D́ ∑ ( Di − D́)2
t=
s D / √ n s D= √ n−1
D́=rata−rata selisih skor sebelum dan skor sesudah
s D=simpangan baku dari selisih skor sebelum dan skor sesudah
n=banyaknya data yang berpasangan
Di=selisih skor sebelum dan skor sesudah
Penyelesaian.
1. Hipotesis
Ho: μ0=μ 1(tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan
sesudah)
Ha: μ0 ≠ μ 1( terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah)
2. Nilai α
nilai α =taraf signifikansi=5 %=0,05
karena uji dua arah (hipotesis menggunakan =) maka α =5 % :2=0,025
D́ ∑ (Di − D́)2
t=
s D / √ n dengan s D=
a. Menghitung nilai D (selisih)
√ n−1
∑ ( Di − D́)2 =
s D=
√ n−1
c. Subtitusi ke rumus
√ 374,8
20−1 √
=
374,8
19
=4,44
D́ 5,6 5,6
t= = = =5,65
s D / √ n 4,44/ √ 20 0,993
4. Derajat kebebasan
df = k-1 = 20-1 = 19
5. Nilai t tabel
Nilai ttabel dengan α =0,025 dan df = 19 adalah 2,09
6. Daerah kritis
DK = { tolak H 0 , jika t hitung>nilai t tabel ataut hitung ≤nilai−t tabel }
Atau
DK = { tolak H 0 , jika t hitung>2,09 ataut hitung ≤−2,09 }
Atau
DK = { terima H 0 , jika−2,09 ≤ t hitung<2,09 }
Diperoleh
t hitung = 5,69 dan ttabel = 2,09
5,69>2,09
Maka t hitung> t tabel kesimpulan H 0 ditolak
7. Kesimpulan