Anda di halaman 1dari 16

UJIAN TENGAH SEMESTER LANDASAN PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Azwar Ananda, MA

Pasca Sarjana Biologi Kelas B

OLEH :

RILLA ELVANDAR

18177028

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Ulangan Tengah Semester ini saya isi dengan 7 jawaban dari 9 soal . yang mana soal
yang saya isi di no 3, 5, 6, 7, 1, 2, dan 4

Soal No 3

3. a. Mengapa proses pendidikan disebut dengan tranmisi kebudayaan ?


b. Bagaimana dan dimana tranmisi kebudayaan dimaksud berlangsung ?
c. Untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 (indonesia golden
generation 2045) nilai-nilai apa saja dan bagaimana proses tranmisi kebudayaan
itu seharusnya berlangsung. Jelaskan!
Jawab:
a. Mengapa proses pendidikan disebut dengan tranmisi kebudayaan ?
Tranmisi budaya adalah penyampaian kebudayaan dari suatu generasi
kegenerasi berikutnya. Pewarisan budaya belajar dapat disamakan dengan istilah
Transmisi kebudayaan. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah
pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan
estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak melakukan
usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau
memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan
nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi pedoman yang baku dalam
masyarakat.
b. Bagaimana dan dimana tranmisi kebudayaan dimaksud berlangsung ?
Tranmisi kebudayaan berlangsung dari generasi yang satu ke generasi yang
lain mengenai suatu nilai ,normal dan pesan (di sertai dengan adaistiadat). Tranmisi
kebudayaan ini berlangsung dari individu ke dalam kehidupan kelompok dimana
individu tersebut berada, sehingga kehadirannya dapat diterima oleh anggota
kelompok lain.
c. Untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 (indonesia golden generation
2045) nilai-nilai apa saja dan bagaimana proses tranmisi kebudayaan itu
seharusnya berlangsung. Jelaskan!
Untuk mewujudkannya maka diperlukan peran pemerintah dan semua aspek
yg terkait dengan dunia pendidikan agar mempersiapkan pendidikan karakter mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya. Pelaksanaan pendidikan karakter
di sekolah perlu didukung oleh keteladanan guru dan orang tua murid serta budaya
yang berkarakter. Tranmisi kebudayaan harus tetap berlangsung dariindividu ke
dalam kehidupan kelompok dimana individu tersebut berada.

Soal No 5

5. Prof.Dr.Imran Manan dalam buku “dasar-dasar sosial budaya pendidikan”


melukiskan hubungan yang sangat erat antara kebudayaan, pendidikan dan perubahan
sosial, pembentukan kepribadian serta modernisasi dan pembangunan.
Jawab:
a. Uraikan dengan baik keterkaitan antara kebudayaan, pendidikan, perubahan
sosial dan pembentukan kepribadian tersebut.
Semuanya memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali hubungannya karena
saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lain. Tujuan pendidikan
adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan
adanya pendidikan, kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi
kegenerasi selanjutnya, dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan
terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik kedepannya, maka
sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi. Hal ini secara
tidak langsung juga memberikan perubahan sosial dan mampu membentuk
kepribadian.
b. Dikaitkan dengan komponen inti ilmu pendidikan, pendidikan yang bagaimana
yang bisa merekontruksi anak bangsa indonesia agar mampu bersaing dengan
bangsa-bangsa lain.
Tolok ukur penting dalam menilai keberhasilan pembangunan sebuah negara
dapat dilihat dari keberhasilan bangsa tersebut memajukan pendidikan nasional,
yang diartikan sebagai pembiasaan, pembelajaran, peneladanan, bukan sekedar
penyekolahan. Sementara itu, dalam peradaban mana pun membangun karakter
nasional merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan pembangunan nasional
secara umum dan pembangunan bidang pendidikan pada khususnya.
Peran pendidikan di Indonesia hanya parsial dengan penekanan pada
pengembangan aspek kognitif sehingga hasil pendidikan tidak memiliki korelasi
dengan sikap maupun perilaku peserta didik. Pendidikan dianggap tidak
memberikan kontribusi signifikan pada pembentukan karakter bangsa. Oleh
sebab itu sangat penting pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah agar mampu
membentuk anak bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Soal No 6

