Artikel jurnal-2, Judul: Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter Dengan
Pendidikan Karakter Guna Menyongsong Era Globalisasi,
❖ Tuliskan minimal 3 konsep beserta deskripsinya yang anda temukan di dalam
bahan ajar a. Pendidikan Karakter Karakter merupakan keseluruhan disposisi kodrati dan disposisi yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam cara berpikir dan bertindak. Pendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus. Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. b. Generasi Milenial Generasi millennial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas, tak terkecuali aktivitas belanja. c. Globalisasi Globalisasi adalah Pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan atau globalisasi adalah adanya saling ketergantungan antara satu bangsa dengan bangsa lain, antara satu manusia dengan manusia lain melalui perdagangan, perjalanan, pariwisata, budaya, informasi, dan interaksi yang luas sehingga batas-batas negara menjadi semakin sempit
❖ Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan
realitas social Dalam era globalisasi kita berada pada suatu masyarakat yang terbuka dan penuh kompetisi, Era globalisasi merupakan era komunikasi yang sangat cepat dan canggih. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap sarana-sarana komunikasi seperti bahasa, merupakan syarat mutlak. Melihat besarnya pengaruh globalisasi terhadap kehidupan manusia terutama untuk bangsa Indonesia, baik pengaruh positif maupun negatif di era sekarang ini maka perlu adanya daya tangkal dan daya cegah masyarakat yang baik khususnya pada generasi milenial. Generasi ini memeiliki ciri dan karakter yang khas dan berbeda dibanding dengan generasi sebelumnya. Pengaruh era globalisasi membuat tidak sedikit generasi milenial yang terjerat dalam dunia gelap, mulai dari penggunaan narkoba, pergaulan bebas dengan mengkonsumsi alkohol serta merokok dan seks bebas layaknya suami istri. Hal ini terjadi karena di Indonesia saat ini lebih mengedepankan penguasaan aspek keilmuan, kecerdasan dan kurang memperhatikan atau mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan karena kurang perhatian pemerintah terhadap pendidika karakter.
❖ Mereflesikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran
bermakna
Berdasarkan permasalahan diatas, Pendidikan yang diharapkan adalah secara
sadar menyiapkan peserta didikan dengan kegiatan dan pengajaran yang sesuai dengan tantangan jaman di masa depan. Satu hal lainnya yang tidak kalah penting dalam pendidikan, proses pembelajaran yang kontekstual akan menjadikan pembelajaran bermakna karena selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata dengan konteks lingkungan pribadi, sosial, dan budayanya (Johnson, 2002) sehingga peserta didik mudah memahami materi (Susilo, 2001). Sehingga untuk membuat generasi milenial dapat berkompetisi dan terhindar dari pengaruh negatif globalisasi, perlu mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tantangan zaman sekarang ini. Oleh sebab itu, kedepan perlu menjadi perhatian pemerintah Indonesia yang lebih terpola dan terukur pada dunia pendidikan untuk mensukseskan program pendidikan karakter atau adab pada generasi milenial. Pendidikan karakter yaitu proses pendidikan dengan proses membangkitkan potensi diri peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dan pada era ini bukan hanya program pendidikan yang bagus saja yang dibutuhkan, namun tenaga pendidikpun harus disiapkan untuk menjalaninya karena sesungguhnya meski semua informasi dan materi pembelajaran serta media dan metode sudah sudah dapat diakses dengan mudah dalam internet namun bimbingan akhlak dengan pendekatan pendekatan kasih sayang dan karakter anak tidak akan didapat dari internet. Maka butuh sosok guru atau tenaga pendidik sebagai sauri teladan dalam membimbing proses ini di era globalisasi ini sebagai benteng dan filter dari pengaruh negatif yang timbul dari globalisasi dan perubahan jaman ini. Sebagaimana ungkapan Hasan Abdullah: "at-thariqah ahammu minal maddah, wal mudarris ahammu minat thariqah, wa ruhul mudarris ahammu minal mudarris nafsihi". Artinya "materi Ilmu itu penting, namun metode lebih penting dari materi. Metode itu penting, namun guru lebih penting dari metode. Guru itu penting, namun jiwa, ruh (karakter) guru jauh lebih penting dari guru itu sendiri. Maka sosok guru terbaiklah yang harusnya dipersiapkan untuk menghadapi tantangan jaman ini, guru sebagai sauri teladan penanaman akhlak mulia, guru yang berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan zaman, serta guru yang mendidik anak-anak dengan penuh kasihsayang sebagaimana orantua menyayangi anak-anaknya.