Anda di halaman 1dari 10

STUDI ISLAM II

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI MASA DEPAN PERADABAN


ISLAM

Disusun oleh :
Muhammad Ibrahim Isa 11190490000104
Ervan Setyawan 11190490000108
Asparoni 11190490000117

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul Tantangan dan
Peluang Bagi Masa Depan Peradaban Islam

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Studi
Islam II. Kami mendapat salah satu tema dari beberapa tema di silabus yaitu Tantangan dan
Peluang Bagi Masa Depan Peradaban Islam.

Melalui kesempatan ini, tidak lupa kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Studi Islam II Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Bapak Atep Abdurofiq M. Si yang telah
memberikan tugas ini dan mengajarkan materi serta memberi bimbingannya.

Kami menyadari, bahwa dalam kamian makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan kami. Namun kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna dalam rangka menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan. Oleh sebab itu, Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang membangun agar segala bentuk
kekurangan dapat diperbaiki di masa mendatang.

Jakarta, Maret 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

Tantangan dan Peluang Bagi Masa Depan Peradaban Islam

Halaman Judul ................................................................................................................... 1


Kata Pengantar ................................................................................................................. 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4


Latar Belakang ................................................................................................................. 4
Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5


Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki Umat Islam ........................................................ 5
Tantangan dan Peluang Umat Islam .................................................................................. 7
Strategi dalam Mewujudkan Masyarakat yang Terintegrasi ............................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kajian ilmiah mengenai Islam di Indonesia menyangkut berbagai permasalahan
yang tidak semuanya transparan bagi banyak orang, sehingga hasilnya juga tidak bisa
dianggap taken for granted (selalu benar).1 Seperti contohnya mengenai tantangan dan
peluang peradaban Islam. Banyak yang tidak menyadari bahwa seiring berkembangnya
arus zaman maka berubah pula kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada perubahan
peradaban umat manusia terutama yang beragama. Perubahan yang bersamaan dengan
perkembangan zaman ini ada yang positif adapula yang negatif serta tidak menutup
kemungkinan pula bahwa peradaban Islam berbeda dilihat dari sudut geografis.

Di zaman sekarang ini, tak sedikit dari umat Islam yang lemah iman, karena
telah salah kaprah dalam menyikapi perkembangan zaman atau globalisasi yang kian
merombak kehidupan islami sehari-hari. Globalisasi ataupun modernisasi bagi umat
Islam tidak perlu diributkan, paling penting dari semua adalah seberapa besar peran
Islam dalam menata umat manusia menuju tatanan dunia baru yang lebih maju dan
beradab serta bagaimana tantangan dan peluang umat di kemudian hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat beberapa
masalah yang perlu bahas, diantaranya:
a. Apa saja kekuatan dan kelemahan umat Islam?
b. Apa saja tantangan dan peluang umat Islam pada peradaban masa depan?
c. Bagaimana strategi dalam mewujudkan masyarakat yang terintegrasi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingan dicapai dalam pembuatan makalah ini, diantaranya:
a. Agar dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan umat Islam
b. Agar dapat memahami tantangan internal dan eksternal umat Islam.
c. Agar memahami peluang umat Islam untuk masa depan.
d. Agar memahami strategi masyarakat dalam berintegrasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kekuatan dan Kelemahan yang dimiliki umat Islam


• Kekuatan yang dimiliki umat Islam
1. Tingginya Kemampuan Literasi.
Buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban yang
gemilang maka peradaban Islam menjadi peradaban masa depan yang ditopang
oleh buku. Di samping menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan Islam, buku juga
menjadi ukuran sejauh mana sebuah peradaban dipandang maju. Para khalifah
Islam pada masa lalu memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di
Andalusia saja terdapat 20 perpustakaan umum, Yang terkenal di antaranya
adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak kurang dari
400 ribu judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa untuk ukuran zaman itu.
Padahal empat abad setelahnya, dalam catatan Chatolique Encyclopedia,
Perpustakaan Gereja Canterbury saja, yang terbilang paling lengkap pada abad
ke-14, hanya miliki 1800 (1,8 ribu) judul buku. Jumlah itu belum seberapa,
apalagi jika dibandingkan dengan Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang
terkenal itu, yang mengoleksi tidak kurang 2 juta judul buku.

2. Lahirnya Banyak Ilmuwan Besar dan Karya-karya Fenomenal Mereka.


Dari perpustakaan-perpustakaan itulah dimulainya penerjemahan buku-
buku, yang dilanjutkan dengan pengkajian dan pengembangan atas isi buku-buku
tersebut. Dari sini pula sesungguhnya dimulainya kelahiran para ilmuwan dan
cendekiawan Muslim yang kemudian melahirkan karya-karya yang amat
mengagumkan, yang mereka sumbangkan demi kemajuan peradaban Islam saat
itu. Bahkan tokoh-tokoh seperti Ibn Sina (terkenal di Barat sebagai Aveciena) ia
adalah seorang pakar kedokteran. Ia meninggalkan sekitar 267 buku karyanya.
Al-Qânûn fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.

3. Ukhwah atau persaudaraan


Persaudaraan sesama muslim merupakan kunci utama kekuatan umat
Islam, Orang beriman yang bersaudara itulah yang memperkuat umat islam dan
yang persaudarakan umat islam adalah Allah. Inilah barang termahal, yaitu
persatuan yang tidak bisa dibeli dengan harta sedunia terjadi kerukunan
kebersamaan dan persatuan diantara umat Islam sehingga Allah kuatkan Islam.

4. Umat yang cinta toleransi


Hidup yang rukun, berdampingan dan saling menghargai telah ditunjukan
oleh kebesaran jiwa islam pada periode madinah dan futtuh mekkah maupun pada
saat kejayaan pemerintahan Islam di Andalusia. Masyarakat madani yang kita
cita-citakan hanya dapat terwujud bila kita mengarah kepada ittihadul ummah,
kemenangan islam yang mengalahkan kaum paganis musyrikin telah
membuktikan satu tradisi bahwa di tangan daulah islamiyah masyarakat yang lain
dapat hidup tentram berdampingan.

5
• Kelemahan yang dimiliki umat Islam
Selain mempunyai kekuatan, kondisi umat Islam saat ini juga penuh dengan
kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan itu terkait dengan kapasitas intelektual
dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu) sebagai
berikut,

a. Dho’fut Tarbiyah (Lemah dalam Pendidikan)


Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan)
sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan juga pembinaan dan
pengkaderan lemah maka akan mustahil melahirkan anasir-anasir dalam nadhatul
umat (kebangkitan umat).

b. Dho’fut Tsaqofah (Lemah dalam Ilmu Pengetahuan)


Dewasa ini sedang sangat pesat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang lainnya,
ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit dan terbatas juga lemah
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ini disebabkan kemauan umat untuk
menuntut ilmu sangat rendah.

c. Dho’fut Takhthith (lemah dalam perencanaan-perencanaan)


Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana
perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak
diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu
pengetahuan yang memadai.

d. Dho’fut Tanjim (lemah dalam pengorganisasian)


Sekarang ini terjadi gerakan-gerakan yang mengibarkan bendera
kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid sementara umat
Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga kebathilan akn diatas angin
sedangkan umat Islam akan menjadi pihak yang kalah. Sesuai perkataan khalifah
Ali ra “Kebenaran tanpa sistem yang baik akan dikalahkan oleh kebathilan yang
terorganisasi dengan baik”.

e. Dho’ful Amniyah (lemah dalam keamanan)


Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan
baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya
alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat
lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan
serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai.

f. Dho’fut Tanfidz (lemah dalam memobilisasi potensi-potensi diri)


Umat Islam dewasa ini tidak menyadari bahwa begitu banyak nikmat-
nikmat yang Allah SWT berikan dan tidak mensyukurinya. Jika umat Islam
mersyukuri segala nikmat Allah dari bentuk syukur itu akan muncul kuatut

6
tanfidz yaitu kekuatan untuk memobilisir diri dan sekarang umat Islam lemah
sekali dalam memobolisir diri apalagi memobilisir secara kolektifitas.

B. Tantangan dan Peluang Umat Islam

Terdapat faktor-faktor dalam problematika umat Islam

• Faktor Internal
a. Runtuhnya khilafah, saat 3 maret 1924 mustapa kamal melakukan
keruntuhan daulah islamiyah melalui pembubaran khalifah. Setelah itu diikuti
dengan pemisahan agama dan negara dan model model sekuler lainnya.
Kemudian setelah itu seolah olah islam memang sudah benar benar hancur.
b. Perpecahan umat islam dan kurang ukhuwah
c. Menjadikan negara muslim menjadi kecil dan banyak dan selalu dalam
keadaan terpecah belah. Biar negara dengan mayoritas muslim lebih
disibukkan oleh pembagian batas negara.
d. Fanatisme mazhab
e. Hingga saat ini banyak warga muslim yang masih sering terjebak dengan
permasalahan mazhab yg bisa juga di sebut permasalahan Furu'
f. Pluralisme gerakan
g. Banyaknya gerakan islam seharusnya dapat menjadikan strategi bagi umat
islam itu sendiri contohnya umat islam bisa berdakwah
h. Tingkat elektualitas
i. Keterpurukan ekonomi sering terjadi bersamaan dengan sedikitnya intelektual
disana
j. Salah presepsi terhadap ajaran islam
k. Selain dampak yg disebutkan diatas ada dampak lain dari keberhasilan
sekularisasi sebagai mana merosotnya pemahaman muslim terhadap konsep
islam.

• Faktor Eksternal
1) Gazwul Fikri
Pemikiran yang dimiliki Gazwul Fikri bisa menjadikan kaum yang di invasai bisa
dengan mudah sebagai pengikut setia terhadap setiap pemikiran dsb. Secara garis
besar langkah yg mereka ambil meliputi merusak, memcah, menjelek-jelekkan,
memperdaya, dan menghancurkan.

2) Sekulerisme
Pemahaman ini telah menjadi something yg dianggap baik oleh negara barat karena
dengan sejarahnya yg lalu. Banyak yg menganggap bahwa agama telah memainkan
peran tidak positif terhadap masyarakat luas

3) Kapitalisme, materialisme, metode ilmiah, positifisme dan modernisasi


Hal ini tidak menjadikan keterpurukan umat muslim secara ekonomi dan politik.
Disini kita dapat menyimpulkan bahwa semua produk peradaban senantiasa
memperbudak dan menindas.

4) Ancaman berupa sanksi ekonomi, perdagangan maupun politik

7
Hal ini sangat ditakuti oleh bangsa barat kusunya amerika. Dengan hal ini bisa
disimpulkan bahwa negara muslim hingga saat ini masih terjajah.

❖ Peluang Umat Islam


Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak tantangan – tantangan yang
dihadapi oleh umat islam dari berbagai bidang. Namun, dibalik tantangan – tantangan
yang dihadapi, dapat kita temukan beberapa peluang yang dapa tmemajukan umat
islam. Beberapa contoh peluang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Semua Ilmu Pengetahuan Sudah Tertera di dalam Al – Quran


Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semua ilmu pengetahuan jelas
sudah tertera di dalam Al Quran. Al Quran yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad bertujuan untuk menjadi pedoman hidup manusia. Oleh karena itu umat
Islam tak boleh tertinggal dalam hak penguasaan teknologi, namun perlu diingat pula
umat islam juga jangan sampai meninggalkan Al Quran.

2. Berkembangnya Ekonomi Syariah


Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini
berkembang pesat dan semakin menarik. Pasca 1998, bank-bank umum berbasis sistem
syariah mulai tumbuh. Kini, ada kurang lebih sekitar 10 bank umum syariah di
Indonesia. Belum lagi, ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah di berbagai
wilayah. Menariknya lagi, pertumbuhan perbankan syariah diikuti juga dengan asuransi
syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah, BMT/jasa keuangan syariah dan pasar
modal syariah.Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat dan wakaf sebagai salah
satu pilar ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat dan
wakaf semakin besar. Apalagi, baru-baru ini Presiden SBY me-launching wakaf tunai.
Fenomena tersebut membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kesadaran
untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang ekonomi.

3. Lebih Mudah dalam Melakukan Dakwah


Dakwah bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja,
selama tidak menyimpang dari koridor yang sewajarnya. Oleh karena itu, cakupan
dakwah memiliki arti yang luas dan metode yang tak terbatas.

Semua cara bisa kita lakukan dengan tidak merubah dari substansinya. Salah
satunya dengan memanpaatkan media massa yang berkembang saat ini. Seperti dakwah
dengan menggunakan media-media digital, seperti ceramah pengajian yang disimpan
di computer berupa Mp3, video, dan sebagainya.

