Anda di halaman 1dari 21

AKIDAH AKHLAK TENTANG GENERASI ISLAM

DISUSUN OLEH :

DWI GALEH SANTOSO


221031016

INSITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


YOGYAKARTA
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WarahmatullahiWabarakatuh. Puji Syukur kita panjatkan


kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan inayah-Nya serta nikmat sehat
sehinngga penyusunan karya tulis ini dalam rangka melengkapi tugas Agama Islam
sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda
Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya
Aamiin. Dalam menyusun karya tulis ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait,terutama kepada Dosen Agama Islam, Drs,Untung Joko Basuki, M.pd.I dalam
memberikan bimbingan dalam penyusunan tugas ini, Dalam menyusun karya tulis ini
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat karya tulis yang
sebaik-baiknya.Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam karya tulis ini, oleh karenanya saya mengharapkan kritik dan saran agar makalah
ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya
tulis ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.

Yogyakarta, 12 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
1.5 Metodelogi Penulisan ................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
2.1 Pandangan islam tentang pemuda masa kini .............................................. 3
2.1.1 Faktor yang mempengaruhi kenakalan pemuda saat ini ..................... 3
2.1.2 Islam mengarahkan pergaulan pemuda ............................................... 4
2.2 Menciptakan generasi emas yang islam ..................................................... 5
2.2.1 Cara islam mengatur pergaulan dalam menciptakan generasi emas ... 5
2.3 Peran pemuda sebagai generasi emas yang islam dalam kemajuan dan
Pembangunan bangsa.................................................................................. 7
2.3.1 Dalam kemajuan bangsa ..................................................................... 7
2.3.2 Dalam pembangunan bangsa .............................................................. 8
2.4 Pesan islam untuk generasi muda ............................................................... 8
2.4.1 Menuntut ilmu agama dan pentingnya Pendidikan agama bagi
Generasi muda .................................................................................... 9
2.4.2 Membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan ......................... 12
2.4.3 menghias diri dengan akhlak mulia .................................................. 13
2.4.4 Menjauhi pergaulan bebas dan obat-obatan terlarang ...................... 14
2.4.5 Memilih teman yang baik ................................................................. 15

iii
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 16
3.2 Saran ......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Probelmatika pemuda di zaman sekarang adalah masalah penting yang dihadap
semua masyarakat dunia baik masyarakat muslim maupun non muslim. pemuda-
pemudi generasi sekarang sangatlah berbeda dengan generasi terdahulu dari segi
pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda
zaman dahulu lebih berpikir rasional dan jauh kedepan, dalam arti mereka tidak asal
berpikir maupun bertindak, tetapi merumuskannya secara matang dan mengkajinya
kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek dan
pemuda zaman dahulu lebih aktif dalam kegiatan sosial.
Sedangkan pemuda zaman sekarang masih terkesan apatis terhadap masalah-
masalah sosial di lingkungannya. Pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal
pergaulan bebas, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba bahaka kemajuan
teknologi yang seharusnya menfasilitasi dalam menambah wawasan dan bertukar
informasi justru disalahgunakan.
Agama islam sangat memberikan perhatian besar dalam upaya perbaikan
mental para pemuda karena pemuda merupakan penerus perjuangan bangsa terdahulu
untuk mewujudkan cita-cita bangsa,pemuda yang akan tongkat estafet dalam
menjalankan roda pemerinhtahan dan seluruh aspek dalam berbangsa dan bernegara,
sehingga pemuda menjadi harapan dalam kemajuan dan pembangunan suatu bangsa
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat
konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan
kekerasan dan anarkisme tetapi daya piker revolusionernya juga menjadi kekuatan
utama. Sebab dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa diperlukan pola piker
terbaru, muda dan segar.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pandangan Islam tentang permasalahan pemuda masa kini ?
2. Bagaimana menciptakan Generasi Emas yang Islami?
3. Bagaimana peran pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami Dalam
kemajuan dan pembangunan bangsa ?
4. Apa pesan Islam untuk para Generasi Muda ?

