Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

MENUJU ZAMAN MILENIAL


TOWARDS THE MILLENIAL AGE
DIKI NOR HAMZAH
JL RAYA TENGAH NO.80,RT/6RW/1, GEDONG KEC.PS REBO, KOTA JAKARTA TIMUR (B)
JL. NANGKA RAYA NO.58 C, RT/05RW/5 ,TJ.BAR. KEC.JAGAKARSA, KOTA JAKARTA
SELATAN (A)

dikinurhamzah29@gmail.com

I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb , sebelumnya saya ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT . karena
dengan karunia nya saya dapat membuat tugas karya ilmiah ini dengan tepat waktu , adapun
tema dari makalah karya ilmiah ini adalah “GENERASI EMAS 2045”.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besar nya kepada dosen
mata kuliah Pancasila kita semua yang telah memberi kesempatan untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang telah diberikan
Saya jauh dari kata sempurna namun untuk pembuatan karya ilmiah ini saya menyelesaikan nya
dengan bersungguh sungguh dengan usaha yang sangat maksimal agar hasil yang didapatkan
bisa memuaskan serta memenuhi standar yang di perintahkan .

Jakarta , 9 januari 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… II
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….. III
LATAR BELAKANG………………………………………………………………………... IV
METODE……………………………………………………………………………………… V
KOMUNIKASI DAKWAH ZAMAN MILENIAL…………………………………………. VI

PENGUATAN KESADARAN BELA NEGARA PADA REMAJA


MILENIAL MENUJU INDONESIA EMAS ……………………………… VII
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………… IX

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menuju zaman millennial , saya memilih judul ini karena ingin mengiplementasikan
kegiatan yang bisa dilakukan atau sesuatu yang dimaksudkan untuk menuju zaman
miillenial , Pancasila akan dijadikan sebagai media pemersatu bagi Indonesia juga
sebagai sumber nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dijadikan sebagai
pembentuk kepribadian dan karakter seorang individu serta pemahaman yang bernilai
tinggi dalam kehidupan sosial . pada kemajuan ini remaja telah memiliki tingkat
kepintaran yang dapat memahami dan mempelajari suatu hal dengan cepat dan mudah
karena didorong juga oleh akses informasi yang mudah melalui internet . remaja saat ini
dapat mencari sesuatu yang baru dimana mengharuskan adanya kecerdasan yang
meningkat . pengaruh revolusi 4.0 bisa menjadikan remaja naik ke tingkat yang lebih
tinggi . salah satunya adanya hacker yang dilakukan oleh para remaja untuk melakukan
penyadapan terhadap pihak bank serta menipu orang lain .

A. BACKGROUND

Towards the millennial era, I chose this title because I want to implement activities that
can be carried out or something that is intended to lead to the millennial era, Pancasila
will be used as a unifying medium for Indonesia as well as a source of values contained
in Pancasila which can be used as a form of personality and character of an individual
and understanding of high value in social life. In this progress, adolescents already have
a level of intelligence that can understand and learn things quickly and easily because
they are also encouraged by easy access to information via the internet. Teenagers
today can look for something new which requires increased intelligence. the influence
of revolution 4.0 can make teenagers rise to a higher level. one of them is the existence
of hackers carried out by teenagers to carry out wiretapping of the bank and deceive
other people.

IV
B. METODE

Metode yang dapat dilakukan untuk menuju zaman milenial adalah dengan mengajak
atau mengajarkan para generasi muda tentang nilai nilai yang terkandung dalam
Pancasila agar para remaja di zaman sekarang mengerti tentang ciri khas bangsa supaya
dapat membentuk jiwa dan karakter yang cinta tanah air dan didasari oleh Pancasila ,
kita juga dapat melakukan pengertian atau pembelajaran melalui sosial media yang
sekarang sudah banyak digunakan seperti whatsapp , facebok , Instagram , dan masih
banyak lagi , dengan memanfaatkan pengaruh globalisasi menjadi pengaruh yang positif
kita dapat maju mengikuti perkembangan zaman seperti negara negara lain yang sudah
maju . karena teknologi akan semakin berkembang kedepanya kita harus mengikuti juga
agar tidak tertinggal oleh zaman .

B. METHOD

The method that can be used towards the millennial era is to invite or teach the younger
generation about the values contained in Pancasila so that today's youth understand the
characteristics of the nation so that they can form a soul and character that loves the
motherland and is based on Pancasila. can also do understanding or learning through
social media which are now widely used such as whatsapp, facebook, Instagram, and
many more, by utilizing the influence of globalization to be a positive influence we can
move forward with the times like other developed countries. because technology will
continue to develop in the future, we must also follow so as not to be left behind by the
times.

V
KOMUNIKASI DAKWAH ZAMAN MILENIAL

Di era modern ini , teknologi semakin berkembang pesat . internet dan media sosial
lainya seakan sudah menjadi kebutuhan penting bagi generasi milenial . pemanfaatan
media sosial sudah menyentuh berbagai lapisan masyarakat , mulai dari masyarakat
perkotaan hingga pedesaan dan pelosok , baik anak – anak , remaja hingga dewasa
dapat dipastikan pernah mengecap berbagai macam media media seperti facebook ,
Instagram , twitter, youtube , whatsapp dan lainya . sarana media ini sangatlah baik jika
digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti dakwah . dakwah milenial harus
memanfaatkan nya semaksimal mungkin . jika tidak , arus dakwah kian melambat dan
tertinggal . kajian ini membahas mengenai dampak globalisasi informasi yang ditandai
dengan kemajuan teknologi komunikasi dan dikaitkan dengan kesiapan da’I dalam
memanfaatkan media sosial dalam menyampaikan dakwah .

In this modern era, technology is growing rapidly. The internet and other social media
seem to have become an important need for the millennial generation. the use of social
media has touched various levels of society, ranging from urban to rural and remote
communities, both children, adolescents and adults, you can be sure that you have
tasted various kinds of media such as Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, WhatsApp
and others. This media facility is very good if it is used for useful things such as da'wah.
Millennial preaching must make the most of it. if not , the flow of da'wah increasingly
slowed down and left behind . This study discusses the impact of information
globalization which is marked by advances in communication technology and is
associated with the readiness of preachers to utilize social media in conveying da'wah.

VI
PENGUATAN KESADARAN BELA NEGARA PADA REMAJA
MILENIAL MENUJU INDONESIA EMAS

Bela negara menjadi tanggung jawab semua rakyat terutama remaja milenial sebagai
penerus bangsa dalam menentukan masa depan bangsa dan mewujudkan Indonesia
emas . kesadaran dan penanaman nilai-nilai bela negara dianggap sebagai konsep
preventif terbaik untuk membentengi remaja milenial agar terhindar dari paham radikal
dan selalu memiliki rasa cinta , bangga serta setia terhadap NKRI ditengah
perkembangan zaman . tujuan penelitian ini mencakup bagaimana upaya memperkuat
kesadaran bela negara pada generasi milenial . metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian menggunakan studi
kepustakaan . pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipan dengan
pendekatan fenomenologi dan subyek penelitian adalah remaja milenial . hasil dari
peneliatian ini yaitu kurangnya kesadaran bela negara di kalangan remaja milenial ,
sehingga diperlukan penguatan nilai-nilai bela negara bagi remaja milenial melalui
sarana sekolah formal dan informal , teladan / ceramah dengan melibatkan tokoh
pejuang dan agama , diklat , seminar , media komunikasi dan informasi/media sosial /
media internet dengan menggunakan film perjuangan , video singkat , lagu-lagu
nasional, program Pendidikan . selain itu , kesadaran bela negara dapat dibangkitkan
dengan membangun wawasan kebangsaan .

Defending the country is the responsibility of all people, especially millennial youth as
the nation's successors in determining the nation's future and realizing a golden
Indonesia. awareness and instilling the values of defending the country are considered
the best preventive concept for fortifying millennial youth to avoid radical
understandings and always have a sense of love, pride and loyalty to the Unitary State
of the Republic of Indonesia in the midst of the changing times. the purpose of this
research includes how to strengthen awareness of defending the country in the
millennial generation. the method used in this study is qualitative with a research design
using library research. data collection was carried out by non-participant observation
with a phenomenological approach and the research subjects were millennial youth. the
result of this research is the lack of awareness of defending the country among
millennial youth, so it is necessary to strengthen the values of defending the country for
millennial youth through formal and informal school facilities, role models/lectures

VII
involving warriors and religious figures, training, seminars, communication and
information media / social media / internet media using films of struggle, short videos,
national songs, educational programs. Besides that, the awareness of defending the
country can be raised by building a national insight.

VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai negara yang majemuk , Indonesia harus mampu untuk membina generasi muda
agar tidak terpapar radikalisme dan faham ekstrim . doktrin khawarij memicu
munculnya kelompok – kelompok radikal baru yang tersebar diseluruh dunia . analisis
konten yang telah dilakukan , ditemukan bahwa propaganda oleh kaum khawarij
milenial masih terjadi hingga saat ini . hal tersebut harus dilakukan tindakan pencegahan
dan antisipasi dari pemerintahan maupun masyarakat . selain itu , dengan bonus
demografi yang terjadi di Indonesia , kesempatan tersebut harus dimaksimalkan untuk
memberikan manfaat bagi negara , bangsa , dan agama serta menjadi keutuhan negara
Indonesia .

As a pluralistic country , Indonesia must be able to nurture the younger generation so


that they are not exposed to radicalism and extremism . the khawarij doctrine sparked
the emergence of new radical groups that spread throughout the world. content
analysis that has been carried out, it was found that propaganda by millennial khawarij
still occurs today. it must be done prevention and anticipation of the government and
society. besides that , with the demographic bonus occurring in Indonesia , this
opportunity must be maximized to provide benefits to the state , nation and religion as
well as to become the integrity of the Indonesian state .

IX
DAFTAR PUSTAKA

Yeyen Sormin , Dinie Anggraeni Dewi Jurnal Pendidikan Tambusai 6 (2), 9885-9892,
2022
Muslimin Ritonga , Jurnal Komunikasi islam dan kehumasan (JKPI) 3 (1), 60-77, 2019
Ahmad Sudi Praktino , Auladuna : Jurnal Prodi Pendidikan Guru madrasah ibtidaiyah 1
(1), 30-43, 2019
Siti Khairina Rahayu , Pedagogika 12 (2), 134-151, 2021
Timotius Haryono, Daniel Fajar Panuntun , Evangelikal : Jurnal Teologi Injili dan
Pembinaan Warga Jemaat 3 (2), 175-185, 2019

Anda mungkin juga menyukai