Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Budaya Sebagai Hak Paten Manusia”
ini tepat pada waktunya.Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Konseling MultiBudaya.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada ibu
Harwanti Noviandari M. Psi selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling Multi Budaya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun
penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa
menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Kesimpulan ................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Manusia Sebagai Dinamika?
2. Bagaimana Budaya Sebagai Hak Paten Manusia?
3. Bagaiaman Pewarisan dan Perkembangan Budaya?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memahami dan mengetahui Budaya Sebagai Hak Paten
Manusia, sehingga dapat menjelaskan dan menerapkan bagaiaman
dinamika manusia, pewarisan dan perkembangan budaya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
proses pengembangan yang dikenal sebagai pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM). Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi
penting. Hal ini melibatkan pengembangan individu atau kelompok
melalui pendidikan dan pelatihan. Sedangkan Garis Besar Haluan Negara
(GBHN) juga mengkonsepkan pembangunan manusia secara menyeluruh.
Dinamika manusia juga tercermin dalam mobilitas sosial, baik vertikal
maupun horizontal. Manusia selalu berusaha mencapai kedudukan yang
lebih tinggi dalam masyarakat. Ini adalah contoh bagaimana perilaku
manusia mempengaruhi perubahan dalam ruang sosial. Perilaku-perilaku
keruangan tersebut merupakan dinamika manusia yang membawanya ke
taraf kehidupan yang lebih baik.
4
kecerdasan emosional”, dan “mega skills atau keterampilan-keterampilan
mega”.
5
individu lain dalam beberapa hal. Keseimbangan ini penting untuk
memahami klien dalam konteks budaya mereka dan memberikan layanan
konseling yang efektif. Intinya, konselor perlu mempertimbangkan
konteks budaya dan individu secara seimbang.
6
All human populations have culture, which is therefore a
generalized possession of the genus Homo. This is Culture (capital
C) in general sense, a capacity and possession shared by hominids
… Finally there is cultural learning. This depends on the uniquely
developed human capacity to use symbols, signs that have no
necessary or natural connection with the things for which the
stand.
Paten dan budaya tidak dimiliki oleh individu atau badan, dan budaya
tidak bersifat statis atau tidak berubah. Budaya berkembang dan beradaptasi
seiring berjalannya waktu, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,
termasuk interaksi dengan budaya lain. Meskipun paten adalah hak hukum
yang mencegah orang lain menggunakan, membuat, atau menjual penemuan
tertentu, budaya dimiliki bersama, dipinjam, dan sering kali dicampur satu
sama lain.
7
Pandangan hidup suatu masyarakat dapat pula dianggap sebagai
konfigurasi atau sikap mendasar yang mengendalikan tingkah laku seseorang
dan kolektif karena konfigurasi itu akan mendominasi masyarakat
pendukungnya sehingga menimbulkan rangsangan budaya, mewujudkan
kegiatan, mengendalikan perasaan, dan menghasilkan tingkah laku yang ideal
(Budhisantoso, 1982/1983: 8).
8
c) Sarana Proses Pewarisan Budaya Pada Masyarakat Secara
Tradisional
1) Keluarga. Yaitu sebagai media perubahan budaya yang pertama dan
utama, Karena keluarga sebagai sumber pertama kali belajar atau agen
sosialisasi primer.
Fungsi keluarga:
1. Reproduksi.
2. Religi. Ekonomi.
3. Edukatif
4. Afektif atau sikap.
5. Perlindungan.
Contohnya:
seorang anak yang mendapatkan hak nya, ia akan belajar dari hal itu untuk
bertindak adil. Anak sering melihat orang tuanya mengaji dan beribadah di rumah
sehingga anak akan menirunya.
2) Masyarakat
Terjadi melalui proses sosialisasi, dimana anggota masyarakat belajar
tentang adat, nilai, dan norma yang berlaku. Salah satu bentuk yang paling
penting yaitu lingkungan teman sepermainan.
contoh : Bicara sopan pada orang yang lebih tua, dilarang meludah
sembarangan
3) Lembaga Adat
Masyarakat selalu identik dengan adat. tiap orang terikat pada aturan adat
yang dimiliki oleh lembaga adat apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi
sosial. lembaga adat sebagai tempat pewarisan kebudayaan mengajarkan
betapa pentingnya menjaga kelestarian adat, agar generasi muda tidak
melupakan begitu saja. Peran lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah
mensosialisasikan norma dan adat yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh : Kampung Naga merupakan suatu kampung yang mewarisi budaya
leluhur melalui lembaga adat.
9
4) Lembaga Agama
sebagai sumber utama nilai dan norma. Lembaga agama memberikan
legitimasi adikodrati terhadap nilai dan norma yang berlaku
Misalnya : Pondok pesantren seorang santri diwajibkan mengamalkan
perbuatan-perbuatan baik.
2) Media masa
Melalui media masa, setiap individu dapat memperoleh informasi dan
pengetahuan. Melalui media masa juga, cakrawala berfikir masyarakat dapat
dikembangkan dan diperluas dalam suatu proses pewarisan budaya. media
masa mencakup media cetak maupun elektronik.
contohnya : buku, koran, majalah, tabloid, televisi, radio, serta internet.
1). Dampak positif dari pengaruh asing terhadap Budaya kita, akibat
perkembangan media massa dan tekhnologi :
10
2). Adapun dampak negatif dari budaya budaya asing yang masuk melalui
sarana pewarisan budaya media massa, adalah sebagai berikut :
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Adhiputra Nguraha. (2014). KONSELING LINTAS BUDAYA. Universitas
PGRI MAHADEWA INDONEISA
13