Anda di halaman 1dari 21

1

MODUL PERKULIAHAN

Kimia dan Pengetahuan


Lingkungan Industri

Pencemaran Udara dan Pencemaran Air

Abstract Kompetensi
Pencemaran adalah masuk atau Mahasiswa diharapkan mampu
dimasukkannya mahluk hidup, zat, memahami dan menjelaskan Ketepatan
energi dan/ ataukomponen lain ke menjelaskan berbagai jenis
dalam air atau udara. Pencemaran juga pencemaran udara dan air, Ketepatan
bisa berarti berubahnya tatanan menjelaskan penyebab pencemaran
(komposisi) air atau udara oleh udara dan air , Ketepatan menjelaskan
kegiatan manusia dan proses alam, dampak pencemaran udara dan air,
sehingga kualitas air/ udara menjadi Ketepatan menjelaskan cara
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi penanggulangan pencemaran udara
sesuai dengan peruntukkannya dan air
Untuk mencegah terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagaiaktivitas industri dan aktivitas
manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku
mutu lingkungan.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri Atep Afia Hidayat, Ir.MP

10
A. Pencemaran Udara dan Air
1. Pencemaran Udara

Udara ada kaitannya dengan biosfer. Adapun yang dimaksud dengan biosfer ialah
mencangkup semua bagian permukaan Planet Bumi yang dapat dijadikan habitan mahluk
hidup. Biosfer meliputi tiga bagian, yakni: Hidrosfer yang meliputi semua perairan di
permukaan Planet Bumi. fungsi utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah
menyediakan air; Litosfer meliputi permukaan Planet Bumi yang padat terdiri dari tanah dan
batuan, fungsi utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah menyediakan beragam jenis
mnieral; dan Atmosfer berupa lingkaran udara yang menyelimuti hidrosfer dan litosfer, fungsi
utama bagi manusia, hewan dan tumbuhan ialah menyediakan oksigen. Dalam hal ini Ellis
(2013) mengemukakan, biosfer meliputi semua organisme hidup di Planet Bumi, termasuk
dengan bahan organik yang dihasilkan dalam siklus hidupnya.

Selanjutnya dikemukakan Ellis (2013), bahwa Biosfer telah berkembang sejak


organisme bersel tunggal pertama muncul sekitar 35 milyar tahun yang lalu, ketika kondisi
atmosfer Planet Bumi menyerupai kondisi di Planet Mars dan Venus, dengan atmosfer yang
didominasi karbon dioksida. Dalam hal ini perlu waktu milyaran tahun untuk mencapai
kondisi atmosfer Planet Bumi seperti saat lni, di mana tumbuhan menggunakan bahan baku
karbon dioksida melalui proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen. Atmosfer Planet
Bumi saat ini kaya dengan okseigen, baik dalam bentuk oksigen bebas yang antara lain
dimanfaatkan untuk pernafasan (02), respirasi), maupun dalam bentuk ozon(03) yang
terdapat di lapisan stratosfer, dengan manfaat utama melindungi kehidupan di Planet Bumi
dari pengaruh buruk radiasi Ultra Violet (UV). Dengan demikian, komposisi kimia di atmosfer
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
secara langsung memberikan dampak terhadap perubahan komposisi kimia di seluruh
biosfer.

Atmosfer adalah sebuah sampul atau amplop gas yang mengelilingi Planet Bumi
(sekitar 40. 075 km di bagian Khatulistiwa), semakin jauh dari permukaan Bumi tingkat
kepadatan gas makin berkurang, dan berkaitan dengan tarikan gravitasi Bumi. Atmosfer
mengandung komponen udara yang biasa kita hirup, dan uap air yang berkaitan dengan air
yang kita minum (kelembaban, awan). Selain itu atmosfer melindungi mahluk hidup di
permukaan Bumi dari meteor yang jatuh dan radiasi matahari yang berbahaya, selain itu
menghangatkan permukaan bumi dengan panas matahari yang tersimpan (Beychok. 2011)

Selanjutnya Beychock (2011) mengemukakan, bahwa atmosfer merupakan


campuran beragam gas yang biasa sebut udara. Komposisi udara yang kering meliputi
sekitar 78 persen nitrogen dan 21 persen oksigen. Sisanya sekitar satu persen meliputi
argon, karbon dioksida dan gas-gas lain dalam persentase yang sangat kecil. Sebenarnya
atmosfer jarang dalam kondisi yang kering, uap air hampir selalu tersedia sampai sekitar
empat persen dari volume atmosfer. Di daerah gurun. ketika angin kering bertiup, uap air di
udara mendekati titik nol persen. Sebaliknya di daerah tropis kondisi upa air sering
mendekati batas atas (empat persen). Atmosfer memiliki massa total sekitar 5 >< 10 15
metrik ton, sekitar 80 persen di antaranya terakumulasi sampai ketinggian sekitar 12
kilometer (7,5 mil) dari permukaan bumi. Tidak ada batas yang jelas antara atmosfer dan
angkasa luar, namun makin jauh dari permukaan Bumi kondisi udara semakin hampa.

Pemantauan polusi udara berubah dengan cepat karena kemajuan terkini dalam (1)
pengembangan sensor polusi udara portabel berbiaya lebih rendah yang melaporkan data
hampir secara real-time pada resolusi waktu tinggi, (2) peningkatan kemampuan komputasi
dan visualisasi, dan (3) komunikasi/infrastruktur nirkabel (Snyder dkk, 2013).

