MODUL PERKULIAHAN
U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Abstrak Sub-CPMK
14
Mustamah, S.Pd.I., MM.
TEKNIK TEKNIK INDUSTRI
Latar Belakang
Agama Islam adalah agama yang sempurna karena mengatur segala aktifitas
pemeluknya. Alangkah indah agama Islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan
ketentuannya dan kadarnya, sehingga kita sebagai umat Islam khususnya haruslah
menaati ketentuan yang sudah Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat
teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari
mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan
hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber
dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan
yang ada.
Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan
tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu
Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan.
Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan
berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah
Swt.
Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga
aspek kesehatan terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-
syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam
rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam
melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan
yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan
sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam
mencapai tujuan kehadiran agama.
Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan
sehat. Menjadi sebelum sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Adalah
tidak mungkin untuk bertindak benar dan memberi perhatian yang layak kepada
kepatuhan kepada Tuhan jika tubuh tidak sehat. Tidak ada sesuatu yang begitu berharga
seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah inginlah bersyukur atas kesehatan yang
dimiltkinya dan tidak kufur. Nabi saw. bersabda, “ Ada doa anugerah Yang karenanya
Banyak Manusia Tertipu, Yaitu kesehatan yang Baik Dan Waktu luang.” (HR.Bukhori)
Sudah menjadi kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak
terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini
membuat agar orang sehat tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah
lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyat dinyatakan:
Berbagai upaya yang harus dilakukan agar orang tetap sehat menurut para
pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang cukup, olahraga,
ketenangan jiwa, serta mandiri dari berbagai pengaruh yang dapat digunakan
3. Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat penting dalam kesehatan jasmani. Agar tetap sehat,
hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan,
ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga,
hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur
anggota badan.
Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya
tahannya, sesuai dengan anjuran Nabi: Bahwa badanmu memiliki hak
ِٓاَ ۡٱََ ۡعَ هِ ُ ن ِۡ هِِنوُع ِه ه ََۡ ُنم ه ُِّ قن وو ةٖ عو هُِ ه ِِّع ه ۡ عوأ ع هعّدوْا َع نُم وِا
ٱُٰ ع ع
ٱّن َعَۡ ۡع نِ نُ ۡمم عو عِا
ٱّ عو ععّ ونو نُ ۡم عو عََْ هعَُِع هُِ ّنونه هُ ۡم عَ ُ عَۡ ۡع نِونع نُ نم و
ععّ ونو و ه
٦٠ ّ هَِع َۡ نُ ۡم عوأعنُ ن ۡم عَ ُ ن ُۡۡع نِوُع ُنن هُِنوْا هُِ َ ۡعي ةَ َهي ع
ٰ هَِ هِ و ه
ٱّ َن عو و
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan
Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan).
Lingkungan hidup meliputi yang statis dan dinamis. Lingkungan dinamis meliputi
wilayah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan lingkungan statis meliputi
alam yang diciptakan Allah SWT dan industri yang diciptakan manusia. Alam yang
diciptakan Allah SWT meliputi bumi beserta isinya, luar angkasa dan benda-benda langit.
Sedangkan industri ciptaan manusia meliputi segala yang digali manusia dari bumi,
rumah yang dibangun dan peralatan yang dibuat. (Mujiono Abdillah 2001:30-31)
Sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan
lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain
membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga berkewajiban menjaga lingkungan dan
menghormati alam semesta yang mencakup jagat raya yang didalamya termasuk
manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta makhluk tidak
hidup. Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari peran
manusia,kerusakan lingkungkan adalah cerminan dari kadar kebahagiaan manusia.
“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Allah menyukai yang indah.”(HR. Muslim)
Dari hadits di atas terlihat bahwa Allah sangat menyukai keindahan dan
kebersihan. Apabila Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan, sudah sewajarnya
apabila umat Islam menyukai dan menjaga keindahan dan kebersihan. Dalam menjaga
keindahan dan kebersihan, Allah juga suka kepada sifat pemurah, maka hal ini
sebenarnya petunjuk bagi manusia, bahwa Allah suka kepada orang yang dengan senang
hati dan ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja keras dan
bergotong royong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan dimulai dihadapan Allah
SWT.
Terkait dengan bab kesehatan dan lingkungan, maka pada bab ini akan dibahas
mengenai masalah kesehatan yang menyangkut kesehatan jasmani dan mental
umat Islam, serta faktor lingkungan yang meliputi bagaimana memelihara kesehatan dan
kelestarian lingkungan. Banyak kejadian yang harus umat Islam perhatikan terhadap
lingkungan dimana mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan
alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari
harus makan, dan makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman
pangan seperti padi, buah-buahan dan sayuran. Kebanyakan manusia memang seringkali
lupa, atau sedikit serakah dalam rangka mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan serta meningkatnya kebutuhan hidup seringkali membuat manusia berpikir
pendek. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi pangan, banyak petani
menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah.
Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong manusia untuk
menebang hutan. Dan banyak contoh lain, dari perbuatan manusia yang merusak alam,
padahal kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian alam.
Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam semesta?
Bentuk syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana memanfaatkan
alam tanpa harus merusaknnya. Manusia harus belajar keras dari proses
penciptan alam, kemudian menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan
alam. Allah memberi contoh, menurunkan hujan dan menumbuhkan biji-bijian dan
tumbuhan. Apabila kita memikirkan ayat Allah ini, sebenarnya Allah mengajarkan
bagaimana proses memanfaatkan alam dengan cara bercocok tanam. Apabila
manusia ingin memakan buah-buahan, maka tanamlah biji, siramilah dengan air,
sehingga tanaman tersebut besar dan dapat berbuah untuk kepentingan manusia.
Pada saat ini ilmu tanaman tesebut berkembang menjadi budi daya pertanian.
Proses budidaya ini mengajarkan manusia untuk menanam,membudidaya, dan
tidak hanya mengambil atau mengektrasi dari alam. Kemalasan manusia untuk
belajar dan keengganan untuk menanam dan hanya senang mengambil untuk
kesenangan inilah menjadikan kerusakan alam.
Bagi umat Islam Indonesia hal ini harus dipikirkan, karena Indonesia masih
sangat jauh tertinggal dalam hal pemanfaatan laut dibandingkan dengan Thailand
dan Taiwan. Kita harus bekerja keras menguasai teknologi kelautan, sehingga
tujuan Allah memberikan rahmat berupa laut dapat kita peroleh dan untuk
kesejahteraan umat.
Dari hadits di atas, dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya manusia, bumi,
pohon bahkan hewan-hewan sudah muak dan bosan dengan perilaku orang-orang
yang jahat. Jahat di sini meliputi segala hal kemaksiatan, mulai dari yang kecil
hingga yang besar.
Jadi mari kita mulai sadarkan diri kita, bahwa jika kita merusak lingkungan,
disamping kita memperolah dosa karena melanggar perintah Allah SWT, kita juga
merugikan diri sendiri dan generasi penerus kita. Jadi marilah kita menjaga
kelestarian lingkungan kita dan janganlah kita merusaknya.
4. Memelihara Alam
Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan
yang terjadi. Cukup sudah kerusakan yang ada. Kedepan kita harus mulai
memelihara alam, dan memanfaatkan dengan benar, sehingga bencana dapat
dihindari dan generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang
diciptakan Allah SWT. Allah memerintahkan kita umat Islam untuk memelihara
alam.
Perbaiki dengan cara menanam biji-bijian dan tumbuhan. Pada saat ini dapat
kita lakukan dengan reboisasi atau penanaman hutan kembali pada hutan yang
rusak, menanam tanaman mangrove untuk menahan abrasi laut. Dan pada lahan
subur, kita belaku adil terhadap alam, mulai belajar membudidayakan tanaman,
membuat tanaman organik, mengumpulkan sampah dan membuat pupuk organik.
Terhadap pegunungan yang indah, mari kita nikmati dan pelihara “Tanah yang
baik akan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya (yang baik) dengan izin
Tuhannya. Dan tanah yang jelek tidak akan mengeluarkan kecuali yang jelek.
Seperti itulah kami jelaskan ayat-ayat kami bagi kaum yang bersyukur” (QS. Al-
A’raaf (7):58)
Allah sangat sayang terhadap umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan
tentang bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil
alam. Bagaimana seharusnya kita memulai memelihara alam? Pertama, kita
5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah:”Jangan marah”, diulangi tiga kali. Ini menunjukkan hakikat
kekuatan seseorang bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada kebersihan jiwa. Bila
kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang
berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah. Kemudian
membaca ta’awudz serta mengambil air wudhu. Karena marah itu asalnya dari
setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkan dengan air wudhu. Pemarah bisa
menyebabkan darah tinggi, darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi penyakit
yang lain seperti ginjal, jantungkoroner, stroke dan lain lain
Lakukan olahraga dengan intensitas sedang dengan total 150 menit dalam
1 minggu atau sekitar 20 menit setiap hari. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang
berarti tubuh Kamu sedang bekerja, laju pernapasan menjadi lebih cepat, dan
mulai berkeringat. Olahraga secara teratur merupakan salah satu tips menjaga
kesehatan jantung oleh karena dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit
jantung hingga 35%.
Tidur merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari aktivitas
keseharian kita. Terlalu lama menghabiskan waktu di dalam rumah membuat
kebanyakan orang memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Hal tersebut tentunya
perlu dihindari.
Kebiasaan tidur yang baik merupakan salah satu tips untuk menjaga
kesehatan tubuh. Waktu tidur yang dianjurkan adalah sekitar 7 hingga 9 jam
dalam satu hari dengan jam tidur dan jam bangun yang sama setiap harinya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah makan berbagai jenis sayur
dan buah, kurangi konsumsi garam, kurangi konsumsi lemak dan minyak, batasi
jumlah gula yang dikonsumsi, serta minum cukup air setiap hari. Nutrisi yang baik
juga dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah kesehatan yang
lainnya, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Hingga saat ini belum ada bukti bahwa COVID-19 dapat menyebar melalui
kontak dengan makanan atau kemasan makanan. Namun, penting untuk selalu
menjaga kebersihan saat mempersiapkan makanan untuk mencegah penyakit
yang dapat ditularkan melalui makanan.
Ibnu Rabiah Ar-Raba'i menceritakan kepada kami dari Ka'ab, dia bercerita;
Alkisah, pada masa Nabi Musa, Bani Israil mengalami kekeringan dan paceklik.
Lantas, mereka meminta kepada Nabi Musa agar memohon kepada Allah agar
menurunkan hujan.
"Kalian semua ikut saya pergi ke gunung kata Musa kepada mereka.
Pada saat naik gunung, Musa berkata, "Siapapun di antara kalian yang
sebelumnya melakukan suatu perbuatan dosa, maka dia tidak boleh ikut melanjutkan
perjalanan"
Akhirnya, orang-orang yang sebelumnya pernah melakukan dosa kembali
pulang. Ternyata, jumlah mereka yang kembali lebih dari separuh.
Kemudian, Musa kembali berkata, "Siapa pun di antara kalian yang
sebelumnya melakukan suatu perbuatan dosa, maka dia tidak boleh ikut melanjutkan
perjalanan.”
Akhirnya, mereka semua kembali pulang, kecuali satu orang saja. Dia orang
yang matanya buta sebelah,namanya Barkh.
"Tidakkah engkau mendengar apa yang saya katakan tadi?” Ucap Nabi Musa
kepadanya.
"Ya, saya dengar," jawabnya.
“Apakah sebelum ini engkau tidak melakukan suatu perbuatan dosa?"
Tanya Musa kepadanya.
"Hanya ada satu perbuatan yang saya ingat, jika perbuatan itu memang
termasuk dosa, maka saya akan pulang," jawabnya.
"Perbuatan apa itu?" Tanya Musa.
Lalu, dia bercerita, "Waktu itu, saya sedang berjalan dan melihat ada pintu
bilik yang terbuka. Lalu, secara sekilas saya melihat sosok di dalam bilik itu dengan
salah satu mata saya, dan saya tidak tahu siapa sosok itu. Lalu, saya berkata kepada
salah satu mata saya yang melihat secara sekilas tersebut, “Di antara anggota
tubuhku yang lain, engkaulah yang paling cepat melakukan kesalahan. Mulai saat ini,
engkau tidak boleh lagi menyertai saya!" Lalu saya memasukkan jari ke dalam
mataku ini dan mencukilnya, sehingga jadilah saya buta sebelah seperti ini. Jika apa
yang saya lakukan itu adalah sebuah dosa, maka saya akan pulang."
"Tidak, apa yang engkau lakukan itu bukan perbuatan dosa," kata Musa.
"Wahai Barkh, berdoalah engkau kepada Tuhan untuk meminta hujan,
kata Musa kepadanya.
Lalu, dia berucap, "Quddus! Quddus! Apa yang ada di sisi-Mu tidak akan
musnah, perbendaharaan-perbendaharaan-Mu tidak akan habis dan bakhil bukanlah
sifat-Mu, turunkanlah hujan kepada kami." Lalu Nabi Musa dan Barkh pun kembali
pulang dalam kondisi jalan berlumpur karena hujan.