Anda di halaman 1dari 5

TIPE B

Uji t dua sampel saling berhubungan


Dua sampel saling berhubungan atau dua sampel saling berpasangan artinya sampel dengan subjek sama
namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Uji t dua sampel saling berhubungan dapat digunakan pada saat:
1. Uji komparasi atau perbandingan antar dua nilai pengamatan berpasangan misalnya sebelum dan
sesudah.
2. Data kuantitatif
3. Berasal dari populasi berdistribusi normal
Statistik uji t satu sampel:

D́ ∑ ( Di − D́)2
t=
s D / √ n s D= √ n−1
D́=rata−rata selisih skor sebelum dan skor sesudah
s D=simpangan baku dari selisih skor sebelum dan skor sesudah
n=banyaknya data yang berpasangan
Di=selisih skor sebelum dan skor sesudah

Contoh uji t dua sampel saling berhubungan


Suatu kegiatan penelitian eksperimen akan mengujikan sebuah metode A untuk pembelajaran dalam
mengajarkan mata kuliah STATISTIK II. Dalam rangka uji coba efektifitas metode tersebut dilakukan
penelitian untuk melihat perbedaan nilai STATISTIK II antara sebelum dan setelah menggunakan metode
A. dalam rangka pengujian ini diambil 20 mahasiswa sebagai sampel dengan taraf kepercayaan 95 %.
NAMA Nilai STATISTIKA II
SEBELUM SESUDAH
A 78 75
B 60 68
C 55 59
D 70 71
E 57 63
F 49 54
G 68 66
H 70 74
I 81 89
J 30 33
K 55 51
L 40 50
M 63 68
N 85 83
O 70 77
P 62 69
Q 58 73
R 65 65
S 75 76
T 69 86

Penyelesaian.
1. Hipotesis
Ho: μ0=μ 1(tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan
sesudah)
Ha: μ0 ≠ μ 1( terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah)

2. Nilai α
nilai α =taraf signifikansi=5 %=0,05
karena uji dua arah (hipotesis menggunakan =) maka α =5 % :2=0,025

3. Rumus ststistik Penguji

D́ ∑ (Di − D́)2
t=
s D / √ n dengan s D=
a. Menghitung nilai D (selisih)
√ n−1

NAMA Nilai STATISTIKA II D=| x1 −x1| ( Di− D́)2


SEBELUM SESUDAH
x1 x2
A 78 75 3 6,76
B 60 68 8 5,76
C 55 59 4 2,56
D 70 71 1 21,16
E 57 63 6 0,16
F 49 54 5 0,36
G 68 66 2 12,96
H 70 74 4 2,56
I 81 89 8 5,76
J 30 33 3 6,76
K 55 51 4 2,56
L 40 50 10 19,36
M 63 68 5 0,36
N 85 83 2 12,96
O 70 77 7 1,96
P 62 69 7 1,96
Q 58 73 15 88,36
R 65 65 0 31,36
S 75 76 1 21,16
T 69 86 17 129,96
Jumlah 5,6 374,8

b. Menghitung standar deviasi

∑ ( Di − D́)2 =
s D=
√ n−1
c. Subtitusi ke rumus
√ 374,8
20−1 √
=
374,8
19
=4,44

D́ 5,6 5,6
t= = = =5,65
s D / √ n 4,44/ √ 20 0,993

Diperoleh nilai t hitung adalah 5,65

4. Derajat kebebasan
df = k-1 = 20-1 = 19

5. Nilai t tabel
Nilai ttabel dengan α =0,025 dan df = 19 adalah 2,09
6. Daerah kritis
DK = { tolak H 0 , jika t hitung>nilai t tabel ataut hitung ≤nilai−t tabel }
Atau
DK = { tolak H 0 , jika t hitung>2,09 ataut hitung ≤−2,09 }
Atau
DK = { terima H 0 , jika−2,09 ≤ t hitung<2,09 }
Diperoleh
t hitung = 5,69 dan ttabel = 2,09
5,69>2,09
Maka t hitung> t tabel kesimpulan H 0 ditolak
7. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian diatas bisa disimpulkan bahwa menolak H 0.


Artinya dengan tingkat kepercayaan 95 % terdapat perbedaan yang signifikan antara hasi
belajar STATISTIKA II sebelum dan sesudah diterapkan Metode A.

Anda mungkin juga menyukai