Anda di halaman 1dari 24

DAMPAK PERGAULAN BEBAS

DIKALANGAN PELAJAR SMAN 1 BANTARUJEG

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Bapak Nandang Ardianto,
S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XI

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas XI IPS 4
1. Bayu Purnama
2. Enjuh Wigunaresa
3. Heni Tri Nurfilah
4. Windi Difsi Maulina

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bantarujeg


Alamat : Jl. Siliwangi No. 119 Bantarujeg, Majalengka 45464
2017
LEMBAR PERSEMBAHAN

Harta yang tak pernah habis adalah Ilmu

pengetahuan dan ilmu yang tak ternilai adalah

pendidikan. Belajar dan bekerja dengan giat, serta

tidak lupa bersyukur, tentu akan memberikan hasil yang

baik. Tak perlu malu karena berbuat kesalahan, sebab

kesalahan akan membuatmu lebih bijak dari

sebelumnya. Peperangan tidak dimenangkan dengan

jumlah, akan tetapi dengan keberanian dan ilmu

pengetahuan.

Dipersembahkan untuk teman-teman

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini Disahkan dan Disetujui Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ading Rochendy, S.Pd., M.Pd. Nandang Ardianto, S.Pd


NIP 19710929 199512 1 002 NIP

Disetujui Oleh :

Kepala Sekolah, Wali Kelas,

Drs. Ridwanullah, M.Pd.I. Tuti Ella Maryati, S.Pd.


NIP 19620316 198412 1 001 NIP

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis

Ilmiah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua

proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat

pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada

pihak yang telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat

terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut

memberikan motivasi dan doa sehinga kami terus berusaha pantang menyerah dan

terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang menghalangi penulisan

karya ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan

Siswa " yang berisi tentang pengertian Pergaulan bebas, Faktor-Faktor penyebab

pergaulan bebas, serta dampak pergaulan bebas dikalangan remaja.

Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga

dengan Karya Tulis Ilmiah ini, kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini

belum sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke depan.

Bantarujeg, Juni 2017

Penulis,

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4

2.1 Pengertian Pergaulan ................................................................................ 4

2.2 Pengertian Remaja .................................................................................... 4

2.3 Pengertian Pergaulan Bebas ..................................................................... 7

2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas ........................................................... 8

2.5 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas ................................ 11

2.6 Solusi (Pencegahan) Pergaulan Bebas ................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15

3.2 Saran ....................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 18

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu

dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan

mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang

individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik

pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu

dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal–hal

yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan

bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari

jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas

karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Remaja diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat

membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada

dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke

Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan

terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu

atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada

diri remaja.

1
2

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia

sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan

orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan

(interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar

batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat

didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang

benar , pergaulan liar.

Cara mengatasi masalah pergaulan bebas adalah sebagai berikut.

1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal

dan keadaan apapun.

2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap

seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan

orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari

lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari

pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan

orang tuannya.

3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya

beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila

seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya

berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin

belum saatnya untuk dia jalani.


3

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalh sebagai berikut.

1. Apakah Pengartian Pergaulan ?

2. Apa Pengertian Remaja?

3. Apa Pengertian Pergaulan bebas?

4. Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?

5. Apa Akibat yang di timbulkan?

6. Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut.

1. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan.

2. Agar siswa mengetahui pengertian Remaja.

3. Agar siswa mengetahui pengertian pergaulan bebas.

4. Agar siswa mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas.

5. Agar siswa mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas.

6. Agar siswa mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pergaulan

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu

dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang

dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-

politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari

kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar

dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu

akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun

pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar

individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan

pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang

harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia

remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan

dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu

apakah itu baik atau tidak.

2.2 Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi

yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).

4
5

Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak

termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang

dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum

memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri

Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak

dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk

memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun

bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut

Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-

kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa

perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-

anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula

orang dewasa yang telah matang.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja

(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan

masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12

hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,

yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja

pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.


6

Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi

empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15

tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21

(Deswita,2006:192).

Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat,

dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan

dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22

tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan

fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting,

sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya

dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam

perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi

dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna

dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,

dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan

hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki

tahapan kehidupan selanjutnya.

Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia

baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia

antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu,

masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak

menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh

lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari


7

pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum

menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak

mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan

fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

2.3 Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia

sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan

orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan

(interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu

harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,

apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi

pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,

norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis

kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-

norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat

ini.

Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan

seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk

dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
8

2.4 Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

Ada beberapa faktor yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan

buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:

1. Faktor Orang Tua

Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System

komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di

berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup

kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja

dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita

sebutkan antara lain:

a. Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-

anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam

urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua,

termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara

orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha

mengatasinya.

b. Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan

muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan

adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan

ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala

sesuatu sudah terlambat.

c. Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua

yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah


9

melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan

anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya

mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus

merekaper buat.

2. Faktor Agama Dan Iman.

Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.

Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai

pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian

individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan

mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini

biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.

3. Perubahan Zaman

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut

berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja

biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan

kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat

yang lebih bebas.

