buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi yang didasarkan pada data dan fakta,

kemudian data tersebut dianalisis, disusun dan dijelaskan.

B. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk pada jenis penelitian

pustaka (library research), yakni penelitian yang objek kajiannya menggunakan data

pustaka berupa buku-buku sebagai sumber datanya.12 Penelitian ini dilakukan dengan

membaca, menelaah, dan menganalisis berbagai literatur yang ada, berupa buku,

jurnal maupun hasil penelitian.

12 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 9.


18
b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber data

primer dan sekunder.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber asli yang

didapatkan secara langsung dari keseluruhan isi yang terdapat dalam buku Sang

Pemuda karya Muhammad Elvandi, dengan jumlah 311 halaman yang terbagi ke

dalam 6 bab dan mengutip data-data yang memiliki kaitan dengan nilai-nilai

pendidikan.

Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari

buku dengan jenis yang sama (buku self development), artikel-artikel, jurnal serta

situs di internet yang bersifat pelengkap atau pendukung yang berkaitan pada

masalah judul penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kepustakaan atau telaah dokumen. Peneliti menghimpun, memeriksa dan mencatat

dokumen-dokumen yang menjadi sumber data untuk ditelaah isi tulisan terkait dengan nilai-

nilai pendidikan yang terdapat dalam buku Sang Pemuda karya Muhammad Elvandi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, artinya peneliti sebagai

instrumen (human instrument). Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan atas temuannya.13 Peneliti mengumpulkan aneka ragam data, menganalisis data,

menafsirkan dan membuat kesimpulan berdasarkan sumber data yang diperoleh.

13Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 9.


19
E. Teknis Analisis Data

Analisis isi (Content Analysis) merupakan teknik yang digunakan untuk menarik

kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan digunakan secara objektif
14
dan sistematis. Peneliti mengelompokkan data yang mengandung nilai-nilai pendidikan

yang terdapat dalam buku Sang pemuda karya Muhammad Elvandi. Selanjutnya peneliti

melakukan analisis data dengan teori yang relevan, data yang dianalisis kemudian

diinterpretasikan, dan diambil kesimpulannya.

14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 220.
20
DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Buku

Elvandi, Muhammad. (2020). Sang Pemuda. Bandung. Yayasan

Muslim Berdaya.

Jalaluddin dan Abdullah Idi. (2009). Filsafat Pendidikan.

Jogjakarta. Ar Ruzz Media.

Lexy J. Moleong. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Siti Muri’ah. (2011). Nilai-nilai Pendidikan Islam dan Wanita

Karir. Semarang. Rasail Media Group.

Sutrisno Hadi. (2002). Metodologi Research. Yogyakarta. Andi

Offset.

2. Sumber Internet

Arfianti Wijaya. (2023). Generasi Muda;Pengertian dan

batasannya. Tersedia:

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/07/033000769/

generasi-muda--pengertian-dan-batasannya?page=all

Ishha Harruma. (2022). Pengertian Peradaban Menurut Para Ahli.

Tersedia:https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000

071/pengertian-peradaban-menurut-para-ahli

PROKAL.co. (2014). Urgensi Pemuda dalam Membangun

Peradaban Islam. Tersedia:

21
https://berau.prokal.co/read/news/16369-urgensi-pemuda-

dalam-membangun-peradaban-islam

Studocu. (2023). Pengertian Peradaban Menurut Definisi Para

Ahli. Tersedia:

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/01000071/peng

ertian-peradaban-menurut-para-ahli

Umam, (2023). Pengertian Nilai sebagai Suatu Keyakinan

Mengenai Perbuatan, Tersedia:

https://www.gramedia.com/literasi/cultural-lag/

22

Anda mungkin juga menyukai