Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ZULFIKAR HAJAR

NIM : 2203142024

MATKUL : PPD

DOSEN PENGUMPU : Dra.Sora Simanjuntak,MS.

Rekayasa Ide

Upaya Pembinaan Moral Dan Kreativitas Remaja Dalam MempersiapkanGenerasi


Muda Yang Mandiri Dan Berkarakter Dimasa Mendatang

 
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, daninayahnya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Rekayasa Ide
Tentang UpayaPembinaan Moral dan Kreativitas Remaja Dalam Mempersiapkan Generasi
Muda Yang Mandiridan Berkarakter Dimasa MendatangRekayasa Ide ini telah saya susun
dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan Rekayasa Ide ini.

Untuk itu saya menyampaikan  banyak  terima  kasih  kepada  semua  pihak  yang 
telah berkontribusi dalam pembuatan RekayasaIde ini.Terlepas dari itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segisusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerimasegala saran dan kritik yang
membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki RekayasaIde yang selanjutnya akan
saya susun.Akhir kata saya berharap semoga Rekayasa Ide Tentang Upaya Pembinaan Moral
danKreativitas Remaja Dalam Mempersiapkan Generasi Muda Yang Mandiri dan
BerkarakterDimasa Mendatang ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan danwawasan pembaca mengenai

Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja DalamMempersiapkan Generasi


Muda Yang Mandiri dan Berkarakter Dimasa MendatangMedan,

20 November 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

.DAFTAR ISI ..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................

1.3 Tujuan ..............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembinaan Moral Dan Kreativitas Remaja ...................................................


2.2 Faktor-Faktor Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ...............................................

2.3 Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ...........................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Abad 21 atau sering disebut zaman global telah berjalan begitu cepat dengan ditandailajunya
ilmu pengetahuan, teknologi, industri dan informasi. Batas-batas wilayah negara
semakinkabur, sehingga kebiasaan, adat istiadat dan budaya asing masuk ke negara kita
hampir tanpa adafilter. Ini semua jelas akan sangat mempengaruhi kehidupan kita, yang akan
membawadampak positif, di samping juga banyak dampak yang sangat negatif. Kita memang 
tidak bisa lari darirealitas seperti ini. Oleh karena itu, ketakutan menghadapi realitas zaman
bukan menjadikan kitasemakin maju, tetapi justru akan membawa manusia semakin tergilas
oleh kenyataan zaman.Modernisasi kehidupan bukan untuk kita hindari, akan tetapi untuk
kita hadapi. Ketakutan kitamenghadapi keadaan ini akan menjadi muara ketidamampuan kita
untuk menatap masa depanyang lebih baik. Jadi, kita dituntut untuk mampu menghadapi
realitas ini dan mampu beradaditengah-tengah kehidupan.

Menurut Said Agil Munawar (2002) ada tiga isu sentral menyangkut remaja, yaitu:Pertama,
Musibah dan problematika terbesar bangsa Indonesia ini adalah menyangkut tentangmoralitas
dan akhlak bangsa terutama di kalangan remaja. Kedua, Remaja kehilangan figur
yangmenjadi dambaannya akhirnya bermuara sulitnya mewujudkan kepribadian remaja.
Ketiga,Informasi global bukan semakin menigkatkan Iman dan Takwa remaja tetapi lebih
banyakmenjerumuskan remaja ke jurang kenistaan yang lebih dalam. Disinilah makna
pentingnyamembangun remaja generasi penerus kita untuk siap menghadapi berbagai
persoalan yangmenghadang, dan tampil sebagai generasi masa depan yang berkualitas
dengan sifat, sikap dan perilaku yang terpuji sehingga sangat dibutuhkan kontribusinya
dalam membangun bangsa dannegara.

Laju perkembangan dan modernisasi serta derasnya arus komunikasi masa berupa
kemudahan-kemudahan dalam kontrak antar suku dan bangsa telah menggoyahkan tata nilai
dannorma-norma. Dalam keadaan demikian remaja sekarang ini cenderung melupakan nilai-
nilaitradisional yang sering disamakan dengan kekolotan dan lebih mudah terpengaruh oleh
budaya- budaya barat.

Meskipun selama ini telah dilakukan berbagai upaya serta telah dibuat berbagai pola 
pembinaan generasi muda yang sifatnya umum dan seragam, namun dalam era penerapan dan 
pendekatannya perlu diperhatikan, bahwa generasi muda tidak merupakan suatu
kelompok yanghomogen, tetapi berasal dari masyarakat Indonesia yang sifatnya pluralis.
Berdasarkan dari permasalahan yang
dihadapi oleh generasi muda dan permasalahan pada pembangunan NegaraKesatuan
Republik Indonesia, maka perhatian kita selanjutnya tertuju pada sosok generasi
yangdiharapkan dapat mendukung pembangunan.

Generasi muda atau remaja sebagai sumber daya manusia adalah


keberhasilan pembangunan bangsa. Kita bisa menyimak keberhasilan negara-negara maju sep
erti Amerika,Jerman dan Jepang dimana kemajuannya banyak ditentukan oleh mutu sumber
daya manusianya.Sumber daya manusia bermutu yang mampu memajukan negaranya adalah
manusia
yang berpendidikan, berketerampilan tinggi dan menguasai Iptek. Dengan demikian pendidik
anmerupakan kebutuhan mendasar dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia.

Generasi muda atau remaja yang diharapkan dalam pembangunan dewasa ini
sangatlah penting sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan dan
kemerdekaan,
dengan jalan mengembangkan bakat dan minat serta karakter remaja untuk mendukung terwu
judnyakemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu pemakalah tertarik
untukmengangkat judul rekayasa ide tentang


Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja DalamMempersiapkan Generasi Muda
Yang Mandiri dan Berkarakter Dimasa Mendatang”.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ?

2.Apa faktor pendukung dan penghambat pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ?

3.Bagaimana Upaya pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja ?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui dan memahami pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja.

2.Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembinaan Moral dan


KreativitasRemaja.

3.Mengetahui dan memahami pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembinaan Moral Dan Kreativitas Remaja

Dalam kehidupan senari-hari kita kerap mendengar istilah pembinaan atau


pengembangan.Misalnya dalam konteks pembinaan anak, pembinaan bahasa, pembinaan praj
urut, atau pembinaan olah raga. Dari istilah ini tampak tersirat bahwa pembinaan adalahsuatu
usaha atau kegiatan yang mengarah kepada kebaikan hal yang dibina sehingga
diharapkanmenjadi lenih baik. Pembinaan dapat juga berarti poses melakukan kegiatan
membina atau membangun sesuatu, seperti membina bangsa. Dalam pembinaan ini tampak
atauidentik dalam perubahan, bergantung obyek yang bina, tentu saja perubahan yang menga
cu kepada peningkatan.Berkaitan dengan hal di atas dalam kamus besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud,1990:589) dijelaskan pembinaan “sebagai proses, perbuatan, atau cara membina”
Arti dapat ditelusuri dari kata dasar bina yang mendapat prefiks pen-an sufiks-an sehingga
menjadi proses, perbuatan,atau cara. Sementara menurut poerwadarminta, (1984).
pembinaan diartikan “pembangnan dan pembawaan”. Kedua pendapat ini pada hakikatnya tid
ak berbeda, hanya arti pembinaan itu

sendiri yang bersifat luas, bergantung orientasi dan persepsi yang menafsirkannya. Dengan
katalain, pembinaan berarti proses, perbuatan, cara membina juga berarti atau berpadanan
dengan pembangunan atau pembawaan.

1. Pengertian Pembinaan Moral Remaja

Istilah moral berasal dari kata Latin “mos”

(moris) yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-


nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untukmenerima dan
melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu,seperti
seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan
keamanan,memelihara kebersihan, dan memelihara hak orang lain, serta larangan mencuri,
berzina,membunuh, meminum minuman keras dan berjudi.Seseorang dapat dikatakan
bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengannilai-nilai moral yang dijunjung
tinggi oleh kelompok sosialnya. Jadi Pembinaan moral adalahsuatu proses kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain atau untukmempengruhi sikap dan tingkah laku
terkait dengan pembentukan nilai-nilai atau norma padaseorang individu.

2. Pengertian Pembinaan Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.Kreativitas


membantu manusia untuk dapat menemukan berbagai alternatif jalan keluar terhadapmasalah
yang dihadapi. Tanpa adanya kreativitas, manusia akan sulit berkembang di tengahkeadaan
dunia yang serba dinamis. Ketika seseorang memasuki usia remaja, banyak perubahanyang
terjadi dalam dirinya. Remaja mengalami perubahan secara fisik dan psikis.Perubahan-
perubahan tersebut seringkali menimbulkan kegelisahan pada remaja. Remaja juga mulai
dihadapkan pada berbagai keputusan untuk hidupnya. Remaja mengalami masa-masayang
penuh tuntutan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kreativitas sangat dibutuhkanuntuk
dapat membantu mereka melakukanpenyelesaian masalah. Kreativitas dapat tumbuh
dan berkembang jika didukung oleh situasi yangkondusif. Beberapa hal eksternal yangmemp
engaruhi kreativitas adalah situasi yang kondusif dari lingkungan keluarga, sekolah,
danmasyarakat.Kreativitas remaja dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya
serta bentukkrativitas yang ingin dikembangkan. Pembinaan kretivitas remaja adalah usaha
sadar yangdilakukan oleh orang tua, guru, maupun sahabat yang untuk mengembangkan
kemampuanseorang individu dalam menemukan hal yang baru.

2.2 Faktor-Faktor Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja1. Faktor Pendukung Pembinaan


Moral dan Kreativitas Remaja
Orang Tua

 Hubungan yang baik antara orang tua dengan anak remaja akan membantu
interaksi pembinaan para remaja Karen kedua-duanya saling mengerti, memahami, menangga
pi dalammemecahkan berbagai persoalan secara terbuka. Sikap keterbukaan itulah akan
memudahkan bimbingan moral dan kreativitas pemuda.Secara tidak langsung, sikap orangtua
terhadap remaja, sikap ayah terhadap ibu, atausebaliknya, dapat mempengaruhi
perkembangan moral remaja, yaitu melalui proses peniruan(imitasi). Sikap orangtua yang
keras (otoriter) cenderung melahirkan sikap disiplin semu,sedangkan sikap yang acuh tak
acuh atau sikap masa bodoh, cenderung mengembangkan sikapkurang bertanggungjawab dan
kurang mempedulikan norma pada diri anak. Sikap yangsebaiknya dimiliki oleh orangtua
adalah sikap kasih saying, keterbukaan, musyawarah (dialogis).

Mengenai kreativitas remaja, para orang tua memberikan kebebasan pada anak remajauntuk
mengembangkan minat dan bakat mereka masing-masing. Tujuan dan motivasi
dalammelaksanakan pembinaan moral dan kreativitas tersebut sebenarnya sederhana sekali,
yaitu inginmemiliki penerus bangsa yang berguna bagi masyarakat dan tidak memiliki rasa
ketergantungan pada orang lain (hidup mandiri). Oleh karenanya, pada umunya orang tua
sangat mendorong jikaanak remaja mempunyai bakat sesuai dengan minat mereka, misalnya
menari, menyanyisambroh, menekuni musik gambus dan sambroh, beternak, menekuni
olahraga, dan sebagainya.Sedangkan dana untuk pembinaan remaja tersebut sepenuhnya
berasal dari orang tua masing-masing atau bisa dikatakan tidak ada karena ini boleh dikatan
sebagai

habitual action naturally

 antara orang tua terhadap anaknya. Sedangkan untuk biaya pembinaan kreativitas
remajadilakukan dengan cara iuran bersama pada semua anggota dari masing-masing
kegiatan yangada. Hal ini dilihat dari aspek keluarga yang merupakan pembentukan pribadi
anggota keluarga.Dengan demikian kedudukan keluarga sangat fundamental dan mempunyai
peranan yang vitaldalam pembinaan moral dan kreativitas remaja.

Lingkungan Sekolah

Pesatnya laju era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan kemajuan ilmutekhnologi
dengan ketidak puasan terhadap tatanan kehidupan saat ini yang serba transisi.Adanya arus
reformasi yang tidak pernah menentu ini membuat dampak tersendiri bagi pararemaja dan
masyarakat pada umumnya. Pembinaan moral dan kreativitas remaja jugadilaksanakan
melalui lembaga pendidikan dengan cara1)

 
Dibentuknya organisasi intra sekolah seperti Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-
R),Osis, dan Organisasi Keagamaan. Dimana organisasi tersebut menjadi wadah
pengajaranmoral terkait nilai-nilai luhur yang baik kepada siswa.2)

Menghimbau kepada para remaja untuk peran aktif mengikuti kegiatan yang diprogramoleh
organisasi yang ada di sekolah tersebut.3)

Pihak sekolah termasuk kepala sekolah beserta pada guru ikut berpartisipasi danmendukung
secara penuh terhadap wadah-wadah pembinaan remaja di sekolah.4)

Mengadakan acara-acara rutin pada hari-hari besar keagamaan seperti pengajian akbardan
kebaktian akbar, sehingga moral baik tetap tercipta pada diri para remaja.

Sedangkan untuk pembinaan kreativitas remaja, yang dilakukan melalui unsur


lembagakependidikan yaitu:1)

Memberikan kebebasan pada para remaja usia sekolah menengah untuk


menciptakan program-program yang ada di organisasi.2)

Memberikan sumbangan sarana dan prasarana untuk pengembangan kreativitas remajayang


sudah berjalan.3)

Mengadakan pelatihan-pelatihan (

 short course

) di bidang keterampilan denganmendatangkan tenaga ahli (

expert 

) bagi para remaja, untuk mencetak generasi muda danmasyarakat yang terampil dan
mandiri.4)

Mendukung adanya kegiatan-kegiatan remaja yang diselenggarakan oleh organisasi


intrasekolah.5)

 
Mengontrol kegiatan kreativitas para remaja sebagai generasi muda penerus bangsa diAdapun
tujuan dan motivasi dan pembinaan moral dan kreativitas remaja adalahmeningkatkan SDM
(sumber daya manusia) yang berkualitas tinggi dan berakhlak yang baik,memberikan bekal
pendidikan keterampilan yang serba guna agar para remaja nanti dapat hidupdengan mandiri
tanpa adanya ketergantungan

kepada orang lain, membina sikap hidup yangsesuai dengan norma-norma dilingkungan
masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas pararemaja dari segala sudut pandang
kehidupan, dan mencetak generasi muda yang tangguh,terampil, berakhlak mulia, serta
mempunyai intelektual tinggi.

Lingkungan Masyarakat

 Pembinaan moral dan kreativitas remaja sangat di dukung masyarakat karena denganadanya
kegiatan tersebut para remaja dapat mengembangkan sikap moral, minat, dan bakatnyasesuai
dengan keahliannya masing-masing. Disamping itu, pembinaan kreativitas remaja
inimembawa dampak positif yang begitu besar bagi para generasi muda di desa tersebut,
terbuktidengan semakin meningkatnya kreativitas remaja tersebut. Pembinaan kreativitas
remaja yangdilaksanakan oleh masyarakat yaitu melalui kegiatan latihan keterampilan baik
dibidang senimaupun olah raga. Sedangkan tujuan dan motivasi diadakannya pembinaan
moral dan kreativitasremaja adalah terwujudnya pemuda yang tetap berpegang teguh pada
agama yang dianutnyayang mereka pelajari, mencetak kader-kader yang berpendidikan dan
berbudi luhur, dinamis, dankreatif, serta berketerampilan, dan menjadikan generasi muda
yang berakhlak mulia atau bermoral baik dan mandiri.

2. Faktor-Faktor Penghambat Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja

Orang tua

Hambatan internal yang ditemui dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja, yaitu:1)

Pengetahuan yang dimiliki remaja lebih banyak dari pada orang tua, sehingga nasehatorang
tua kadang-kadang dianggap dongeng belaka.2)

Tingkat keadaan para remaja akan hari depan tidak sama, sehingga menyebabkanlangkah-
langkah yang telah dilakukan dengan benar kadang-kadang menyimpang.3)

 
Sulitnya mengetahui kemampuan remaja yang masih terpendam karena sifat anak remajayang
kadang-kadang cenderung pasif (pemalu).Sedangkan hambatan eksternal yang di jumpai
dalam pembinaan moral dan kreativitasremaja dari keluarga yaitu arus globalisasi dan
reformasi media massa dan elektronika sehinggamudah ditiru oleh oleh para remaja, kurang
adanya pengawasan orang tua dalam memfilterinformasi yang diperoleh remaja dari media
masa dan internet.

Lingkungan Sekolah

 Hambatan internal adalah tingginya emosi dan gejolak remaja tersebut sehingga
pemudamerasa lebih tahu atau mengerti dari pada aparatur sekolah seperti guru, adanya sifat
jenuh yangkadang-kadang muncul pada diri pemuda sehingga mereka kurang terarah, dan
remaja kadangmeremehkan himbauan dari guru sehingga mereka kadang ketinggalan
informasi yang terkini.Sedangkan hambatan eksternalnya adalah beberapa sekolah masih
dijumpai sarana dan prasarana yang
kurang memadai dan belum adanya organisasi siswa dan aula untuk pertemuan pemuda, sum
ber dana yang sangat minim untuk menunjang kegiatan remaja, dan kurangnyakesadaran
pihak sekolah yang kadang-kadang mengabaikan tugas yang telah deprogramkanuntuk siswa.

2.3 Upaya Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja

Pembinaan moral dan kreativitas remaja dapat dilakukan oleh remaja itu sendiri, orangtua,
lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolahnya. Dimana lingkungan tersebut
merupakanfaktor utama yang mempengaruhi pembentukan moral maupun pengembangan
kreativitasremaja. Berikut pembinaan moral dan kreativitas remaja untuk generasi yang
mandiri dan berkarakter.

1. Upaya Orang Tua Dalam Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja

Upaya yang dilakukan orang tua dalam peningkatan pembinaan moral dan kreativitasremaja
adalah orang tua hendaknya selalu mengusahakan adanya waktu untuk bertemu
dan berdialog terhadap seluruh anggota keluarganya untuk bertukar pikiran dan membukakes
empatan anak-anaknya untuk mengemukakan masalahnya, orang tua hendaknya lebih
banyakmemberikan perhatian dan kasih saying secara langsung kepada putra-putrinya,
danmengupayakan adanya wadah dan sarana konsultasi terhadap problematika remaja bagi
paraorang tua, sehingga orang tua akan mengetahui problem yang terjadi pada anak/ remaja.

2. Upaya Lingkungan Sekolah Dalam Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja

Upaya yang dapat dilakukan sekolah terhadap pembinaan moral dan kreativitas remajayaitu
menjelaskan nilai-nilai moral agama, etika sosial, dan asas tertib hukum bahwa cinta
kasihyang diajarkan pada setiap matapelajaran, mengadakan rapat bersama sebulan sekali
secara rutindalam rangka untuk membahas berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam
pembinaanmoral dan kreativitas remaja terkait kegiatan organisasi, mengupayakan adanya
sarana
dan prasarana kegiatan yang lebih lengkap, dan memberlakukan anggaran yang telah di tetap
kan bersama untuk pelaksanaan berbagai macam kegiatan yang mampu mendukung perkemb
anganmoral dan kreativitas siswa.

3. Upaya Lingkungan Masyarakat

Dalam Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja

Upaya yang dilakukan oleh lingkungan masyarakat dalam pembinaan moral dankreativitas
remaja adalah tetap mendorong dan memberikan kesempatan pada para remaja untuktetap
menuntut ilmu, tetap dibina kesadaran moral, mental, dan sosial mereka secara mendasardan
berkesinambungan, memusatkan kegiatan keagamaan pada musholla, masjid, gereja, dan
dirumah-rumah masyarakat, dan menyiasati penarikan iuran dengan mengumpulkannya
ketikamusim panen tiba demi kepentingan para remaja dan semua masyarakat pada
umumnya.Selain itu juga dapat dilakukan dengan memberikan pengertian terhadap
permasalahanremja dengan cara memberikan wawasan dan pandangan yang lebih
rasional/ilmiah, berkonsultasilah dengan tokoh masyarakat apabila terjadi suatu permasalahan 
yang sulit di pecahkan, mengusahakan tempat yang bergantian dalam melaksanakan kegiatan,
memperbanyakkomparasi yang sehat dengan orgnisasi lain, dan mengadakan tabungan
bulanan dan simpan pinjam bagi para anggotanya untuk modal usaha dan
pengembangan kreativitas remaja.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab II, maka dapat disimpulkan bahwa :

Pembinaan moral dan kreativitas remaja adalah suatu proses pembentukan


dan pengembangan moral dan kreativitas seorang individu yang dipengaruhi oleh beberapafa
ktor dan kemudian membentuk suatu nilai, norma dan inovasi yang progresif.

Faktor yang mempengaruhi pembinaan moral dan kreativitas remaja terdiri atas
faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung
pembinaan moral dan kreativitasremaja adalah faktor orang tua sebagai lingkungan terdekat
yang berperan aktif dalammembentuk dan mengarahkan pembinaan moral dan kreativitas
remaja, faktorlingkungan sekolah sebagai wadah yang menyediakan sarana dan prasarana
pendukungdalam pembinaan moral dan kreativitas remaja/siswanya, dan faktor
lingkunganmasyarakat atau lingkungan tempat tinggal yang berperan dalam memfasilitasi
adanyakegiatan dan pelatihan terkait pembinaan moral dan kreativitas remaja. Sedangkan
faktor penghambat terdiri atas orang tua, yaitu kurangnya arahan dan perhatian orang tuaterha
dap anak akan menghambat perkembangan moral dan kreativitas remaja.
Faktor penghambat lainnya yaitu lingkungan sekolah yang tidak mempunyai sarana dan prasa
rana yang lengkap dalam memfasilitasi berbagai kegiatan terkait pembinaan moraldan
kreativitas remaja.

Upaya yang dapat dilakukan dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja yaitu
terdiriatas (1) upaya orang tua, yaitu dalam menngarahkan dan membentuk moral
dankreativitas remaja, (2) Upaya sekolah, yaitu dalam mengajarkan moral yang baik
kepadaremaja, dan memberikan sarana dan prasana pembinaan moral dan
kreativitasremaja/siswanya, (3) Upaya lingkungan masyarakat, yaitu sebagai pemberi
dorongan dandukungan terhadap berbagai kegiatan dan acara yang dilakukan remaja
dilingkunganmasyarakat terkait kegiatan yang membina moral dan kreativitas remaja.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab II, maka dapat disimpulkan bahwa :

Pembinaan moral dan kreativitas remaja adalah suatu proses pembentukan


dan pengembangan moral dan kreativitas seorang individu yang dipengaruhi oleh beberapafa
ktor dan kemudian membentuk suatu nilai, norma dan inovasi yang progresif.

Faktor yang mempengaruhi pembinaan moral dan kreativitas remaja terdiri atas
faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung
pembinaan moral dan kreativitasremaja adalah faktor orang tua sebagai lingkungan terdekat
yang berperan aktif dalammembentuk dan mengarahkan pembinaan moral dan kreativitas
remaja, faktorlingkungan sekolah sebagai wadah yang menyediakan sarana dan prasarana
pendukungdalam pembinaan moral dan kreativitas remaja/siswanya, dan faktor
lingkunganmasyarakat atau lingkungan tempat tinggal yang berperan dalam memfasilitasi
adanyakegiatan dan pelatihan terkait pembinaan moral dan kreativitas remaja. Sedangkan
faktor penghambat terdiri atas orang tua, yaitu kurangnya arahan dan perhatian orang tuaterha
dap anak akan menghambat perkembangan moral dan kreativitas remaja.
Faktor penghambat lainnya yaitu lingkungan sekolah yang tidak mempunyai sarana dan prasa
rana yang lengkap dalam memfasilitasi berbagai kegiatan terkait pembinaan moraldan
kreativitas remaja.

Upaya yang dapat dilakukan dalam pembinaan moral dan kreativitas remaja yaitu
terdiriatas (1) upaya orang tua, yaitu dalam menngarahkan dan membentuk moral
dankreativitas remaja, (2) Upaya sekolah, yaitu dalam mengajarkan moral yang baik
kepadaremaja, dan memberikan sarana dan prasana pembinaan moral dan
kreativitasremaja/siswanya, (3) Upaya lingkungan masyarakat, yaitu sebagai pemberi
dorongan dandukungan terhadap berbagai kegiatan dan acara yang dilakukan remaja
dilingkunganmasyarakat terkait kegiatan yang membina moral dan kreativitas remaja

3.2 Saran

Dewasa ini akibat modernisasi dan globalisai pengaruh kebudayaan asing yang tidak
baikdengan mudahnya masuk dan merusak para remaja, sehingga banyak penyimpangan
yang terjadidalam perkembangan moral remaja. Oleh sebab itu saya menyarankan kepada
pembaca, terutamaorang tua agar selalu mengawasi anaknya baik dalam lingkungan
bermainnya maupun dalamlingkungan sekolahnya. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya
penyimpangan pada remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Singgih Gunarsa. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung


MuliaTim Pustaka

Familia. (2006). Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak . Yogyakarta:Kanisius.

Singgih Gunarsa. (2008).Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung


Mulia.Syamsu Yusuf. (2002). Psikologi Belajar Agama. Bandung : Maestro.

Anda mungkin juga menyukai