6. Amy Guttmann dalam bukunya “ Democratic Education” menggambarkan


keterkaitan antara negara, politik dan pendidikan dan menegaskan bahwa tujuan
pendidikan adalah ‘’Conscious Social Reproduction”.
Jawab:
a. Apa yang dimaksud dengan Conscious Social Reproduction dan kaitannya
dengan proses pembuatan kebijakan pendidikan disekolah( kurikulum, nateri
ajar, tujuan, pembiayaan serta akuntability).
Menumbuhkan warga yang mampu mandiri secara otonom atas aturan-
demokratis di mana praktek dan otoritas dipahami sebagai sesuatu yang mana
mengharuskan kita secara aktif, sadar dan setuju untuk berpartisipasi dalam
sebuah demokrasi, bukan hanya menerima sebagai suatu yang alami dalam
berdemokrasi Hal ini menyatakan bahwa suatu tatanan sosial bisa saja untuk
mengatasi kesewenang-wenangan sendiri. Politik dunia konstruksi mencakup
aspek-aspek praktek sehari-hari kita di mana kita bertanya satu sama lain apakah
yang kita lakukan sehari-hari mereproduksi dunia sosial seperti yang kita
berharap hal itu terjadi ketika kita berpikir tentang hal-hal seperti keadilan,
kemajuan, dan masyarakat. Partisipasi dalam konstruksi dunia, misalnya, dapat
menjadi 'pribadi' dibenarkan sebagai mencari nafkah atau mendukung keluarga,
bisa didisiplinkan oleh kontrol sosial ideologis atau dibatasi oleh suatu etos
teknokratis. Hal ini bukan apa-apa untuk berpartisipasi dalam politik
pembangunan dunia yang dipertaruhkan dalam banyak perdebatan, melainkan
apa yang dipertaruhkan adalah kualitas kesadaran menghadiri partisipasi tersebut,
Bagi mereka yang menganggap demokrasi sebagai martabat hanya dilayani oleh
suatu politik pembangunan dunia yang bertanggung jawab, yaitu, reproduksi
sosial sadar [CSR], tidak satupun dari motif pribadi atau ideologi didorong
cukup. Jika ada retorika karakteristik yang berhubungan dengan CSR, itu adalah
bahwa transparansi sosial intersubjektif. Di sini, kesadaran diri sebagai sosial
tertanam diperlukan untuk martabat politik mengetahui bahwa, apa pun resmi
kami 'mandat,' kami secara faktual terlibat, baik atau buruk, dalam bagaimana
dunia sosial dibangun melalui bagian kita dalam sehari-hari reproduksi. Ini harus
mengikuti, kemudian, bahwa kita tepat bahwa martabat tidak hanya melalui
tindakan abstrak pemungutan suara, namun melalui musyawarah politik.
Keterkaitannya dengan Kurikulum, kurikulum merupakan suatu
perencanaan pendidikan yang didalamnya terdapat berbagai komponen yaitu
materi ajar, tujuan yang akan dicapai.Seperti kompetensi dasar,dan standart
kompetensi. Sebagai perancang pendidikan kita dapat merancang pendidikan itu
dengan berbagai cara didalam kurikulum agar kelihatan menarik, indah, variatif,
tidak membosankan, mendalam dan tentunya mengandung pesan moral di
dalamnya. Dengan kata lain memasukkan hakekat seni didalam kurikulum.Jadi
tidak terfokus hanya ke dalam kognitif semata tetapi harus mengandung unsur
seni di dalamnya sebagai variasi pembelajaran. Kurikulum sekarang masih
kurang menarik ,karena masih terfokus pada penguasaan materi semata.Untuk itu
sebagai perencana pendidikan kita dapat memasukkan hakekat seni dalam
kurikulum .Unsur estetika kita masukkan dalam kompetensi dasar. Contohnya
mata pelajaran SAIN, dengan pokok bahasan Pesawat sederhana. Di sini anak
anak kita tuntut bukan hanya menghafalkan jenis-jenis peswat sederhana ,tetapi
kita masukkan unsur seninya seperti membuat skemanya,jadi nampak variatip.
Dalam hal ini anak-anak sudah menghafal,tidak merasa bosan ,akan lebih
mendalam ,lebih menarik perhatian sehingga lebih besar kemungkinannya anak –
anak cepat mengerti. dengan demikian keterkaitannya dengan CSR adalah
kesadaran bersama dalam menetapkan sebuah kurikulum yang relevan dengan
tuntutan jaman sehingga setiap orang akan secara sadar untuk berpikir maju
kearah yang lebih kondusif.
b. Berkaitan dengan ( soal no 4a ) bagaimana pendidikan indonesia masa depan
sebaiknya dikelola agar responsif terhadap kebutuhan dan permasalahan
masyarakat secara lokal, nasional dan internasional.
Diperlukan keseriusan segala pihak yang berkaitan dengan pendidikan.
Dimulai dari guru, siswa itu sendiri dan kesesuaian materi dengan kemajuan
zaman dan perkembangan teknologi. Peran guru tidak lagi sebagai penceramah
dalam mentransfer ilmu tapi cukup sebagai fasilitator, dimana mengarahkan
siswa dalam upaya menggali ilmu dan mendapatkan informasi.

Soal No 7
7. Indonesia sejak tahun 1997 mengalami berbagai macam krisis. Oleh sebab itu
diperlukan paradigma baru pendidikan nasional yang bisa mendidik anak bangsa agar
lebih cerdas dan berbudaya dimasa depan.
Jawab:
a. Apa pendapat Prof.Tilaar dalam bukunya “ Paradigma Baru Pendidikan
Nasional” tentang pendidikn nasional masa depan ? jelaskan apa isi buku yang
dimaksud !
Paradigma pendidikan nasional masa depan harus dapat, mengembangkan
tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global. Paradigma tersebut
haruslah mengarah kepada lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu serta
demokratis. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan yang sentralistik baik di
dalam manajemen maupun di dalam, penyusunan kurikulum harus diubah dan
disesuaikan kepada tuntutan pendidikan yang, demokratis. Demikian pula di
dalam, menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, maka proses
pendidikan haruslah mampu mengembangkan kemampuan untuk berkompetisi di
dalam kerja sama, mengembangkan, sikap inovatif dan ingin selalu
meningkatkan kualitas.
Demikian pula paradigma.pendidikan baru bukanlah mematikan
kebhinnekaan malahan mengembangkan kebhinnekaan menuju kepada
terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan
kebhinnekaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Paradigma baru pendidikan
nasional haruslah dituangkan dan dijabarkan di dalam berbagai program
pengembangan pendidikan nasional secara bertahap dan berkelanjutan.
b. Bagaimana pendapat saudara tentang paradigma baru pendidikan nasional
tersebut dikaitkan kurikulum tahun 2013 yang sedang dan akan diberlakukan di
Indonesia.
Pendidikan kurikulum 2013 memang bagus untuk diterapkan, tapi
sosialisasi K13 tidak merata sehingga masih banyak sekolah yang belum
memahami penerapan K13 tersebut. kurikulum 2013 masih memiliki kelemahan
karena setiap siswa memiliki latar belakang & karakteristik yang berbeda
sedangkan pada kurikulum 2013 siswa di tuntut untuk lebih aktif dalam mencari
materi plajaran, tapi mereka belum tentu memiliki sarana & kemampuan yg
cukup. kalau dari siswa yang memiliki kecerdasan lebih mungkin bisa, lalu
begaimana dengan siswa yg tertinggal dalam hal kemampuan dan juga sarana
belajar. untuk itu perlu adanya evaluasi agar kurikulum bukan menjadi percobaan
tetapi sebagai acuan agar pendidikan di indonesia ini lebih baik.

Soal No 1
1. Pendidikan adalah satu disiplin ilmu. Berikan suatu analisa yang melukiskan
bahwa pendidikan adalah sebagai satu disiplin ilmu. Uraian anda hendaknya meliputi
pengertian, objek kajian, metodologi, kegunaan, cakupan isi dan kaitan ilmu
pendidikan dengan ilmu lainnya.
Jawab:
Pengertian Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu
genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Pendidikan juga usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. secara etimologi, pengertian pendidikan adalah menjadi
berkembang atau bergerak dari dalam keluar, atau dengan kalimat lain, pendidikan
berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri (inner abilities) dan kekuatan
individu.
Menurut para ahli Pengertian pendidikan sebagai berikut:
a) Pengertian pendidikan menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan adalah
proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah
berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan
seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan
kemauan dari manusia.
b) Pengertian pendidikan menurut M.J. Langevel pendidikan adalah setiap
pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang
dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana
pekerjaan mendidik itu berlangsung.
c) Pengertian pendidikan menurut Prof. Dr. John Dewey pendidikan adalah
suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan
berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses
pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta
menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
d) Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan adalah
usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak
dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara
bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi.
Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi
bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
e) Pengertian pendidikan menurut Wikipedia Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
f) Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-
obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal
yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan
pendidikan yang telah diperolehnya.
Uraian dari pendidikan:
a. Objek kajian pendidikan
Obyek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu obyek
formal dan obyek material, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Obyek formal Ilmu Pendidikan
Obyek formal merupakan bidang yang menjadi keseluruhan ruang
lingkup garapan riset pendidikan. Obyek formal Ilmu Pendidikan adalah
pendidikan. Pendidikan disini dalam arti yang maha luas, sempit, maupun
dalam pengertian luas terbatas.
2. Obyek material Ilmu Pendidikan
Obyek material merupakan hal-hal atau aspek-aspek yang menjadi
garapan lansung riset pendidikan. Menurut Heryanto (2002) objek
material Ilmu Pendidikan ialah manusia seutuhnya, manusia yang lengkap
aspek-aspek kepribadiannya, yaitu manusia yang berakhlak mulia dalam
situasi pendidikan atau diharapkan melampaui manusia sebagai makhluk
sosial mengingat sebagai warga masyarakat ia mempunyai ciri warga yang
baik. Agar pendidikan dalam praktek terbebas dari keragu-raguan, maka
objek material Ilmu Pendidikan dibatasi pada manusia seutuhnya di dalam
fenomena atau situasi pendidikan. Hal ini berarti ruang lingkup manusia
seutuhnya ini dalam kedudukannya sebagai peserta didik, baik secara
individu maupun kelompok (sosial), sehingga batasan manusia seutuhnya
ini dalam konteks pendidikan.
b. Metodologi pendidikan
Secara umum,metodologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang
metode,yaitu sebuah cara kerja yang bersistim untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
c. Kegunaan pendidikan
Adapun kegunaan pendidikan sebagai berikut :
1. Seorang pendidik dapat mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan
kependidikannya.
2. Menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol. Maksudnya, ilmu pendidikan
menjelaskan berbagai gejala-gejala kependidikan. Dengan mengetahui dan
menguasai gejala ini maka seorang pendidik dapat menentukan serangkaian
tindakan kependidikan yang diperlukan.
Contoh: seorang pendidik yang memiliki dan menguasai ilmu pendidikan
maka ia dapat mengetahui bahwa suasana kelas yang ribut akan
menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak efektif. Pengetahuan ini
memungkinkan baginya unttuk memprediksikan hal-hal yang mungkin akan
terjadi bila proses belajar mengajar tidak efektif. Berdasarkan itu pula ia
akan menentukn cara apa yang harus ditempuh untuk mengontrol gejala-
gejala kependidikan tersebut.
d. Cakupan isi pendidikan
Bentuk Isi Ilmu Pendidikan, seperti juga ilmu pada umumnya, terdiri atas
1. Generalisasi-generalisasi,
Generalisasi adalah kesimpulan umum yang ditarik berdasarkan hal-
hal khusus. Misalnya, penelitian Kamla tentang “Perbedaan antara Guru-
guru efektif dan tidak efektif” (1978), disertai peringkat (dalam bentuk
angka di dalam kurung) yang menghasilkan generalisasi-generalisasi
debagai berikut : Karakteristik-karakteristik pribadi, professional, dan
akademik yang sangat mempengaruhi keberhasilan semua guru sekolah
menengah.
2. Hukum-hukum atau prinsip-prinsip,
3. Tteori-teori. Menurut tingkatannya, teori-teori dalam Ilmu-ilmu Sosial,
dapat dibedakan menjadi tiga macam tingkatan, yaitu (1) Teori Induk dan
Model-model Teoretis yang berhubungan atau grand theory and related
theoritical models, (2) Teori Formal dan tingkat menengah atau formal
and middle range theory, dan (3) Teori Substantif atau substantive theory.
Teori-teori induk atau paradigm teoretis adalah sistem-sistem pernyataan-
pernyataan yang saling berhubungan erat dan konsep-konsep abstrak yang
menggambarkan, memprediksi, atau menerangkan secara komprehensif
hal-hal yang luas tentang gejala-gejala yang tidak dapat ditera atau diukur
tingkat kemungkinannya. Dalam pendidikan formal, misalnya, ada teori-
teori belajar
e. Kaitan ilmu pendidikan dengan ilmu lainnya
Beberapa ilmu pengetahuan yang berhubungan erat yang sangat dibutuhkan
dalam praktik pendidikan antara lain ialah:
1. Ilmu Jiwa (Psikologi)
Dalam proses belajar mengajar diantara hal penting yang harus dipehatikan
guru adalah menyesuaikan materi pelajaran dengan anak didik ( baik
kondisi pisik atau psikis ) untuk mengetahui kondisi psikis anak didik harus
memahami masalah kejiwaan anak, yang hal ini dapat dipelajari melalui
ilmu jiwa terutama ilmu jiwa perkembangan.
2. Ilmu Biologi
Keadaan tubuh (jasmani) sangat besar pengaruhnya terhadap anak
didik yang sedang dalam proses pendidikan, kelainan-kelainan pada tubuh
menyebabkan kelainan-kelainan pada jiwa, yang hal ini akan menjadi
problema dalam pendidikan, untuk mengetahui lebih mendalam masalah
jasmaniah, kehadiran ilmu biologi sangat dibutuhkan dalam pendidikan.
3. Ilmu Agama
Diantara aspek yang hendak di capai dalam proses pendidikan adalah
penanaman aspek afektif tehadap anak didik, aspek afektif ini berupa
nilai-nilai luhur yang diantaranya bersumber dari ajaran-ajaran agama
yang dianut oleh peserta didik, sehingga keberadaan ilmu agama mutlak
dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan
terutama kedisiplinan bagi manusia itu sendiri, ilmu agama merupakan
penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak yang biasanya tercermin
dalam sikap dan perilaku terhadap orang tua sebagai teladan.Ilmu agama
sangat menentukan dalam menanamkan dasar-dasar moral, yang tak kalah
pentingnya adalah berperan besar dalam proses materialisasi dan
transformasi nilai-nilai keagamaan kedalam kepribadian, masa yang baik
untuk meresapkan dasar-dasar kehidupan beragama dalam hal ini tentu
saja tejadi dalam keluarga.

Soal No 2
2. a. Jelaskan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan?
b. mengapa pendidikan dikatakan oleh para ahli sebagai usaha memanusiakan
manusia ( civilized human being). Uraian hendaknya meliputi pengertian
kebudayaan, cakupan isi kebudayaan, institusi dan pemenuhan kebutuhan umat
manusia dan aspek-aspek lainnya?
Jawab:
a. Jelaskan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan?
Pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali hubungan karena
keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama lainnya.
Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi
budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya
masyarakat tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan
budaya senantiasa terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke
generasi. Hubungan ini tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para
pendukung nilai tersebut dapat menuliskannya kepada generasi mudanya
sebagai generasi penerus. Transfer nilai-nilai budaya dimiliki paling efektif
adalah melalui proses pendidikan. Dalam masyarakat modern proses
pendidikan tersebut didasarkan pada program pendidikan secara formal. Oleh
sebab itu dalam penyelenggarannya dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Dalam pandangan ini, pendidikan mencakup dua tugas utama, yaitu
peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia
sebagai mahluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu
sendiri. Budaya itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan
potensi manusia pencipta budaya itu. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan dengan pendidikan sangat erat sekali
keduanya saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan karena saling
dan membutuhkan antara satu sama lainnya. Dalam konteks, dapat dilihat
hubungan antara pendidikan dan kebudayaan. Kebudayaan akan terlestarikan
dalam setiap ini tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para generasi
mudanya sebagai generasi penerus.Transfer nilai-nilai budaya atau cara yang
paling efektif dalam mentrasnfer nilai-nilai budaya adalah dengan cara proses
pendidikan, karena keduanya sangat erat hubungannya.
b. mengapa pendidikan dikatakan oleh para ahli sebagai usaha memanusiakan
manusia ( civilized human being). Uraian hendaknya meliputi pengertian
kebudayaan, cakupan isi kebudayaan, institusi dan pemenuhan kebutuhan
umat manusia dan aspek-aspek lainnya?
Koentjaraningrat (1987) mendefenisikan kebudayaan sebagai seluruh
total pikiran, karya, dan hasil manusia yang tidak berakar kepada nalurinya,
dan hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah proses belajar. Taylor (dalam
Ibrahim, 2003) mendefenisikan kebudayaan sebagai segala sesuatu yang
termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan
kebiasaan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan dibedakan antara kebudayaan (culture) dengan peradaban
atau sipilisasi (civilization). Kebudayaan sebagai kultur adalah pengertian
intrinsik dari budaya sebuah masyarakat atau sebuah bangsa, sementara dalam
sipilisasi berarti terarah pada masyarakat modern yaitu kehidupan masyarakat
yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan peningkatan
nilai-nilai kemanusiaan (humanisasi).
Pendidikan dikaitkan dengan proses pembudayaan dan peradaban.
Tidak mungkin peradaban dibangun tanpa budaya, namun budaya dapat
dikembangkan tanpa perlu modernisasi. Berarti pendidikan adalah proses
yang menggabungkan konsep membangun peradaban dan mengembangkan
budaya kemanusiaan (a culture and civilized human being).
Budaya menurut antropologi adalah dasar terbentuknya kepribadian
manusia. Budaya membentuk identitas seseorang, identitas masyarakat, dan
identitas suatu bangsa. Pendidikan sebagai suatu proses merupakan interaksi
antara pendidik dan peserta didik dalam suatu masyarakat, pendidikan
memiliki visi kehidupan hidup dalam masyarakat. Pendidikan adalah proses
menaburkan benih-benih budaya dam peradaban manusia yang hidup yang
dinafasi nilai-nilai atau visi yang berkembang dalam masyarakat.
Kebudayaan adalah proses, yang berarti selalu berada dalam mode
transformasi. Budaya yang tidak mengalami transformasi adalah budaya yang
mati.
Kebudayaan Indonesia mengalami transformasi akibat pengaruh budaya
Hindu, Islam, dan barat. Budaya inilah yang berhasil membangun masyarakat
dan bangsa Indonesia saat ini. Tonggak transformasi budaya terlihat pada
masa Kebangkitan Nasional (1908) dengan lahirnya kesadaran kemampuan
intelektual sekelompok pemuda Sekolah Dokter Jawa. Tahun 1928,
transformasi budaya terjadi lagi melalui Sumpah Pemuda sebuah gerakan
emosional untuk bersatu sebagai Bangsa Indonesia. tahun 1945 lahir
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang menyatukan kekuatan
otot, otak, dan emosional untuk melahirkan bangsa dan negara Republik
Indonesia. Tahun 1965 terjadi transformasi budaya dengan lahirnya orde baru
sebagai orde pembangunan. Tahun 1998 terjadi transformasi budaya ke arah
Reformasi demokratisasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Soal No 4

4. Sekolah yang baik harus berfungsi sebagai industri jasa dan pusat kebudayaan.
Berikanlah suatu analisa apa saja fungsi, ciri-ciri, hubungan sekolah dan masyarakat
dan hal-hal lain yang melukiskan sekolah sebagai industri jasa dan pusat kebudayaan?
Jawab:
Dalam hal ini guru seharusnya berfungsi sebagai penyedia jasa untuk
memberikan wejangan ilmu dan melayani peserta didik. hubungan masyarakat
dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik
secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen
dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama”.
Prinsip–prinsip hubungan sekolah dan masyarakat. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat,antara lain:
a. Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dan
masyarakat harus terpadu. Artinya informasi yang disampaikan antar keduanya harus
informasi yang terpadu baik mengenai masalah akademik maupun non akademik. Hal
ini sangat penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayan antar keduanya.
b. Continuity
Prinsip ini menjelaskan bahwa hubungan ini harus dilakukan secara terus
menerus, hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui perkembangan sekolah.
c. Simplicity.
Prinsip menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dan masayarakat
ini dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat
sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat.
d. Coverage
Kegiatan pemberian informasi secara menyeluruh dan mencakup semua asfek,
faktor atau subtansi yang perlu disampaikan dan perlu diketahui masyarakat.
e. Constructiveness.
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam
arti sekolah memberikan informasi yang membangun pemahaman/pengetahuan
masyarakat terhadap program pengembangan sekolah.
f. Adaptability.
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan
dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai