Islam Elvira Alviani Ismael (7221009) Nur Istianah (7221008) 01 Kesehatan Dalam Perspektif Islam A. Definisi kesehatan perfektif islam Kesehatan adalah keadaan (hal) sehat. Kesehatan berasal dari kata “Sehat” yang ditransfer dari bahasa Arab, “sahhah” artinya sehat, tidak sakit, selamat.MUI (Majelis Ulama Indonesia) mengemukakan bahwa kesehatan adalah ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah dan wajib untuk disyukuri, dengan mengamalkan tuntutan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya. Dari beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud sehat disini dapat dikembangkan menjadi sehat yang meliputi : a) Sehat dalam bidang Imu, artinya manusia tersebut mempunyai ilmu dan terhindar dari kebodohan. b) Sehat dalam bidang ekonomi, artinya manusia tersebut mempunyai ekonomi yang cukup untuk hidup sehingga terhidar dari kemiskinan. c) Sehat atau bebas dari penyakit-penyakit, baik penyakit jasmaniah, rohaniah dan psikologis Setidaknya ada tiga unsur yang dikatakan sehat menurut Islam, yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. B.Memelihara Kesehatan
Para Ulama sepakat bahwa ajaran Islam
bertujuan untuk memelihara lima hal pokok, yaitu: agama, jiwa, akal, kehormatan, kesehatan. Al-Quran digambarkan dalam Q.S. Fussilat Ayat 44 “Sebagai penyembuh bagi mereka yang beriman” Seperti yang Al-Quran tegaskan bahwa manusia adalah ciptaaan terbaik dan dan wakil Allah dimuka Bumi. Sehingga memang manusia menjadi pemeran aktif di alam semesta ini, dan bukan menjad makhluk yang pasih. Dunia, dengan kata lain, adalah tempat dimana manusia harus membuktikan kemampuan menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. 02 Pola Hidup Sehat Dalam Perspektif Islam A. Kesehatan Jasmani dan Rohani Tubuh manusia bisa diumpamakan seperti mesin. Seperti halnya mesin yang memiliki komponen, maka agar mesin itu dapat selalu berjalan dengan mulus perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain perlu dipelihara dan dijaga kebersihannya, diberi waktu istirahat, dan digunakan dengan hati-hati sesuai fungsinya. Demikian pula tubuh manusia, yang memiliki mekanisme sangat rumit, dan salah satu segi pemeliharaan tubuh itu dengan makanan. Dan tentu saja jika fungsi tersebut ada yang salah, misalnya tubuh tersebut terserang penyakit maka manusia harus mengoreksi dirinya, tentu ada sesuatu yang salah dalam segi perawatan dan pemeliharaannya. Begitu banyak hasil penelitian para alhi menyatakan kesalahan dalam makanan dapat mengganggu beberapa kerja tubuh, hingga akhirnya baik langsung maupun tidak langsung dalam jangka waktu tertentu dapat me nimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit kronis pada jantung, paru-paru, darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan, depresi , tumor dan sebagainya. Allah menyuruh manusia memakan apa saja di dunia ini yang diciptakan-Nya, sepanjang dalam batas yang halal dan baik. B. Kebiasaan Rasulullah SAW Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan adalah, mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Rasulullah jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau lebih mengedepankan aspek pencegahan dari pada pengobatan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang pembersihan racun dari dalam tubuh umatnya (detoksifikasi), baik dengan makanan yang memainkan fungsi pembersihan toksintoksin berbahaya, dengan teknik pengobatan bekam, maupun dengan ajaran ibadah seperti puasa ,dan masih banyak lagi. C. Makanan Sumber Kesehatan Lebih jauh bila ditelusuri kata-kata akala (makan) dalam berbagai bentuknya didalam Al Quran, maka dapat ditemukan-dalam konteks pembicaraan Tuhan tentang pemeliharaan dan nikmat-Nya kepada manusia- makanan makanan daging, ikan, tumbuh-tumbuhan dan buahbuahan disebutkan secara khusus. Sedangkan ayat-ayat yang berbicara tentang syariba (minum) akan ditemukan bahwa bahwa susu, madu, dan air selanjutnya disebutkan bahwa perintah makan, yang dalam Al-Quran disebut sebanyak 27 kali Apabila berbicara tentang makanan yang dimakan, maka akan selalu menekankan salah satu dari dua sifat halal (boleh) dan thayyib (baik). Rangkaian kedua sifat ini menunjukkan bahwa yang diperintahkan untuk dimakan adalah memenuhi kedua syarat tersebut. Perintah lain yang ditemukan di dalam Al Quran berkaitan dengan perintah makan adalah Maka makanlah ia sebagai makanan yang sedap lagi baik akibatnya sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. An-Nisa ayat 4. D. Makanan Dalam Al-Qur’an Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat Buah tin mengandung unsur gula dalam kadar yang tinggi. Sebagaimana buah ini juga mengandung garam utama, yang terpenting di antaranya adalah kalsium, fosfor, besi, dan sejumlah vitamin, seperti vitamin A dan B. Buah tin mengandung vitamin C, selain itu buah tin juga mengandung vitamin K yang masuk dalam proses pembekuan darah yang berfungsi menghentikan pendarah. Kemudian zaitun memiliki banyak fungsi kesehatan karen mengandung banyak vitamin. Minyak zaitun memelihara tubuh dari yang tidak baik. Selain itu buah anggur juga termasuk buah yang diistimewakan oleh Allah SWT. Al-Quran dalam surat An-Nahl Ayat 67 menyebutkan anggur adalah buah yang berasal dari kebesaran Allah. Dalam tinjauan kedokteran antara lain manfaat anggur seperti melembutkan usus, sehingga di anjurkan bagi orang yang kesulitan buang air besar. Dapat melancarkan kencing, meringankan kandungan asam urik dalam darah. Menjaga kesehatan selain melalui pola makan, Islam juga menganjurkan menjaga kebersihan yang dirumuskan dalam bentuk-bentuk perintah yaitu Bersuci dari Hadast: a) Mandi Janabah adalah mandi dengan niat untuk menghilangkan hadas besar, yaitu menyiramkan air keseluruh badan. Mandi ini diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan seperti karena bersetubuh, keluar mani, haid, nifas, melahirkan. b) Wudu yaitu untuk menghilangkan hadas (QS 5:6) c) Istinjak orang yang disiksa di bukur karena tidak istinjak (HR Tirmidzi ) d) Dll E. Pentingnya Menjaga Kesehatan Lingkungan yang dimaksud “bersih” adalah kebersihan jasmani, pakaian, dan kebiasaan seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air kebersihan makanan dan minuman. Dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama sawani hingga undang-undang karya manusia yang menggunakan kesehatann lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam dalam beberapa ayat Al-Quran, dapat kita lihat bahwa surat pertama yang diturunkan adalah panggilan kepada ilmu, sedang yang kedua adalah panggilan kebersihan. Surat pertama yang diturunkan adalah surat “Iqra” artinya “bacalah”, sedang surat yang kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “dan pakaianmu bersihkanlah” 03 Tantangan Dan Harapan Perspektif Islam Dalam Menjamin Kesehatan Rasulullah SAW telah praktikan bagaimana beliau menjaga kesehatannya. Kita sadari tantangan dalam kehidupan yang serba instan serta kehidupan yang penuh dengan kesibukan menjadi kan seseorang lupa atau bahkan mengabaikan yang sudah Rasul ajarkan. Inilah akhirnya yang membuat seseorang tidak melakukan anjuran kesehatan perspektif Islam itu sendiri, Oleh karena nya sikap yang bijak itu adalah bagaimana pencegahan penyakit itu dapat seseorang lakukan. Inilah yang menjadi seberkas harapan ,bahwa dengan menjalankan pola hidup sehat Islam maka dapat mencegah seseorang terkena penyakit dan dengan begitu kesehatan masyarakat Indonesia meningkat. Terimakasih