4. Faktor Dari Kaum Sendiri

Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus

yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam

pergaulan.
10

Adapun beberapa faktor yang datang dari orang muda, yaitu sebagai

berikut.

1. Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan

Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada

umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang

cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala

sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan

belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya,

cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat

menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering terjebak

dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda

ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau

dialaminya.

2. Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah

budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah

hak mereka. Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-

bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul,

mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

3. Faktor Keseimbangan Hidup

Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang

sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu

seksualitanya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang
11

kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorag senior yang

handal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda cenderung

menjadi liar.

4. Faktor Keyakinan

Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda

menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki

kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak

berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya yang imannya handal dan

berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.

2.5 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pergaulan Bebas

Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas ada 3, antara

lain:

1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri

Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya

sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu

dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan

sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu

seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak

teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut

akan mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak

stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
12

endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus

berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

2. Bagi Keluarga

Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi

tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja.

Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari

ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga,

komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat

tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan

jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk

bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi

narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa

atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya

untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi

dalam kehidupannya.

3. Bagi Lingkungan Masyarakat

Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu

orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat

lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa

ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila

remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan

keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat

keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat


13

mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan

masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah

semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati

yang penuh keikhlasan.

2.6 Solusi (Pencegahan) Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja,

tetapi masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat

dicegah dengan cara – cara berikut.

1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal

dan keadaan apapun.

2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap

seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan

orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari

lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari

pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan

orang tuannya.

3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya

beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila

seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya

berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin

belum saatnya untuk dia jalani .


14

4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet,

handphone, dan lain-lain.

5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih

dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.

6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah

dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan

kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan

kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.

Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok

guna melakukan hal–hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih

mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi

remaja yang masih mencari jati dirinya.

Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil. Batasan usia remaja

yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang

waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa

remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa

remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja

menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12

– 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 –

21.

Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri

Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya

terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur.

15
Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan

mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil

dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya

akan menyalahi aturan etika dan estetika.

2. Bagi Keluarga

Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari

ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga,

komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus.

3. Bagi Lingkungan Masyarakat

Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran,

mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka

dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat

tentang sikap remaja tersebut akan jelek dan untuk merubah semuanya

menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh

keikhlasan.

3.2 Saran

Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi

yang saya bahas. Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau

suka bergaul bebas karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan

dilingkungan masyarakatmu sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-

pandangan.html.Akses.November 2012

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan

html.Akses:Desember 2010.

www.google.com\\seks_bebas\ diakses 18 Mei 2008.

17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Bayu Purnama

Penulis bernama lengkap Bayu Purnama, lahir dari pasangan Bapak Yaya

Prayoga dan Ibu Nani Martini pada tanggal 13 Juli 2000. Tempat tinggal ia

sekarang di RT 03 RW 03 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten

Majalengka.

Penulis mengawali pendidikan di SDN II Bantarujeg dan lulus tahun 2012,

dan melanjutkan ke MTs Ma’arif dan lulus tahun 2015, dan sekarang ia duduk di

bangku SMA Negeri 1 Bantarujeg, dan pada penyusunan makalah ini penulis

duduk di kelas XI IPS 4.

2. Enjuh Wigunaresa

Penulis bernama lengkap Enjuh Wigunaresa, lahir di Kabupaten

Majalengka pada tanggal 03 Desember 1999. Tempat tinggal ia sekarang di RT 03

RW 04 Desa Cikidang Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

Penulis mengawali pendidikan di SDN II Bantarujeg dan lulus tahun 2012,

dan melanjutkan ke MTs Ma’arif dan lulus tahun 2015, dan sekarang ia duduk di

bangku SMA Negeri 1 Bantarujeg, dan pada penyusunan makalah ini penulis

duduk di kelas XI IPS 4.

3. Heni Tri Nurfilah

18
Penulis bernama lengkap Heni Tri Nurfilah, lahir di Kabupaten

Majalengka pada tanggal 13 Juli 2000. Anak ke tiga dari delapan bersaudara dari

Bapak Samdi Solihin dan Ibu Irin Hariroh. Tempat tinggal ia sekarang di RT 09

RW 03 Desa Wadowetan Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

Penulis mengawali pendidikan di SDN Wadowetan 1 dan lulus tahun

2012, dan melanjutkan ke MTs Nurul Hikam Bantarujeg dan lulus tahun 2015,

dan sekarang ia duduk di bangku SMA Negeri 1 Bantarujeg, dan pada

penyusunan makalah ini penulis duduk di kelas XI IPS 4.

4. Windi Difsi Maulina

Penulis bernama lengkap Windi Difsi Maulina, lahir di Kabupaten

Majalengka pada tanggal 25 Juni 2000. Anak ke satu dari pasangan Bapak

Wawan Ihwanudin dan Leli Nuriana. Tempat tinggal ia sekarang di Desa

Sinargalih RT 02 RW Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

Penulis mengawali pendidikan di SDN Sinargalih 3 dan lulus tahun 2012,

dan melanjutkan ke SMPN 5 Lemahsugih dan lulus tahun 2015, dan sekarang ia

duduk di bangku SMA Negeri 1 Bantarujeg, dan pada penyusunan makalah ini

penulis duduk di kelas XI IPS 4.

19

Anda mungkin juga menyukai