PENDAHULUAN
1
2
berbasis kepada upaya penyelamatan lingkungan hidup demi kepentingan umat pada
masa yang akan datang, di antaranya data center. Selama ini, keberadaan data center
identik dengan kebutuhan daya listrik yang sangat besar untuk proses komputasi secara
kontinyu (berkelanjutan), sehingga akan berdampak pada permasalahan energi.
Menurut International Data Corporation (IDC) dan Gartner, Inc. IDC menilai
bahwa untuk setiap US$1 investasi perangkat keras di Data Center, akan muncul
tambahan biaya US$0,5 pada power dan cooling system. Gartner, Inc. bahkan
memprediksi separuh dari data center di dunia pada 2008 akan kekurangan kapasitas
power dan cooling akibat krisis energi. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan model
baru Data Center yang ramah lingkungan atau Green Data Center.
PT. Surya Rengo Containers bergerak di bidang percetakan dan kemasan,
perusahaan ini merupakan perusahaan gabungan dari Indofood CBP 60% dan Rengo Co.
Japan, LTD 40 % perusahaan memiliki 3 cabang di Indonesia yaitu Tangerang,
Semarang, Surabaya dan Karawang (Kantor Pusat). Perusahaan memiliki empat server
untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, server yang digunakan tersebut
bertujuan untuk penyimpanan data pelanggan, data penjualan, data supplier, data
persediaan barang, dan data keuangan.
Pada saat ini, server di PT. Surya Rengo Containers belum terintegrasi dengan
baik, sehingga perusahaan mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk melakukan
maintenance. Dapat dibayangkan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
maintenance terhadap setiap server, pada dasarnya PT. Surya Rengo Containers sudah
memikirkan untuk mengintegrasikan server dari 3 cabang perusahaan.
Akan tetapi perusahaan sadar betapa besarnya energi yang akan digunakan untuk
membangun data center, dan nantinya akan membuat beban cost listrik perusahaan
membengkak. Berdasarkan laporan dari ENERGY STAR, data center mengkonsumsi
listrik hingga 50 kali lebih besar dibandingkan ruang kantor standar. Karena energi yang
di konsumsi untuk pendinginan hampir 30% dari total konsumsi energi data center.
Sehingga pelaksanaan Green IT dalam suatu instansi, terutama pada suatu instansi besar
akan sangat terasa manfaatnya.
Keseriusan PT. Surya Rengo Containers yang ingin menerapkan green data
center didukung dengan adanya peraturan pemerintah mengenai konversi energi dan
3
tanggung jawab sosial perseroan terbatas. Disamping itu green data center juga
memiliki keuntungan untuk menekan biaya pemakaian listrik dan jumlah konsumsi
energi data center.
Tujuan:
Membuat best practice dari green data center.
4
Manfaat:
Penghematankeuangansecaraberkesinambungan.
Mengoptimalkan penggunaan energi dalam data center.
Menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR).
Menjaga pelestarian lingkungan.
Metode Survei
saat ini.
Metode Wawancara
Mengumpulkan data yang bersumber dari buku, jurnal, dan white paper untuk
HCL Technology
HCL Technology digunakan sebagai metode utama dalam rancangan
green data center. Metode ini mencakup tiga langkah yaitu (1) assessment,
(2) planning and design dan (3) implementation.
Payback Period
Payback Period digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang
menunjukan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama
dengan jumlah investasi. Analisis Payback Period dalam studi kelayakan
perlu juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang
dikerjakan dapat mengembalikan investasi.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup,
tujuan dan manfaat, metode penelitian serta sistematika penulisan.
Landasan teori berisi teori yang mendukung penelitian ini. Dalam bab ini dijelaskan
teori yang berkaitan dengan green computing dan teori mengenai rancangan dalam
membuat data center yang ramah lingkungan.
1.7Tinjauan Pustaka