Anda di halaman 1dari 19

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Dosen: Mustamah, S.Pd.I., MM.

Abstrak Sub-CPMK

Pada pertemuan ini akan Memahami dan menerapkan dengan baik


dijelaskan mengenai Konsep materi mengenai kesehatan dan
Islam tentang menjaga lingkungan, konsep Islam mengenai
kesehatan, Konsep Islam kesehatan.
Menjaga Lingkungan , Hidup
Sehat Rasulullah, Menjaga
Kesehatan di masa Pandemi.

KESEHATAN DAN LINGKUNGAN


Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

14
Mustamah, S.Pd.I., MM.
TEKNIK TEKNIK INDUSTRI
Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang sempurna karena mengatur segala aktifitas
pemeluknya. Alangkah indah agama Islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan
ketentuannya dan kadarnya, sehingga kita sebagai umat Islam khususnya haruslah
menaati ketentuan yang sudah Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat
teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari
mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan
hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber
dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan
yang ada.

Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan
tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu
Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan.
Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan
berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah
Swt.
Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga
aspek kesehatan terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-
syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam
rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam
melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan
yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan
sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam
mencapai tujuan kehadiran agama.

Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan
sehat. Menjadi sebelum sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Adalah
tidak mungkin untuk bertindak benar dan memberi perhatian yang layak kepada
kepatuhan kepada Tuhan jika tubuh tidak sehat. Tidak ada sesuatu yang begitu berharga
seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah inginlah bersyukur atas kesehatan yang
dimiltkinya dan tidak kufur. Nabi saw. bersabda, “ Ada doa anugerah Yang karenanya
Banyak Manusia Tertipu, Yaitu kesehatan yang Baik Dan Waktu luang.” (HR.Bukhori)

Pendidikan Agama Islam


2
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Abu Darda berkata, "Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan
karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan bekerjanya dengan
sabar?" Nabi saw menjawab, “Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti
engkau juga menyenanginya.”

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: 'Barangsiapa


bangun pagi hari dengan badan sehat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka
dia seperti orang yang memiliki dunia secara keseluruhan.”

Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as adalah sebagai berikut,


“Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi.” Juga. “Kesedihan sewaktu-waktu
membuat orang Jcbih tua satu tahun.” Juga, “Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-
orang yang schat, yang hanya bisa dilihac oleh orang-orang yang sakit.” Dan juga,
“Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat.”

Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan

1. Anjuran Menjaga Kesehatan

Sudah menjadi kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak
terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini
membuat agar orang sehat tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah
lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat dinyatakan:

Dari Ibn 'Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah


SAW, saya bertanya: Ya Rasulullah memuji sesuatu yang akan dibaca dalam
doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan,
kemudian aku menghadap lagi pada kesempatan lain saya bertanya : Ya
Rasulullah berterima kasih atas sesuatu yang akan dibaca dalam doaku. Nabi
menjawab: “Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw mintalah kesehatan
kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzar)

Berbagai upaya yang harus dilakukan agar orang tetap sehat menurut para
pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang cukup, olahraga,
ketenangan jiwa, serta mandiri dari berbagai pengaruh yang dapat digunakan

Pendidikan Agama Islam


3
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
untuk terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam,
bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.

2. Nilai Sehat dalam Ajaran Islam

Menurut penelitian 'Ali Mu'nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran


Universitas 'Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern
menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek
pcngobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan


segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat fisik
(badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan
kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

3. Kesehatan Jasmani

Ajaran Islam sangat penting dalam kesehatan jasmani. Agar tetap sehat,
hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan,
ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga,
hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur
anggota badan.

a. Di Pola Makan dan Minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah tidak


penting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam
menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar
manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti yang ditegaskan dalam
ayat: “ maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. (QS.
'Abasa 80 : 24 )

٢٤ ‫اِ هِٓۦ‬ ‫ٰ نُ هَِع ىٰ ع‬


‫ََع ه‬ ‫ٱإن ى ع‬ ‫َع َۡۡعن ن‬
‫ُ هِ ۡ ه‬
24. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya

b. Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Pendidikan Agama Islam


4
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di
mana Islam pada ibu untuk menyusui anaknya, di samping merupakan
fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran
memahami hal tersebut.

Al-Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak


badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti
merokok. larangan, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan
mubadzir dan akibat yang ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan
lingkungan.

Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya
tahannya, sesuai dengan anjuran Nabi: Bahwa badanmu memiliki hak

Islam keteraturan mengatur ritme hidup dengan istirahat yang


cukup, di samping hak-haknya Tuhan melalui ibadah. Islam memberi
tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan
tidur dan berjaga-jaga secara proporsional, masing-masing anggota tubuh
memiliki hak yang harus dipenuhi.

Di sisi lain, Islam melarang melebihi batas kemampuannya, seperti


melakukan begadang sepanjang malam, melaparkan sepanjang waktu
untuk beribadah, seperti tampak pada tekad sekelompok Sahabat Nabi
yang ingin terus menerus shalat malam dengan tidak tidur, kebanyakan
berusaha terus menerus sepanjang tahun , dan yang lain tidak mau
'menggauli' istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, aku


mengungkapkan bahwa kamu puasa di sz'am? hari dan qiyamul
laildimalam hari, maka aku katakan, benarya Rasulullah, Nabi menjawab:
Jangan lalukan itu, istirahat dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah,
sebab, pada badanmu ada hak dan pada lambungmujuga ada hak” (HR
Bukhari dan Muslim) .

c. Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu


kesehatan adalah selama berolahraga. Kata olahraga atau sport berasal
dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut
'deporte' yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau hiburan untuk
bergembira. Olahraga atau olahraga adalah sebagai kesibukan manusia
untuk bersemangat sambil memelihara jasmaniah.

Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang


positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari
fungsi-rungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan
melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan akan meningkatkan dan
memperbaiki kesegaran jasmani, memperkuat dan menyehatkan
tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas
dengan baik.

Pendidikan Agama Islam


5
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat )
termasuk bidang ijtihadiyat. Secara umum hokum how is is mubah, even
could worth ibadah, if diniati ibadah or agar mampu melakukan ibadah
dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma
Islami.

Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang


berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah 'duniawi'
atau ijtihadiyat, maka bentuk, teknik, peraturan dannya sepenuhnya
diserahkan kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip
dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.

Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman untuk berolahraga,


dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk
menghadapi kemungkinan serangan musuh, (QS.Al-Anfal :60) yang
berbunyi:

ِٓ‫اَ ۡٱََ ۡعَ هِ ُ ن ِۡ هِِنوُع ِه ه‬ ‫ََۡ ُنم ه ُِّ قن وو ةٖ عو هُِ ه ِِّع ه‬ ۡ ‫عوأ ع هعّدوْا َع نُم وِا‬
‫ٱُٰ ع ع‬
‫ٱّن َعَۡ ۡع نِ نُ ۡمم عو عِا‬
‫ٱّ عو ععّ ونو نُ ۡم عو عََْ هعَُِع هُِ ّنونه هُ ۡم عَ ُ عَۡ ۡع نِونع نُ نم و‬
‫ععّ ونو و ه‬
٦٠ ‫ّ هَِع َۡ نُ ۡم عوأعنُ ن ۡم عَ ُ ن ُۡۡع نِوُع‬ ‫ُنن هُِنوْا هُِ َ ۡعي ةَ َهي ع‬
‫ٰ هَِ هِ و ه‬
‫ٱّ َن عو و‬
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan
Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan).

Nabi berharap kata kekuatan ( al-Quwwah ) yang dimaksud dalam


ayat ini adalah memanah. Nabi pernah mengungkapkannya dari atas
mimbar disebutkan 3 kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:

Nabi berkata: “Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka kekuatan


apa saja yang kamu sang gupi” Ingatlah kekuatan itu memanah, Ingatlah
kekuatan itu adalah memanah, ingatlah kekuatan itu adalah
memanah, (HR Muslim, al-Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad ,
dan al-Darimi)

d. Anjuran Menjaga Kebersihan

Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang


merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam
terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut
dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-

Pendidikan Agama Islam


6
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna untuk
menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Imam al-Suyuthi, 'Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain


menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk
bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta'abbudi, merupakan
kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi Doa: “ Dari 'Ali ra., dari Nabi saw,
beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-
Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)

Berbagai ritual Islam seseorang mengharuskan melakukan thaharat


dari najis, mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya menjaga kesucian
dalam Islam, sehingga dalam buku-buku fikih dan sebagian besar buku
hadits selalu dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat
dinyatakan bahwa 'fikih pertama yang dipelajari umat Islam adalah
masalah kesucian'.

