Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PESANTREN PUTRI ALKHAIRAAT PUSAT

PALU DI ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH:

NAMA : NABILA SHALSABILA

KELAS : XI MIA 6

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa
indones
PENTINGNYA PENDIDIKAN PESANTREN PUTRI
ALKHAIRAT PUSAT PALU DI ERA GLOBALISASI SAAT INI

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia terdapat salah satu lembaga pendidikan islam yang
disebut pondok pesantren.yang didirikan dikarenakan adanya tuntutan dan
kebutuhan zaman. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan agama
islam yang sudah lama di indonesia, selain itu pesantren juga merupakan
suatu tempat untuk belajar agama islam.santri-santri bertempat tinggal
bersama dekat guru agama sekitar lingkugan pesantren,hal tersebut dapat
dieprjelas bahwa pondok pesantren tempat belajar sekaligus tempat tinggal
oleh para murid
Pondok pesantren juga merupakan suatu subsistem dalam sistem
pendidikan nasional yang masuk kedalam jenis pendidikan pada jalur luar
sekolah. pesantren juga memiliki kedudukan serta peran penting dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya pada Remaja bangsa indonesia
melalui pendidikan dan pembinaan mental dan watak agar menjadi manusia
yang berkualitas dengan iman,taqwa,dan ilmu pengetahuan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

di indonesia, sudah harus diakui bahwa sebagian masyarakat percaya karena


pendidikan agama merupakan bagian penting dalam kehidupan khususnya pada
era Globalisasi saat pengaruh dari luar semakin gencar. Gesekan hingga benturan
antar budaya merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan. Perubahan sosial dan
budaya terus terjadi dan tataan nilai-nilai moral semakin beresiko mengalami
pergeseran salah satunya yaitu merupakan IPTEK (ilmu pengetahuan teknologi)
sudah menjadi canggih dan berkembang. Pengaruh era Globalisasi merupakan
salah salah satu faktor pemicu perubahan sosial yang besar Diiringin kehidupan
yang semakin berkembang maka dampak dari globalisasi dapat dihkawatirkan,
karna selain terdapat nilai positif tentu saja diiringi oleh dampak negatif juga,
apalagi dalam keadaan moral anak bangsa yang mengalami penurunan hingga
dapat kita saksikan pada berbagai macam media sosial terdapat perilaku-perilaku
generasi muda yang mengalamai penyimpangan. Hingga pada akhirnya
norma,moral,dan akhlak generasi muda menjadi hancur.

Dalam menghadapi berbagai macam keadaan buruk dalam Era


Globalisasi tersebut, dapat diperlukan juga bimbingan dan pembinaan
karakter tentang akhlak bagi generasi muda yang berperan sebagai penerus
yang baik untuk bangsa, dan agama.
Mengingat bahwa tidak semua Globalisasi berdampak positif bagi
generasi muda, maka Selain dari bekal keiilmuan dari pendidikan formal pada
generasi muda maka harus dibekali juga oleh keimanan,ilmu agama,dan
kepribadian yang baik untuk menghadapi adanya dampak negarif dari era
Globalisasi, yang dapat disebut sebagai pembinaan karakter IMTAQ (iman
dan taqwa) dan kedisiplinan pada generasi muda, Maka diperlukan suatu
lembaga yang menunjang karakter tersebut,salah satunya yaitu merupakan
lembaga pendidikan Pondok Pesantren yang merupakan suatu lembaga
pendidikan yang mengajarkan tentang ilmu agama,dimana pendidikan agama
tersebut merupakan pendidikan yang mengajarkan tentang pengetahuan,
sikap, kepribadian, kedisiplinan, hingga keterampilan. Setidaknya dengan
adanya IMTAQ (ilmu dan taqwa),para generasi muda dapat memiliki sebuah
dasar yang lebih religius sehingga generasi muda tidak dapat terbawa oleh
arus negatif.
L

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka di dalam penelitian ini
penulis mengambil sebuah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sebuah sejarah berdirinya pondok pesantren putri alkhairaat
pusat palu Dan bagaimana visi dan misi yang dimiliki oleh pondok
pesantren putri alkhairaat pusat palu
2. Bagaimana minat generasi muda terhadap pesantren?
3. Apa sajakah dampak yang diperoleh para santri pada lembaga pendidikan
pondok pesantren alkhairaat pusat palu, Pada era globalisasi saat ini
4. Apahkah alasan dari para santri sehingga ingin memasuki lembaga
pendidikan pesantren

C.Tujuan Penulisan
Sesuai dengan adanya rumusan masakah di atas,penelitian yang
berhubungan dengan pentingnya sebuah pendidikan pesantren bagi generasi
muda di saat Era Globalisasi ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
 Mengetahui sebuah pembelajaran dari perjalanan sejarah sebuah
pendidikan lembaga pesantren diindonesia
 Mendorong minat dari generasi muda terhadap lembaga pendidikan
pondok pesantren di Era Globalisasi saat ini
 Mengetahui pola pikir dari para santri yang berada di lembaga pondok
pesantren
 mengetahui perbedaan dari lembaga pendidikan pesantren dan lembaga
lainnya sebagai pengetahuan yang dapat didapatkan
 mengajak para generasi muda untuk mengambil dan mendapatkan hal
posotif dari pendidikan pesantren
 Mengetahui dan mengenali lingkungan tempat tinggal dari para santri

D. Manfaat/Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bisa mendapatkan informasi
dan sebuah pengetahuan kepada berbagai sumber yang mendalam,tentang
mengenai pentingnya sebuah pendidikkan lembaga pondok pesantren bagi
para generasi muda di Era globalisasi ini. Apabila tujuan-tujuan di atas telah
tercapai, diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi „orang-orang di
dunia pendidikan‟. Baik pihak yang mendidik, maupun pihak yang dididik.
Walaupun sebenarnya, keduanya sama; sama-sama tidak boleh berhenti
mendidik diri dengan terus belajar. Semoga, karya tulis ini bermanfaat bagi
siapa pun yang berwenang dalam dunia pendidikan, baik yang
kewenangannya hanya sebatas pada diri sendiri dan keluarganya maupun
yang kewenangannya lebih luas dari sekadar pada diri sendiri dan keluarga.
Semoga karya ini bisa ikut ambil bagian, menjadi bagian kecil dari
pertimbangan pihak-pihak
Melalui penggalian kearifan-kearifan yang terdapat dalam pondok
pesantren ini, diharapkan wawasan kita tentang pendidikan pesantren
bertambah luas dan mendalam. Semoga hasil penggalian yang dilakukan oleh
penulis merupakan gagasan yang bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagi
lembaga-lembaga pendidikan lain.Dan semoga, hasil penggalian ini bisa
menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan orang-orang pesantren.
Dan diharapkan berguna bagi :
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan dalam
memperoleh informasi.selain itu,penulis juga dapat melatih diri dan dapat
memiliki pola pikir yang luas dalam menganalisa berbagai masalah-
masalah lembaga pendidikan pesantren yang penting bagi generasi muda
2. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai
pengetahuan yang lebih dan luas bagi para pembaca dalam memperoleh
informasi serta memberikan motivasi . Selain itu,dapat juga memperoleh
informasi mengenai pentingnya lembaga pendidikan pondok pesantren
bagi generasi muda di era globalisasi ini
3. Bagi lembaga pendidikan
Bagi lembaga pendidikan,hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi
tolak ukur lembaga dalam meningkatkan suatu kualitas pendidikan
pesantren,khususnya mampuh dalam pendidikan formal dan non-formal
lainnya
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Adanya Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren pesantren


Alkhairat pusat palu berseta visi dan misinya

1. Sejarah pondok pesantren putri alkhairaat pusat palu

Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Alkhairaat Pusat Palu pertama kali didirikan
pada 15 Agustus 1985 oleh Syarifah Sadiyah Aljufri. Beliau adalah anak dari
Pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau yang dikenal dengan
panggilan Guru Tua.

Sebagai ketua Wanita Islam Alkhairaat (WIA) Pusat, Syarifah Sadiyah Aljufri
sering berdakwah ke daerah-daerah di Indonesia Timur. Dalam beberapa
kunjungan tersebut beliau sering membawa atau pun dititipkan oleh para orang
tua untuk membawa anak mereka bersekolah di Alkhairaat Pusat.
“Mereka tinggal dirumah bersama kami, dan bersekolah di Alkhairaat gratis.”
Seiring berjalannya waktu, para (anak tinggal) pun semakin bertambah.
Syarifah Sadiyah Aljufri pun mengambil inisiatif untuk mendirikan Pondok
Pesantren yang berada di dalam Komplek Alkhairaat yang merupakan lokasi
tanah wakaf dari ibu beliau, Ince Ami.
Lokasi tanah wakaf tersebut dikenal dengan nama Komplek Alkhairaat yang di
dalamnya terdapat beberapa tingkat pendidikan, dari mulai Play Grup, Taman
Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, MTs, SMA, Madrasah Aliyah (MA), SMK,
Panti Asuhan, dan Pondok Pesantren Putri Alkhairaat, Masjid Alkhairaat dan
Makam pendiri Alkhairaat, Guru Tua dan istri beliau Hj. Ince Ami binti Daeng
Sute.

2. Visi dan misi pondok pesantren putri alkhairaat pusat palu

a). Visi Pondok Pesantren Putri Alkhairaat Pusat

Menjadikan Pondok Pesantren sebagai barometer untuk mewujudkan masyarakat


yang memiliki ilmu dan akhlaqul karimah dalam berbangsa dan bernegara menuju
Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Gafur.

b). Misi Pondok Pesantren Putri Alkhairaat Pusat

– Mewujudkan generasi yang muslimah yang bertaqwa kepada Allah SWT.

– Mewujudkan generasi muslimah yang gemar belajar dan memiliki kemampuan


untuk mengamalkan ilmunya, serta terampil dalam berdakwah dan berkarya

– Mewujudkan generasi muslimah yang berilmu, mandiri dan berakhlaqul


karimah.

B. MINAT GENERASI MUDA BELAJAR DI PEPESANTREN


Minat masyarakat untuk mempercayakan anak-anaknya pada lembaga
pendidikan pesantren sangat tinggi. Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari
piningkatan jumlah pondok pesantren di Indonesia. data Kementerian Agama
tahun 2012 misalnya, menunjukkan jumlah pesantren yang tercatat Di kemenag
sebanyak 27.230. jumlah ini jauh meningkat dibanding data tahun 1997, yang
tercatat baru sebanyak 4196 buah
Namun, masih terdapat generasi muda yanh enggan belajar di pesantren,
mereka masih ragu untuk belajar di pesantren hal itu tentunya terdapat hal-hal
yang menjadi sebab generasi muda enggan belajar pesantren, yaitu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Penyebab yang timbul dari generasi muda sendiri, yaitu malas, gengsi, ragu,
dan tidak ingin dikekang oleh sistem pendidikan pesantren yang tegas
b. penyebab yang timbul dari keluarga, yaitu : minimnya dukungan dari orang
tua. orang tua tidak mementingkan ilmu agama bagi anaknya dan lain
sebagainya
c. Penyebab yang timbul dari lingkungan dan pertemanan, yaitu : hidup di
lingkungan yang jauh dari agama, dan mengikuti jenjang sekolah yang dipilih
oleh teman-Temannya Serta pergaulan lingkungan yang sudah teracuni oleh
modernisasi
Dengan cukup banyaknya penyebab-penyebab tersebut di atas maka
merupakan satu tugas bagi siapa saja yang peduli terhadap masa depan
generasi muda akan mereka bersemangat untuk mendalami ilmu agama karena
bagaimanapun juga generasi muda yang tidak mempunyai dasar agama
setidaknya mereka lebih mudah terbawa oleh arus negatif globalisasi yang
menyebabkan suramnya masa depan mereka.

C. DAMPAK DARI LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN


Setiap suatu lembaga pendidikan mempunyai sebuah keunggulan dan
kelemahan masing-masing, sebuah keunggulan tersebut terdapat dampak
yang baik atau positif bagi santri yang menuntut ilmu dipesantren dan
kelemahannya pun mempunyai dampak negative bagi santri yang belajar
di pesantren adapun beberapa dampak positif dan negatif menurut kepala
Balitbang dan Diklat kemenag Prof Machasin, pertama dampak yang
Positif itu diantaranya, Pendewasaan karaktek santri yang justru
didapatkan bukan dari pengajaran. Akan tetapi dari pengalaman yang
menempannya dipesantren.
Yang kedua, kesederhanaan. Para santri hidup secara sederhana dan
kebersahajaan itu.
Meski demikian, Machasin juga menglihat sifat negative pesantren.
Menurut dia hal yang paling mencolok yaitu soal kebersihan yang masih
kurang diperhatikan, Dan bagi Machasin, Ketepatan waktu dan
penghargaan terhadap privasi atau hak-hak pribadi juga perlu diperhatikan
para santri. Beliau juga mengatakan “saya pernah menghadiri sebuah acra
di sebuah pesantren. Saya taruh sandal diluar, tetapi beberapa waktu
kemudian tak terlihat keberadaan sandal tersebut” Pungkasnya.

1. Dampak Positif
 Generasi muda yang belajar dipesantren mampu menjadi
pemimpin yang berkiprah di tengah masyarakat dengat
membawa umat manusia kepada kebenaran
 Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi
intelektual yang lebih religious yang disegani oleh masyarakat
 Generasi muda yang belajar di pesantren akan menjadi
manusia yang siap menghadapi persoalan hidup
2. Dampak Negatif
 Generasi muda yang belajar dipesantren akan lebih kaku
beradaptasi dengan lingkungan luar karena pergaulan mereka
dibatasi oleh peraturan pesantren
 Sebagai generasi muda yang belajar di lembaga pendidikan
pondok pesantren akan dapat merasakan kesulitan dalam
mengamalkan ilmunya ketikan kelingkungan masyarakat

D. Alasan santri masuk ke lembaga pendidikan pondok pesantren


pesantren memiliki banyak kelebihan dan manfaat. Hal ini mungkin menjadi
alasan dan motivasi Kepada generasi muda untuk menyekolahkan anaknya ke
pesantren. beberapa alasan logis mengapa anak-anak zaman sekarang harus
bersekolah di pondok pesantren.

1. Pendidikan Pesantren 24 jam Sehari 7 Hari Seminggu dengan bimbingan


Guru

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang sangat lengkap dalam


memenuhi fungsi pendidikan dan pengajarannya, 24 jam sehari. Santri selalu
dalam pengawasan dan bimbingan guru serta kiai yang bertanggung jawab atas
pendidikan santri dan keberlangsungan pengajaran serta pendidikannya.

2. Menghindari Dampak Negatif Pergaulan Bebas Di Luar Pesantren

Siapa yang paling berpotensi membentuk kepribadian anak? Ya, Jawabannya


adalah lingkungan. Seperti yang dikatakan oleh Habib Ahmad AL Habsyi
sewaktu kunjungannya di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau (2021),
“Sekolahkan di tempat yang baik maka akan melahirkan anak-anak yang baik.
Mau jadi apa anak-anak kita tergantung tempat apa yang kita pilih untuk menjadi
sekolah mereka”.

Sekolah adalah lingkungan, terutama pesantren. Pesantren adalah lingkungan


kehidupan 24jam 7hari satu minggu. Jika lingkungannya baik, maka anak akan
memiliki kepribadian baik yang diinginkan orang tua. Sebaliknya, jika lingkungan
sekitar penuh dengan perilaku negatif, anak akan mudah terpengaruh olehnya.

Pengorbanan untuk berpisah dengan anak, biaya, sudah seharusnya dilakukan


sejak awal. Idealnya anak-anak “dipukuli” untuk menempuh pendidikan pesantren
yang keras, itu lebih baik dari pada anak “dipukuli” oleh karena pergaulan yang
buruk saat ini.

3. Melatih & Menjaga Kualitas Ibadah Anak

Karena kehidupan di pesantren itu 24 jam pendidikan dalam sehari, maka


dipastikan hal tersebut secara tidak langsung akan melatih, membiasakan dan
meningkatkan kualitas ibadah anak menjadi lebih baik ketimbang mereka tanpa
pengawasan di luar pesantren.

Kebaikan itu awalnya memang harus dipaksanakan seperti Filosofi dasar


pendidikan di pesantren itu : Dipaksa – Terbiasa – Bisa. Anak anak awalnya akan
dipaksa dan terpaksa bangun subuh jam 4 pagi dan sholat subuh secara berjamaah.
Karena setiap harinya mereka dipaksa untuk melakukan kebiasaan tersebut maka
mau tidak mau hal itu menjadi kebiasaan bagi mereka. Bisa karena biasa,
sehingga lama kelamaan mereka jadi bisa bangun pagi jam 4 dan sholat subuh
berjamaah setiap hari.

4. Kualitas Pendidikan Terbaik dengan Biaya Lebih Murah

Jika mengacu pada biaya bulanan pondok pesantren modern di Ar-Risalah, tidak
melebihi 800.000/anak/bulan. Dengan biaya tersebut, santri mendapatkan akses
fasilitas pendidikan 24 jam + makan tiga kali sehari + asrama (perumahan, air dan
listrik).Jadi… anggapan bahwa biaya pendidikan pesantren mahal tidak selalu
benar.

5. Membentuk Karakter Pejuang


Kehidupan di Pesantren memang “memaksa” bagi santri untuk hidup mandiri.
Berjuang dengan sesuatu yang mungkin tidak mereka sukai. Mulai dari berjuang
untuk bangun pagi dan shalat subuh berjamaah, mengantri untuk mandi dan
makan, pemenuhan tuntutan studinya, seperti hafalan, kelimuan, hingga
pemenuhan kebutuhannya sendiri secara mandiri. Dapat dikatakan bahwa 100%
unsur pendidikan di pesantren memaksa mereka untuk berjuang. Ditambah lagi
dengan keterlibatan mereka di OSIS (Organisasi Ihya Ussunnah) dan Kepanitiaan
di berbagai event kecil hingga besar, menumbuhkan jiwa “Khairunnaas
Anfa’uhum Linnas” – Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya di dalam jiwa mereka.

6. Banyak Pilihan Ekskul Yang Sangat Disukai Anak

Tidak sedikit yang menganggap kalau di pesantren itu minim kegiatan ekskulnya,
kalaupun ada palingan berupa hadrah dan sejenisnya. Tapi, kalau mau melirik
Pesantren Modern Ar-Risalah, variasi ekskul itu adalah sebuah kewajiban, karena
kegiatan tersebutlah yang akan menstimulasi dan menumbuhkan benih benih
kreativitas, inovasi dan dinamisasi kehidupan santri. Bahkan di Pesantren, seorang
santri bisa mengikuti lebih dari 2 ekskul yang disukainya.

7. Ilmu Agama dan Ilmu Umum yang Proporsional

Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar di pesantren hanya mempelajari


ilmu agama. Padahal, jika kita melihat sistem kurikulum khas pesantren modern
seperti di Pesantren Modern Ar-Risalah, anggapan seperti itu adalah tidaklah tepat
karena mata pelajaran agama (dirosah Islamiyah) diberikan seimbang dan
proporsional dengan mata pelajaran umum. Oleh karena itu, sudah tidak wajar
lagi, jika muncul kekhawatiran orang tua dan santri sulit atau bahkan tidak bisa
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri. Pesantren Modern Ar-Risalah
Lubuklinggau nyatanya sudah banyak meluluskan alumni yang kuliah di Luar
Negeri, seperti di Yaman dan Kairo serta PTN Favorit melalui jalur tanpa tes
(SNMPTN/PTKIN) dan juga jalur Tes

Anda mungkin juga menyukai