Atas dasar itu, maka tidak ada salahnya jika kita mulai melirik dan
menggunakan media-media ini untuk kepentingan dakwah – dengan tidak
meninggalkan tradisi mengaji di masjid secara berjamaah. Tetapi media ini digunakan
sebagai sarana penambah dan pelengkap untuk berdakwah.

8
C. Strategi dalam Mewujudkan Masyarakat yang Terintegrasi

Ketua Umum PP Muhammadiyan ini lantas menyebut lima strategi perjuangan umat
Islam guna menuju negara Indonesia yang maju, adil, dan berkeadaban.

1. Pertama, diperlukan rekonstruksi kehidupan kebangsaaan. Reformasi


merupakan momentum penting yang membawa bangsa Indonesia berhasil menjadi
negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan India.

Dalam konteks ini, Pancasila tidak cukup sekadar menjadi slogan dan retorika
tanpa diinternalisasikan dan diinstitusionalisasikan secara objektif dan tersistem
dengan pengamalan yang konsisten oleh elite dan warga bangsa. “Dalam
rekonstruksi kehidupan kebangsaan tersebut, Pancasila dan NKRI harus tetap
dijaga agar tetap berada dalam relnya sebagaimana telah menjadi kesepakatan
nasional 18 Agustus 1945, tidak dibawa ke ‘kanan’ atau ke ‘kiri’, serta tidak
dipertentangkan dengan agama dan kebudayaan luhur bangsa yang menjadi sumber
nilai yang hidup di tubuh Pancasila itu sendiri.”

2. Kedua, pemberdayaan ekonomi umat. Gagasan ekonomi Islam semestinya


berbanding lurus untuk mengangkat martabat ekonomi umat yang masih dhu’afa,
tidak berhenti pada kemegahan konsep. “Dari ekonomi Islam semestinya
bertumbuh kegiatan-kegiatan ekonomi dan bisnis umat, menggairahkan
kewirausahaan, memperbanyak pengusaha/saudagar dan manajer-manajer muslim,
ke depan melahirkan para konglomerat muslim papan atas. Menurut Pak Jusuf
Kalla, kegiatan bisnis seperti belajar berenang, jangan banyak teori tetapi langsung
praktik,” ujar Haedar.

3. Ketiga, transformasi politik Islam dan relasi keislaman keindonesiaan. Jika


umat Islam Indonesia ingin berdaya secara politik dan masuk dalam pemerintahan,
maka diperlukan transformasi politik. Dimulai dengan pemetaan politik bahwa
umat Islam sebagai entitas politik harus merangkul semua segmen masyarakat.

Sisi lain, Haedar, perlu juga melakukan moderasi politik Islam yang mampu
adaptif dan negosiatif dengan budaya politik Indonesia untuk memperluas
preferensi politik Islam ke ranah sosiologis kebangsaan yang lebih inklusif.

4. Keempat, pengembangan pendidikan dan SDM. Jika umat Islam sebagai


mayoritas jumlah ingin meraih posisi dan peran strategis yang sama kuat secara
kualitas di Indonesia, maka jalan utamanya adalah melalui transformasi pendidikan
dan pengembangan sumberdaya manusia yang unggul. “Lembaga-lembaga
pendidikan Islam penting diakselerasikan untuk naik kelas, sekaligus
memanfaatkan lembaga pendidikan negeri sebagai wahana pendidikan anak-anak
muslim yang berkualitas untuk melahirkan generasi muslim yang kelak menjadi
elite strategis di berbagai institusi penting di ranah nasional maupun global.

5. Kelima, perubahan strategi dakwah. Organisasi keagamaan di lingkungan umat


Islam penting memperbarui strategi dakwah dari sikap reaktif-konfrontatif ke
strategi dakwah yang proaktif-konstruktif. Hal ini akan memperluas daya jangkau
penyebarluasan dan penanaman nilai-nilai Islam ke semua segmen masyarakat
yang sangat majemuk.

9
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.kompasiana.com/fikyaini/5dd91088097f362814412c62/presentasi-kelompok-
8
• http://www.suaramuhammadiyah.id/2020/02/27/strategi-perjuangan-umat-islam-ke-
depan-menurut-haedar-nashir/
• http://novifatonah.blogspot.com/2016/01/kekuatan-dan-kelemahan-umat.html
• Nurcholis Madjid, Tradisi Islam,Bandung: Paramadina, 1996

10

Anda mungkin juga menyukai