'Abd al-Mun'im Qandil dalam bukunya al-Tadaivi bi al-Quran seperti


biasanya membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan
rohani. Kesucian lahiriah meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat
tinggal, jalan dan segala sesuatu yang digunakan manusia dalam urusan
kehidupan. Sedangkan kesucian rohani meliputi kebersihan hati, jiwa,
akidah, akhlak, dan pikiran.

Konsep Menjaga Lingkungan

Manusia merupakan khalifah di muka bumi. Khalifah merupakan bentuk masdar


dari khalf yang diartikan sebagai sesuatu yang menempati bagian belakang. Kosakata
khalifah dengan berbagai variannya bermuara pada makna yang ada kaitan dengan kata
pergantian atau yang ada sesudahnya ketika yang satu hilang diganti dengan lainnya.
Khalīfah adalah orang yang mengganti yang lainnya dan melakukan tugas sesuai tugas
yang digantikannya dalam melaksanakan hukum.

M. Quraish Shihab menyatakan, kekhalifahan mempunyai tiga unsur yang saling


berkait; 1) manusia, yang dalam hal ini dinamai khalifah 2) alam raya, yang ditunjuk oleh
ayat ke-21 surat al-Baqarah sebagai bumi 3) hubungan antara manusia dengan alam dan
segala isinya, termasuk dengan manusia (istikhlaf atau tugas-tugas kekhalifahan).
Selanjutnya hubungan manusia dengan alam (khalifah dan mustakhlaf) adalah hubungan
sebagai pemelihara yang saling membutuhkan satu sama lain. Maka tugas manusia
adalah memelihara dan memakmurkan alam. Orang beriman dan beramal saleh, yang
melakukan perbaikan dijanjikan akan dapat menguasai dunia. (M. Quraish Shihab,
2013:460-461).

Pendidikan Agama Islam


7
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manusia hidup di tatanan wilayah yang disebut dengan lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda yang hidup maupun yang tidak hidup serta
kondisi apapun yang ada dalam ruang yang manusia tempati. Manusia yang ada di bumi
merupakan bagian dari lingkungan hidup. Oleh karena itu perilaku manusia, dan kondisi
sosialnya merupakan unsur lingkungan hidup karena antara manusia dan lingkungan
hidup terdapat hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidup begitu
juga sebaliknya. (A.Tresna Sastrawijaya,2009: 7)

Lingkungan hidup meliputi yang statis dan dinamis. Lingkungan dinamis meliputi
wilayah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan lingkungan statis meliputi
alam yang diciptakan Allah SWT dan industri yang diciptakan manusia. Alam yang
diciptakan Allah SWT meliputi bumi beserta isinya, luar angkasa dan benda-benda langit.
Sedangkan industri ciptaan manusia meliputi segala yang digali manusia dari bumi,
rumah yang dibangun dan peralatan yang dibuat. (Mujiono Abdillah 2001:30-31)

Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia. Sehingga


lingkungan harus dilihat sebagai salah satu ekosistem yang memiliki nilai untuk diri sendiri,
dihargai, dan tidak disakiti, lingkungan memiliki nilai terhadap dirinya sendiri. Integritas ini
menyebabkan setiap perilaku manusia dapat berpengaruh terhadap lingkungan
disekitarnya. Perilaku positif dapat menyebabkan lingkungan tetap lestari dan perilaku
negatif dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak. Integritas ini pula yang
menyebabkan manusia memiliki tanggung jawab untuk berperilaku baik dengan
kehidupan di sekitarnya. kerusakan alam akibat dari sudut pandang manusia yang
antroposentris, memandang bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta.

Sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan
lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain
membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga berkewajiban menjaga lingkungan dan
menghormati alam semesta yang mencakup jagat raya yang didalamya termasuk
manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta makhluk tidak
hidup. Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari peran
manusia,kerusakan lingkungkan adalah cerminan dari kadar kebahagiaan manusia.

Dalam Islam, manusia memiliki peranan penting dalam menjaga kelestarian


alam. Islam merupakan agama yang memandang lingkungan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari pandangan seseorang terhadap Tuhannya, manifestasi dari seseorang
dapat dilihat dari perilaku manusia, sebaha khalifah terhadap lingkungannya. Islam

Pendidikan Agama Islam


8
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
memiliki konsep yang sangat detail pemeliharaan dan pemeliharaan alam (lingkungan
hidup).

Bagaimana sebetulnya Islam memandang kebersihan dan kesehatan serta


lingkungan? Terkait dengan hal ini, Rosulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Allah menyukai yang indah.”(HR. Muslim)
Dari hadits di atas terlihat bahwa Allah sangat menyukai keindahan dan
kebersihan. Apabila Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan, sudah sewajarnya
apabila umat Islam menyukai dan menjaga keindahan dan kebersihan. Dalam menjaga
keindahan dan kebersihan, Allah juga suka kepada sifat pemurah, maka hal ini
sebenarnya petunjuk bagi manusia, bahwa Allah suka kepada orang yang dengan senang
hati dan ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja keras dan
bergotong royong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan dimulai dihadapan Allah
SWT.
Terkait dengan bab kesehatan dan lingkungan, maka pada bab ini akan dibahas
mengenai masalah kesehatan yang menyangkut kesehatan jasmani dan mental
umat Islam, serta faktor lingkungan yang meliputi bagaimana memelihara kesehatan dan
kelestarian lingkungan. Banyak kejadian yang harus umat Islam perhatikan terhadap
lingkungan dimana mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan
alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari
harus makan, dan makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman
pangan seperti padi, buah-buahan dan sayuran. Kebanyakan manusia memang seringkali
lupa, atau sedikit serakah dalam rangka mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan serta meningkatnya kebutuhan hidup seringkali membuat manusia berpikir
pendek. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi pangan, banyak petani
menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah.
Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong manusia untuk
menebang hutan. Dan banyak contoh lain, dari perbuatan manusia yang merusak alam,
padahal kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian alam.

1. Tujuan Allah Menciptakan Alam Semesta


Allah menciptakan alam seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
dan menunjukkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Allah menciptakan bumi
lengkap dengan isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan
tumbuh-tumbuhan dan hewan, diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Allah
menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia. Manusia dapat

Pendidikan Agama Islam


9
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Namun demikian, Allah
meminta manusia untuk berpikir atas penciptaan Allah tersebut, betapa besar dan
pemurahnya Allah terhadap manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas untuk
sombong kepada Allah dan sudah semestinya untuk taat dan bersyukur kepada
Allah atas rahmatnya itu.

Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam semesta?
Bentuk syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana memanfaatkan
alam tanpa harus merusaknnya. Manusia harus belajar keras dari proses
penciptan alam, kemudian menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan
alam. Allah memberi contoh, menurunkan hujan dan menumbuhkan biji-bijian dan
tumbuhan. Apabila kita memikirkan ayat Allah ini, sebenarnya Allah mengajarkan
bagaimana proses memanfaatkan alam dengan cara bercocok tanam. Apabila
manusia ingin memakan buah-buahan, maka tanamlah biji, siramilah dengan air,
sehingga tanaman tersebut besar dan dapat berbuah untuk kepentingan manusia.
Pada saat ini ilmu tanaman tesebut berkembang menjadi budi daya pertanian.
Proses budidaya ini mengajarkan manusia untuk menanam,membudidaya, dan
tidak hanya mengambil atau mengektrasi dari alam. Kemalasan manusia untuk
belajar dan keengganan untuk menanam dan hanya senang mengambil untuk
kesenangan inilah menjadikan kerusakan alam.
Bagi umat Islam Indonesia hal ini harus dipikirkan, karena Indonesia masih
sangat jauh tertinggal dalam hal pemanfaatan laut dibandingkan dengan Thailand
dan Taiwan. Kita harus bekerja keras menguasai teknologi kelautan, sehingga
tujuan Allah memberikan rahmat berupa laut dapat kita peroleh dan untuk
kesejahteraan umat.

2. Manusia Membutuhkan Kesenangan dan Keindahan


Pada dasarnya manusia sangat menyenangi akan kesenangan dalam hidup
dan keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ketempat-tempat
yang indah untuk membeli kesenangan. Alam-alam yang indah dan sering
didatangi saat liburan seperti Puncak di Bogor, Tangkuban Perahu di Jawa Barat,
Dieng di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur, Malino dan Bunaken di Sulawesi
dan banyak lagi tempat lainnya di Indonesia. Keindahan menjadi salah satu tujuan
Allah mencipatakan alam .

Pendidikan Agama Islam


10
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
“Bukanlah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan kami jadikan
gunung sebagai pasak, dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan kami
jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan
kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan kami bangun di atas kamu
tujuh buah langit yang kokoh, dan kami jadikan matahari pelita yang amat terang,
dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya kami tumbuhkan
dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun yang lebat” (QS
An-Naba:6-16).

3. Jangan Merusak dan Menghancurkan Alam


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar baik itu di darat,
laut maupun udara. Semua itu adalah lingkungan kita dan harus kita jaga
kelestariannya bukan untuk merusaknya. Kita sebagi umat muslim telah dilarang
oleh Allah SWT untuk merusak lingkungan, sebagaimana diajarkan dalam (QS.Al-
Baqarah ayat 11).
“Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang
Mengadakan perbaikan."
Dari ayat diatas, kita jangan sampai terkecoh dengan kalimat “Sesungguhnya kami
ini orang-orang yang melakukan perbaikan”. Karena ini adalah alasan manusia
yang tidak bertanggungjawab, karena sesungguhnya merekalah yang membuat
kerusakan di muka bumi.
Contohnya, PT FREEPORT Indonesia milik Amerika yang membombardir tanah
Papua untuk diambil Sumber Daya Alam-nya (SDA) berupa tambah emas. Mereka
berpendapat bahwa mereka itu melakukan perbaikan, karena agar sumber daya
alam yang terkandung dalam bumi Papua dapat mereka olah dan dimanfaatkan
untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun apa buktinya? Air limbah yang
dibuang ke laut menyebabkan masyarakat di sekitar Papua yang tinggal di daerah
laut mengeluhkan jika mereka terkena air laut, kulit mereka terasa terbakar dan
melepuh. Disamping itu tanah di sekitar perusahaan menjadi tandus, karena
lapisan humus di atas tanah tersapu oleh air yang dicampur bahan kimia sewaktu
akan diledakkan. Selain itu kita masih ada pula kasus lumpur lapindo yang terjadi
di Sidoarjo, yang hingga saat ini belum ditemukan jalan keluarnya agar semburan
lumpurnya berhenti. Ini semua adalah bukti konkrit bahwa sesungguhnya manusia
membuat kerusakan di bumi namun mereka enggan mengakuinya.

Pendidikan Agama Islam


11
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bukannya kita tidak boleh memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung
di alam sekitar, namun kita harus memperhatikan akibat yang timbul jika kita
memanfaatkan secara berlebihan. Ada sebuah hadits dari Ibnu Katsir, beliau
mengutip hadits Rasulullah SAW dari kitab Shahih Bukhori dan Muslim
“Ketika ada orang yang sering berbuat dosa itu mati, maka hamba-hamba Allah
SWT, seperti manusia, bumi, pohon dan hewan-hewan merasa lega”. (HR.Bukhori
dan Muslim)

Dari hadits di atas, dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya manusia, bumi,
pohon bahkan hewan-hewan sudah muak dan bosan dengan perilaku orang-orang
yang jahat. Jahat di sini meliputi segala hal kemaksiatan, mulai dari yang kecil
hingga yang besar.
Jadi mari kita mulai sadarkan diri kita, bahwa jika kita merusak lingkungan,
disamping kita memperolah dosa karena melanggar perintah Allah SWT, kita juga
merugikan diri sendiri dan generasi penerus kita. Jadi marilah kita menjaga
kelestarian lingkungan kita dan janganlah kita merusaknya.
4. Memelihara Alam
Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan
yang terjadi. Cukup sudah kerusakan yang ada. Kedepan kita harus mulai
memelihara alam, dan memanfaatkan dengan benar, sehingga bencana dapat
dihindari dan generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang
diciptakan Allah SWT. Allah memerintahkan kita umat Islam untuk memelihara
alam.
Perbaiki dengan cara menanam biji-bijian dan tumbuhan. Pada saat ini dapat
kita lakukan dengan reboisasi atau penanaman hutan kembali pada hutan yang
rusak, menanam tanaman mangrove untuk menahan abrasi laut. Dan pada lahan
subur, kita belaku adil terhadap alam, mulai belajar membudidayakan tanaman,
membuat tanaman organik, mengumpulkan sampah dan membuat pupuk organik.
Terhadap pegunungan yang indah, mari kita nikmati dan pelihara “Tanah yang
baik akan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya (yang baik) dengan izin
Tuhannya. Dan tanah yang jelek tidak akan mengeluarkan kecuali yang jelek.
Seperti itulah kami jelaskan ayat-ayat kami bagi kaum yang bersyukur” (QS. Al-
A’raaf (7):58)
Allah sangat sayang terhadap umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan
tentang bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil
alam. Bagaimana seharusnya kita memulai memelihara alam? Pertama, kita

Pendidikan Agama Islam


12
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengambil secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Kedua, kita memilih tumbuhan dan
hewan yang layak dimakan, tidak terlalu muda, tua dan sedang mengandung anak,
dan Ketiga, apabila kita mengambil dari alam seharusnya kita juga
mengembalikan. Kita mengambil 1 pohon, maka kita menanam 1 pohon. Demikian
banyak hal dapat umat Islam lakukan untuk memelihara dan memanfaatkan alam,
dan janganlah kita termasuk orang yang zhalim. Mari bersama-sama kita menjadi
umat Islam yang mencintai alam, memanfaatkan dengan baik untuk kebahagiaan
umat dalam ridho Allah SWT.

Hidup Sehat Rasulullah


Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau
senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang
teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.
Apa rahasia di balik kesehatan beliau? Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang
selalu beliau amalkan:

1. Selalu bangun sebelum Subuh


Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum subuh untuk melaksanakan
shalat sunnah dan shalat subuh berjamaah. Hikmahnya adalah mendapat limpahan
pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk menyehatkan paru-paru
serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang masih bebas polusi bisa
menyehatkan otak. Bangun sebelum subuh dimanfaatkan Rosul untuk mendekatkan
diri kepada Sang Khaliq lewat sholat tahajud, hajat, dan witir, dimana sholat
dan doa di sepertiga malam terakhir termasuk waktu yang mustajabah

2. Aktif menjaga kebersihan


Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau jumat,
beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai
minyak wangi . Rosul juga sangat menjaga kebersihan mulut dan gigi melalui sunah
Beliau bersiwak sampai sekarang dianut oleh umatnya

3. Tidak pernah makan berlebihan


Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara seimbang:
sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan sepertiga sisanya
untuk bernapas (diisi dengan udara).

Pendidikan Agama Islam


13
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sabda Rasulullah: ”Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan
apabila kami makan, tidak terlalu banyak(tidak sampai kekenyangan)” .Menurut
penelitian modern hampir separuh penyakit diakibatkan dari makanan yang berlebih
dikonsumsi, seperti diabetes, jantung koroner, ginjal, dan sebagainya

4. Gemar berjalan kaki


Rasulullah berjalan kaki ketika ke masjid, pasar, ke medan jihad, ataupun
sekedar mengunjungi rumah sahabat. Dengan berjalan kaki peredaran darah akan
berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Kaki dan telapak kaki
adalah bagian organ tubuh yang sangat penting dalam menjaga metabolisme tubuh,
maka dengan berjalan kaki seluruh saraf - saraf kaki dan telapak kaki akan selalu
aktif yang nantinya akan berdampak positif terhadap organ lain.

5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah:”Jangan marah”, diulangi tiga kali. Ini menunjukkan hakikat
kekuatan seseorang bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada kebersihan jiwa. Bila
kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang
berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah. Kemudian
membaca ta’awudz serta mengambil air wudhu. Karena marah itu asalnya dari
setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkan dengan air wudhu. Pemarah bisa
menyebabkan darah tinggi, darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi penyakit
yang lain seperti ginjal, jantungkoroner, stroke dan lain lain

6. Optimis dan tidak berputus asa


Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa, selain itu
perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah, serta tawakal kepada Allah SWT.Sifat
optimis dan tidak mudah putus asa melahirkan jiwa yang tangguh , kuat, tegar
dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompetitif

7. Tidak pernah iri hati


Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga kebersihan hati
dan kesehatan jiwa. Kita harus selalu berdo’a: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari
sifat-sifat mazmumah (mendatangkan keburukan pada diri) dan hiasilah diriku
dengan sifat-sifat mahmudah (mendatangkan kebaikan pada diri)”.Iri hati , hasud,
dan sombong merupakan paket penyakit yang sudah sangat tua sejak iblis iri
dengan mahluk Allah yang bernama Adam.

Pendidikan Agama Islam


14
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
8. Pemaaf
Pemaaf adalah sifat terpuji yang bisa mendatangkan ketenteraman hati dan
jiwa. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan.
Ketika kita marah, marah itu akan melekat pada hati. Karenanya, mari menjadilan
diri kita seorang yang pemaaf, karena dengan memaafkan akan membuat jiwa
menjadi lapang dan badan akan selalu sehat. Bahagia sebenarnya bukan mendapat,
tetapi dengan memberi. Sebenarnya, banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah SAW,
namun setidaknya 8 cara hidup sehat ala Rasulullah tersebut cukup membantu kita
menjalani hidup sehat.

Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Masa Pandemi


Selain meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh, kita juga perlu menjaga
kesehatan tubuh dan mental di masa pandemi.

1. Batasi Durasi Menatap Layar (screen time)

Selama pandemi berlangsung, Work from home (WFH) dan sekolah


secara online merupakan hal yang lazim ditemui. Terjadi peningkatan durasi
menatap layar (screen time) oleh karena sebagian besar pekerjaan harus
dilakukan baik melalui ponsel maupun menggunakan komputer atau laptop.

Hal ini menyebabkan meningkatnya angka kejadian computer vision


syndrome (CVS). Tips menjaga kesehatan mata untuk mencegah CVS selama
masa pandemi ini adalah dengan menerapkan rumus 20-20-20. Istirahatkan mata
setelah menatap layar setiap 20 menit selama 20 detik dengan melihat objek yang
terletak sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).

2. Olahraga Secara Teratur

Saat ini, sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk melakukan


aktivitas di dalam rumah sehingga membuat aktivitas fisik menjadi berkurang.
Mempertahankan rutinitas untuk melakukan olahraga di rumah saat ini nampaknya
menjadi “harus” dibandingkan dengan “ingin”. Dengan rutin melakukan olahraga

Pendidikan Agama Islam


15
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
atau aktivitas fisik, walaupun dalam jumlah yang kecil, dapat membawa perbedaan
yang besar terhadap kesehatan kita.

Lakukan olahraga dengan intensitas sedang dengan total 150 menit dalam
1 minggu atau sekitar 20 menit setiap hari. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang
berarti tubuh Kamu sedang bekerja, laju pernapasan menjadi lebih cepat, dan
mulai berkeringat. Olahraga secara teratur merupakan salah satu tips menjaga
kesehatan jantung oleh karena dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit
jantung hingga 35%.

Selain menjaga kesehatan jantung, olahraga teratur juga dapat


meningkatkan kesehatan secara umum dan meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga dapat menjadi tips untuk menjaga kesehatan tubuh selama musim hujan.

3. Luangkan Waktu Untuk Berkomunikasi Dengan Orang Lain

Larangan untuk berpergian dan anjuran untuk “stay at home”


menyebabkan hilangnya waktu untuk bersosialisasi secara tatap muka. Bagi
sebagian orang, hal ini dapat menimbulkan stress.

Untuk menjaga kesehatan mental Kamu, luangkanlah waktu untuk


berkomunikasi dengan orang lain melalui ponsel, pesan suara, maupun video call.
Tips menjaga kesehatan mental yang lain adalah dengan melakukan aktivitas
yang Kamu sukai untuk melepas lelah seperti menonton tv, membaca, ataupun
berkebun.

4. Praktekkan kebiasaan tidur yang baik atau “sleep hygiene”

Tidur merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari aktivitas
keseharian kita. Terlalu lama menghabiskan waktu di dalam rumah membuat
kebanyakan orang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Hal tersebut tentunya
perlu dihindari.

Kebiasaan tidur yang baik merupakan salah satu tips untuk menjaga
kesehatan tubuh. Waktu tidur yang dianjurkan adalah sekitar 7 hingga 9 jam
dalam satu hari dengan jam tidur dan jam bangun yang sama setiap harinya.

Pendidikan Agama Islam


16
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Gunakan Pelembab Pada Tangan

Pandemi COVID-19 ini mengharuskan kita untuk sering mencuci tangan


baik menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Mencuci tangan
yang terlalu sering dilakukan dapat menyebabkan kulit tangan menjadi kering.
Kulit yang kering dan pecah-pecah dapat memudahkan bakteri dan kuman lain
masuk ke dalam tubuh Kamu.

Tips untuk menjaga kesehatan kulit Kamu adalah dengan menggunakan


pelembab setelah mencuci tangan. Pelembab dapat mencegah dan membantu
mengatasi kulit kering. Jika kulit Kamu menjadi kering setelah menggunakan hand
sanitizer, segera gunakan pelembab setelah handsanitizer mengering.

6. Atur Makanan Yang Kamu Makan

Makan makanan yang sehat sangat penting selama pandemi COVID-19.


Apa yang kita makan dan minum dapat mempengaruhi kemampuan tubuh kita
untuk mencegah, melawan, dan pulih dari infeksi. Meskipun tidak ada makanan
atau suplemen makanan yang dapat secara langsung mencegah atau
menyembuhkan infeksi COVID-19, pola makan sehat penting untuk mendukung
sistem kekebalan tubuh.

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah makan berbagai jenis sayur
dan buah, kurangi konsumsi garam, kurangi konsumsi lemak dan minyak, batasi
jumlah gula yang dikonsumsi, serta minum cukup air setiap hari. Nutrisi yang baik
juga dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan yang
lainnya, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

Hingga saat ini belum ada bukti bahwa COVID-19 dapat menyebar melalui
kontak dengan makanan atau kemasan makanan. Namun, penting untuk selalu
menjaga kebersihan saat mempersiapkan makanan untuk mencegah penyakit
yang dapat ditularkan melalui makanan.

Pendidikan Agama Islam


17
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kisah Inspiratif

Kisah Seorang Ahli lbadah Bernama Barkh

Ibnu Rabiah Ar-Raba'i menceritakan kepada kami dari Ka'ab, dia bercerita;
Alkisah, pada masa Nabi Musa, Bani Israil mengalami kekeringan dan paceklik.
Lantas, mereka meminta kepada Nabi Musa agar memohon kepada Allah agar
menurunkan hujan.
"Kalian semua ikut saya pergi ke gunung kata Musa kepada mereka.
Pada saat naik gunung, Musa berkata, "Siapapun di antara kalian yang
sebelumnya melakukan suatu perbuatan dosa, maka dia tidak boleh ikut melanjutkan
perjalanan"
Akhirnya, orang-orang yang sebelumnya pernah melakukan dosa kembali
pulang. Ternyata, jumlah mereka yang kembali lebih dari separuh.
Kemudian, Musa kembali berkata, "Siapa pun di antara kalian yang
sebelumnya melakukan suatu perbuatan dosa, maka dia tidak boleh ikut melanjutkan
perjalanan.”
Akhirnya, mereka semua kembali pulang, kecuali satu orang saja. Dia orang
yang matanya buta sebelah,namanya Barkh.
"Tidakkah engkau mendengar apa yang saya katakan tadi?” Ucap Nabi Musa
kepadanya.
"Ya, saya dengar," jawabnya.
“Apakah sebelum ini engkau tidak melakukan suatu perbuatan dosa?"
Tanya Musa kepadanya.
"Hanya ada satu perbuatan yang saya ingat, jika perbuatan itu memang
termasuk dosa, maka saya akan pulang," jawabnya.
"Perbuatan apa itu?" Tanya Musa.

Lalu, dia bercerita, "Waktu itu, saya sedang berjalan dan melihat ada pintu
bilik yang terbuka. Lalu, secara sekilas saya melihat sosok di dalam bilik itu dengan
salah satu mata saya, dan saya tidak tahu siapa sosok itu. Lalu, saya berkata kepada
salah satu mata saya yang melihat secara sekilas tersebut, “Di antara anggota
tubuhku yang lain, engkaulah yang paling cepat melakukan kesalahan. Mulai saat ini,
engkau tidak boleh lagi menyertai saya!" Lalu saya memasukkan jari ke dalam
mataku ini dan mencukilnya, sehingga jadilah saya buta sebelah seperti ini. Jika apa
yang saya lakukan itu adalah sebuah dosa, maka saya akan pulang."
"Tidak, apa yang engkau lakukan itu bukan perbuatan dosa," kata Musa.
"Wahai Barkh, berdoalah engkau kepada Tuhan untuk meminta hujan,
kata Musa kepadanya.
Lalu, dia berucap, "Quddus! Quddus! Apa yang ada di sisi-Mu tidak akan
musnah, perbendaharaan-perbendaharaan-Mu tidak akan habis dan bakhil bukanlah
sifat-Mu, turunkanlah hujan kepada kami." Lalu Nabi Musa dan Barkh pun kembali
pulang dalam kondisi jalan berlumpur karena hujan.

Imam Ibnul Jauzi, 500 Kisah Orang Shaleh Penuh Hikmah

Pendidikan Agama Islam


18
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
A.Tresna Sastrawijaya, 2009, Pencemaran Lingkungan, Cet. 2, Jakarta: Rineka Cipta
Ibnu Ibnul Jauzi, 2017, 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar
M. Quraish Shihab, 2013, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan
Mujiono Abdillah,2001, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an,Cet I, Jakarta:
Paramadina
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com
https://www.generali.co.id/id/healthyliving/detail/495/6-tips-menjaga-kesehatan-di-
masa-pandemi

Pendidikan Agama Islam


19
2021 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
Mustamah, S.Pd.I., MM. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai