Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH AGAMA

TENTANG

BIOGRAFI TOKOH ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
- ANDIKA AIDIL PRATAMA
- DINI PRATAMA PUTRI
- HANA FAJAR FUJIYAMA
- NAELLATUR RIDHOYATI
- SOPYAN OKTA ARDI

GURU PEMBIMBING :
DESMAJUWITA, SH.I

SMA NEGERI 1 V KOTO TIMUR


2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dakwah dalam islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga merupakan
tugas para Nabi dan Rasul, juga merupakan tanggung jawab seorang muslim.
Dakwah bukanlah pekerjaan mudah, tidak mudah seperti membalikan telapak
tangan, dan juga tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Seorang da’i harus
mempunyai kesiapan yang matang baik dari segi keilmuan maupun dari segi budi
pekerti. Sangat susah dibayangkan bahwa suatu dakwah akan berhasil, jika seorang
pribadi tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai dan tingkah laku yang
buruk baik secara pribadi ataupun sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan untuk memberi
batasan dari karya tulis ilmiah ini serta untuk memudahkan pembahasan maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud biografi?
2. Sebutkan biografi tokoh islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI
Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien
yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan
seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat
hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga
dapat berupa lebih dari satu buku.
Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta
dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang
meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih
mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.
Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup
seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan
tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai
tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan
seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang
biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu.
Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga
tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa
periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu
(misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau
begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

B. BIOGRAFI TOKOH MUSLIM


1. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razy

Di dunia Barat dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains
Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razy juga diketahui sebagai
ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam
Islam. Ia lahir di Razy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun
313 H/925. Ar-Razy sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika
dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq
di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah
rumah sakit di Razy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di
Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad.
Ar-Razy merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar
penyakit cacar. ar-Razy diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan
penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan
imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit
rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Ar-Razy juga
merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme
tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi
membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razy juga
mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri. Semasa hidupnya ia
menulis tidak kurang dari 200 buku ilmiyah. Karya Zakaiya Ar-Razy antara lain
sebagai berikut: 
a. AL-HAWI (buku penyuluhan); buku ini dianggap sebagai buku induk
dalam bidang kedokteran
b. Ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 10 jilid, jilid ke 9 buku ini di
tulis bersama Al-Qanun Fi Al-Tibl karya Ibnu Shinna
c. ALJUDARI WAL HASABAH (cacar dan campak)
d. AL-KYMIA merupakan buku acuan penting dalam ilmu kimiya
e. AL-ASRAR (rahasia-rahasia)
Karya-karya besar ar-raji tersebut merupakan buku rujukan penting dalam
perkembangan dunia kedokteran. Saat itu dan untuk masa-masa berikutnya.
Buku-buku karya banyak di jumpai di musium-musium Eropa dan banyak
digiunakan sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran di dunia Barat. Selain
itu banyak sekali penemuan monumental Ar-razi yang sangat berarti bagi
perlembangan ilmu kedokteran di antaranya:
a. Small-fox (penyakit cacar). Penemuan ini melembungkan namanya dalam
dunia medis, sebab ia adalah sarjana pertama yang meneliti penyakit
tesebut. Ia membedakan penyakit ini menjadi penyakit air (variola) dan
cacar merah (vougella).
b. Air raksa (HG) yaitu salah satu penemuan besar beliau dan banyak
manfaatnya di dunia kedokteran.
c. Diagonsa Hipertensi ar-Razy adalah seorang dokter yang pertama kali
melakukan diagonsa terhadap hipertensi (darah tinggi). Ia melakukan
penelitian dan pengobatan kepala pening dengan pemanasan saraf. Ia pun
melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sekarang telah amat
populer.
Tentang pengobatan yang telah di lakukan ar-razi salah seorang dokter dari
Barat mengatakan,”ar-Razi mengobati penyakit kronos dengan cara seperti yang
kita terapkan dewasa ini, dan ia juga telah melakukan penjahitan pada luka-lika
yang terbuka”. Beliau juga seorang dokter klinia yang terbesar pada masa itu
dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal
disebut ilmu Kimia. Di dalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu
Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis
hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya.
Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi,
Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan
Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain: Medicine,
Ophthalmology, Smallpox, Chemistry, Astronomy.
2. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham
(Basra,965 – Kairo 1039).

Beliau dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama


Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains
barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics. Sebagai pelopor di bidang
optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon,
Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan
pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang
kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenith
3. Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan

Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815


M. Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan
dunia Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita
mengenal sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan
peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan
sebagainya.
Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada
tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini
didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik
eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen
dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi,
distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen
untuk melakukan proses-proses tersebut.
4. Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi

Dalam dunia Barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah
menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan
nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri
maupun Barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya original mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi adalah ilmuwan ahli ensiklopedi,
pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi,
geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof
muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi,
Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran
5. Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani 

Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah


cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid
dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang
bidang geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-
Husain bin Hayy Al-Tajibi, "tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam
memahami geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit,
dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya." Ia lalu pindah
ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari
geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta
(Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan
kauterisasi.
Seorang cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah
murid dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang
geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain
bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam memahami
geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit, dan dalam
mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu pindah ke Harran, Al-
Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari geometri dan
kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di Sarqasta (Zaragoza). Ia
diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan kauterisasi.
6. Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi

Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter,
ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu
asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana
yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia
sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern
ini.
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang
terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara
modern Spanyol di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936
Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun
912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa
kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.
Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah
yang pindah ke Andalusia.Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang
hebat juga termasyhur karena sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam buku
Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin
Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi.
Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-
cuma. Dia sering kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia
menganggap melakukan pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian
dari amal atau sedekah. Dia merupakan orang yang begitu pemurah serta baik
budi pekertinya.
Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter
pribadi Khalifah Al Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang
merupakan putra dari Kalifah Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam
II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai tahun 976. Dia melakukan perjanjian
damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan kondisi yang
stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi. Selain itu
dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan dan
pembangunan pasar.Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat
diragukan lagi.
Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi
kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi
penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa
tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya
semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen. Dalam
sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka
tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula.
Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka
harus digips.Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi
menganjurkan seorang dokter meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua
asisten tersebut bertugas memegangi pasien dari tarikan. Kemudian lengan harus
diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut dengan balutan kain
panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang sendi
sang pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya.
Hal ini juga harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya dalam
proses penarikan. Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan
mendorong tulang tersebut hingga tulang tersebut kembali ke tempatnya semula/
Setelah tulang lengan yang bergeser tersebut kembali ke tempat semula, dokter
harus melekatkan gips pada bagian tubuh yang tulangnya tadi sudah
dikembalikan.
Gips tersebut mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan
menyerap. Kemudian gips tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan
perban secara ketat. Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke
lengan, lengan pasien digantungkan ke leher selama beberapa hari. Sebab jika
lengan tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit karena masih lemah
kondisinya. Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka
gantungan lengan ke leher dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu sudah
benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik dan sudah tidak terasa
begitu sakit lagi maka buka semua balutan termasuk gips yang membalut tangan
pasien. Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut belum sepenuhnya pulih atau
kembali ke tempat semula secara tepat, maka perban maupun gips yang
membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien dibalut lagi dengan
gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari hingga
lengan pasien benar-benar sembuh total.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab
tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk
penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi. Dalam penyiapan obat-
obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi. Kitab Al Tasrif sendiri begitu
populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para penulis.
Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul
Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii. Salah satu risalah buku tersebut
juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan
Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan
di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam
Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van
Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia.
Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi
dunia. Kitabnya yang mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah
yang digunakan Al Zahrawi ini menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di
berbagai kampus-kampus.Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang
termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal,
bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia.
Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum
jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
7. Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-
Maturidi al-Hanafi atau Abu Mansyur Almaturiddi

Imam Abu Mansur Al-Maturidi, atau lengkapnya Abu Mansur Muhammad


bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi As-Samarqandi Al-Hanafi (bahasa
Arab: ‫( )أبو منصور محمد بن محمد بن محمود الماتريدي السمرقندي الحنفي‬wafat 333
H / 944 M) adalah salah seorang ulama Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan imam
aliran aqidah Maturidiyyah yang anut sebagian besar pengikut Mazhab Hanafi,
serta seorang ahli ilmu kalam.
Imam Al-Maturidi dilahirkan di Maturid, sebuah pemukiman di
kota Samarkand (sekarang termasuk wilayah Uzbekistan) yang terletak di
seberang sungai. Di bidang ilmu agama, ia berguru pada Abu Nasr
al-'Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis tentang ajaran-
ajaran Mu'tazilah, Qarmatiyyah, dan Syi'ah.
Seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi
dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau berguru
pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis
tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.
8. Ibnu Rushd

Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah,


perubatan, matematik,teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan
sains. Rushd  adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam
sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas di dunia Islam, tetapi
juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Ave
Roes  Ia juga ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno. Seorang filsuf
dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko, dan
meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume.
Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah
tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami
oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah
dan sikap keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari
Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar
diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia
barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk
pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd
untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
9. Abu Raihan Al-Biruni

Seorang matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis


ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak
menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-
Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau
Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia
belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan
Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn
Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih,
di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun
Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13 Desember
1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s circumference
10. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780 – 850)

Nama lengkapnya ABU ABDULLAH MUHAMMAD BIN MUSA AL-


KHAWARIZMY. Ia Lahir di Khawariz, Uzbekistan pada tahu 194 H/780 M.
Pada usia mudanya, selama kepemimpinan khalifah Al-Makmun, ia bekerja di
Baitul Hikam. Di sana ia bekerja dalam sebuah observatorium tempat ia
menekuni matematika dan ekonomi. Muahammad Ibnu Musa Al-Khawarizmy
adalah tokoh utama dalam kajian matematika Arab.
Sebagai seorang pemikir Islam terbesar, ia telah memengaruhi pemikiran
dalam bidang matematika hingga batas tertentu lebih besar daripada penulis
abad pertengahan lainnya. Di samping menyusun tabel astronomi tertua, Al-
Khawarizmy dikenal dengan penemuannya yang monumental tentang Al-jabar.
Yaitu sistem hitungan nilai menurut tempatnya, puluhan, ratusan, ribuan.
Bukunya yang terkenal berjudul Al-Mukhtasar Fi Hisab Al-Jabr Wa Al-
Muqobalah“.kemudian buku tersebut disalin oleh orang-orang Barat dan sampai
sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar. Sehingga Al-Khawarizmi
dikenal sebagai Bapak alGebra. Orang Eropa menyebutnya dengan AlGorisma.
Nama itu kemudian dipakai orang-orang Barat dalam arti kata Aritmatika atau
ilmu hitung.
11. Ibnu Massawayh (Dokter Spesialis Diet)

Nama lengkapnya Abu Zakariyya Yuhanna Ibnu Masawaiyh, populer


dengan julukan Ibnu Masawaiyh, namun orang Barat memanggilnya Mesue.
Beliau adalah seorang dokter yang termasyhur pada abad kesembilan Masehi
yang telah berperan besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada
masanya dengan upaya penerjemahan karya-karya Yunani. Di kalangan
bangsawan, sosok Ibnu Musawayh sangat dikagumi karena kemampuan
intelektualnya di bidang ilmu pengetahuan kedokteran. Ia pernah bekerja
sebagai dokter istana. Ia adalah pelopor dalam meletakkan dasar-dasar farmasi
Islam dan berhasil membuat sejumlah simplisia aromatik.
Karirnya sebagai seorang dokter ternama dimulai sejak masa pemerintahan
al-Rasyd hingga al-Mutawakkil. Selama bekerja di lingkungan istana, Ibnu
Masawayh bersahabat dengan Ibrahim bin al-Mahdi. Keduanya memiliki
kesamaan, yaitu mempunyai minat yang sangat besar terhadap sains Yunani,
seperti halnya syair-syair Arab. Mereka berdua memelajari sejumlah terjemahan
karya para ilmuwan Yunani secara rutin. Selain itu, Masawayh juga
diperkenalkan dengan putra-putra ar-Rasyd, salah satunya adalah Abu al-Abbas
Muhammad. Di kalangan istana, Ibnu Musawayh mendapat tempat yang
terhormat
Kemasyuran Ibnu Musawayh yang melejit dengan cepat membuatnya
dimusuhi sejumlah orang, apalagi posisinya sebagai dokter istana adalah impian
setiap ahli. Saat itu, pesaing berat Ibnu Masawayh adalah keluarga dokter
Bukhtyashu yang selama 4 generasi telah menjadi dokter keluarga khalifah.
Keluarga Buhktyashu memiliki keyakinan yang berbeda. Mereka penganut
kepercayaan Nestorian, yang berhubungan dengan ajaran Yunani & mempunyai
naskah dari Galen. Mereka juga meyakini bahwa berbagai macam disiplin ilmu,
seperti astrologi , kedokteran, & kimia, harus disatukan dalam satu kesatuan
tunggal.
Ibnu Masawaiyh telah berhasil mengumpukan sekitar 30 simplisia, lengkap
dengan metode pengamatan dan diagnosis fisik terhadap efek farmakologisnya.
Ghaliyyah atau pencampuran aromatik juga telah dipraktekkan dalam terapi
aromatik dan proses pembuatan parfum. Kamper yang dibawa oleh para
pedagang India dari China dijadikan sebagai bahan baku obat. Berbagai rempah-
rempah dijadikan bahan penelitian serta dikembangkan menjadi bahan parfum
dan bahan dasar ramuan obat herbal.
12. Abu Nasir Al-Farabi

Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara


tahun 870-950 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang
Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika,
Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology,
Logic, Philosophy, Political Science, Music, salah satu karya besarnya dijiplak
bebas oleh Thomas Aquinas.
Walaupun Al-Farabi lebih dikenal sebagai seorang fiolsof dari pada
ilmuwan, namun karya-karyanya banyak pula yang menyangkut selain bidang
filsapat. Karya-karya besarnya di bidang filsapat adalah
a. Organon, yaitu buku/risalah berisi komentar dan ulasan beliau tentang
pikiran Aristoteles tersebut kepada Bangsa Arab
b. Introduction section of logic yaitu sebuah buku tentang
perkenalan/mukodimah logika.
13. Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail
Buzjani (Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998)

Sebagai seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun
959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya
trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah
di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya. Salah satu kontribusinya
dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan
metode untuk menghitung tabel trigonometri
14. Abul Qashim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti

Seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari


Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan
meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan
Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest,
memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi
kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi
dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan
As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.
15. Abu Ali Al-Husein Ibnu Shina

Beliau dikenal dengan nama Ave Cenna, yang hidup antara tahun 986-1037
M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga
kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Keistimewaannya antara lain pada
masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah
mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya
adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Juga dibidang
Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy. Penulis kaidah kedokteran
modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran Barat), menulis buku tentang
fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC,Diabetes dan penyakit yang
ditimbulkan oleh efek fikiran.
Nama lengkapnya Abu Al-Husain Bin Abdullah Bin Ali Bin Sina. Ia lebih
populer dengan sebutan Ibnu Shina, orang Barat menyebutnya Avecenna. Ia
lahir bulan safar 470 H/980 M di Afshanah, Afghanistan dan meninggal pada
tahu 1037 M. Ia merupakan seorang dokter dan filosof Muslim yang ternama.
Sejak kecil Ibnu Shina mempelajari al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama. Setelah itu,
ia mempelajari matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika, dan
kedokteran. Profesinya di bidang kedokteran mualai pada usia 17 tahun ketika ia
berhasil menyembuhkan Nuh Bin Mansur, salah seorang penguasa Dinasti
Samaniyyah. Pada masa Dinasti Hamdani ia dua kali menjabat sebagai menteri.
Kebesaran Ibnu Shina terlihat pada gealar yang diberikan kepadanya . di bidang
filsapat ia digelari asy-Syikh ar-Ra’is (guru para raja). Di bidang kedokteran ia
digelari Pangeran para dokter Ibnu Shina meninggalkan tidak kurang dari 200
karya tulis kebnyakan tulisan itu menggunakan bahasa Arab. Sedangkan
sebagaian lainnya menggunakan bahasa Fersia. Buku-bukunya yang terkenal
antara lain:
a. Asy-syifa (penyembuhan)
b. Al-qanum Fi-tibb (peraturan-peraturan dalam kedokteran)
c. Al-isyarat wa at-tanbihat (isyarat dan penjelasan)
d. Mantiq al-masyrikiyyin (logika timur)
16. Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi

Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily.


Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400
paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim,
laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah
serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan
meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian
sesuatu tempat dengan tepat.
Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al
Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah
Negeri-negeri) atau Roger’s Book yaitu sebuah ensiklopedia geografi yang
mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku
ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara
yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan
lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang
dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta Al Idrisi dan turut
menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.
17. Piri Reis

Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit
sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh
Muslim tersebut. Peta yang dibuat di atas sepotong kulit rusa berukuran 90×65
centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan
hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan
menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para
sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut.
Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara
kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar
sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini
dipadukan dengan peta kuno karya ilmuwa muslim bangsa Turki tersebut sangat
nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit tersebut
memang sangat detail dan terperinci.
18. Omar Al-Khayyám

Seorang penyair, ahli matematik, dan ahli astronomi. Kahyyam yang lahir:
18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131 itu
mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi
Khayami. Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna
“pembuat khemah.” Beliau paling dikenali kerana himpunan puisinya, Rubaiyat
Omar Khayyam. Beliau memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui
kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika
modern,
Sebagai penyair. ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu
sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air,
identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam
nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie),
pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki
Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan
teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap
eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat
berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir
telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya
antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi,
sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan
proses-proses tersebut.
19. Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui

Ibnu an-Nafis (lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 –


meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78
tahun) merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran
darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini
telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah
mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Ia adalah orang yang pertama
mengemukakan teori pembuluh darah kapiler. Secara besar-besaran karyanya
tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924.
Merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran
darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini
telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah
mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak
tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini
wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17
Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
20. Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036)

Merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk


penemuannya tentang hukum sinus. Abu Nashr Mansurdilahirkan
di Khwarazm dari keluarga yang menguasai daerah itu. Ia kemudian menjadi
pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru Al-Biruni dan juga kolega
penting para matematikawan. Bersama mereka menorehkan karya penemuan
besar dalam matematika dan mendedikasikan karyanya pada orang lain.
Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada matematika, namun beberapa
karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia memiliki banyak tulisan
penting pada trigonometri, yang dikembangkan dari tulisan Ptolomeus. Ia juga
memelihara karya Menelaus dari Alexandria dan mengerjakan kembali banyak
teorema Yunani.
Ia meninggal di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.
21. Muhammad Asad atau Leopold Weiss 
Muhammad Asad atau Leopold Weiss (lahir di Lemberg, Austria-
Hongaria pada tahun 1900 – meninggal di Spanyol pada tahun 1992) adalah
seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan
Bangsa Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu
tafsir Al Qur'an modern yakni The Message of the Qur'an.
Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di kota
Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria(sekarang
bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam lingkungan keluarga Yahudi.
Keluarganya secara turun-temurun adalah rabbi (pemuka agama Yahudi) kecuali
ayahnya yang menjadi seorang pengacara. Pendidikan agama yang ia enyam
selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa
Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir
dari Talmud, Mishna, Gemara dan Targum.

Pada usia 14 tahun ia lari dari rumah untuk bergabung dengan tentara
Austria dalam Perang Dunia Pertama. Pada usia 19 tahun, ia meninggalkan
studinya di bidang Filsafat dan Sejarah Seni, kemudian menjadi asisten perintis
film, Dr. Murnau, dan genius di bidang teater, Max Reinhardt,di Berlin. Tahun
1922, ia menjadi reporter harian Frankfurter Zeitung (sebuah harian terkemuka
di Jerman), dan kemudian menjadi korespondennya untuk negara Timur Dekat.
Tahun 1926, berkat kesan mendalam dari hasil pengembaraannya di negara-
negara Islam Timur Tengah (terekam dalam salah satunya bukunya "Road to
Mecca") ia memeluk Islam. Ia lantas mengatakan mengenai Islam :" Dalam
pandangan saya, Islam terlihat seperti sebuah hasil arsitektur yang sempurna.
Semua elemen didalamnya secara harmonis dalam saling melengkapi dan
mendukung; tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang kurang; hasilnya
adalah sebuah struktur dengan keseimbangan sempurna dan komposisi yang
kuat." Ia mengembara dan menyaksikan dengan kepala sendiri beberapa
pergerakan pembebasan yang muncul pada awal abad 20 untuk membebaskan
daerah Islam dari kaum kolonial. Ia berkunjung ke India di mana ia berjumpa
dan bekerjasama dengan Muhammad Iqbal, filsuf dan penyair yang
menginspirasikan lahirnya negara Pakistan. Bahkan ia menjadi Duta Besar
Pakistan pertama untuk PBB. Mendekati akhir hayatnya ia kemudian pindah
ke Spanyol dan hidup disana bersama istri ke-empatnya Paola Hameeda Asad
hingga wafatnya.
Asad menulis beberapa buku, salah satu yang terkenal adalah Road To
Mecca, di mana ia menceritakan pengembaraannya dalam daerah Islam dan
bagaimana ia kemudian memeluk Islam, juga beberapa pemikirannya tentang
pergerakan Zionis. Ia juga menulis The Message of the Qur'an, terjemahan yang
dia lengkapi dengan tafsir singkat berdasarkan pengetahuannya dalam bahasa
arab klasik dan tafsir-tafsir klasik. Tafsir tersebut diakui sebagai salah satu
terjemahan terbaik Al Qur'an dalam bahasa Inggris walaupun dikritik oleh
beberapa aliran tradisional seperti Mu'tazilah. Ia juga menulis terjemahan dan
komentar terhadap kitab Sahih Bukhari, salah satu kitab
koleksi hadits terkemuka.
22. Ibnu Bajjah

Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh


merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan
nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama
Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh
yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan
tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia
memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi
Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan
Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.
23. Al Jahiz (869)

Menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Al-Jahiz


lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-
Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini
merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi.
Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan Barat. Jhon
William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah
berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang
seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal
tentang anorganik serta mineral.”
Al-Jahiz merupakan ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan
sebuah teori evolusi. Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak
lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup.
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang
mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk
dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang, seperti yang
pernah dialaminya semasa hidup. Beliau dilahirkan dan dibesarkan di keluarga
miskin. Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga yang
morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di
masjid tentang sains. Beliau bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-
Jahiz mempelajari banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan
Persia sebelum Islam, serta Al-Qur’an dan hadist.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan.
Menurutnya, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah
komunitas tertentu. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat
hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal. Berkat teori-teori yang begitu
cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir
di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Dalam kitab itu
dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-
Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup
burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M.
Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari
kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu
berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-
Damiri. Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulisnartikel. Ketika itu Al-
Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus menulis hingga menulis dua ratus buku
semasa hidupnya. Pada abad ke-11, Khati al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz
memplagiat sebagian pekerjaannya dari Kitab al-Hayawan of Aristotle.
Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or
Avarice & the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of
eloquence and demonstration), Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The
book of dithyramb of concubines and ephebes), dan Risalat mufakharat al-sudan
‘ala al-bidan (Superiority Of The Blacks To The Whites).Suatu ketika, pada
tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal setelah lima puluh
tahun menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika ia berusia 93 tahun.
24. Imam Syafi’i,

Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy
Syafi’i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau
telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun,
beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal
hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam Malik. Di usianya
yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis dari gurunya Imam Sufyan
bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk mengajar dan memberi
fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil Haram, Mekah.
Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis,
ijma’ dan qiyas. Buku karangan Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan. Al ‘Um.
Ajaran Imam Syafi’i terkenal dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh
umat Islam di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.
Idris, ayah Imam Syafi'i tinggal di tanah Hijaz, ia merupakan keturunan
dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib. Nasab Dia
adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Sa’ib
bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib
bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin
Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Nasabnya
bertemu dengan Rasulullah di Abdul-Manaf.
Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin
Idris Asy-Syafi`ie, adalah saudara kandung Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi
Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi
Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam , bernama Syifa’, dinikahi oleh
Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak bernama As-Sa’ib, ayahnya
Syafi’. Kepada Syafi’ bin As-Sa’ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim
tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin
Idris Asy-Syafi`ie Al-Mutthalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat
dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani
Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang
melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
25. Ibnu Ismail Al Jazari 

Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari


mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian
hari dikenal sebagai mesin robot. ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-
Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan
instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal
Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik
Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di
bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara
Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai Tigris dan Efrat.

Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya
adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir,
Turki, selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat
julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak
mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion
engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.Ia
dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara
Tigris dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid
di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology,


mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan
yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan
menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia
merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia
teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan
rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi
Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices).
Buku ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda
dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan
secara detail hal yang terkait dengan mekanika.
Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik. Keunggulan
buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill
(1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari
tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk
merancang, merakit, dan membuat mesin. Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari
membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk
menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan
memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah
yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. 

Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum,
sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival
yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum
dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja
gemilang Al-Jazari, yaitu jam air. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari
membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam
abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.

Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu
detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau
mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain&nbsp. Bahkan ia pun
menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan. Karyanya juga
dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks
penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur
yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia
Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah
membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di
Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah
naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.

Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan
masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah
satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan
kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun
demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk
memompa air dari sumber airnya Masyarakat zaman dulu memang telah
memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun
Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini
terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu
horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme
sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai
maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan
hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan
mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan
dengan mesin yang pernah ada sebelumnya. Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung
jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas.

Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya


adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.
Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan
diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat
sungai tersebut. Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga
binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang
melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan mesin
pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin.

Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian
yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting
setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa
sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan
tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah mesin yang
berputar ceritanya lain. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi
dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa
yang hidup pada awal abad kelima belas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa metode dalam berdakwah tidak hanya
sebatas ceramah dan berkoar diatas mimbar, dengan cara memasukan ide dan nuansa
keislaman kedalam tubuh parlemen maka itu sudah dinamakan dakwah, karna pada
hakikatnya dakwah ialah menyeru, memanggil dan mengajak manusia dari jalan
buruk kejalan yang leih baik.

B. PENUTUP
Demikian makalah sederhana yang dapat kami susun. Besar harapan semoga
dapat bermafaat bagi semua. Kami menyadari masih banyak kekurangan kami dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi
kebaikan kami dikemudian hari. Dan semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya

Anda mungkin juga menyukai