Dosen Pembimbing
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Budaya Sebagai Hak Paten Manusia”
ini tepat pada waktunya.Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Konseling MultiBudaya.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada ibu
Harwanti Noviandari M. Psi selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling Multi Budaya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun
penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa
menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. MANUSIA SEBAGAI DINAMIKA........................................................6
B. BUDAYA SEBAGAI HAK PATEN MANUSIA..................................11
C. PEWARISAN DAN PERKEMBANGAN BUDAYA............................12
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
penelitian tentang peran manusia sebagai agen dinamika budaya, hak paten atas
budaya, serta proses pewarisan dan perkembangan budaya menjadi sangat relevan.
Makalah ini akan mengulas lebih lanjut konsep manusia sebagai dinamika,
pentingnya pengembangan SDM, peran budaya sebagai hak paten manusia, proses
pewarisan budaya, serta dampak positif dan negatif pengaruh budaya asing dalam
konteks pewarisan budaya. Dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek-
aspek ini, kita dapat lebih baik memahami kompleksitas manusia dan budaya yang
membentuk dunia kita saat ini
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pengembangan individu atau kelompok melalui pendidikan dan pelatihan.
Sedangkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) juga mengkonsepkan
pembangunan manusia secara menyeluruh. Dinamika manusia juga tercermin
dalam mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Manusia selalu berusaha
mencapai kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Ini adalah contoh
bagaimana perilaku manusia mempengaruhi perubahan dalam ruang sosial.
Perilaku-perilaku keruangan tersebut merupakan dinamika manusia yang
membawanya ke taraf kehidupan yang lebih baik.
7
b) Kecerdasan emosional penting dalam menghadapi tantangan
kehidupan.
c) Keterampilan mega mencakup berbagai aspek, seperti percaya diri,
motivasi, kerja tim, dan pemecahan masalah.
8
b) Socialization : The concept of socialization was developed in the
disciplines of sociology and social psychology to refer to the process of
deliberate shaping, by way of tute- lage, of the individual. It is generally
employed in cross-cultural psychology in the same way. When cultural
transmission involves deliberate teaching from within a group, we are
dealing with the process of socialization; resocialization occurs when the
deliberate influences come from outside an individual’s own culture. The
eventual result of both enculturation and socialization is the development
of behavioral similarities within cultures, and behavioral differences
between cul- tures. They are thus the crucial cultural mechanisms that
produce the distribution of similarities and differences.
(Konsep sosialisasi dikembangkan dalam disiplin ilmu sosiologi dan
psikologi sosial untuk merujuk pada proses pembentukan individu yang
disengaja, melalui bimbingan. Hal ini umumnya digunakan dalam
psikologi lintas budaya dengan cara yang sama. Ketika transmisi budaya
melibatkan pengajaran yang disengaja dari dalam suatu kelompok, kita
berhadapan dengan proses sosialisasi; resosialisasi terjadi ketika pengaruh
yang disengaja datang dari luar budaya individu itu sendiri. Hasil akhir
dari enkulturasi dan sosialisasi adalah berkembangnya persamaan perilaku
dalam budaya, dan perbedaan perilaku antar budaya. Dengan demikian,
keduanya merupakan mekanisme budaya penting yang menghasilkan
distribusi persamaan dan perbedaan)
9
Dalam konteks konseling lintas budaya, terdapat dua pendekatan ekstrim
yang harus dipertimbangkan. Pertama, ada pandangan yang mengabaikan faktor
budaya dan memfokuskan diri pada individu ketika konseling. Mereka
berpendapat bahwa budaya tidak relevan dalam konseling, dan konselor hanya
harus memperhatikan individu klien. Mereka meyakini bahwa teori-teori
konseling yang bersifat universal dapat digunakan tanpa mempedulikan perbedaan
budaya. Pendekatan ini dianggap tidak memadai karena mengabaikan pentingnya
faktor budaya yang dapat memengaruhi perilaku klien. Selain itu, bisa
menghasilkan konselor yang tidak peka terhadap budaya dan bahkan memaksakan
nilai-nilai budaya mereka kepada klien.
10
lainnya." Dengan kata lain, setiap individu memiliki aspek universal, budaya, dan
keunikan yang berbeda-beda.
11
hal-hal yang mereka pertahankan. Dengan demikian, kebudayaan itu hak paten
manusia dalam konteks masyarakat atau kelompok, yang tumbuh melalui proses
belajar sesuai dengan kemampuan manusia sendiri.
Paten dan budaya tidak dimiliki oleh individu atau badan, dan budaya
tidak bersifat statis atau tidak berubah. Budaya berkembang dan beradaptasi
seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,
termasuk interaksi dengan budaya lain. Meskipun paten adalah hak hukum yang
mencegah orang lain menggunakan, membuat, atau menjual penemuan tertentu,
budaya dimiliki bersama, dipinjam, dan sering kali dicampur satu sama lain.
12
2. Terciptanya keadaan yang tertib,tentram harmonis dalam masyarakat.
3. Usia manusia terbatas
Contohnya:
seorang anak yang mendapatkan hak nya, ia akan belajar dari hal itu untuk
bertindak adil. Anak sering melihat orang tuanya mengaji dan beribadah di rumah
sehingga anak akan menirunya.
13
2) Masyarakat
Terjadi melalui proses sosialisasi, dimana anggota masyarakat belajar
tentang adat, nilai, dan norma yang berlaku. Salah satu bentuk yang paling
penting yaitu lingkungan teman sepermainan.
contoh : Bicara sopan pada orang yang lebih tua, dilarang meludah
sembarangan
3) Lembaga Adat
Masyarakat selalu identik dengan adat. tiap orang terikat pada aturan adat
yang dimiliki oleh lembaga adat apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi
sosial. lembaga adat sebagai tempat pewarisan kebudayaan mengajarkan betapa
pentingnya menjaga kelestarian adat, agar generasi muda tidak melupakan begitu
saja. Peran lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah mensosialisasikan
norma dan adat yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh : Kampung Naga merupakan suatu kampung yang mewarisi budaya
leluhur melalui lembaga adat.
4) Lembaga Agama
sebagai sumber utama nilai dan norma. Lembaga agama memberikan
legitimasi adikodrati terhadap nilai dan norma yang berlaku
Misalnya : Pondok pesantren seorang santri diwajibkan mengamalkan
perbuatan-perbuatan baik.
2) Media masa
14
Melalui media masa, setiap individu dapat memperoleh informasi dan
pengetahuan. Melalui media masa juga, cakrawala berfikir masyarakat dapat
dikembangkan dan diperluas dalam suatu proses pewarisan budaya. media masa
mencakup media cetak maupun elektronik.
contohnya : buku, koran, majalah, tabloid, televisi, radio, serta internet.
1). Dampak positif dari pengaruh asing terhadap Budaya kita, akibat
perkembangan media massa dan tekhnologi :
2). Adapun dampak negatif dari budaya budaya asing yang masuk melalui
sarana pewarisan budaya media massa, adalah sebagai berikut :
15
boundaries, creating differences that make a society become unique and
distinguish it from other societies (Aikenhead, 2001); (Altugan, 2015). A good
understanding of culture will produce desired behavior in society.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia adalah entitas dinamis yang terus berinteraksi dengan
lingkungannya dan mengalami perubahan sepanjang hidupnya. Untuk
menghadapi dinamika ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi
penting, dengan fokus pada pengembangan individu atau kelompok melalui
pendidikan dan pelatihan. Pentingnya pemahaman manusia sebagai dinamika
terkait dengan kemampuan individu untuk berpikir kritis, berorientasi pada masa
depan, dan memahami nilai gotong-royong. Hal ini penting dalam era globalisasi
di mana manusia modern harus memiliki karakteristik tertentu, seperti
"empowerment," "kecerdasan emosional," dan "keterampilan mega."
Selanjutnya, budaya dijelaskan sebagai hak paten manusia yang unik dan
berkembang. Kebudayaan merupakan hasil dari kemampuan manusia dalam
menggunakan simbol dan belajar dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kebudayaan adalah elemen penentu dalam identitas manusia dan berkembang
seiring waktu.
17
dari budaya asing yang dapat memberikan manfaat tanpa mengorbankan identitas
budaya mereka.
DAFTAR PUSTAKA
18
19