Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KTI

AKHLAK TENTANG GENERASI ISLAM

PENULIS dari X MIPA 4


1. Andreas Niko Adi Candra (5) X MIPA 4
2. Setya Anggara Kurnia Dewa (29) X MIPA 4

SMA NEGERI 1 KOTA BLITAR


Jalan A.Yani No. 112 Telp(0342)801414 Fax.(0342) 813200 Blitar
Website:www.sman1blitar.sch.id email:info@sman1blitar.sch.id
Tahun Pelajaran 2018/ 2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Laporan : Akhlak Tentang Generasi Islam

2. Nama Siswa : Andreas Niko Adi Candra dan Setya Anggara Kurnia Dewa

3. Kelas : X MIPA 4

4. Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Blitar

5. Alamat Sekolah : Jalan Ahmad Yani no. 112 Kota Blitar Jawa Timur

6. Bidang Keilmuan : Agama

7. Guru Pembimbing : Pak WILD

Blitar, Mei 2019

Menyetujui,

Wali Kelas X MIPA 4 Guru Pembimbing,

Elfi Zainiyah, S.Pd, M.Pd Dra. Titik Mahanani


NIP NIP19590612 198603 2011

Mengetahui dan Mengesahkan


Kepala SMA Negeri 1 Blitar,

Drs. Johan Edy Prastiwo.M.Pd.


NIP 19610824 198603 1009
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis
mengucap puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal KTI ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan penulisan proposal KTI yang berjudul Pengaruh Penggunaan Sosial
Media Terhadap Belajar Siswa SMA Negeri 1 Blitar ini untuk persyaratan kenaikan kelas yang
harus dikerjakan oleh siswa kelas X SMA Negeri Blitar tahun Pelajaran 2018/2019.
Dengan selesainya proposal KTI ini tidak luput adanya bantuan dari segala pihak, untuk
itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Johan Edy Prastiwo,M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Blitar yang telah
memfasilitasi penulis menyelesaikan Proposal KTI ini.
2. Ibu Elfi Zainiyah, S.Pd, M.Pd selaku Wali Kelas Penulis.
3. Ibu Dra. Titik Mahanani selaku guru pembimbing pembuatan proposal KTI ini.
4. Teman-teman satu kelas X Mipa 4 yang banyak membantu penyelesaian proposal
KTI ini.
Penulis menyadari bahwa proposal KTI ini masih banyak kesalahan dan kekurangan
untuk itu penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan proposal KTI ini.
Walaupun proposal KTI ini sangat sederhana dan masih banyak kesalahan tapi mudah-
mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahiWabarakkatuh

Blitar, Mei 2019


Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.


2.1. Pengertian Membaca.......................................................................................
2.2. Faktor Penyebab Penurunan Minat Baca........................................................
2.3. Tujuan Peningkatan Minat Baca.....................................................................
2.4. Pengaruh Perkembangan Teknologi di Indonesia..........................................
2.5. Media Online yang Digunakan sebagai Sarana Literasi.................................

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................
3.1.1. Waktu Penelitian......................................................................................
3.1.2. Tempat Penelitian.....................................................................................
3.2. Alat dan Bahan..................................................................................................
3.3. Metode Penelitian..............................................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data...............................................................................
3.5. Metode Perancangan.........................................................................................

BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan........................................................................................................
4.2. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... iv

.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Problematika pemuda di zaman sekarang adalah masalah penting yang dihadapi semua
masyarakat dunia baik masyarakat muslim maupun non muslim. Pemuda-pemudi generasi
sekarang sangatlah berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara
berpikir dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda zaman dahulu lebih berpikir rasional dan jauh
kedepan, dalam arti mereka tidak asal berpikir maupun bertindak, tetapi merumuskannya secara
matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari
berbagai aspek dan pemuda zaman dahulu lebih aktif dalam kegiatan sosial.
Sedangkan pemuda zaman sekarang masih terkesan apatis terhadap masalah-masalah
sosial di lingkungannya. Pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, kenakalan
remaja, penyalahgunaan narkoba bahaka kemajuan teknologi yang seharusnya menfasilitasi
dalam menambah wawasan dan bertukar informasi justru disalahgunakan.
Agama islam sangat memberikan perhatian besar dalam upaya perbaikan mental para
pemuda karena pemuda merupakan penerus perjuangan bangsa terdahulu untuk mewujudkan
cita-cita bangsa, pemuda yang akan tongkat estafet dalam menjalankan roda pemerintahan dan
seluruh aspek dalam berbangsa dan bernegara, sehingga pemuda menjadi harapan dalam
kemajuan dan pembangunan suatu bangsa
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif
bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme
tetapi daya pikir revolusionernya juga menjadi kekuatan utama. Sebab dalam mengubah tatanan
lama budaya bangsa diperlukan pola pikir terbaru, muda dan segar.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pandangan Islam tentang permasalahan pemuda masa kini ?
1.2.2.Bagaimana menciptakan Generasi Emas yang Islami?
1.2.3.Bagaimana peran pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami Dalam kemajuan
dan pembangunan bangsa ?
1.2.4.Apa pesan Islam untuk para Generasi Muda ?

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Mengetahui dan memahami peran pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami
1.3.2. Mampu menambah wawasan kepada pemuda-pemudi generasi sekarang.
1.3.3. Mengetahui seluruh aspek berbangsa dan bernegara.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Untuk Penulis :
1.4.2 Untuk Pembaca :
sebagai informasi bagi para pemuda di Indonesia termasuk didalamnya adalah Mahasiswa
dan Pelajar agar lebih memahami perannya sebagai Generasi Emas yang islami dalam
kemajuan dan pembangunan bangsa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pandangan Islam Tentang Pemuda Masa Kini


Ada banyak cerita yang mengalir jika bersinggungan denga dengan pemuda masa kini,
bila dahulu pemuda cenderung dikekang oleh nilai-nilai moral yang mendukungnya, baik
masyarakat maupun keluarga. Namun zaman sekarang justru mengabaikannya. Mendengar kata
pemuda ada banyak hal negatif yang timbul dari pikiran kita. Sebut saja kenakalan pemuda saat
ini, seperti tindakan kriminal, perampokan, obat-obatan terlarang, gadis-gadis muda yang hamil
di luar nikah. Hampir semua adalah masalah moral.
2.1.1. Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Pemuda Saat Ini
1. Faktor Internal
a. Psikologi Pribadi
Karena mental pemuda khususnya remaja masih tergolong labil dengan
didukung keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan
apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
b. Keluarga
Rasullah SAW bersabda “ setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi” (HR.
Bukhori). Orang tua adalah yang paling bertanggung jawab dengan akhlak dan
perilaku anaknya. Keadaan keluarga yang tidak harmonis memberikan pengaruh
yang sangat negatif bagi anak yang menginjak remaja, karena ia tidak
mendapat ketenangan dan kedamaian mereka akan mencari tempat lain.
Disamping itu kesibukan orang tua sehingga tidak sempat mendidik anaknya
merupakan salah satu faktor penyebab.

2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Masyarakat
Pepatah arab mengatakan “al insan ibnu biatihi”. Lingkungan yang sudah
penuh tindakan amoral, secara otomatis akan melahirkan generasi yang
durjana. Oleh karena itu kondisi lingkungan masyarakat juga sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter moral generasi muda.
b. Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari pergaulan. Pepatah arab
mengatakan, yang artinya “ dekat penjual minyak wangi, akan ikut bau wangi,
sedangkan dekat pandai besi akan ikut bau asap”
2.1.2. Islam Mengarahkan pergaulan pemuda
Bila berbicara tentang pemuda maka Al-Quran telah menyebutkan banyak
kisahnya. Islam menganggap bahwa para pemuda dan pemudi yang mereka miliki
merupakan aset potensial yang ikut menentukan arah masa depan. Mudahnya jika ingin
melihat suatu bangsa, maka lihatlah para pemudanya.
Pada masa meninggalnya Rasullulah atau pada masa khulafaur Rasyidin kita bisa
melihat bagaimana kehidupan mereka saat itu. Para pemuda islam saat itu benar-benar
membuktikan bahwa mereka pemuda yang luar biasa hingga islam terus memimpin dunia
hingga 14 abad lamanya.
Dan sebagai generasi muda yang hidup di zaman modern ini, banyak tugas berat
yang disandang pemuda diantaranya :
a. Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang terjadi degradasi iman
(QS.5.54)
b. Sebagai kamu reformer yang telah menyimpang dari agama (QS.5:104)
c. Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14)
Hanya sayangnya, banyak pemuda yang sekarang ini salah kaprah dan tidak
memahami tugas berat ini karena lemahnya pemahaman mereka terhadap islam yang
syamil dan mustakamil. Selain itu yang lebih ironis lagi mereka tidak mengerti akan
makna dasar kehidupan.
Seperti darimana mereka berasal, untuk apa diciptakan, dan kemena mereka setelah
mati. Bahkan saa ditanya siapa idola mereka, maka mereka akan menjawab tokoh-tokoh
duniawi seperti artis dan atlit.
Ini cukup berbahaya misalnya seseorang mengidolakan artis papan atas seperti
Lady Gaga, dia akan menjiplak habis apa yang Lady Gaga lakukan, style hingga yang
parah adalah agama yang dianutnya. Jika semua pemuda mengidolakan orang-orang yang
salah, kita bisa membayangakan bagaimana masa depan mereka, bagaimana Negara dan
Bangsa ini kelak. Islam sangat memperhatikan masalah ini bahkan memberikan banyak
rambu-rambu agar berhati-hati dalam melewatinya

2.2. Menciptakan Generasi Emas Islami


Telah disampaikan bahwa terciptanya manusia di muka bumi ini adalah menjadi
Kholifah bagi ummat. Realitanya banyak pemuda yang kehilangan jati dirinya. Dikarenakan
beberapa faktor diatas, sehingga berdampak sangat fatal, mulai dari integritas moral sampai
dengan tindak kriminalitas yang sangat menkhawatirkan.
Kegagalan mencapai identitas dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Pemuda harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figure orang-
orang dewasa yang mampu menjadi suri tauladan yang baik. Sehingga tercipta Generasi Emas
yang Islami.

2.2.1. Cara Islam Mengatur Pergaulan dalam Menciptakan Generasi Emas


Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk ciptaan Tuhan,hakikat wujudnya
bahwa manusia adalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani
sebagai poteansi pokok.
Pergaulan yang sehat menurut syariat Islam ialah tidak merugikan siapapin terutama
diri kita sendiri. Banyak keuntungan yang bisa kita rasakan dari pergaulan sehat. Islam
mengatur perilaku pemuda, perilaku tersebut merupakan batasab-batasan yang dilandasi
nilai agama.oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan
dilaksanakan oleh para pemuda demi terciptanya Generasi Emas yang Islami. Perilaku itu
adalah :
a.     Menutup Aurat
Dalam (QS.24:31) “ janganlah mereka menampakan perhiasan menampakan
perhiasan selain yang tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutuppkan kerudung
kebagian dada mereka”. Islam telah mengajarkan dan mewajibkan laki-laki dan
perempuan untuk menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati.
Aurat adalah anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada
orang lain kepada mahrammnya. Terutama kepada lawan jenis agar tidak membangkitka
nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
b.      Menjauhi Perbuatan Zina
Dalam (QS.17:32)” Dan janglanlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk”. Pergaulan antara laki-laki
dengan perempuan diperbolehkan sampai batas tidak membuka peluang terjadinya
perbuatan dosa. Pergaulan dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai
kesucian. Pergaulan dengan lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada
kesempatan terjadinya kejahatan seksual.
c. Memiliki Etika Pergaulan yang Baik
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata pergaulan pemuda. Ajaran Islam
sebagai pedoman hidup umatnya juga telah mengatur tata cara pergaulan pemuda yang
dilandasi nilai-nilai agama. Tata caranya meliputi.
1. Mengucapkan Salam
Ucapan salam merupakan doa dengan kata lain kita telah mendoakan orang tersebut
2. Meminta Izin
Meminta izin disini berarti tidak boleh merehkan hak-hak orang lain. Karena setiap
hak yang kita miliki pasti dibatasi juga dengan hak-hak orang sekitar kita
3. Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Muda.
Pemuda sebagai oramng yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
bisa mengambil hikmah dari sejarahkehidupan mereka, kepada orang yang lebih
muda dari mereka juga harus memberi tuntunan dan bimbingan untuk selalu berada
dijalan yang benar.
4. Berbicara dengan Sopan
Islam mengajarkan untuk bertutur sopan dan lembut jugamengutamakan perkataan
yang bermanfaat dengan gaya yang wajar

2.3. Tujuan Peningkatan Minat Baca


Sadar ataupun tidak sadar kita membaca mempunyai tujuan yang khusus, yang tidak
sama dengan tujuan membaca orang lain. Tentunya ada banyak macam tujuan dari kegiatan
membaca sebagaimana dijelaskan Nuryatim Hadi Saputra (2004: 3). Adapun tujuan-tujuan
membaca tersebut adalah sebagai berikut:
1. membaca untuk menemukan fakta-fakta
2. membaca untuk memperoleh ide-ide utama
3. membaca untuk mengetahui urutan sesuatu
4. membaca untuk menyimpulkan
5. membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi
6. membaca untuk menilai atau mengevaluasi
7. membaca untuk membandingkan dan mempertentangkan

2.4. Pengaruh Perkembangan Teknologi di Indonesia


Berdasarkan survey Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,
data pengguna internet pada tahun 2014 mencapai 82 juta orang. Sesuai dengan capaian
tersebut, Indonesia mendapatkan peringkat ke-8 dunia sebagai negara pengguna internet.
Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19
tahun. Dominan pengguna internet mengunakan internet untuk mengakses media sosial.
Situs yang paling banyak diakses di Indonesia adalah Facebook dan Twitter. Untuk
pengguna Facebook sendiri Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia.

Perkembangan media sosial memberikan pengaruh yang besar terhadap remaja. Dari
manfaatnya sendiri media sosial memudahkan orang untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan dan juga dapat dengan mudah membagikan informasi dan ilmu yang dimiliki.
Media sosial dapat dijadikan sarana remaja untuk memiliki kebiasaan membaca. Hadirnya
berbagai aplikasi bacaan online dan artikel yang dapat dengan mudah diakses melalui
internet, membuktikan bahwa perkembangan teknologi mampu memacu minat baca remaja.

2.5. Media Online yang Digunakan sebagai Sarana Literasi


Menurut artikel yang ditulis Reza Alif, masyarakat khususnya di kalangan remaja
lebih menyukai membaca buku secara digital melalui smartphone atau gadget. Hal ini
karena tidak perlu membuang banyak uang untuk membeli buku dan menghemat rak buku.
Aplikasi-aplikasi untuk membaca buku digital berbahasa Indonesia antara lain:
2.5.1. Wattpad
Aplikasi ini sedang ramai di kalangan remaja yang hobi membaca novel
karena di dalamnya sudah tersedia berbagai macam genre novel, mulai dari genre
horor, romansa, dan sci-fi dapat ditemukan dan dibaca dalam aplikasi ini. Semua
novel yang dibaca di aplikasi ini gratis. Selain membaca novel, anak-anak muda
dapat menulis novelnya sendiri dan menerbitkannya di aplikasi ini. Mereka juga bisa
membagikan novel kreasinya ke sesama pengguna aplikasi lainnya.
2.5.2. Google PlayBooks
Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengunduh dan membaca buku secara
digital. Di dalam aplikasi ini, buku yang disukai dapat dibaca secara gratis dan
berbayar. Di sini dapat ditemukan banyak koleksi buku dari para penulis terkenal,
seperti J. K. Rowling, J. R. R. Tolken, atau Andrea Hirata. Selain itu, aplikasi ini
menyediakan fitur mendengarkan pembacaan melalui suara.

2.5.3. Wattpad
Bagi para pembaca yang tidak terlalu suka novel karena banyak tulisan
dapat membaca di aplikasi ini. Aplikasi ini menyediakan berbagai komik menarik
yang diterbitkan setiap harinya dan dapat dibaca secara gratis. Semua genre komik
dapat ditemukan di aplikasi ini, mulai dari horor, romansa, drama, sampai fantasi
yang berkaitan dengan kebudayaan Indonesia.
2.5.4. Novel Nusantara
Aplikasi ini menyediakan berbagai macam novel buatan para penulis lokal,
tentunya dengan berbagai genre. Seluruh novel di aplikasi ini merupakan karya anak
bangsa Indonesia. Yang unik dari aplikasi satu ini adalah adanya sedikit elemen
game di dalamnya, yaitu semakin banyak membaca buku dapat naik level untuk
melakukan vote terhadap penulis yang disukai.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan bertahap dimulai dari tahap perancangan yang mulai
dilakukan pada akhir semester II tahun pelajaran 2018/2019.

3.1.2. Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Blitar yang beralamat di Jalan A. Yani
no. 122, Kel. Sananwetan, Kec. Sananwetan, Kota Blitar.

3.2. Alat dan Bahan


Karena survei dilakukan melalui media online, maka alat dan bahan yang diperlukan yaitu:
a. Laptop atau gadget lain.
b. Koneksi internet

3.3. Metode Penelitian


Penelitian dilakukan secara penelitian survei yaitu pengumpulan informasi atau data
dari variabel sekelompok subyek. Dalam kajian ini, akan diperoleh data kuantitatif terhadap
subyek dalam hal ini remaja yaitu siswa kelas X, SMAN 1 Blitar.

3.4. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi serta
dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti maksudnya secara
baik, jika dilakukan interaksi dengan subyek melalui observasi pada latar, dimana fenomena
tersebut terjadi, di samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi (tentang
bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek) dan data dari kuesioner.

Kuesioner yang dilakukan ditunjukkan kepada remaja khususnya yang berstatus


siswa di SMAN 1 Kota Blitar. Survei dilakukan melalui formulir online dan pengamatan
langsung terhadap subyek. Dengan tujuan, agar diperoleh data yang sebenar-benarnya
terhadap fenomena yang diamati.

Teknik Observasi, dalam penelitian kualitatif observasi diklarifikasikan menurut 2


cara. Pertama, observasi dapat dilaksankan secara terus terang atau penyamaran. Kedua,
observasi yang menyangkut latar penelitian dan dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi yang pertama di mana pengamat bertindak sebagai partisipan.

Teknik Dokumentasi, menggunakan teknik ini untuk mengumpulkan data dari


sumber non insani, sumber ini terdiri dari dokumen. Dokumen digunakan untuk mengacu
dan pendukung pertanyataan serta bukti terpapar, yakni tidak dipersiapkan secara khusus
untuk tujuan tertentu, seperti: surat-surat,catatan, artikel, foto-foto dan lain sebagainya.
3.5. Metode Perancangan
Penelitian ini membutuhkan data dan untuk mengumpulkan data digunakan bentuk
instrumen, antara lain; pengisian angket melalui googleform untuk mengetahui ketertarikan
dan tanggapan siswa terhadap membaca melalui media online. Adapun prosedur
pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan terdiri dari menyiapkan daftar angket atau pertanyaan yang akan
dicantumkan. Kemudian, di-input ke dalam googleform.
2. Tindakan meliputi proses publikasi link dan kegiatan pengisian angket. Tindakan ini
dimulai dari pembagian link kepada siswa dan publikasi secara lisan agar diperoleh
subyek yang menyeluruh.
3. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses publikasi yang
meliputi pengamatankegiatanliterasi siswa dan pemantauan tanggapan yang telah direkam
melalui googleform.
4. Refleksi meliputi kegiatan analisis hasil rekap dan pengamatan, mencatat hasil observasi,
menganalisis hasil observasi dan rekaman googleform, menganalisis hasil observasi dan
memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa minat baca di kalangan remaja Indonesia masih tergolong rendah dan perlu
ditingkatkan lagi. Di zaman modern saat ini, banyak berbagai cara untuk meningkatkan
minat baca remaja dengan mudah dan praktis. Nyatanya, menambah wawasan dengan
membaca tak hanya dapa dilakukan dengan membaca lembaran buku. Perkembangan
teknologi telah menyediakan kemudahan untuk mengakses berbagai media yang mampu
menjadi pemicu semangat membaca di kalangan remaja. Anak-anak muda bisa membaca
lewat beberapa aplikasi di smartphone mereka dan tidak perlu membuang uang untuk
membeli buku maupun surat kabar. Para remaja menggunakan smartphone mereka tidak
hanya untuk bermain game maupun sosial media tetapi harus digunakan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya membaca.

3.2. Saran
Perkembangan teknologi jangan sampai menjerumuskan kita untuk menghilangkan
budaya yang baik. Seharusnya, perkembangan teknologi justru menjadi pemicu dan
pendorong hadirnya suatu kemudahan untuk melakukan kebiasaan yang baik. Seperti pada
kasus melemahnya minat baca di kalangan remaja. Nyatanya, gadget tak selamanya
memberi efek negatif. Gadget telah memberi kita kemudahan untuk mengakses berbagai
media atau aplikasi bacaan. Kita hanya harus menanggapi segala fasilitas dan perkembangan
teknologi secara bijak.
DAFTAR PUSTAKA

https://bimba-aiueo.com/keuntungan-mempunyai-minat-baca-tinggi/

https:/www.kompasiana.com/pipot/rendahnya-minat-baca-generasi-muda-di-era-milenial-
59e5a841774da746f3b22b2

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Media_baca

https://www.upstation.id/2017/04/11/5-aplikasi-baca-buku-berbahasa-indonesia-terbaik-di-
android/

https://www.kompasiana.com/anisanovi/pengaruh-media-sosial-terhadap-minat-membaca-
remaja_584932927797739311157a0b

https://nenengdotme.wordpress.com/2012/01/01/tiori-minat-membaca/

http://aroxx.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-minat-baca-menurut-para-ahli.html

http://alexandro-tips.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-minat-baca-menurut-para-ahli.html

https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20180212120527-445-275550/pentingnya-
meningkatkan-minat-baca-di-antara-kita/

Anda mungkin juga menyukai