1.3. Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca terutama mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami peran pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagai informasi bagi para pemuda di
Indonesia termasuk didalamnya adalah Mahasiswa dan Pelajar agar lebih memahami
perannya sebagai Generasi Emas yang islami dalam kemajuan dan pembangunan
bangsa.

1.5. Metodologi penulisan


Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan
metode observasi atau teknik pengamatan langsung dan studi pustaka atau teknik studi
kepustakaan. Tidak hanya itu penulis juga mencari bahan dan sumber-sumber dari
media massa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pandangan Islam Tentang Pemuda Masa Kini


Ada banyak cerita yang mengalir jika bersinggungan denga dengan pemuda masa
kini, bila dahulu pemuda cenderung dikekang oleh nilai-nilai moral yang
mendukungnya, baik masyarakat maupun keluarga. Namun zaman sekarang justru
mengabaikannya. Mendengar kata pemuda ada banyak hal negative yang timbul dari
pikiran kita. Sebut saja kenakalan pemuda saat ini, seperti tindakan criminal,
perampokan, obat-obatanterlarang, gadis-gadis muda yang hamil di luar nikah. Hampir
semua adalah masalah moral.

2.1.1. Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Pemuda Saat Ini


a) Factor Internal
1. Psikologi Pribadi
Karena mental pemuda khusunya remaja masih tergolong labil
dengan didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka
cenderung melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang
akan ditimbulkan.
2. Keluarga
Rasullah SAW bersabda “ setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau
majusi” (HR. Bukhori). Orang tua adalah yang paling bertanggung jawab
dengan akhlak dan perilaku anaknya.keadaan keluarga yang tidak
harmonis memberikan pengaruh yang sangat negative bagi anak yang
menginjak remaja, karena ia tidak mendapat ketenangan dan kedamaian
mereka akan mencari tempat lain. Disamping itu kesibukan orang tua

3
sehingga tidak sempat mendidik anaknya merupakan salah satu factor
pentebab.
b) Faktor Eksternal
1. Lingkungan Masyarakat
Pepatah arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang
sudah penuh tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi
yang durjana. Oleh karena itu kondisi lingkungan masyarakat juga sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter moral generasi muda.
2. Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari pergaulan. Pepatah arab
mengatakan, yang artinya “ dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau
wangi, sedangkan dekat pandai besi akan ikutt bau asap”

2.1.2. Islam Mengarahkan pergaulan pemuda


Bila berbicara tentang pemuda maka Al-Quran telah menyebutkan banyak
kisahnya. Islam menganggap bahwa para pemuda dan pemudi yang mereka milliki
merupakan asset potensial yang ikut menentukan arah masa depan. Mudahnya jika
ingin melihat suatu bangsa, maka lihatlah para pemudanya.
Pada masa meninggalnya Rasullulah atau pada masa khulafaur Rasyidin kita bisa
melihat bagaimana kehidupan mereka saat itu. Para pemuda islam saat itu benar-benar
membuktikan bahwa mereka pemuda yang luar biasa hingga islam terus memimpin
dunia hingga 14 abad lamanya. Dan sebagai generasi muda yang hidup di zaman
modern ini, banyak tugas berat yang disandang pemuda diantaranya :
a. Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang terjadi degradasi iman
(QS.5.54)
b. Sebagai kamu reformer yang telah menyimpang dari agama (QS.5:104)
c. Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14)

4
Hanya sayangnya, banyak pemuda yang sekarang ini salah kaprah dan tidak
memahami tugas berat ini karena lemahnya pemahaman mereka terhadap islam yang
syamil dan mustakamil. Selain itu yang lebih ironis lagi mereka tidak mengerti akan
makna dasar kehidupan. Seperti darimana mereka berasal, untuk apa diciptakan, dan
kemena mereka setelah mati. Bahkan saa ditanya siapa idola mereka, maka mereka
akan menjawab tokoh-tokoh duniawi seperti artis dan atlit. Ini cukup berbahaya
misalnya seseorang mengidolakan artis papan atas seperti Lady Gaga, dia akan
menjiplak habis apa yang Lady Gaga lakukan, style hingga yang parah adalah agama
yang dianutnya. Jika semua pemuda mengidolakan orang-orang yang salah, kiata bisa
membayangakan bagaimana masa depan mereka, bagaimana Negara dan Bangsa ini
kelak. Islam sangat memperhatikan masalah ini bahkan memberikan banyak rambu-
rambu agar berhati-hati dalam melewatinya.

2.2. Menciptakan Generasi Emas yang Islami


Telah disampaikan bahwa terciptanya manusia di muka bumi ini adalah menjadi
Kholifah bagi ummat. Realitanya banyak pemuda yang kehilangan jati dirinya.
Dikarenakan beberapa faktor diatas, sehingga berdampak sangat fatal, mulai dari
integritas moral sampai dengan tindak kriminalitas yang sangat menkhawatirkan.
Kegagalan mencapai identitas dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Pemuda harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figure
orang-orang dewasa yang mampu menjadi suri tauladan yang baik. Sehingga tercipta
Generasi Emas yang Islami.

2.2.1. Cara Islam Mengatur Pergaulan dalam Menciptakan Generasi Emas


Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk ciptaan Tuhan,hakikat
wujudnya bahwa manusia adalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh
pembawaan dan lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani,
akal, dan rohani sebagai poteansi pokok.

5
Pergaulan yang sehat menurut syariat Islam ialah tidak merugikan siapapin
terutama diri kita sendiri. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari pergaulan
sehat. Islam mengatur perilaku pemuda, perilaku tersebut merupakan batasab-batasan
yang dilandasi nilai agama.oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan,
dipelihara, dan dilaksanakan oleh para pemuda demi terciptanya Generasi Emas yang
Islami. Perilaku itu adalah :
a) Menutup Aurat
Dalam (QS.24:31) “ janganlah mereka menampakan perhiasan menampakan
perhiasan selain yang tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutuppkan
kerudung kebagian dada mereka”. Islam telah mengajarkan dan mewajibkan laki-
laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan
kebersihan hati. Aurat adalah anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh
diperlihatkan kepada orang lain kepada mahrammnya. Terutama kepada lawan
jenis agar tidak membangkitka nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
b) Menjauhi Perbuatan Zina
Dalam (QS.17:32)” Dan janglanlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk”. Pergaulan antara laki-
laki dengan perempuan diperbolehkan sampai batas tidak membuka peluang
terjadinya perbuatan dosa. Pergaulan dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi
oleh nilai-nilai kesucian. Pergaulan dengan lawan jenis haruslah ada jarak
sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual.
c) Memiliki Etika Pergaulan yang Baik
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata pergaulan pemuda. Ajaran Islam
sebagai pedoman hidup umatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan pemuda
yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata caranya meliputi.
d) Mengucapkan Salam
Ucapan salam merupakan doa dengan kata lain kita telah mendoakan orang
tersebut

6
e) Meminta Izin
Meminta izin disini berarti tidak boleh merehkan hak-hak orang lain. Karena
setiap hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita
f) Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda.
Pemuda sebagai oramng yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih
tua dan bisa mengambil hikmah dari sejarahkehidupan mereka, kepada orang yang
lebih muda dari mereka juga harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu
berada dijalan yang benar.
g) Berbicara dengan Sopan
Islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut jugamengutamakan
perkataan yang bermanfaat dengan gaya yang wajar.

2.3. Peran Pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami dalam Kemajuan dan
Pembangunan Bangsa.
Ketika kita telah berhasil menciptakan pemuda sebagai Generasi Emas yang
Islami melalui beberapa langkah di atas. Maka selanjutnya pemuda akan mampu
mendapatkan jati dirinya dan mengetahui perannya. Terutama perannya sebagai
kemajuan dan pembanguunan bangsa untuk Indonesia yang lebih baik dimasa yang
akan datang sehingga Indonesia mampu menjadi Negara yang dapat sejajar dengan
Negara-negara maju lainnya di dunia.

2.3.1. Dalam Kemajuan Bangsa


Pemuda adalah orang-orang yang memiliki pola pikir kritis, orang-orang yang
mampu mengguncang dunia dengan semangat yang menggelora. Soekarno pernah
mengatakan “Beriaku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya.
Beriaku 10 pemuda dan niscaya akan kuguncangkan dunia”, pemuda memiliki
semangat dan energi dan pemudalah yang menjadi tulang punggung perubahan karena
titik tolak sebuah perubahan berawal dari perjuangan pemuda. Para pemuda ibarat ruh

7
dalam setiap tubuh komunitas atau kelompok, baik itu dalam lingkup kecil maupun
luas seperti Negara. Mereka adalah motor penggerak dan kemajuan bangsa.
Ditambah lagi jika pemuda sudah tertanam nilai-nilai Islami dalam dirinya.Maka
tidak heran jika kita mengatakan bahwa sebuah Negara akan menjadi kuat
eksistensinya, ketika para pemuda mampu tampil aktif dan dinamis di tengah
masyarakat.

2.3.2 Dalam Pembangunan Bangsa


Peran lain dari seorang pemuda adalah menjadi tongkat estafet pembangunan
karakter bangsa dan Negara. Tongkat estafet pembangunan karakter bangsa akan
berganti dari masa ke masa seiring dengan pergantian generasi. Oleh sebab itu
dibutuhkan generasi yang tangguh dan ulet untuk mengemban amanah besar ini.
Sejarah telah membuktikanpentingnya peran pemuda dalam mengubah bangsa.
Tinta emas yang ditorehkan selalu menyita perhatian dari berbagai jenis kalangan dan
golongan. Tidak peduli dari warna mana pemuda berasal, langkah tegapnya selalu
dinanti-nanti. Karena geraknya merupakan manifestasi pembangunan bangsa.
Pemuda dengan segala kelebihan dan keistimewaannya sangata diharapkan
untuk dapat mewujudkan cita-cita nasional menuju bangas yang bermartabat dan
berdaulat secara utuh. Tentunya pemuda yang dimaksud adalah mereka-mereka yang
mempunyai jiwa nasionalisme, patriotism serta didukung dengan komitmen moral
yang kokoh sesui dengan nilai-nilai islami.

2.4. Pesan Islam untuk Generasi Muda


Generasi muda kita berada dalam ancaman bahaya. Dunia informasi dan
telekomunikasi yang canggih telah membuat sebagian generasi muda kita terombang-
ambing dalam berbagai arus globalisasi pemikiran dan kemaksiatan. Karena kemajuan
informasi dan telekomunikasi tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan pemahaman
keagamaan dan pendidikan moral. Sehingga nilai-nilai negatif dari arus globalisasi
sangat mudah menenggelamkan generasi muda ke dalam lautan kesesatan dan

8
kemaksiatan yang tidak bertepi. Para penjaja kesesatan dan kemaksiatan menawarkan
dagangan mereka melalui berbagai media informasi dan telekomunikasi. Banyak
generasi muda kita yang tergiur dan tertipu dengan slogan-slogan pedagang kesesatan
dan kemaksiatan tersebut. Tanpa disadari mereka telah terjerumus ke dalam berbagai
lembah kehinaan dan kenistaan. Ada bermacam lembah terjal dalam dunia generasi
muda saat ini, di antaranya:
1. Lembah pergaulan bebas
2. Lembah narkoba dan obat-obat terlarang sejenis
3. Lembah kekerasa dan pelanggaran moral sejenis
4. Lembah pemikiran sesat seperti terorisme, sekulerisme, liberalisme, dan kesesatan
sejenis Pendek kata generasi muda saat ini harus waspada dengan dua bahaya;
bahaya syahwat dan bahaya syubhat. Tiada jalan lain untuk menyelamatkan generasi
muda dari dua ancaman bahaya di atas kecuali dengan menyampaikan pesan-pesan
islam kepada generasi muda.

2.4.1 Menuntut Ilmu Agama dan Pentingnya pendidikan agama bagi generasi
muda
Pemuda adalah unsur terpenting dalam sebuah Negara, untuk melihat maju atau
mundurunya suatu Negara bisa kita lihat melalui tingkat keilmuan dan keimanan
generasi muda Negara tersebut. Oleh sebab itu Islam sangat memperhatikan pendidikan
agama bagi generasi muda, baik segi keilmuan maupun keimanan.
Dalam segi keimanan, Allah telah memberikan contoh dalam kitab Al-Qur’an yang
mulia dengan kisah pemuda Ashabul Kahfi, bagaimana mereka tetap kokoh dalam
mempertahankan keimanan di saat kaum atau bangsa mereka telah dilanda oleh
kerusakan moral dan keimanan. Keadaan tersebut memaksa mereka untuk menjauhi
kaum mereka yang telah rusak. Di saat kemampuan untuk memperbaiki tidak lagi
mereka miliki, Allah memberikan pertolongan untuk menyelamatkan mereka dari
ancaman kaum yang membenci mereka

9
(10) Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.(11)Kemudian
Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan
itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua
itu).(12)Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,
dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫صحَّتك قبْل سقمِ ك و غِناك قبْل ف ْق ِرك و فراغك قبْل ش ْغلِك و حياتك‬ ً ‫اِ ْغتنِ ْم خ ْم‬
ِ ‫ شبابك قبْل هرمِ ك و‬: ‫سا قبْل خ ْم ٍس‬
‫قبْل م ْوتِك‬
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang
waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu
sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya,
dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim.
Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir) Dari
hadits ini dapat kita simpulkan betapa pentingnya masa muda untuk dipergunakan
dalam segala hal yang positif. Karena di maa muda keadaan tubuh manuasia dalam
masa yang sangat sempurna dari segi fisik maupun kekuatan itelegensi,begiru juga
dalam menghadapi ritangan. Maka selayaknyalah para generasi muda untuk benar-
benar menyadari betapa penting usia muda mereka. Bahwa usia muda adalah saatnya
untuk menggali dan mengembangkan segala potensi dirinya dalam mencari ilmu dan
pengetahuan yang sesungguhnya, baik hal duniawi maupun ukhrawi. Pemuda yang
membina pengalaman spiritualnya dengan penuh keimanan merupakan salah satu dari
tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah pada hari Kiamat di Padang
Mahsyar, di saat jarak matahari dengan kepala manusia hanya sejengkal. Sebagaimana
yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda beliau: Dari Abu
Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

10
ِ ‫اْلما ُم ْالعا ِد ُل وشابٌّ نشأ فِي عِبادةِ ربِ ِه ور ُج ٌل ق ْلبُهُ ُمعلَّ ٌق فِي ْالمس‬
‫اج ِد‬ ِ ْ :ُ‫َّللاُ فِي ظِ ِل ِه ي ْوم َل ظِ َّل إِ ََّل ظِ لُّه‬
َّ ‫سبْعةٌ يُظِ لُّ ُه ْم‬
‫َّللا ور ُج ٌل‬
َّ ‫اف‬ُ ‫ب وجما ٍل فقال إِنِي أخ‬ ِ ‫َّللا اجْتمعا عل ْي ِه وتف َّرقا عل ْي ِه ور ُج ٌل طلبتْهُ ا ْمرأة ٌ ذاتُ م ْن‬
ٍ ‫ص‬ ِ َّ ‫ور ُجَل ِن تحابَّا فِي‬
َّ ‫تصدَّق أ ْخفى حتَّى َل ت ْعلم شِمالُهُ ما ت ُ ْن ِف ُق يمِ ينُهُ ور ُج ٌل ذكر‬
ْ ‫َّللا خا ِليًا ففاض‬
‫ت عيْنا‬
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1) Pemimpin yang adil.
2) Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3) Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu
dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5) Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan
lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6) Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7) Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya
basah karena menangis.” (HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Dalam hadits tersebut terdapat motivasi yang sesungguhnya bagi para pemuda untuk
membina diri mereka dalam ilmu dan pengalaman spiritualnya. Amirul Mukminin
Umar bin Khaththab rhadiallahu ‘anhu berkata: “Hendaklah kamu berilmu sebelum
kamu memimpin.” Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok, baiknya masa depan
suatu masyarakat dapat kita lihat bagaimana generasi muda mereka hari ini? Ilmu yang
sangat penting untuk dimiliki pemuda adalah ilmu keimanan dan ketakwaan kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena keimanan dan ketakwaan adalah kompas penunjuk
arah dalam segala situasi dan kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bila
situasi dan kondisi masyarakat dalam keadaan melarat dan miskin hal tersebut akan
dihadapi dengan penuh kesabaran dan tawakal kepada Allah tanpa melanggar norma-
norma agama. Apabila situasi masyarakat dalam keadaan berkecukupan hal tersebut
akan memotivasi mereka untuk bersyukur dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai

11
dengan tuntunan agama, mereka akan terhindar dari sikap mubazir, berfoya-foya serta
hura-hura.

2.4.2. Membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan


Banyak generasi muda kita setelah menyelesaikan pendidikan menjadi
pengangguran dan menjadi beban masyarakat. Mereka sering terkendala dalam
memperoleh lapangan pekerjaan. Hal itu disebabkan karena minimnya keterampilan
yang mereka miliki, sehingga banyak pekerjaan di negeri ini dikerjakan oleh tenaga
asing. Apalagi untuk bersaing dalam mendapat pekerjaan di luar negerim mereka lebih
tidak siap lagi bila dilihat dari segi skill, keterampilan dan pengalaman. Padahal amat
banyak pula lapangan pekerjaan di luar negeri terutama di negara-negara timurtengah,
secara khusus tenaga medis dan elektro.
Kelemahan yang mendasar dari tenaga skill negara kita adalah terkendala dari
segi bahasa. Akibatnya gaji tenaga kerja kita di luar negeri di bawah gaji tenaga kerja
Philipina. Hal tersebut dilatar belakangi oleh rasa kecemburuan terhadap hal yang
bernuansa Islam sangat besar dari kalangan kaum sekuler di negara ini. Hal ini terbukti
dari segi pengajaran bahasa Arab di sekolah dan perguruan tinggi umum tidak
mendapat peluang dan perhatian setara dengan bahasa Inggris. Ditambah lagi sistem
pendidikan kita kurang memperhatikan pasar lapangan pekerjaan. Seperti metode
pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah, tidak sebagus yang ada di tempat-tempat
kursus. Buktinya orang yang belajar bahasa Inggris melalui kursus 3 bulan lebih baik
dari siswa yang sudah belajar bahasa Inggris melalui pendidikan formal 3 tahun. Maka
kepada generasi muda kami pesankan bekalilah diri Anda dengan berbagai
keterampilan dan pengalaman. Sesungguhnya pekerjaan rendahan bila dikerjakan
dengan profesional akan menghasilkan karya berkualitas tinggi. Jangan gengsi
melakukanpekerjaan-pekerjaan rendahan sekalipun, seperti berternak, bertani, atau
menjadi buruh. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masa kecilnya,
demikian pula para Nabi yang lainnya bekerja sebagai pengembala kambing dalam
rangka mendapatkan pengalaman. Hadis riwayat Jabir bin Abdullah rhadiallahu ‘anhu

12
, ia berkata: Ketika sedang berada bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di lintasan
Dhahran, kami memetik buah kabats (buah pohon arak yang telah matang yaitu pohon
yang kayunya biasa untuk siwak). Lalu beliau bersabda: Ambillah yang hitam
daripadanya. Kami berkata: Wahai Rasulullah! Seakan-akan engkau pernah
menggembalakan kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Benar!
Setiap nabi pasti pernah menggembalakan kambing. (Shahih Muslim No.3822)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berhenti membekali dirinya
dengan pengalaman hidup. Setelah menginjak usia remaja beliau membantu pamannya
dalam berdagang ke Syam. Kemudian di usia dewasa beliau mengambil upah dari
menjualkan dagangan Khadijah. Sebagaimana hal tersebut dikemukakan oleh para
ulamayang menulis sejarah kehidupan beliau.

2.4.3. Menghias diri dengan akhlak mulia


Ada banyak sifat yang semestinya tidak layak bagi seorang terpelajar, apalagi
seorang muslim. Berbagai penyimpangan (dekadensi) moral di tengah para pelajar
banyak terjadi, seperti kebiasaan suka berdusta, dengki, dan khianat serta tidak
menghormati orang yang lebih tua, begitu juga kebrutalan dan banyak lagi sifat-sifat
tercela yang mewarnai tingkah laku para generasi muda sehari-hari yang tidak mungkin
untuk kita uraikan satu persatu di sini. Disamping itu berbagai kasus bunuh diri juga
terjadi di kalangan pelajar. Belakangan ini dunia pendidikan kita juga mendapat
tantangan baru, yaitu maraknya kejahatan bunuh diri di kalangan para pelajar. Kalau
hal ini tidak diatasi secara serius, akan berdampak negatif sekali kepada kehidupan
generasi muda kita Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya terutama generasi
muda untuk berakhlak mulia. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di
masa muda beliau digelari Al Amiin (orang terpercaya) oleh orang kafir Quraisy.
Karenanya Allah memuji Akhlak beliau dalam firman-Nya:
ٍ ُ‫“ وإِنَّك لعل ٰى ُخل‬Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
‫ق عظِ ٍيم‬
(Al-Qalam : 4) Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan dalam
sabda beliau tentang tugasnya diutus menjadi Rasul:

13
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ِ ‫إِنَّما بُ ِعثْتُ ِألُتمِ م صالِح اْأل ْخَل‬. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
‫ق‬
yang mulia.” HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 273 (Shahiihul Adabil
Mufrad no. 207), Ahmad (II/381), dan al-Hakim (II/613), dari Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-
Shahiihah (no. 45). Demikian pula halnya orangtua para ulama terkemuka dalam
memulai pendiidkan anak-anak mereka. Sebagaimana orangtua Imam Malik mengirim
anaknya kepada Rabi’ah untuk belajar akhlak yang mulia sebelum menuntut ilmu.
Namun berbeda dengan generasi muda saat ini, mereka menjadikan figur dan idola
mereka orang-orang yang jauh berakhlak mulia, apakah itu bintang film, penyanyi,
pesepakbola dan seterusnya. Padahal mentauladani mereka tidak sedikitpun membawa
manfaat untuk mereka di dunia apalagi di akhirat kelak. Wahai generasi muda!
Contohlah orang yang paling mulia pribadinya dan paling agung akhlaknya yaitu Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
‫ِيرا‬
ً ٌۭ ‫ٱَّلل كث‬ ْ ‫ٱَّلل و ْٱلي ْوم‬
َّ ‫ٱلءاخِ ر وذكر‬ َّ ‫وا‬۟ ‫ٱَّلل أُسْوة ٌ حسن ٌۭةٌ لِمن كان ي ْر ُج‬ ُ ‫لَّقدْ كان ل ُك ْم فِى ر‬
ِ َّ ‫سو ِل‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab : 21)
Sepatutnya generasi muda kita menjadi kebanggaan bagi orangtua, masyarakat dan
negara dalam akhlak mereka sehari-hari. Berakhlak di rumah, kampus dan sekolah, di
jalan dan dimanapun mereka berada dan terhadap siapapun baik terhadap orangtua,
dosen dan guru serta sesama teman dan masyarakat.

2.4.4 Menjauhi Pergaulan Bebas dan Obat-obat terlarang


Maraknya pergaulan bebas dan pornografi dalam kehidupan para generasi
muda. Hal ini boleh dikatakan yang sangat menonjol di kalangan generasi muda di
samping penggunaan obat-obat terlarang, serta adanya sebagian siswi yang menjadi

14
penjaja sex bebas. Kehidupan siswa sehari-hari selalu dihadapkan dengan hal-hal yang
memicu dan mengacu kepada persoalan pornografi dan sex bebas, mulai dari sistem
belajar yang bercampur antar pelajar pria dan wanita, pakaian sekolah yang dapat
mengumbar birahi, bacaan dan tontonan yang mereka nikmati sepanjang hari, sebagian
orang berkata bahwa kebiasaan muda-mudi kita serba porno; pakaian porno, omongan
porno, bacaan porno, tontonan porno. Disamping itu maraknya penggunaan obat-obat
terlarang (ganja, ekstasi, putau dll). Penggunaan obat terlarang merupakan ancaman
yang amat serius bagi generasi masa depan bangsa, yang sebagian besar pelakunya
adalah generasi muda dan para pelajar.

2.4.5 Memilih Teman Yang Baik


Diantara hal yang sering menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan dan
kemaksiatan adalah teman akrab. Betapa banyak anak-anak baik menjadi anak nakal
karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Oleh sebab itu Islam mengajarkan kepada
umatnya adab mencari teman. Sebagaimana dipesankan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam sabdanya:
ُ ‫ ف ْلي ْن‬،ِ‫“ ْالم ْر ُء على ِدي ِْن خ ِل ْي ِله‬Seseorang itu berada di atas agama teman
‫ظ ْر أحدُ ُك ْم م ْن يُخا ِل ُل‬
dekatnya, maka hendaknya setiap orang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan
teman.” HR. At-Tirmidzi no.2378, dihasankan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Shahih
Sunan At-Tirmidzi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Cerminan pemuda / generasi muda zaman sekarang sangatlah berbeda saat zaman
dahulu, para pemuda telah tejerumus dalam arus negative pergaulan yang salah,
hubungan gelap diluar nikah, mengonsumsi obat-obat terlarang, murid keroyok guru,
tawuran dan lain sebagainya oleh karena itu diperlukan nilai-nilai Islam dalam agar
mereka bisa kembali kejalan yang benar. Dengan diterapkan nilai-nilai islam dalam jati
diri pemuda maka akan tercipta Generasi Emas yang islami. Dengan terciptanya
Generasi Emas yang Islami, maka generasi ini siap menjadi tongkat estafet
pembagunan bangsa ini serta mampu menciptakan kemuajuan di setiap bidang
kehidupan agar bangsa ini bisa membawa perubahan menuju kehidupan yang lebih
baik dimasa yang akan datang.

3.2. Saran
Saya (Penulis) membuat tulisan ini untuk mencoba mengubah pemikiran para
pemuda lainya, saya ingin mengatakan kepada teman-teman pemuda saya bahwa
negara membutukan kita, negara mebutuhkan sumbangasih kita. Marilah kita (Pemuda)
bersinergi untuk memperbaharui kondisi bangsa ini, langkah pertama
memperbaiki Akhlak dan Moral kitasekarang ini. Kenapa harus Akhlak dan Moral?
karena semua aspek memiliki umpan balik dengan kondisi Akhlak dan Moral, apabila
kondisi Aklak dan Moral telah baik dan bersih sesuai dengan nilai-nila ajaran islam
maka akan menciptakan negara yang aman, tentram dan bahagia.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Quran dan Terjemahannya, Syaamil, Bandung


2. Darussalam, Burhauddin “Sistem Islam: Solusi Terbaik Bagi Tata Pergaulan
Manusia
3. http://www.islammuda.com (diakses 21 februari 2018)
4. http://www.rurudidid.blogspot.co.id (diakses 22 februari 2018)
5. http://www.bangrahmat.wordpress.com/2010/06/15/Peran-Agama-Dalam-
Rencana-Pembangunan-Parekter-Bangsa/ (diakses 24 februari 2018)
6. http://laodealdhyblog.blogspot.co.id/2016/11/-pemuda-sebagai.html (diakses 25
februari 2018)
7. https://catatankajianblog.wordpress.com/2012/07/07/pesan-pesan-islam-kepada-
generasi-muda/(di akses 26 februari 2018)

17

Anda mungkin juga menyukai