Anda di halaman 1dari 10

RETORIKA DAKWAH

“GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS BANGSA”

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh

SITI RAEHANUN

NIM : 210303082

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM ( BKI )

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT.Atas lindungan, rahmat

dan hidayah-Nya,sehingga penulis bisa melaksanakan penulisan sebuah karya

ilmiah dengan judul “Generasi Muda Sebagai Penerus Bangsa”

Sholawat dan Salam tak lupa penulis sampaikan kepada teladan umat,

Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang membawa Islam dan mengeluarkan

umat manusia dari kegelapan dan kebodohan, kealam yang berilmu pengetahuan

seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Laporan praktikum ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

akademik untuk menyelesaikan UTS mata kuliah “RETORIKA DAKWAH”

bimbingan dan konseling Islam ( BKI ) pada Universitas Islam Negeri Mataram.

Sudah barang tentu dalam penulisan Laporan ini penulis banyak menemui

kesulitan, rintangan dan tantangannya, namun berkat taufiq dan inayah dari Allah

serta bantuan dan partisipasi berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya.

Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi

semuanya dan menjadi amal jariyah kami dan keluarga dihari kemudian. Kritik

dan saran yang membangun selalu kami nantikan, demi perbaikan dimasa yang

akan datang. Wassalamu’alaikum Warohhmatullahi Wabarakatuh.

Mataram,15 Mei 2022

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum pada mata kuliah “RETORIKA DAKWAH” oleh Siti

Raehanun, Nim 210303082. Yang berjudul “Generasi Muda Sebagai Penerus

Bangsa”.

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk untuk selanjutnya disahkan. Di

setujui pada tanggal, 15 Mei 2022

Dibawah Bimbingan
Dosen Pengampu Mata Kuliah

( FATHURRAHMAN, M.Kom.I )
NIP.
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 1

BAB 1…………………………………………………………………………….

A. Latar belakang…………………………………………………………….

B. Tujuan……………………………………………………………………..

BAB II……………………………………………………………………………

A. Landasan Teori……………………………………………………………

B. Retorika dakwah………………………………………………………….

BAB III…………………………………………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………………….
BAB 1

A. Latar belakang.

Kemampuan berbicara merupakan kemampuan berkomunikasi yang


sangat mendasar yang dimiliki oleh manusia. Sejarah manusia sudah
berkomunikasi dengan cara menangis saat bayi, selanjutnnya kemampuan
komunikasinya semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa
koomunikasi secara lisan,salah satunya dengan retorika.
Retorika merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari seni
berbicara yang diperlikan oleh setiap orang terutama bagi seorang
komunikator(jalaludin rakhmat, 2012).
Dakwah dapat diartikan sebagai aktivitas untuk memotivasi atau
mendorong orang lain dengan pengetahuan yang mendalam agar nnempuh
jalan Allah SWT. Dalam artian ini, dakwah disampaikan dengan cara
damai dan lebih mengutamakan aspek kognitif (intelektual) dan afektif
(emosional) (ilyas ismail.prio hotman, 2013).

B. Tujuan.

1. Mengetahui landasan teori dalam berpidato


2. Mengetahui Pengertian retorika dakwah
BAB II

A. Landasan Teori.
1. Pengertian pemuda
Menurut bahasa, pemuda merupakan sesosok laki-laki dan
perempuan yang telah masuk kedalam tahap dewasa. Sebutan yang
sering sekali kita dengar tentang pemuda sebagai generasi penerus
bangsa dan juga sebagai tumpuan dari negaranya. Generasi muda yang
baik adalah pemuda yang tumbuh dan berkembang menjadi seorang
pribadi yang unggul dan mandiri dalam melakukan tugasnya (taufik
abdillah, 2010).
Generasi muda merupakan generasi yang memiliki kemampuan,
semangat tinggi dan memiliki wawasan yang lebih luas untuk
mengembangkan dan memajukan negara. Bahkan untuk mencapai
sebuah revolusi dari suatu bangsa biasanya didobrak oleh generasi
muda. Langkah-langkah konkret yang menjadikan negara menuju lebih
baik dan kenyataan sosial yang sudah ada, menjadi ciori khas dari
pemuda yang melekat pada diri mereka.
a. Peran pemuda bagi bangsa
Dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa,
dimana generasi muda sebagai subjek yang mengubah kearah yang
lebih baik sebab mereka memiliki kualitas dan kemampuan dalam
bidang IPTEKS untuk dapat maju dan berdiri menuju keterlibatan
secara bersama dengan kekuatan efektif lainnya.
b. Generasi muda yang progresif
Generasi muda yang progresif yaitu generasi muda yang mampu
berfikir secara kritis dalam menghadapi realita sosial politik yang
sedang terjadi di era saat ini. Adanya sifat menghargai dan
keterbukaan terhadap berbagai ide dan budaya dapat menjadi
sebuah jembatan yang beragan secara etnis, ras, kelompok-
kelompok sosial dan politik.
c. Generasi muda yang agamis dan berbudya
Ayumardi azra menyatakan bahwa generasi muda yang agamis
terbagi dalam 3 katagor yakni:
1. Generasi yang memiliki visi, yaitu generasi muda baik putra
maupun putrid yang mampu membangun tradisi intelektual
serta membangun wacana pemikiran pemikiran melalui
pencerahan intelektual dan pengkayaan intelektual.
2. Generasi muda yang berusaha memperbaiki hati nurani melalui
penanaman nilai-nilai moral agama.
3. Generasi yang berani untuk melakukan aktulisasi program.
d. Generasi muda yang nasionalis
Pada era globalisasi sekarang ini generasi muda dan mahasiswa
perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk
membangkitkan kembali nasionalisme yang akan datang. Generasi
muda dan mahasiswa perlu mengobarkan semangat nasionalisme
yang bersifat humanis dan dapat menjadi rekan sejawat demokrasi.
Jika dulu nasionalisme generasi muda diarahkan untuk melawan
penjajah, akan tetapi nasionalisme diposisikan secara proposional
dalam menyikapi kepentingan negara.
Sebagai landasan dalam melakukan modernisasi ala Indonesia
generasi muda dan mahasiswa Indonesia harus mencermati secara
kritis realistis demi kepentingan global terhadap Indonesia,
degradasi nasionalisme dapat dijawab melalui strategi kebudayaan
dari berbagai etnis dan suku.
Pemuda adalah seorang manusia Indonesia yang berumur 16
sampai 30 tahun. pemuda di anggap penting karena posisinya
sebagai seseorang manusia Indonesia yang memiliki ide kreatif,
dinamis, intelektual, terdidik, dan memiliki jiwa semangat besar
dalam memajukkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kedududkan organsasi kepemudaan sangat penting karena sebagai
wadah terhimpunnya pemuda dalam upaya melaksanakan kerja
organisasi untuk mendukung cita-cita terbentuknya negara
Indonesia yang adil, makmur, sejahtera lahir dan batin.

B. Retorika dakwah.
Retorika dakwah adalah pidato atau ceramah yang berisikan person
dakwah, yakni ajakan ke jalan tuhan (sabili rabbi) mengacu pada
Pengertian dakwah dalam QS. An-nahl:125;

“ serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan tuhannmu dengan hikmah,


nsihat yang baik,dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik….’’

Ayat tersebut juga merupakan acuan bagi pelaksanaan retorika dakwah.


Retorika dakwah sendiri berarti berbicara soal ajaran islam. Dalam hal ini,
Dr. yusuf Al-qaradhawi dalam bukunya, retorika islam (khalifa 2004),
menyebutkan prinsip-prinsip retorika islam sebagai berikut:
1. Dakwah islam adalah kewajiban setiap muslim
2. Dakwah rabbaniyah ke jalan Allah.
3. Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.
4. Cara hikmah a.l. berbicara pada seseorang sesuai dengan bahasanya,
ramah, memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta
gerakan bertahap.
Bagi setiap orang berpidato bukannlah perkara yang mudah. Jika kita
sudah terbiasa melakukan pidato di depan orang banyak maka sudah
pasti kita kita dapat menguasai panggung serta dapat membuat pidato
tanpa teks. Namun lainnya halnya dengan orang yang baru pertama
kali dan tidak terbiasa berpidato didepan orang banyak. Seperti halnya
saya ketika pertama kali menyampaikan sebuah pidato hal pertama
yang dirasakan pastilah gugup dan takut untuk berbicara didepan
umum. Berpidato sendiri sangat penting dilakukan karena bertujuan
untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang dituju, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Pesan yang disampaikan
secara langsung, biasanya dalam bentuk suatu imbauan dan ajakan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Retorika dakwah adalah kepandaian menyampaikan ajaran islam secara lisan


guna terwujud situasi dan kondisi yang islami. Retorika dakwah merupakan
cabang dari ilmu komunikasi yang membahas tentang bagaimana menyampaikan
pesan kepada orang lain melalui seni berbicara agar pesan kita dapat diterima.
Mahasiswa tentunya perlu, untuk belajar dan menguasai keterampilan retorika
karena banyak sekali manfaat yang akan didapat. Salah satunya seperti mahasiswa
agar dapat berkomunikasi berkomunikasi yang lebih baik saat sedang berpidato.
Karena dengan seni berbicara yang kita miliki apa yang disampaikan mudah untuk
dipahami oleh pendengar.
DAFTAR PUSTAKA

Jalaludin rakhmat, retorika modern; pendekatan praktis , (bandung: PT remaja rosda


karya , 2012),hal. 2.
Iiyas ismail, prio hotman, filsafat dakwah : rekayasa membangun agama dan peradaban
islam, (Jakarta ; kencana prenadamedia Group, 2013), cet,. Ke-2, hal,29-30

Taufik abdillah, pemuda dan perubahan sosial. ( Jakarta: jalan sutra,2010). Hal. 134.

Ibid, hal.135
Azyumardi Azra, generasi muda yang agamis dab berbudaya, ( Jakarta: pustaka firdaus,
1999),hal.23.
Ibid, hal. 136

Anda mungkin juga menyukai