Pencemaran lingkungan telah menjadi perhatian selama bertahun-tahun. Polusi


udara menjadi masalah kesehatan utama yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh
dunia, jenis pencemaran partikel (PM) dan ozon (O3) merupakan penyebab utama
keprihatinan di masyarakat (Sierra dan Teran, 2012).

2. Pencemaran Air

Pencemaran air telah menjadi masalah global sekarang evaluasi berkelanjutan kebijakan
sumber daya air diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Kematian dan penyakit
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
disebabkan di seluruh dunia karena pencemaran air dan sekitar 14000 orang meninggal
setiap hari karena pencemaran air. Baik negara maju maupun negara berkembang
menghadapi masalah pencemaran air.Ancaman terbesar terhadap kualitas air ditimbulkan
oleh sumber-sumber titik industri dan kotamadya. Kegiatan seperti pertambangan,
pembangunan perkotaan dan Pertanian juga mempengaruhi kualitas air (Chaudhry dan
Malik, 2017).

Pencemaran air dapat menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan serta kehidupan. Efek
polutan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan sumbernya. Misalnya, sementara logam
hcavy, pewarna, dan beberapa polutan organik lainnya telah diidentifikasi sebagai
karsinogen, hormon, farmasi, dan kosmetik dan limbah produk perawatan pribadi dikenal
sebagai bahan kimia pengganggu endokrin. Polutan-polutan yang masuk ke badan air
melalui berbagai saluran tetapi didominasi oleh antropogenik, telah menjadi perhatian besar
para pemerhati lingkungan karena berbagai bahaya yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan (Inyinbor dkk, 2018).

Permukaan Planet Bumi meliputi dua pertiga bagian ditutupi oleh perairan dan sepertiga
oleh daratan. Jumlah penduduk Planet Bumi terus meningkat. saat ini sudah melampaui
tujuh milyar jiwa, hal itu membuat kebutuhan terhadap sumberdaya alam termasuk air terus
meningkat. Di sisi lainnya kebutuhan ruang yang terus meningkat justru mengancam
keberadaan sumberdaya air. Kualitas dan kuantitas sumberdaya perairan terus mengalami
degradasi, makin banyak penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air yang sehat.
Pencemaran air terjadi di mana-mana, baik di lautan, sungai, danau, bahkan air tanah.

Pencemaran merupakan persoalan serius yang dihadapi oleh Penduduk Planet Bumi.
Sebenarnya istilah pencemaran merupakan fenomena yang relatif baru dalam sejarah
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Planet Bumi. Sebelum 19an revolusi industri pada abad ke-19, kata pencemaran relative
kurang dikenal. Saat itu penduduk Planet Bumi menjalankan kehidupan sangat hannonis
dengan lingkungan yang sangat baik. Namun Pasca molusi industri dengan cepat
industrialisasi menyebar ke seluruh pelosok dunia, tidak hanya di Benua Eropa, tetapi juga
di Benua Amerika. Asia. Australia dan Afrika. Secara serentak berbagai jenis pabrik didirikan
di mana-mana. Industrialisasi membawa konsekuensi tersendiri berupa pencemaran,
temasuk pencernaan air. Sebelum revolusi industri mungkin tidak ada satupun penduduk
Planet Bumi yang percaya bahwa lautan yang sangat luas dapat tercemar. Namun setelah
penduduk Planet Bumi mencapai jumlah tujuh milyar menjadi kenyataan. bahwa kondisi
pesisir dan lepas pantai sudah banyak yang mengalami kerusakan ekosistem yang parah.
Hal itu menunjukkan bahwa perilaku manusia sudah melampaui batas. sehingga
mengancam keberadaan habitatnya sendiri (Woodford. 2015)

Berdasarkan catatan World Wild Fund (WWF). bahwa pencemaran oleh bahan kimia
beracun telah mengancam kehidupan dl Planet Bumi, baik di lautan maupun daratan, mulai
dari daerah tropis sampai kutub semuanya sudah terkontaminasi.

Terdapat banyak definisi mengenai pencemaran air. lntinya ialah jika satu atau beberapa zat
telah masuk ke dalam air atau perairan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan gangguan
terhadap organisme yang ada. Sebenarnya ekosistem perairan seperti lautan. danau.
sungai dan yang lainnya memiliki kekmampuan alami untuk membersihkan berbagai polutan
yang masuk. Sebagai gambaran. jika sedikit tinta dituangkan ke dalam air sungai. maka
dengan segera akan dinetralisir, sehingga dengan seketika sungai tampak bersih kembali.
Dengan kata lain masuknya polutan dengan konsentrasi yang rendah ke dalam ekosistem
sungai atau perairan lainnya tidak menyebabkan persoalan yang nyata. Namun bagaimana
jika yang masuk ke badan sungai tinta sebanyak satu galon, maka dalam beberapa detik air
sungai menjadi kotor dan kehitaman, sehingga kualitas air sungai menurun drastic. Hal itu
menunjukkan ada batas-batas tertentu dari ekosistem untuk memulihkan dirinya sendiri dari
berbagai gangguan. termasuk pencemaran. Jika kemampuan sungai untuk pulih (daya
lenting) sudah hilang, maka sebagai dampaknya ialah semua “pengguna" sungai. baik
tumbuhan, hewan maupun manusia akan mengalami gangguan. Kondisi perairan sungai
yang memburuk secara langsung akan menurunkan kualitas kesehatan manusia di
sekitarnya.

Pencemaran air temyata menyangkut volume atau jumlah, berapa banyak polutan yang
masuk atau dimasukkan ke perairan. Namun jenis polutannya perlu diidentifikasi lebih lanjut.
apakah termasuk kelompok bahan berbahaya beracun (B3). Sebagai ilustrasi. dalam volume
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
tertentu bahan kimia beracun yang tumpah dari sebuah kapal ke lautan mungkin hanya
menimbulkan dampak yang kecil. Namun bagaimana jika B3 itu tumpah di sungai atau
danau yang tidak seluas lautan. dengan volume air yang jauh lebih sedikit.

Sumberdaya perairan di Planet Bumi meliputi air permukaan yang meliputi lautan, danau,
sungai dan sebagainya. Selain itu masih ada air tanah (akuifar) yang tersimpan di bawah
lapisan tanah atau batubatuan di bawah permukaan tanah. Volume air secara keseluruhan
di pemukaan Planet Bumi diperkirakan mencapai 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3).
Sebagian besar mengisi lautan (air asin); berbentuk iapisan es (di kutub dan puncak
gunung). selain itu ada juga yang menjadi awan dan hujan. mengisi badan sungai. danau,
waduk dan kolam, dan terperangkap di antara pori-pori tanah (USGS. 2015) .
Pencemaran air tidak hanya terjadi pada air permukaan, tetapi juga pada air tanah.
Penggunaan herbisida yang berlebihan untuk mengendalikan gulma, secara langsung
menyebabkan kontaminasi terhadap air tanah.

Polutan yang masuk ke perairan bisa berasal dari satu sumber atau beberapa sumber. Jika
sebuah pabrik membuang limbahnya ke badan sungau melalui pipa pembuangan, maka
sumber polutan relatif mudah teridentifikasi. Begitu pula ketika sebuah kapal tanker
menumpahkan minyaknya di tengah lautan. maka sumber polutan jelas (nonpoint pollution).
Namun fakta di lapangan polutan umumnya tidak berasal dari satu sumber, justru datang
dari berbagai sumber yang berbeda (nonpoint source pollution).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penanganan pencemaran air antara yang polusinya berasal dari satu sumber dengan yang
berasal dan“ bebrapa sumber tentu berbeda. Tumpahan minyak dari kapal tanker misalnya,
polutan ketonsentrasi di sekitar sumber. Dalam kondisi tertentu polutan bisa menyebat ke
mana-mana. Namun jenis polutan sama yaitu minyak sehingga metode penangan sudah
tersedia . Dalam hal ini limbah minyak merupakan buangan yang berasal dari hasil
eksp|orasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan,
pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut (Ginting, 2007). Selanjutnya
dijelaskan bahwa limbah minyak bersifat mudah meledak. mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi. dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan
berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat
mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia
dan mahluk hidup lainnya. Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya
in-situ burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan
bahan kimia dispersan, dan washing oil.

Pencemaran sungai umumnya berasal dari berbagai sumber, di sepanjang daerah aliran
sungai (DAS) beragam polutan masuk, terutama jika badan sungai berdekatan atau
berbatasan |angsung dengan kawasan pemukiman, industri, bahkan pertanian. Jika panjang
sungai mencapai ratusan km, maka polutan akan tersebar dan melintasi batas wilayah
kabupaten, provinsi, bahkan negara.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
B. Penyebab Pencemaran Udara dan Air
1. Penyebab Pencemaran Udara

Polutan masuk ke dalam atmosfer, tepatnya troposfer, menyebabkan komposisi


udara berubah, sehingga terjadilah pencemaran udara. Sebanarnva pencemaran udara itu
bisa disebabkan polutan yang ditimbulkan oleh faktor alam, bisa juga karena dampak
samping dari berbagai aktivitas manusia, mulai dari kegiatan industri, transportasi dan
rumah tangga. Pencemaran udara tidak saja disebabkan oleh aktivitas industri yang
menggunakan batubara atau bahan bakar fosil lainnya sebagai sumber energi, tetapi juga
oleh aktivitas seorang pedagang ayam bakar, sate, dan sebagainya. Menurut Woodford
(2014), faktor alam yang memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara misalnya
erupsi gunung berapi yang mengeluarkan debu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan gas
yang dilepaskan dari proses peluruhan radioaktif di dalam bumi.

Selanjutnya Woodford (2014) mengungkapkan, bahwa kebakaran hutan (yang sering


terjadi secara alami) dapat menghasilkan asap yang dapat mencapai radius puluhan hingga
ratusan kilometer, sehingga mengganggu kota dan negara tetangga. Letusan gunung berapi
dapat memuntahkan begitu banyak debu ke atmosfer, sehingga mampu memblokir
sebagian sinar matahari, sehingga udara di sekitar kawasan tertentu diselimuti debu. Di sisi
lainnya batuan yang mengandung bahan radioaktif dapat melepaskan gas radon yang
memiliki pengaruh serius terhadap kesehatan masyarakat.

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan Segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara lain
(Alamendah, 2014) dan (Woodford, 2014): Pembakaran, seperti pembakaran sampah,
pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.

Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan
NO). Pembakaran dari kendaran bermotor menghasilkan polutan udara yang sangat besar.
Sebagai catatan, saat ini terdapat setengah miliar mobil di jalan-jalan yang ada di Amerika
Serikat, dengan kata lain satu dan' dua orang memiliki mobil. Bahan bakar yang digunakan
umumnya bensin dan solar (mesin diesel), dalam proses pembakaran minyak bumi tersebut
dihasilkan energi. Minyak bumi tersusun dari hidrokarbon (molekul besar yang dibangun dari
hidrogen dan karbon). Dalam teorinya proses pembakaran yang memanfaatkan oksigen
menghasilkan karbon dioksida dan air.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
CH4 + 202 + Co2 + 2H20 + panas

Namun dalam prakteknya, tidak ada bahan bakar dengan hidrokarbon murni dan
mesin yang membakar dengan sempurna. Sebagai dampak samping, ialah knaipot dari
mesin yang berisi segala macam polusi, terutama partikulat (jelaga dari berbagai ukuran),
karbon monoksida (CO, gas beracun), nitrogen oksida (NO x), senyawa organik volatil
(VOC), dan secara tidak langsung menghasilkan ozon.

Kegiatan manusia berikutnya yang dapat menimbulkan pencemaran udara: Proses


peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan
yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas; Pertambangan dan penggalian, polutan
yang dihasilkan terutama adalah debu; Proses pengolahan dan pemanasan, seperti proses
pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi
asap, debu, dan bau; Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah
tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk; Proses kimia, seperti
pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang
dihasilkan umurnya berupa debu, uap dan gas: Proses pembangunan, seperti
pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti
asap dan debu; Proses percobaan atom atau nuklir, polutan yang dihasilkan terutama
adalah gas dan debu radioaktif.

2. Penyebab Pencemaran Air

Aktivitas manusia berpotensi untuk menimbulkan pencemaran air, sehingga berdampak


terhadap penurunan kualitas air. Bahkan berbagai aktivitas seperti penebangan pohon,
pengembangan perumahan di daerah resapan air, pembuangan sampah ke sungai,
pembangunan gedung dan jalan raya, secara langsung akan menurunkan ketersediaan air
(penurunan kuantitas). Sekitar 80 persen pencemaran lautan ternyata akibat sampingan dari
aktivitas manusia. Di sisi lainnya ketika seorang petani melakukan pemupukan (dengan
pupuk kimia seperti urea, KCL dan TSP) dan penyemprotan pestisida (insektisida, fungisida,
herbisida), maka sebagian bahan kimia tersebut akan mengalami infiltrasi ke dalam pori-pori
tanah, antara lain didorong oleh air hujan. Hal tersebut berdampak langsung terhadap
pencemaran air bawah tanah. Begitu pula cerobong pabrik yang mengeluaskan polutan dan
masuk ke troposfer, maka akan kembali bersama air hujan sehingga memasuki lautan,
sungai, danau, waduk, kolam dan badan air lainnya. Menurut Hanze dan Yves (2008),
produksi limbah dari aktivitas manusia tidak dapat dihindari. Salah satu bagian terpenting
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
dari limbah i akan berakhir sebagai air limbah. Kuantitas dan kualitas air limbah ditentukan
oleh banyak faktor. Tidak semua manusia atau industri menghasilkan jumlah limbah yang
sama. Jumlah dan jenis limbah yang dihasilkan setiap rumah tangga adalah tergantung
pada perilaku, gaya hidup, standar hidup yang diterapkan, serta budaya masyarakat dan
peraturan yang berlaku.

a. Limbah Manusia

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2013, ternyata 780 juta
penduduk (sekitar 11 persen dari populasi dunia) tidak memiliki akses terhadap air bersih
(air minum). Sedangkan 2,5 miliar ( sekitar 40 persen dari populasi dunia) ternyata tidak
memiliki fasilitas sanitasi yang layak (tidak memiliki toilet, tidak memiliki toilet yang layak).
Dari data tersebut sudah dapat diduga bahwa Sebagian limbah manusia memasuki
kawasan perairan tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu, sehingga terjadi
pencemaran terhadap air permukaan dan air bawah tanah.

b. Limbah Nutrisi

Secara teori dan praktek limbah dapat dikelola dan dijadikan kompos atau pupuk, dengan
demikian terjadi pengembalian nutrisi ke lingkungan. Di mana nutrisi seperti nitrogen dan
fosfor akan dimanfaatkan kembali oleh mikroorganisme dan makroorganisme di sekitar
perairan. Persoalan mendasar ialah jumlah limbah yang masuk atau dimasukkan ke
perairan dalam volume yang sangat besar, sehingga kemampuan sumberdaya perairan
untuk merehabilitasi dirinya sendiri menjadi terlampaui. Dapat diistilahkan lebih besar pasak
daripada tiang, sehingga yang terjadi adalah kondisi lingkungan menjadi semakin
memprihatinkan, kotor, tidak terawatt bahkan cenderung membahayakan.

c. Air Limbah

Limbah cair merupakan limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu
berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air
bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya (Said, 2011). Selain itu saluran air yang
keluar dari pabrik biasanya mengeluarkan limbah industri, yang mengalir ke badan-badan air
mulai selokan, parit, sungai, bahkan sampai ke lautan. Sejak tahun 1970-an sudah mulai
muncul kesadaran akan pentingnya pengelohan limbah cair yang dirintis oleh Environmental
Protection Agency (EPA), Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia telah diterbitkan antara
lain Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-51/MENLH/10/1995 Tentang
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Baku mutu limbah cair tersebut mencangkup
21 jenis industry.

d. Limbah Kimia

Beberapa contoh limbah kimia yang menimbulkan pencemaran air dan sangat beracun ialah
polychlorinated biphenyls (PCB). Berdasarkan catatan Greenfact (2003), sekitar 10 persen
dari PCB yang diproduksi sejak tahun 1929 masih tetap ada di lingkungan saat ini. Sekitar
209 macam molekul PCB telah berhasil dibentuk, yaitu dengan menggunakan atom karbon,
hidrogen dan klor. Penggunaan dan produksi PCB saat ini dilarang atau dibatasi di banyak
negara. Penggunaan PCB misalnya untuk peralatan listrik, pelapis permukaan, tinta dan cat.
Limbah yang mengandung PCB biasanya dibakar atau disimpan ditempat pembuangan
sampah. Namun PCB ini sangat mudah larut dalam air, sehingga dalam satu penelitian
terbukti pada contoh burung dan ikan yang ada di Arktik (salah satu wilayah di kutub Utara),
positif mengandung PCB (Woodford, 2014). Dengan demikian, PCB sebagai polutan telah
menempuh jarak ribuan mil melalui lautan. PCB tersebut bisa saja berasal dari Rusia,
Alaska, Kanada, Islandia atau Nonlvegia.

Jenis polutan lainnya yang berpotensi meracuni ekosistem perairan ialah logam berat
seperti cadmium (Cd), merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Arsen (As). Saifullah (2013)
menjelaskan, bahwa beberapa kasus pencemaran air yang menimbulkan korban manusia
seperti pada akhir tahun tahun 1950, yaitu mewabahnya penyakit yang sangat mengerikan,
yang terkenal sebagai pemyakit itai-itai (aduh-aduh). Lokasi penyebaran penyakit sekitar
tiga km di sepanjang Sungai Jintsu, Toyama, Jepang. Penyebabnya ternyata Sungai Jintsu
telah terkontaminasi polutan, terutana cadmium (Cd) yang bersumber dari limbah
pertambangan seng (Zn). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kadar Cd dalam beras dari
pesawahan di Toyama 10 kali lebih tinggi dengan beras dari daerah lainnya. Hal itu
menunjukkan, bahwa pesawahan di sekitar Toyama mendapat pengairan dari Sungai Jintsu
yang sudah tercemar salah satu logam berat tersebut.

e. Limbah Radioaktif

Menurut WNA (2015), tujuan utama dalam mengelola dan membuang limbah radioaktif (atau
lainnya) adalah untuk melindungi masyarakat dan lingkungan. Hal tersebut berarti
mengisolasi atau menipiskan limbah sehingga tingkat atau konsentrasi dari setiap
radionuklida kembali ke biosfer tidak berbahaya. Untuk itu, hampir semua limbah yang
menjalani pengelolaan, beberapa di antaranya membutuhkan perlakuan berupa penguburan
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
11 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
secara permanen. Sementar di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tidak diperbolehkan
menimbulkan pencemaran yang membahayakan. Pada dasarnya semua limbah beracun
harus dikelola dengan baik, bukan hanya limbah radioaktif. Sementara di negara-negara
yang memiliki kekuatan nuklir, limbah radioaktif kurang dari satu persen dari total limbah
beracun yang dibuang industri.

f. Limbah Minyak

Penyebab pencemaran air yang tak kalah pentingnya ialah limbah minyak. Industri minyak
bumi memiliki potensi sebagai sumber dampak terhadap pencemaran air, tanah dan udara
baik secara langsung maupun tidak langsung. Minyak yang merembes ke dalam tanah
dapat menyebabkan tertutupnya suplai oksigen dan meracuni mikroorganisme tanah
sehingga mengakibatkan kematian mikroorganisme tersebut. Tumpahan minyak di
lingkungan dapat mencemari tanah dan perairan hingga ke daerah sub-surface dan lapisan
aquifer air tanah. Jumlah tanah yang terkontaminasi minyak bumi yang dihasilkan dalam
proses produksi minyak telah meningkat ribuan ton setiap tahun di lndoesia (Yudono, dkk,
2009). Sementara menurut Prince (2003), Hidrokarbon minyak bumi merupakan kontaminan
yang paling luas yang mencemari lingkungan. Kecelakaan tumpahan minyak yang terjadi
sering mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Tingkat pencemaran yang berat
mampu membunuh berbagai jenis organisme air atau tanah dan menyebabkan lingkungan
mengalami kerusakan yang bersifat permanen.

g. Limbah Plastik

Limbah plastik merupakan salah satu sumber polutan yang menimbulkan pencemaran air,
baik di lautan, sungai, danau dan badan perairan lainnya. Bahkan limbah plastik
mengancam keberadaan air tanah, terutama dengan kemampuannya untuk menghalangi
inflltrasi air hujan masuk ke dalam pori-pori tanah. Jika diakumulasikan secara keseluruhan,
ratusan km2 lahan di permukaan Bumi ini tertutup oleh plastik yang salah satu sifatnya sulit
diuraikan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
12 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
C. Dampak Pencemaran Udara dan Air
1. Dampak Pencemaran Udara

Pencernaran udara menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan


memperburuk kondisi Planet Bumi umumnya.

a. Kesehatan Manusia

pencemaran udara mempakan hai yang buruk. Ketika sebuah truk lewat dan dari
knalpotnya keluar asap dan jelaga. secara naiuriah orang di sekitarnya akan batuk, hal itu
merupakan mekanisme untuk membenamkan paru-paru. Selain itu orang akan melindungi
tubuhnya antara lain dengan cara menutupi wajah dengan sapu tangan atau lengan untuk
menyaring udara, sampai terasa aman untuk bernapas tebih dalam lagi. Semua orang tidak
perlu diberitahu bahwa pencemaran udara seperti itu dapat membahayakan kesehatan, dan
berupaya menghindarinya. Tubuh mengambil tindakan secara otomatis. Persoalannya ialah
jika sumber polutan tidak bisa tedihat atau tercium, sebagaimana asap jelaga dari knalpot
tadi. Bagaimana jika paparan polutan udara tersebut bedangsung dalam jangka waktu yang
lama? (Woodford, 2014).

Korelasi antara pencemaran udara dengan kesehatan manusia cukup jelas. sebagai
contoh dalam Bencana Bhopai (Madhya Pradesh, India), yaitu booomya gas beracun dari
pabrik pestisida Union Carbide India Limited tahun 1984, yang menewaskan 8 ribu orang
dua minggu setelah kejadian. dan lebih dari 8 ribu orang karena terkait berbagai Penyakit.
serta 558 ribu jiwa terpapar atau luka-Iuka (Eckermen, 2005). Kecelakaan kimia terkenal
lainnya terjadi di London, Inggris, tahun 1952, pencemaran udara berupa kabut asap besar
(The Great Smog. Smog = smoke fog). Penyebabnya ialah penggunaan batubara untuk
energi rumah tangga dan pembangkit listrik. Peristiwa tersebut menewaskan sekitar 4.000
warga kota London (Stagemen dan Solow, 2002 ).

Sekitar 10-20 persen penyakit kanker disebabkan oleh pencemaran udara, dengan
waktu keterpengaruhan yang bedangsung lama dan merupakan kombinasi dengan
penyebab lainnya. Sementara ENN (2013) mengungkapkan temuan ilmuwan Universitas
California dan Universitas Michigan, bahwa terdapat beberapa jenis polutan yang termasuk
zat karsinogenik, antara lain 1,3-butadiena, benzena dan beberapa jenis lainnya. Selain itu

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
13 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
terungkap mengenai adanya peningkatan jumlah pria yang menderita |eukemia dan limfoma
nonHodgkin's dalam sepuluh tahun terakhir, khususnya yang bermukim di sekitar wilayah
yang terkena pencemaran udara. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun
pernah melaporkan, bahwa polusi udara di luar ruangan merupakan salah satu penyebab
utama kanken

Menurut WHO (dalam Woodford, 2014) pencemaran udara merupakan salah satu
“pembunuh” terbesar di dunia, menyebabkan sekitar dua juta orang meninggal setiap tahun.
Sebagian besar kematian ini terjadi di negara berkembang (lebih dari setengah juta di India).
Namun di negara industry maju pun pencemaran udara menjadi persoalan serius, di
Amerika Serikat diperkirakan sekitar 41.000 orang meninggal per tahun karena pencemaran
udara. Polusi udara secara diam-diam terus menimbulkan kematian, namun tidak banyak
manusia yang secara serius memperhatikannya.

Sementara Sandra (2013) mengungkapkan hasil penelitiannya di Kota Surabaya, bahwa


keluhan pernafasan yang dirasakan polisi lalulintas (Polantas) lebih banyak daripada polisi
yang bertugas di dalam mangan. Disebutkan pula bawa kadar SO2 diketahui mempunyai
pengaruh yang signifikan dapat menimbulkan batuk kering dan sesak nafas disertai batuk,
dan dapat menurunkan fungsi paru Polantas.

b. Dampak Terhadap Pertanian

Pertanian merupakan ilmu dan seni untuk memproduksi tanaman. dalam prosesnya
dapat mengalami kegagalan dengan berbagai sebab. Selama abad ke-20 industri pertanian
mengalami pertumbuhan pesat, antara lain dengan maraknya penggunaan bahan kimia
seperti pupuk dan pestisida. Tujuannya untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi
pertumbuhan populasi penduduk di seluruh dunia yang makin banyak memerlukan bahan
pangan. Interaksi tanaman dengan bahan kimia bukan hanya dengan pupuk dan pestisida
saja. tetapi juga dengan polutan udara. Sebagai contoh, budidaya tanaman yang berlokasi
dekat jalan raya, jelas akan terpapar oleh berbagai senyawa kimia yang bersumber dari
emisi knalpot kendaraan bermotor. Residu kimia seperti logam berat dapat terakumulasi dan
mempengaruhi metabolism tanaman. Ancaman terbesar untuk pertanian muncul dari
adanya karbon dioksida yang terakumulasi di atmosfer, bersama-sama gas rumah kaca lain
menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan demikian pencemaran udara
dengan berbagai dampaknya berpotensi menurunkan produksi pertanian.

c. Dampak lainnya
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
14 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dampak pencemaran udara berikutnya sudah dibahas dalam bagian lainnya, yaitu
terjadinya hujan asam, efek rumah kaca dan kerusakan lapisan ozon.

2. Dampak Pencemaran Air

a. Kesehatan Manusia

Semua manusia di Planet Bumi memburuhkan air untuk minum dan berbagai keperluan
Iaiinya, bisa bersumber dari air tanah, sungai atau danau. Beradasarkan catatan Envropol
(2014), di negara-negara dengan kondisi sumberdaya perairan yang pengelolaannya buruk,
sangat rentan terhadap wabah penyakit yang menjadikan air sebagai perantara, seperti
kolera dan tuberculosis (TB). Dalam setiap tahun diperkirakan terjadi 3 juta -5 juta kasus
kolera, sekitar 100 ribu 200 ribu di antaranya menimbulkan kematian. Namun WHO
mencatat hanya 5-10 persen hanya kasus yang dilaporkan secara resmi. Di negara maju
sekalipun di mana ada metode dan teknologi pemurnian telah diterapkan dengan baik,
ternyata masih banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat pencemaran air.
Pertumbuhan alga yang tidak terkendali di perairan misalnya, menyebarkan toksik yang
berpengaruh pada munculnya berbagai penyakit pencernaan dan kulit. Kadar nitrogen yang
berlebih dalam air minum juga menimbulkan risiko serius bagi bayi. Berdasarkan
pengamatan EPA tahun 2010, ternyata hampir 20 persen dari danau di Amerika Serikat
memiliki kadar nitrogen dan fosfor yang berlebih, hal itu karena pencemaran nutrisi
(Woodford, 2015).

b. Kerusakan Ekosistem

Polusi nutrisi dari bagian hulu sungai mengalir ke tempat yang lebih rendah menuju badan
air yang lebih besar. Sebagai dampaknya ialah menimbulkan pertumbuhan alga yang
berlebih (harmful alga! bloom), sehingga mengurangi pasokan oksigen untuk ikan dan biota
air lainnya. Selain itu pertumbuhan alga bisa menyumbat insang ikan. Secara
keseluseluruhan kondisi ekosistem perairan menjadi tidak seimbang, adanya dominasi dari
beberapa jenis alga berpotensi mengubah rantai makanan yang sudah berjalan. Berbagai
jenis limbah, mulai dari yang dihasilkan manusia secara langsung melalui sistem sekresi,
limbah nutrisi, air limbah, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah minyak, limbah plastik dan
beragam jenis limbah lainnya secara langsung berkontribusi terhadap pencemaran air.

c. Kematian hewan
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
15 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan cara masuknya, polutan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu polutan
alamiah dan polutan antropogenik (sebagai akibat aktivitas manusia). Mengingat sumbernya
berada di berbagai wilayah permukaan Bumi dan intensitas pelepasannya cukup tinggi,
maka polutan antropogenik bisa lebih berbahaya dibandingkan polutan alamiah (Alkhadi,
2013). Tingkat pencemaran air yang terjadi, baik karena polutan alamiah atau polutan
antropogonik berbanding lurus dengan tingkat kematian hewan di sekitar perairan. Dampak
pencemaran air terhadap kehidupan hewan mulai dari menimbulkan stress sampai
terjadinya kepunahan.

d. Biaya Ekonomi

Pencemaran air erat kaitannya dengan biaya ekonomi. Sebagai gambaran, biaya ekonomi
pemurnian air untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga perkotaan jelas jeuh lebih mahal
jika dibandingkan warga pedesaan. Hal itu karena sumberdaya air di sekitar perkotaan
sudah tercemar berat, sehingga untuk memurnikannya butuh ongkos yang lebih mahal.
Contoh lainnya sebuah perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran air, sudah tentu
harga sahamnya akan merosot, karena pencitraan yang kurang baik. Apalagi jika
manajemen perusahaan berhadapan dengan masyarakat sekitar yang menuntut
dihentikannya operasional perusahaan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
16 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
D. Cara Penanggulangan Pencemaran Udara
dan Air

1. Cara Penanggulangan Pencemaran Udara :

a. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dan beralih ke bahan bakar yang lebih
ramah lingkungan.
b. Pemasangan bahan penyerap polutan atau saringan pada saluran pembuangan
asap sebelum dibuang ke udara.
c. Menggunakan larutan pengikat sebelum gas buangan diairkan ke dalam air.
d. Menurunkan suhu gas buang sebelum di buang ke udara bebas.
e. Membangun cerobong asap yang tinggi sampai gas yang dibuang dapat menembus
lapisan inversi thermal.
f. Mengendalikan sistem tranportasi dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi.
g. Pendidikan cinta alam dan lingkungan.
h. Memperkuat hukum dan aturan yang berlaku.
i. Pengawasan terhadap industri.
j. Penghijauan.

2. Cara Menanggulangi Pencemaran Air

Kualitas air berubah dan dipengaruhi oleh proses alam dan aktivitas manusia.
Umumnya kualitas air alami bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, tergantung pada
perubahan musim, perubahan iklim dan dengan jenis tanah, batuan dan permukaan yang
dilaluinya. Berbagai aktivitas manusia, mis. kegiatan pertanian, pembangunan perkotaan
dan industri, pertambangan dan rekreasi, berpotensi secara signifikan mengubah kualitas air
alami, dan mengubah potensi penggunaan air. Oleh karena itu, kunci sumber daya air yang
berkelanjutan adalah memastikan bahwa kualitas sumber daya air sesuai dengan
peruntukannya, sementara pada saat yang sama memungkinkan untuk digunakan dan
dikembangkan sampai batas tertentu. Manajemen yang efektif adalah alat untuk
mencapainya.
Oleh karena itu, pengelolaan kualitas air mencakup pemeliharaan kelayakan
penggunaan sumber daya air secara berkelanjutan, dengan mencapai keseimbangan antara
pembangunan sosial-ekonomi dan perlindungan lingkungan. Dari sudut pandang peraturan,
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
17 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
"usaha" pengelolaan kualitas air mencakup proses perencanaan, pengembangan,
pelaksanaan dan administrasi kebijakan pengelolaan kualitas air yang berkelanjutan,
otorisasi penggunaan air yang mungkin memiliki, atau berpotensi memiliki, berdampak pada
air. kualitas, serta pemantauan dan audit atas hal-hal tersebut di atas (Abbaspour, 2011).

Seperti yang telah banyak orang ketahui, pencemaran air memberikan banyak
dampak buruk terhadap manusia, hewan, maupun tanaman yang hidup di lingkungan
sekitar. Manusia dan hewan yang terkontaminasi dengan air yang tercemar bisa mengalami
gangguan kesehatan.

a. Menciptakan jalur hijau untuk mempertahankan area resapan air

Penanggulangan pencemaran air yang pertama adalah dengan melakukan upaya


untuk mempertahankan area resapan air tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penghijauan atau reboisasi.
Dengan solusi tersebut, akan tercipta jalur hijau yang nantinya bermanfaat menjaga pola
resapan air. Akhirnya, resiko bencana seperti banjir bisa dihindari.

a. Mengelola penggunaan detergen dengan baik

Detergen merupakan salah satu produk yang mengandung banyak zat kimia yang
sulit terurai sehingga beresiko menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, dalam
menggunakan detergen untuk mencuci pakaian, ada baiknya Anda mengelola
penggunaannya dengan baik. Selain itu, pilih pula detergen yang sisa zat kimianya biasa
terurai dengan baik alias ramah lingkungan.

b. Mengolah dan membuang limbah rumah tangga dengan tepat


Mencegah masalah pencemaran air juga bisa dilakukan dengan menerapkan
beberapa kebiasaan baik. Salah satunya adalah dengan mengolah serta membuang limbah
rumah tangga dengan tepat. Hindari membuang sampah rumah tangga ke sungai atau
danau karena hal tersebut bisa mengganggu keberlangsungan ekosistem di lingkungan itu
sendiri. Selain itu, kelola sampah dengan baik, misalnya memisahkan sampah organik dan
anorganik.

c. Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan
parasitoid

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
18 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebenarnya, produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya
bisa diganti dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Cara alternatif yang dimaksud
adalah dengan menggunakan musuh alami dan parasitoid. Dengan salah satu upaya
penanggulangan pencemaran air ini, lingkungan menjadi lebih aman dan tidak
meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan.

d. Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah
pencemaran air adalah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk kimia
merupakan salah satu produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat tinggi.
Jika digunakan secara berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran air. Sebaliknya,
menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos akan tetap memberikan efek kesuburan
tanah tanpa menciptakan resiko pencemaran air.

e. Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik

Pabrik atau industri merupakan salah satu contoh sumber pencemaran air. Oleh
karena itu, mengelola limbah cair yang dialirkan ke sungai atau lainnya adalah hal yang
penting untuk diperhatikan. Anda sendiri bisa menetralkan, mengendapkan, atau menyaring
limbah tersebut sebelum dialirkan ke sungai, danau, atau bahkan laut.

f. Membuat penampungan limbah (septic tank)

Baik rumah tangga maupun perkantoran harus memiliki bak penampungan limbah
alias septic tank yang memadai. Dengan begitu, masalah pencemaran air oleh limbah
buangan setiap harinya bisa teratasi. Selain itu, penanggulangan pencemaran air dengan
septitank atau bak penampungan limbah ini juga perlu diterapkan untuk area khusus seperti
rumah sakit dan kawasan peternakan.

g. Menangkap ikan dengan cara alami

Biasanya, orang yang lebih mengutamakan hasil instan dalam mencari ikan akan
memanfaatkan bahan peledak untuk mendapatkan banyak hasil tangkapan. Namun, hal ini
bukanlah cara yang tepat karena bahan peledak mengandung berbagai zat kimia berbahaya
yang bisa tertinggal di air dan memicu pencemaran air. Anda bisa berkontribusi dalam
upaya menanggulangi pencemaran air dengan menggunakan cara alami dalam menangkap
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
19 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
ikan. Cara alami yang dimaksud bisa menggunakan jala atau pancing. Dengan begitu,
regenerasi ikan dalam berlanjut dengan baik.

h. Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Upaya yang terakhir pada bahasan kali ini adalah menerapkan perencanaan AMDAL
dengan baik. Upaya ini wajib dipertimbangkan ketika melakukan pembangunan berskala
besar seperti pembangunan kawasan industri.

Dengan mendapatkan analisis dampak lingkungan dari pembangunan industri


tersebut, pihak yang membangun industri terkait bisa menerapkan cara penanggulangan
pencemaran air yang tepat agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
20 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Abbaspour, S. (2011). Water quality in developing countries, south Asia, South Africa, water
quality management and activities that cause water pollution. IPCBEE, 15(94), 94-102.
Dalam http://www.ipcbee.com/vol15/17-U10016.pdf (Diakses 10 Oktober 2021).

Chaudhry, F. N., & Malik, M. F. (2017). Factors affecting water pollution: a review. J Ecosyst
Ecography, 7(225), 1-3. Dalam https://www.researchgate.net/profile/Fahad-
Nazir/publication/326930223_Factors_Effecting_Water_Pollution/links/5b6d29dd92851ca65
053f1ca/Factors-Effecting-Water-Pollution.pdf (Diakses 10 Oktober 2021).

Inyinbor Adejumoke, A., Adebesin Babatunde, O., Oluyori Abimbola, P., Adelani Akande
Tabitha, A., Dada Adewumi, O., & Oreofe Toyin, A. (2018). Water pollution: effects,
prevention, and climatic impact. Water Challenges of an Urbanizing World, 33, 33-47. Dalam
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=4WaQDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA33&dq=w
ater+pollution&ots=69y72Sm-
Nf&sig=D4CB60Jb89CqDafrrmJqTO0anuM&redir_esc=y#v=onepage&q=water%20pollution
&f=false (Diakses 10 Oktober 2021).

Sierra‐Vargas, M. P., & Teran, L. M. (2012). Air Pollution: Impact And Prevention.
Respirology, 17(7), 1031-1038. Dalam https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1440-
1843.2012.02213.x (Diakses 10 Oktober 2021).

Snyder, E. G., Watkins, T. H., Solomon, P. A., Thoma, E. D., Williams, R. W., Hagler, G. S.,
... & Preuss, P. W. (2013). The changing paradigm of air pollution monitoring. Environmental
science & technology, 47(20), 11369-11377. Dalam
https://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/es4022602 (Diakses 10 Oktober 2021).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
21 Atep Afia Hidayat, Ir.MP http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai