Anda di halaman 1dari 34

lOMoARcPSD|26977999

Makalah Studi Islam - Tantangan dan Peluang Bagi Masa


Depan Peradaban Islam
Studi Islam (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)
MAKALAH STUDI ISLAM

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI MASA DEPAN


PERADABAN ISLAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam

PROGRAM STUDI SISTEM

INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN

TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................5
1.4. Manfaat...................................................................................................................5
BAB II ISI...............................................................................................................................6
2.1. Kekuatan dan Kelemahan Umat islam.................................................................6
2.2. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi Oleh Umat Islam................................10
2.3.1. Peluang Yang Dimiliki Oleh Umat Islam...................................................10
2.2.2. Tantangan yang Dihadapi Oleh Umat Islam..............................................12
2.3. Strategi Tokoh-tokoh Muslim Serta Organisasi Sosial Keagamaan dan Politik
dalam Membangun Masa Depan Peradaban Islam.......................................................15
2.1. Tokoh-tokoh Muslim di Dunia........................................................................15
2.2. Tokoh-tokoh Muslim di Indonesia..................................................................17
2.3. Organisasi Sosial-Keagamaan di Indonesia...................................................22
2.4. Strategi Organisasi Politik Islam dalam Memajukan Peradaban Islam..........27
BAB III PENUTUP.............................................................................................................30
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................30
3.2. Kritik dan Saran...................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................31

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Tantangan dan Peluang bagi Masa Depan Peradaban Islam ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Tantangan dan Peluang bagi Masa Depan Peradaban Islam bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 27 Oktober 2020

(Tim Penyusun)

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kajian ilmiah mengenai Islam di Indonesia menyangkut berbagai


permasalahan yang tidak semuanya transparan bagi banyak orang, sehingga
hasilnya juga tidak bisa dianggap taken for granted (selalu benar).1 Seperti
contohnya mengenai tantangan dan peluang peradaban Islam. Banyak yang tidak
menyadari bahwa seiring berkembangnya arus zaman maka berubah pula
kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada perubahan peradaban umat manusia
terutama yang beragama. Perubahan yang bersamaan dengan perkembangan
zaman ini ada yang positif ada pula yang negatif serta tidak menutup
kemungkinan pula bahwa peradaban Islam berbeda dilihat dari sudut geografis.
Peradaban Islam di Indonesia tentu berbeda dengan yang ada di Makkah,
Madinah serta negara-negara lain. Kesenjangan peradaban Islam antara Indonesia
dan negara lain contohnya ketika kerajaan Hindu Majapahit di sini mencapai
kejayaannya, Anak Benua India justru sudah cukup lama berada dalam kekuasan
Islam.
Kesenjangan intelektual dan kultural antara Indonesia dan Dunia Islam
pada umumnya juga dirasakan akibat kenyataan yang lain lagi. Yaitu, bahwa
Indonesia adalah bangsa Muslim non-Arab seperti Malaysia, Brunei, Maladewa,

1 Nurcholis Madjid, Tradisi Islam,Bandung: Paramadina, 1996, hlm. 3

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


(minoritas Islam) India, Pakistan, Afganistan, Iran, Turki, dan beberapa republik
Soviet Asia Tengah, sehingga dampak peradaban Islam kurang dapat dirasakan
secara langsung jika dibandingkan dengan negara asal agama Islam yaitu Arab.2
Namun, kita mengetahui bahwa pengenalan Islam di Indonesia secara
langsung dari dunia Arab itu menjadi lebih intensif ketika diperkenalkan oleh
saudagar-saudagar asal negeri Arab. Dibuktikan dengan adanya penemuan
peninggalan-peninggalan karya seni berupa karya sastra, ilmu, musik, dan
sebagainya yang memacu umat Muslim untuk mengembangkan kreativitasnya
yang dapat menjadi peluang berkembangnya peradaban Islam. Hal ini juga
memicu ketertarikan umat muslim di Indonesia untuk menggali Islam lebih dalam
berkat penemuan mesin uap untuk kapal-kapal yang memudahkan transportasi ke
Tanah Suci—ini merupakan faktor yang cukup menarik. Juga kita ketahui bahwa
perkembangan ini membawa “dampak IPTEK” (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) yang pertama kepada Islam Indonesia, yang dikenalkan dan kemudian
menyebarkan faham-faham ini “yang lebih murni”.3
Oleh karena itu, dalam pembuatan makalah ini kami akan membahas
tentang apa saja tantangan dan peluang yang dialami Umat Muslim dari berbagai
zaman serta bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan dengan meneladani
tokoh-tokoh Muslim serta organisasi-organisasi sosial dan politik Islam.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja kekuatan Umat Islam baik dari zaman dahulu maupun sekarang?
2. Apa saja kelemahan Umat Islam baik dari zaman dahulu maupun sekarang?
3. Bagaimana tantangan yang dihadapi Umat Islam tiap zaman?
4. Bagaimana peluang yang dihadapi Umat Islam tiap zaman?

2 Nurcholis Madjid, Tradisi Islam, Bandung: Paramadina, 1996, hlm. 7


3 Nurcholis Madjid, Tradisi Islam,Bandung: Paramadina, 1996, hlm. 8

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


5. Bagaimana strategi tokoh-tokoh Muslim serta Organisasi Sosial Keagamaan
dan Politik dalam Membangun Masa Depan Peradaban Islam?

1.3. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat menganalisa dan


memahami apa saja kekuatan dan kelemahan Umat Islam baik dari zaman dahulu
hingga sekarang sehingga mahasiswa dapat menganalisa tantangan serta peluang
yang dihadapi Umat Islam seiring perkembangan zaman yang mempengaruhi
peradaban Islam. Mahasiswa juga dapat mencari teladan dari tokoh-tokoh Muslim
serta organisasi keagamaan dan politik sehingga mampu memberikan solusi
terhadap permasalahan untuk menghadapi masa depan peradaban Islam.

1.4. Manfaat

1. Dapat memahami kekuatan Umat Islam baik dari zaman dahulu maupun
sekarang
2. Dapat memahami kelemahan Umat Islam baik dari zaman dahulu maupun
sekarang
3. Dapat memahami tantangan yang dihadapi Umat Islam tiap zaman
4. Dapat memahami peluang yang dihadapi Umat Islam tiap zaman
5. Dapat memahami dan meneladani strategi tokoh-tokoh Muslim serta
Organisasi Sosial Keagamaan dan Politik dalam Membangun Masa Depan
Peradaban Islam

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


BAB II
ISI

2.1. Kekuatan dan Kelemahan Umat Islam

Kekuatan Umat Islam

Perkembangan zaman yang terjadi saat ini sungguh luar biasa pesat.
Berbagaimacam penemuan telah dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia,
mulai dari penemuan budaya, teknologi bahkan perkembangan ideologi. Hal
ini merupakan halyang wajar karena pada dasarnya manusia adalah makhluk
yang tidak pernah bisa berhenti untuk berkarya. Namun demikian, seiring
perkembangan zaman tantanganumat Islam sungguh berat dalam menghadapi
era modern ini, dimana umat Islam seperti dihadapkan pada era globalisasi,
informasi, dan teknologi. Sehingga muncul pertanyaan apakah umat Islam siap
untuk menghadapi era globalisasi, informasi, danteknologi ini.Dalam
menghadapi era globalisasi ini umat Islam masih memiliki kekuatan- kekuatan,
antara lain :

1. Tingginya Kemampuan Literasi

Buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban yang gemilang,
maka peradaban Islam menjadi peradaban masa depan yang ditopang oleh
buku. Di samping menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan Islam, buku juga
menjadi ukuran sejauh mana sebuah peradaban dipandang maju. Para khalifah
Islam pada masa lalu memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di
Andalusia terdapat 20 perpustakaan umum, salah satu yang terkenal
diantaranya adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak
kurang dari 400 ribu

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa untuk ukuran zaman itu.Padahal
empat abad setelahnya, dalam catatan Chatolique Encyclopedia. Perpustakaan
Gereja Canterbury yang terbilang paling lengkap pada abad ke-14, hanya miliki
1800 judul buku.Jumlah itu belum seberapa, apalagi jika dibandingkan dengan
Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang mengoleksi tidak kurang dari dua juta
judul buku.

2. Umat Islam yang Cinta Toleransi

Masyarakat madani yang kita cita-citakan hanya dapat terwujud bila kita
mengarah kepada ittihadul ummah. Kemenangan islam yang mengalahkan kaum
paganis musyrikin telah membuktikan bahwa suatu tradisi ditangan daulah
islamiyah masyarakat yang satudengan masyarakat yang lain dapat hidup
tentram dan damai. Hidup yang rukun, berdampingan dan saling menghargai
telah ditunjukan oleh kebesaran jiwa islam sejak periode madinah dan futtuh
mekkah maupun pada saat kejayaan pemerintahan Islam diAndalusia

3. Persaudaraan

Persaudaraan sesama muslim merupakan kunci utama kekuatan umat Islam.


Orang beriman yang bersaudara itulah yang memperkuat umat Islam dan yang
persaudarakan umat Islam adalah Allah. Inilah barang termahal, yaitu persatuan
yang tidak bisa dibeli dengan harta sedunia terjadi kerukunan kebersamaan dan
persatuan diantara umat Islam sehingga Allah kuatkan Islam.

Kelemahan Umat Islam

Selain mempunyai kekuatan, kondisi umat Islam saat ini juga penuh dengan
kelemahan kelemahan. Kelemahan- kelemahan itu terdiri dari kapasitas
intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual
adalah sebagai berikut :

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


1. Lemah dalam Pengorganisasian

Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera


kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat
Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akan diatas angin
sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah.

2. Lemah dalam Pendidikan

Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal sangat dirasakan


oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan, pembinaan dan pengkaderan lemah
maka akan mustahil terjadinya kebangkitan umat.

3. Lemah dalam Ilmu Pengetahuan

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang pesat,


tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya, hal ini
disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu kemauan umat untuk
menuntut ilmu juga sangat rendah.

4. Lemah dalam Keamanan

Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan
baik moril dan materil. Begitu pula dengan iman, tidak sedikit umat lslam
yang sudah tidak lagi menjaganya dan membiarkan pengaruh-pengaruh
aqidah lain datang tanpa ada proteksi.

5. Lemah dalam Perencanaan

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Saat ini banyak umat islam yang tidak memiliki tujuan yang jelas. Berbagai
rencana yang dibuat penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan oleh umat
Islam yang tidak mendapatkan pembinaan yang baik dan tidak memiliki
wawasan ilmu pengetahuan yangmemadai.Sedangkan kelemahan dalam
problematika moral yang dihadapi oleh umat islamadalah sebagai berikut :

1. Hilangnya Rasa Sabar

Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok bagi


keberhasilan seorang muslim, namun saat ini banyak orang yang tidak
bersabar dan pada akhirnya melakukan hal hal yang merugikan dirinya sendiri
dan orang
-orang disekitarnya.

2. Hilangnya Keberanian

Umat Islam pada zaman dahulu memiliki prinsip laa marhuba illalah sehingga
tidak memiliki keberanian kepada Allah SWT dan selalu mengikuti perintahnya.
Namun sekarang umat Islam mengalami penyakit, yaitu Al Juban . Oleh karena
itu rasa takut yang dulu ada kini berubah menjadi keberanian menentang
perintah Allah SWT.

3. Hilangnya Sikap Teguh Pendirian

Saat ini umat Islam mulai memperlihatkan kemudahan dalam mengalami


penyimpangan-penyimpangan dalam hidupnya, baik disebabkan oleh termakan
rayuan maupun terserang oleh teror-teror. Salah satu contoh hilangnya sabat
ini adalah banyaknya hal -hal yang sering diucapkan namun tidak dipraktekan

4. Hilangnya Komitmen

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Dewasa ini banyak kaum muslimin yang tidak bisa berkomitmen terhadap
Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa Islam harus menjadi hal yang paling
utama dalam hidupnya

2.2. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi Oleh Umat Islam

2.2.1. Peluang Yang Dimiliki Oleh Umat Islam

Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak tantangan-


tantangan yang dihadapi oleh umat islam dari berbagai bidang. Namun,
dibalik tantangan tantangan yang dihadapi, dapat kita temukan beberapa
peluang yang dapat memajukan umat islam. Beberapa contoh peluang tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Semua Ilmu Pengetahuan Sudah Tertera di dalam Al-Quran


Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semua ilmu pengetahuan
jelas sudah tertera di dalam Al-Quran. Al- Quran yang diwahyukan oleh Allah
kepada Nabi Muhammad bertujuan untuk menjadi pedoman hidup manusia.
Oleh karena itu umat Islam tak boleh tertinggal dalam hak penguasaan
teknologi, namun perlu diingat pula umat Islam juga jangan sampai
meninggalkan Al- Quran.
2. Berkembangnya Ekonomi Syariah
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam satu dekade terakhir
ini berkembang pesat dan semakin menarik. Pasca 1998, bank-bank umum
berbasis sistem syariah mulai tumbuh. Kini, ada kurang lebih sekitar 10 bank
umum syariah di Indonesia.Belum lagi, ditambah dengan puluhan bank
perkreditan syariah di berbagai wilayah.Menariknya lagi, pertumbuhan
perbankan syariah diikuti juga dengan asuransi syariah, pegadaian syariah,

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


koperasi syariah, BMT/jasa keuangan syariah dan pasar modal syariah.Begitu
pula dengan perkembangan sektor zakat dan wakaf sebagai salah satu pilar
ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat dan
wakaf semakin besar.
3. Lebih Mudah dalam Melakukan Dakwah
Berbicara dakwah memang selalu identik dengan seorang ustadz yang
sedang khutbah di atas mimbar. Dihadiri oleh para mustami atau jamaah dan
dilaksanakan di masjid. Itulah pandangan dari seorang yang awam akan
hakikat dakwah yang sebenarnya. Jika kita perhatikan, batasan dakwah itu
tidak terbatas oleh tempat dan metode. Dakwah bisa dilakukan dimana saja,
kapan saja, dan dengan cara apa saja, selama tidak menyimpang dari koridor
yang sewajarnya. Oleh karena itu, cakupan dakwah memiliki arti yang luas
dan metode yang tak terbatas.Semua cara bisa kita lakukan dengan tidak
merubah dari substansinya. Salah satunya dengan memanfaatkan media massa
yang berkembang saat ini. Seperti dakwah dengan menggunakan media-media
digital, seperti ceramah pengajian yang disimpan di komputer berupa Mp3,
video, dan sebagainya. Dengan demikian, maka isi pengajian tidak akan
mudah hilang. Jika kita lupa atau mau mendengarkan kembali maka tinggal di
play saja. Semuanya menjadi mudah dan praktis. Lebih jauh lagi, sekarang
telah beredar Al-Quran digital, hadist digital, dan buku-buku Islami digital.
Semuanya dibuat untuk memudahkan kita dalam memahami ajaran-ajaran
agama. Misalnya, ketika kita akan mencari suatu tema dalam Al-Quran maka
kita tidak mesti membuka lembar perlembar. Tetapi kita tinggal langsung
masukkan kata kuncinya maka Al-Quran digital tersebut akan memunculkan
hasilnya. Selain itu, dalam Al-Quran digital juga diisi dengan audionya.
Sehingga kita bisa membaca sekaligus mendengarkan bacaannya.Atas dasar
itu, maka tidak ada salahnya jika kita mulai melirik dan menggunakan media-
media ini untuk kepentingan dakwah dengan tidak meninggalkan tradisi

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


mengaji dimasjid secara berjamaah. Tetapi media ini digunakan sebagai
sarana penambah dan pelengkap untuk berdakwah.

2.2.2. Tantangan yang Dihadapi Oleh Umat Islam

1. Neo-Imperialisme

Pada era 1950-an, bangsa Muslim di muka bumi telah


mengakhiri penjajahan (imperialisme) fisik dari bangsa Barat.
Pertanyaan yang diajukan oleh Guru Besar Cairo University, Prof.
Hasan Hanafi, dalam kitabnya Muqaddimah fi al-‘Ilmi al-Istighrab,
cukup membuat umat Islam terhenyak: “Mengapa gerakan
pembebasan tanah air berhasil melepaskan diri dari penjajahan
militer tetapi gagal mempertahankan kemerdekaaan ekonomi, politik,
kebudayaan dan peradaban?”.

Inilah penjajahan di alam modern yang dialami oleh bangsa


Muslim pasca penjajahan fisik yang dikenal dengan neo-imperalisme.
Penjajahan model ini jauh lebih dahsyat dampak negatifnya bagi
bangsa-bangsa Muslim ketimbang penjajahan pada era kolonialisme
fisik abad 18-19 M. Kedaulatan ekonomi dan politik menjadi
ketergantungan ekonomi dan politik terhadap Barat yang berbasis pada
kapitalisme dan liberalisme. Tidak hanya itu, dampak lebih luas dari
neo-imperalisme adalah terkikisnya nilai-nilai luhur kebudayaan lokal,
identitas bangsa yang semuanya berbasis ajaran agama. Dengan kata
lain, ajaran Islam dalam kehidupan Mulim telah digeser oleh nilai-nilai
universal Barat semisal demokrasi, Hak Asasi Manusia, liberalisasi,
civil sosiety dan sebagainya.

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Neo-Imperialisme mengusung agenda yang sebagian besar
umat Islam menerimanya secara wajar, tanpa sedikitpun mencurigai
bahwa di dalamnya tersimpan agenda dan ideologi tersembunyi yang
akan membunuh ideologi Islam. Agenda noe-imperialisme itu antara
lain adalah kapitalisasi, liberalisasi, dan globalisasi.

2. Clash of Civilization (Benturan Peradaban)

Tokoh yang pertama mencetuskan teori clash of civilization


adalah Samuel P. Huntington. Dalam tulisan kontroversialnya The
Clash of Civilization yang dimuat jurnal Foreign Affair (Summer,
1993), guru besar studi-studi strategis pada Harvard University AS itu
memprediksikan makin parahnya ketegangan antara peradaban Barat
dan peradaban Islam. Tesis Huntington sebenarnya bagian dari
rekomendasi bagi pemerintahan Amerika Serikat untuk membuat peta
tata dunia baru di planet bumi. Huntington dalam hal ini ingin
mengingatkan pemerintah AS untuk waspada terhadap ancaman baru
pasca perang dingin dan runtuhnya negara Uni Soviet.

Clash of civilization adalah tindak lanjut Perang Salib yang


terjadi di abad 11-12 M. Barat (terutama AS) memposisikan Islam
sebagai musuh utama yang harus dilumpuhkan dengan berbagai cara.
Kepentingan global Barat dalam Clash of civilization sesungguhnya
adalah dominasi ekonomi dan politik atas seluruh negara non-Barat.
Untuk melancarkan kepentinganya itu, Barat memakai banyak cara,
dari yang paling halus sampai yang paling berdarah-darah. Cara halus
Barat mengukuhkan hegemoninya diantaranya melalui rezim
pengetahuan. Rezim pengetahuan yang diciptakan Barat tidak
memberi ruang yang bebas kepada pengetahuan lain untuk

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


berkembang. Generasi terdidik di negara berkembang diarahkan
sedemikian rupa menjadi agen dan penjaga sistem pengetahuan Barat.
Dan bukan hanya cara berfikir saja yang diarahkan, tetapi gaya
hidupnya pun dikendalikan.

Hegemoni pengetahuan Barat terlihat jelas ketika kaum


terdidik di negara berkembang dengan setia dan tidak sadar
menyebarkan dan membela nilai-nilai dan institusi Barat seperti
demokrasi, civil society, hak asasi manusia. Semua yang datang dari
Barat diterima sebagai nilai-nilai universal yang merupakan produk
peradaban terbaik yang harus diikuti.

3. Isu Terorisme

Aktualiasi paling kontemporer dari clash of civilization adalah


isu terorisme yang sedang gencar-gencarnya dipropagandakan Barat
untuk menyudutkan dan mendiskreditkan Islam. Dipicu oleh serangan
11 September atas World Trade Cantre (WTC), AS dan sekutunya
seakan mempunyai mandat penuh untuk menyerang kelompok-
kelompok Islam yang dinilai radikal dengan dalih memberantas
terorisme. Agresi AS di Afganistan dan Irak adalah bagian dari perang
melawan terorisme yang dilakukan AS dan Barat.

Perang melawan terorisme hanyalah sekadar dalih dari ambisi


AS dan Barat untuk menguasai negara-negara Muslim yang selama ini
potensial untuk melakukan perlawanan terhadap Barat. Dan yang lebih
menyedihkan, agenda perang melawan terorisme itu diterima oleh
mayoritas negara-negara Muslim sebagai agenda bersama. Bahkan
pemerintah RI langsung meresponnya dengan mengeluarkan UU anti-
terorisme yang menimbulkan kontroversi itu serta tindakan-tindakan

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


lain yang menyudutkan umat Islam seperti rencana membuat sidik jari
santri dan lain-lain.

Dampak isu terorisme yang dialami oleh umat Islam yang


tinggal di Barat sungguh besar. Gerakan mereka selalu dicurigai dan
yang lebih menyakitkan adalah stigma sebagai kelompok teroris yang
berpengaruh terhadap relasi sosial mereka.

2.3. Strategi Tokoh-tokoh Muslim Serta Organisasi Sosial


Keagamaan dan Politik dalam Membangun Masa Depan Peradaban
Islam.

2.3.1 Tokoh-tokoh Muslim di Dunia

1. Ibnu Sina (980-1037)


Ibnu Sina merupakan seorang ilmuwan muslim dunia yang
berkontribusi besar di bidang kedokteran. Pemilik nama lengkap Abu
Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina ini lahir di bulan
shafar 370 H atau Agustus 980 M. Beliau telah melakukan penelitian
besar yang diabadikan oleh sejarah ilmu kedokteran di dunia.
Ibnu Sina memiliki semangat belajar yang luar biasa, berbagai
bidang ilmu beliau pelajari. Tidak hanya belajar di bidang kedokteran,
Ibnu Sina juga mempelajari bidang teologi dan matematika. Sehingga
tidak mengherankan apabila di usia 16 tahun beliau menjadi pusat
perhatian para dokter pada zamannya.
Tidak hanya itu, Ibnu Sina juga merupakan salah seorang yang
pertama kali menemukan cara pengobatan bagi orang yang sakit
dengan cara menyuntikan obat ke tubuh penderita. Maka tidak heran
apabila beliau diberi julukan al-Ra’s atau puncak gunung pengetahuan.

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Semangat belajar dan etos kerja yang tinggi telah membuat
Ibnu Sina menjadi salah satu ilmuwan muslim besar yang penting di
dunia. Pada tahun 428 H atau 1037 M Ibnu Sina wafat di Hamdzan,
Persia.Meskipun demikan, karya-karya serta pemikirannya hingga kini
masih terus dikembangkan dan dipelajari para ilmuwan dunia.

2. Al Khawarizmi
Ilmuwan muslim yang berpengaruh di dunia berikutnya ialah
Al-Khawarizmi. Beliau dikenal sebagai salah satu ilmuwan muslim
yang berkontribusi besar di bidang matematika, geografi dan
astronomi. Pemilik nama lengkap Muhammad Ibn Musa al-
khawarizmi ini lahir di Khwarezmia, Uzbekiztan pada tahun 780
Masehi.
Salah satu penemuan terbesar dari Al-Khawarizmi ialah
menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan
trigonometri dan astronomi. Tidak hanya itu, beliau juga ahli di bidang
yang lain seperti falsafah, aritmatika, musik, geometri, sejarah islam
dan kimia. Al-Khawarizmi juga merupakan seorang tokoh yang
pertama kali memperkenalkan Aljabar dan hisab.
Berbagai bidang ilmu pengetahuan telah beliau temukan, salah
satunya konsep matematika yang hingga kini masih digunakan. Al-
Khawarizmi wafat antara tahun 220 M dan 230 M, sumber lain
mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 266 H atau 850 M di
Baghdad.

3. Ibnu Al Nafis
Ibnu al-Nafis merupakan seorang ilmuwan islam di bidang
kedokteran yang terkenal di dunia. Pada abad ke -13 Masehi Beliau
telah mampu merumuskan dasar-dasar sirkulasi jantung, paru-paru
dan

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


kapiler pertama kali di dunia. Berkat jasanya yang sangat luar biasa
tersebut Ibnu al-Nafis dianugerahi Bapak Fisologi Sirkulasi.
Ibnu al-Nafis lahir di Damaskus atau Suriah pada tahun 1210 dan
meninggal dunia di Mesir pada 17 Desember 1288. Selain
memberikan kontribusi di bidang kedokteran, Ibnu al-Nafis jugs
dikenal sebagai ilmuwan muslim yang serba bisa. Beliau berhasil
memperkenalkan sebuah klasifikasi ilmu hadits yang lebih logis.

4. Jabir Bin Hayan


Jabir Ibn-Hayyan merupakan ilmuwan muslim besar yang sering
disebut sebagai “the father of modern chemitry”. Beliau seorang ahli
dibidang kimia, fisika, farmasi yang telah mengubah presepsi tentang
berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu
yang tidak dapat diprediksi.
Beberapa penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi
dasar bagi berkembangnya ilmu kimia moderen saat ini. Tidak hanya
itu, Jabir Ibn-Hayyan dapat mengaplikasikan pengetahuannya di
bidang kimia kimia kedalam proses pembuatan logam dan besi.

2.3.2. Tokoh-tokoh Muslim di Indonesia

5. KH Ahmad Dahlan “Melampaui Abduh”

”Sejak umur 15 tahun, saat saya berdiam di rumah


Tjokroaminoto,” cerita Bung Karno, “saya telah terpukau dengan KH
Ahmad Dahlan.” Bung Karno bahkan menjadi anggota
Muhammadiyah dan pernah menyatakan keinginan “dikubur dengan
membawa nama Muhammadiyah atas kain kafan.”

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Muhammadiyah, salah organisasi Islam terpenting di Indonesia,
didirikan Ahmad Dahlan pada 18 November 1912. Tujuannya,
“menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada
penduduk bumiputera” dan “memajukan hal agama Islam kepada
anggota-anggotanya”. Organisasi ini bergerak di bidang
kemasyarakatan, kesehatan, dan pendidikan ketimbang politik. Dari
ruang gerak terbatas di Kauman, Yogyakarta, organisasi ini kemudian
meluas ke daerah lain, termasuk luar Jawa.
Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868
dengan menyandang nama kecil Muhammad Darwis. Ayahnya, KH
Abubakar, seorang khatib masjid besar di Kesultanan Yogyakarta,
sedangkan ibunya, Siti Aminah, putri seorang penghulu. Praktis, sejak
kecil, dia mendapat didikan lingkungan pesantren serta menyerap
pengetahuan agama dan bahasa Arab.
Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi
dan tersentuh dengan pemikiran para pembaharu Islam. Sejak itu, dia
merasa perlunya gerakan pembaharuan Islam di kampung halamannya,
yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme. Mula-mula
dengan mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak
memperbaiki jalan dan parit di Kauman. Robert W Hefner,
Indonesianis asal Amerika Serikat, menyebut Dahlan merupakan sosok
pembaharu Islam yang luar biasa di Indonesia, bahkan pengaruhnya
melampaui batas puncak pemikiran Muhammad Abduh dari Mesir.
Ahmad Dahlan wafat di Yogyakarta pada 23 Februari 1923 dan
dimakamkan di Karang Kuncen, Yogyakarta.

6. Ahmad Surkati Mempercepat Lahirnya Kemerdekaan

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Dalam Muktamar Islam I di Cirebon pada 1922, terjadi perdebatan
antara Ahmad Surkati dari Al-Irsyad dan Semaun dari Sarekat Islam
Merah. Temanya mentereng: “Dengan apa Indonesia ini bisa merdeka.
Dengan Islamis mekah atau Komunisme?” Perdebatan berlangsung
alot. Masing-masing kukuh pada pendapatnya. Toh, ini tak
mengurangi penghargaan di antara mereka.

“Saya suka sekali orang ini, karena keyakinannya yang kokoh dan
jujur bahwa hanya dengan komunismelah tanah airnya dapat
dimerdekakan,” ujar Surkari.

Ahmad Surkati dilahirkan di pulau Arqu, daerah Dunggulah,


Sudan, pada 1875. Sempat mengenyam pendidikan di Al-Azhar
(Mesir) dan Mekah, Surkati kemudian datang ke Jawa pada Maret
1911. Ini bermula dari permintaan Jami’at Khair, organisasi yang
didirikan warga keturunan Arab di Jakarta, untuk mengajar. Karena
ketidakcocokkan, dia keluar serta mendirikan madrasah Al-Irsyad Al-
Islamiyah di Jakarta pada 6 September 1914. Tanggal pendirian
madrasah itu kemudian menjadi tanggal berdirinya Perhimpunan Al-
Irsyad. Tujuan organisasi ini, selain memurnikan Islam, juga bergerak
dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan.

Sejarawan Belanda G.F. Pijper dalam Beberapa Studi tentang


Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950 memandang hanya Al-Irsyad
yang benar-benar gerakan pembaharuan yang punya kesamaan dengan
gerakan reformis di Mesir sebagaimana dilakukan Muhammad Abduh
dan Rashid Ridha. Dengan demikian, Surkati juga seorang pembaharu
Islam di Indonesia. Sukarno bahkan menyebut Surkati ikut
mempercepat lahirnya kemerdekaan Indonesia. Ahmad Surkati wafat

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


pada 6 September 1943. Sejak itu, perkembangan Al-Irsyad tersendat,
sekalipun tetap eksis hingga kini.

7. Ahmad Hasan Rujukan Kajian Islam

Sekalipun kerap berpolemik, Bung Karno pernah berpolemik dan


melakukan surat-menyurat dengan Ahmad Hassan, sebagaimana
tersurat dalam surat-surat dari Endeh dalam buku di Bawah Bendera
Revolusi. Tak heran jika Bung Karno begitu menghargai pemikiran
Islam Hassan.

Nama kecilnya Hassan bin Ahmad, lahir di Singapura pada 1887


dari keluarga campuran, Indonesia dan India. Semasa remaja dia
melakoni beragam pekerjaan; dari buruh hingga penulis, di Singapura
maupun Indonesia. Hassan pernah tinggal di rumah Haji Muhammad
Junus, salah seorang pendiri Persatuan Islam (Persis), di Bandung.

Ketika pabrik tekstilnya tutup, dia mengabdikan diri di bidang


agama dalam lingkungan Persis, dan segera popular di kalangan kaum
muda progresif. Di Bandung pula Hassan bertemu dengan Mohammad
Natsir, kelak jadi tokoh penting Persis, yang kemudian bersama-sama
menerbitkan majalah Pembela Islam dan Al-Lisan. Dia juga
mendirikan pesantren Persis, di samping pesantren putri, untuk
membentuk kader, yang kemudian dipindahkan ke Bangil, Jawa
Timur.

Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923 oleh aktivis


keagamaan yang dipimpin Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus,
keduanya pedagang. Dalam Persatuan Islam: Pembaharuan Islam
Indonsia Abad XX, Howard M. Federspiel menulis bahwa Persis
adalah organisasi biasa, kecil, tak kukuh serta tak bergigi dalam
percaturan politik saat itu. Namun, Persis berusaha keras memperbarui

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


umat Islam saat itu yang mengalami stagnasi pemikiran dan penuh
bid’ah, tahayul, dan khurafat.

Ahmad Hasan dikenal sebagai ulama pembaharu. Pikiran-


pikirannya sangat tajam dan kritis terutama dalam cara memahami
nash (teks) Alquran maupun hadits. Keahliannya dalam bidang
hadits, tafsir, fikih, ushul fiqih, ilmu kalam, dan mantiq
menjadikannya sebagai rujukan para penanya dan pemerhati kajian
Islam. Dia juga ulama yang produktif menulis. Ahmad Hassan tutup
usia pada 10 November 1958 dalam usia 71 tahun.

8. KH Hasyim Asyari Menjaga Tradisi Pesantren

“Jangan kamu jadikan semuanya itu menjadi sebab buat bercera-


berai, berpecah-belah, bertengkar-tengkar, dan bermusuh-musuhan...
Padahal agama kita hanya satu belaka: Islam!” ujarnya dalam kongres
Nahdlatul Ulama di Banjarmasin, Kalimantan, pada 1935. KH Hasyim
Asy’ari sadar perlunya menghapus pertentangan antara kalangan
tradisi maupun pembaharu.

Lahir pada 14 Februari 1871 di Desa Nggedang-Jombang, Jawa


Timur, Hasyim Asy’ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama, artinya
kebangkitan ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dia
mendirikannya bersama Kyai Wahab Chasbullah pada 31 Januari 1926
guna mempertahankan faham bermadzhab dan membendung faham
pembaharuan.

Hasyim pernah belajar pada Syaikh Mahfudz asal Termas, ulama


Indonesia yang jadi pakar ilmu hadis pertama, di Mekah. Ilmu hadits
inilah yang kemudian menjadi spesialisasi Pesantren Tebuireng, yang
kelak didirikannya di Jombang sepulangnya dari Tanah Suci. Lewat
pesantren inilah Hasyim melancarkan pembaharuan sistem pendidikan

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


keagamaan Islam tradisional. Dia memperkenalkan pengetahuan
umum dalam kurikulum pesantren, bahkan sejak 1926 ditambah
dengan bahasa Belanda dan sejarah Indonesia. Dalam buku Tradisi
Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Zamakhsyari
Dhofier manggambarkan Hasyim Asy’ari sebagai sosok yang menjaga
tradisi pesantren.

Di masa Belanda, Hasyim bersikap nonkooperatif. Dia


mengeluarkan banyak fatwa yang menolak kebijakan pemerintah
kolonial. Yang paling spektakuler adalah fatwa jihad: “Wajib
hukumnya bagi umat Islam Indonesia berperang melawan Belanda.”
Fatwa ini dikeluarkan menjelang meletusnya Peristiwa 10 November
di Surabaya.

Hasyim Asy’ari wafat pada 25 Juli 1947. Dalam


perjalanannya, Nahdlatul Ulama larut dalam politik praktis hingga
akhirnya kembali ke khitah 1926.

2.3.3. Organisasi Sosial-Keagamaan di Indonesia


Organisasi sosial keagamaan Islam di Indonesia terdapat 6.
Yaitu, Muhammadiyah, PERSIS, NU, Jah’atul Washliyah, Syarikat
Islam, dan Jamiyatul Khair wa Al-Irsyad. Para organisasi sosial ini
memiliki caranya sendiri untuk memajukan peradaban Islam. Berikut
adalah strategi mereka:

1. Muhammadiyah4
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi besar umat
yang ada di Indonesia sampai saat ini. Organisasi muhammadiyah
merupakan organisasi sosial islam yang berdiri pada tanggal 8

4 Khoirs , Jiddan. 2011. Organisasi Islam di Indonesia.


https://www.academia.edu/5402535/Organisasi_Islam diakses pada 18 Maret 2016 pukul 17.53 WIB

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Dzulhijah 1330 H, di Yogyakarta atau pada tanggal 18 November 1912
M. Organisasi ini dipelopori oleh K.H Ahmad Dahlan atas saran
murid-muridnya dan beberapa orang anggota Budi Utomo untuk
mendirikan lembaga pendidikan yang bersifat permanen.
Didirikannya Muhammadiyah oleh K.H Ahmad Dahlan
merupakan hasil pengalamannya aktif di organisasi Bud Utomo,
Jamiat Khair, dan Sarekat Islam.beliau mengamati bahwa belum ada
organisasi masyarakat pribumi yang berorientai pada gerakan
modernisme Islam.
Muhammadiyah melakukan langkah cerdik untuk mencari
anggotanya dengan membangun dan memberikan sumbangan dengan
fasilitas umum seperti sekolah, Rumah Sakit, panti asuhan dan
sebagainya. Mungkin saja ada non-muslim yang masuk Islim karena
tindakan-tindakan mereka, hal itu menjadikan mereka sebagai
organisasi sosial yang memiliki banyak cabang dan anggotanya di
Indonesia.

2. Persatuan Islam (PERSIS)


Persatuan Islam (PERSIS) merupakan salah satu organisasi
islam yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. PERSIS didirikan di
Bandung pada tanggal 17 September 1923 oleh seorang ulama asal
Palembang, Kiai haji Zamzam (1894-1952).
Persis memilki cita-cita yang sama dengan Muhammadiyah, tetapi
metode keduanya berbeda. Muhammadiyah lebih condong pada
pendekatan sosialis dengan membangun sumbangan berupa bidang
pendidikan, seperti sekolah, dan sebagainya. Sedangkan PERSIS lebih
kepada dakwah dan penyebaranagama langsung, seperti media massa,
media sosial dan sebagainya.

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Selain itu, PERSIS mempunyai prinsip idealis dalam
mengembangkan organisasinya.Bidang akademik menjadi titik utama
faktor perkrutan keanggotaan PERSIS, maka tak heran jika PERSIS
memiliki banyak pesantren.PERSIS memiliki caranya sendiri dalam
merekrut anggota. Apabila Muhammadiyah mencari anggota secara
giat, beda dengan PERSIS yang menyeleksi calon anggotanya terlebih
dahulu dan apabila dianggap layak, baru mereka dapat bergabung
dengan PERSIS.

3. Nahdhatul ‘Ulama (NU)5


Nahdhatul ‘Ulama (Ar : Nahdhah al –‘Ulama = Kebangkitan
Ulama). didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H. atau tanggal 26
Januari 1926 di Surabaya. Pendirinya adalah KH Hasyim Asy’ari
dan KH Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan Nahdhatul Ulama (NU)
seperti tersebut dalam Anggaran Dasar Tahun 1926 (sebelum
menjadi partai politik) adalah perkumpulan sosial keagamaan yang
mementingkan pendidikan dan pengajaran agama islam.
Dalam ikut serta mempertinggi kecerdasan masyarakat
Indonesia dan menggembleng budi pekertinya, NU mendirikan
sumbangan beberapa Madrasah ditiap-tiap cabang yang sekarang
sudah sangat meluas di Indonesia. Pada masa pemerintahan Belanda
dan penjajahan Jepang, NU tetap memajukan pesantren-pesantren,
mengadakan dakwah dan pengajian-pengajian dan lain-lainya.NU juga
bergerak dalam bidang lainnya seperti di bidang pendidikan, bidang
sosial, bidang politik dan di bidang ekonomi.

5 Khoirs , Jiddan. 2011. Organisasi Islam di Indonesia.


https://www.academia.edu/5402535/Organisasi_Islam diakses pada 18 Maret 2016 pukul 17.53 WIB

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


4. Masyumi
Terbentuk setelah serangkaian diskusi mengenai masa depan
politik Islam,timbul gagasan untuk mendirikan organisasi politik. Pada
Oktober 1945, sebuah komite dikepalai Natsir dibentuk untuk
merealisasikan rencana tersebut. Tak lama, Wakil Presiden Mohammad
Hatta mengeluarkan Maklumat No X tentang anjuran membentuk partai-
partai politik.Kongres memutuskan pembentukan satu-satunya partai
politik yang menyalurkan aspirasi politik umat Islam. Peserta kongres
memilih nama Masyumi bukan karena merujuk pada Majelis Syuro
Muslimin Indonesia di masa Jepang. Dan dipertimbangkan nama lain
yang diusulkan, Partai Rakyat Islam. Sukiman Wirjosandjojo selaku ketua
kongres akhirnya terpilih sebagai ketua umum.Sebagaimana disebutkan
dalam Anggaran Dasar, Masyumi memiliki tujuan: terlaksananya ajaran
dan hukum Islam dalam kehidupan orang-seorang,masyarakat,dan negara
Republik Indonesia,menuju keridhaan Illahi.Secara sistematika politik
yang dibentuk masyumi adalah sebagai politik yang tidak terlepas dari
fungsi-fungsi lain seperti artikulasi kepentingan, seleksi kepentingan dan
komunikasi

5. Sarekat Islam6
Syarikat Islam didirikan di Solo pada tahun 1911, tiga tahun
setelah berdirinya organisasi Budi Utomo.Persaingan yang terjadi di
nusantara, penjajahan baik dari segi ekonomi maupun politik, menjadi
latar belakang berdirinya organisasi ini. Pada awalnya, organisasi ini
bernama Syarikat Dagang Islam (SDI) di bawah pimpinan H.

6 Khoirs , Jiddan. 2011. Organisasi Islam di Indonesia.


https://www.academia.edu/5402535/Organisasi_Islam diakses pada 18 Maret 2016 pukul 17.53 WIB

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Samanhudi yang kemudian berganti nama menjadi Syarikat Islam
(SI) dipimpin oleh HOS. Cokroaminoto.
Tujuan Organisasi pada Rencana Anggaran Biaya ialah untuk
mengembangkan jiwa berdagang, memberi bantuan kepada anggota-
anggota yang menderita kesukaran, memajukan pengajaran dan
semua yang mempercepat naiknya derajat Bumiputra dan menentang
pendapat-pendapat yang keliru tentang Islam. Kalau pada mulanya
organisasi ini banyak berwujud perdagangan dan tidak berisikan
muatan politik, maka selanjutnya atas usaha yang dilakukan oleh
Cokroaminoto, telah menjadikan Syarikat Islam sebagai satu partai
politik yang besar dan berpengaruh, dan menjadi Partai Politik tertua
di Indonesia dan masih ada hingga sekarang

6. Jam’iyatul khair wa Al-Irsyad7


Jamiyatul Khair adalah salah satu perkumpulan kaum muslim
yang terdiri dari pribumi dan orang Arab didirikan di Jakarta pada
tanggal 17 Juli 1905. Organisasi Jamiatul Khair ini terbuka untuk
semua golongan masyarakat muslim tanpa diskriminasi asal
keturunan, namun mayoritas anggota-anggotanya adalah orang-orang
Arab. pemimpin-pemimpin mereka pada umumnya adalah orang-
orang yang berkecukupan, demikian juga para anggotanya.
Organisasi ini memiliki tujuan dibidang pendidikan.Alasan
utamanya ialah adanya keterbatasan sarana pendidikan dan kekurang
sesuaian fasilitas pendidikan.Disatu sisi, masyarakat Arab kurang suka
jika anak-anak mereka mengikuti pendidikan disekolah Belanda.
Disisi lain, mereka menganggap sekolah pribumi pada saati itu kurang
bermutu. Karena itu sekolah dasar Jamiat Khair ini didirikan

7 Khoirs , Jiddan. 2011. Organisasi Islam di Indonesia.


https://www.academia.edu/5402535/Organisasi_Islam diakses pada 18 Maret 2016 pukul 17.53 WIB

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


menggunakan sistem pendidikan modern, seperti adanya kurikulum,
mata pelajaran umum (disamping mata pelajaran agama), kelas-kelas
yang sudah terorganisasi, pengajaran bahasa Inggris, dan bahkan
bahasa pengantarnya adalah bahasa melayu.
Pada tahun 1914, anggota Jam’iyatul Khair banyak yang
memutuskan untuk membuat aliran baru yang disebut al-
Irsyad.Organisasi Al-Irsyad menjuruskan perhatian pada bidang
pendidikan, terutama masyarakat Arab.namun demikian tidak sedikit
orang Indonesia keturunan Arab yang menjadi anggotanya. Dalam
waktu 4 tahun, Al-Irsyad memberi sumbangan kepada Islam yaitu ia
memiliki lembaga pendidikan yang banyak dan dapat menyaingi
Jamiyatul Khair.Pendirian cabang dan madrasah semakin banyak di
Jawa.Pada tahun 1917, berdiri dua cabang di Surabaya dan
Tegal.Tahun 1918-1919 tiga cabang, masing-masing di Pekalongan,
Cirebon dan Bumiayu.Kemudian cabang Bondowoso berdiri tahun
1923, cabang Banyuwangi tahun 1927, dan cabang Bogor pada tahun
1928.

2.4 Strategi Organisasi Politik Islam dalam Memajukan Peradaban


Islam

Di Indonesia, terdapat banyak sekali partai politik Islam. Misalnya


seperti PBB, PPP, SI, PKS, dan lain-lain.Meskipun mereka memiliki visi dan
misi yang berbeda, tapi secara umum, mereka memiliki strategi-strategi yang
sama untuk memajukan peradaban Islam di Indonesia. Berikut adalah strategi-
strategi mereka menurut Ridho Al-Hamdi8:

8Ridho Al-Hamdi. 2013. Partai Politik Indonesia Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta:
GrahaIlmu. Hal 9-10

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


1. Berpedoman pada nilai-nilai universal Al-Quran dan As-Sunnah
Segala sesuatu tidak boleh bertentangan dengan sumber ajaran utama
Islam yaitu kitab suci Al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad
SAW.Kedua sumber ajaran Islam tersebut memuat nilai-nilai universal yang
mencakup segala kehidupan manusia di muka bumi ini. Karena itu, partai
Islam mendasarkan segala aktivitas kepartaian pada nilai-nilai universal kedua
sumber ajaran Islam tersebut

2. Musyawarah
Setiap keputusan-keputusan organisasi harus melalui koordinasi dan
komunikasi setiap pengurus yang memiliki wewenang. Dengan prosis
koordinasi tersebut, partai akan mendapatkan banyak pertimbangan dari
beragam pihak sehingga melahirkan keputusan yang bijak dan tidak terkesan
terburu-buru. Selain itu, musyawarah juga mengindikasikan anti-
otoritarianisme dan anti-kediktatorian

3. Berlaku Adil
Setiap ketua dan anggota memiliki hak yang sama sesuai dengan
aturan yang berlaku. Karena itu, partai harus membuat keputusan yang adil
untuk sebuah keputusan yang tidak akan merugikan satu pihak atau beberapa
pihak. Artinya, meskipun pada akhirnya sebuah keputusan tersebut akan
merugikan pihak yang lain, tetapi keputusan tersebut sudah sesuai aturan dan
berpihak pada mereka yang tertindas.

4. Menghargai perbedaan dan bukan perpecahan9

9 Ridho Al-Hamdi. 2013. Partai Politik Indonesia Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta:
GrahaIlmu. Hal 9-10

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Perbedaan itu adalah hal yang lazim, karena setiap individu pasti
memiliki perbedaan. Perbedaan adalah fitrah setiap manusia dan merupakan
anugrah dari Yang Maha Kuasa. Dengan perbedaan pula kehidupan menjadi
indah dan beragam. Perbedaan itu harus dikelola dengan baik agar tidak
terjadi perpecahan. Perbedaan harus diatur dengan rapi agar terciptanya
perpaduan yang saling mengait satu sama lain dan bukan perpecahan yang
berdampak pada perang. Islam tidak mengajarkan perpecahan karena dapat
berdampak pada rusaknya iman dan moral umat manusia.

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam memajukan peradaban Islam yang maju kita harus dapat


menganalisa kekuatan dan kelemahan kita sebagai Umat Islam sehingga
kita bisa memaksimalkan kemampuan serta mengatasi kelemahan yang
kita miliki. Serta perlu ada peran dari berbagai lapisan masyarakat untuk
membawa Islam lebih maju dari sekarang dari mulai dari civitas
academia, ilmuwan, pemerintah, organisasi sosial keagamaan serta partai
politik.

3.2. Kritik dan Saran

Makalah yang kami buat walau kami sudah mengerjakannya secara


maksimal namun tidak akan luput dari kesalahan. Maka diharapkan para
pembaca memberi koreksi serta kritik yang bersifat membangun agar kami
menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hamdi, Ridho. 2013. Partai Politik Indonesia Teori dan Praktik di Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


Altaf Gauhar. 1988. Tantangan Islam. Bandung: Pustaka
Anshari, Endang Syaifuddin. 2013. Wawasan Islam: Pokok-Pokok Pikiran
Tentang Paradigma Islam, Jakarta: Mizan
Danaeefard, Hassan dan Tayebeh Abbasi. 2011. Globalization and Global Innovation
http://cdn.intechopen.com/pdfs/17417/InTech5 diakses pada tanggal 18 Maret
2016 pukul 19.50
Gulen, Muhammad Fethullah. 2013. Membangun Peradaban Kita. Jakarta: Mizan
Jaudah, Muhammad Gharib. 2007. Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam.
Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar
Khadhar, Lathifah Ibrahim. 2005. Ketika Barat Memfitnah Islam. Jakarta: Gema
Insani
Kurniawan, Andy. 2012. Menyatukan dan Memajukan Islam Dengan Dua Kalimat.
Jakarta: Mizan
Madjid, Nurcholish. 2008. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan
Madjid, Nurcholish. 1996. Tradisi Islam. Bandung: Paramadina
Miftah, Faridh. 2014. Lantera Ukhuwah. Jakarta: Mizania
Rakhmat, Djalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Surabaya: Paramadina

Rasyid, Daud. 2000. Islam Dalam Berbagai Dimensi. Jakarta: Gema Insani Press
Said Hawwa.2003. Ar Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Jakarta: Daarus Salam
Salleh, Sakinnah. 2011Islam, Iman, dan Ihsan. Malaysia: PTS Millenia SDN.BHD

Sardar, Ziauddin. 1991. Rekayasa Masa depan – Peradaban Islam, Jakarta: Mizan

Subiakto, Henry dan Rachmah Ida. 2012. Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi.
Jakarta: Kencana
● https://aceh.tribunnews.com/2019/01/25/wahn-sumber-kelemahan-umat-islam-
akhir-zaman.
● https://yukberhijrah.wordpress.com/2017/03/01/potensi-umat-islam-peluang-dan-
ancaman/
● https://www.acehtrend.com/2019/12/07/tiga-tantangan-besar-umat-islam-di-
indonesia/

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)


● https://www.merdeka.com/jateng/6-ilmuwan-muslim-yang-paling-berpengaruh-
di-dunia-wajib-diketahui-kln.html
● https://historia.id/agama/articles/empat-tokoh-islam-di-indonesia-6jnw6
● https://sites.google.com/site/makalahpai/tantangan-umat-islam-kontemporer-dan-
solusinya
● https://www.academia.edu/33448849/Rafa_TANTANGAN_DAN_PELUANG_BAGI_MASA
_DEPAN_PERADABAN_ISLAM

Downloaded by Ilham Ramadhan (ramadhanilham1122@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai