Anda di halaman 1dari 23

QUR’AN DAN SAINS

ILMU KEDOKTERAN
DALAM PERSPEKTIF
AL-QUR’AN & HADITS

Oleh:
Mahfuz Nur, S.Sos.I, M.E, M.Si
Pada suatu masa, seorang raja dari kaum Nasrani
(Qibti) di Mesir, telah mengantar rombongan menemu
Rasulullah SAW untuk meghadiahkan kepadanya
seorang wanita budak, seekor binatang sebagai
kendaraan dan seorang tabib. Nabi menerima jariah
dan binatang kendaraan, tetapi enggan menerima tabib
yang dihadiahkan sambil bersabda:
“Kami adalab satu kaum yang tidak makan sebelum
kami lapar dan sekiranya kami makan sesuatu, tidak
sampai kekenyangan”
Dalam kata-kata tersebut, didapati dua unsur yang
sangat penting untuk menjaga kesehatan jasmani
supaya tidak diserang oleh penyakit yaitu:
1.Jangan makan sebelum lapar
2.Apabila kita makan jangan sampai kekenyangan.
Islam memperhatikan sekali kesehatan jasmani
dan rohani. Firman Allah SWT:
ُ ‫ى ٱَأْل ِم‬
‫ين‬ ُّ ‫ت ٱ ْلقَ ِو‬ ْ ‫ِإ َّن َخ ْي َر َم ِن ٱ‬
َ ‫ستَـ‬
َ ‫ْٔج ْر‬
“Sesungguhnya sebaik-baik orang yang kami
ambil untuk bekerja yang kuat dan beramanah”
(A1-Qasas:26)
Yang dimaksudkan dengan kuat itu termasuk
kesehatan rohani serta jasmani, berilmu,
berkemampuan dan kuat imannya yang membuat
seseorang itu bisa amanah. Selain kesehatan
jasmani, kesehatan rohani dan sosial juga
penting, untuk menjaga kesehatan dan
kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat.
‫وا اَل تَْأ ُكلُ ٓو ۟ا َأ ْم ٰ َولَ ُكم بَ ْينَ ُكم بِٱ ْل ٰبَ ِط ِل‬ َ ‫ٰيََٓأيُّ َها ٱلَّ ِذ‬
۟ ُ‫ين َءا َمن‬
“Wahai orang yang beriman, jangan kamu
memakan harta sesama kamu dengan cara
batil” (Surat An-Nisa:29)
Maksud makan di atas ialah memakan harta
yang diperoleh dengan cara yang tidak
diakui oleh syara’, seperti barter atau jual-
beli di bidang mu’amalah dari barang-
barang yang tidak halal seperti arak, babi,
bangkai dan lainnya
Islam amat mementingkan kesehatan umatnya,
apakah kesehatan mental atau fisik rohani,
jasmani, karena kesehatan unsur-unsur tersebut
dapat menjamin kebahagiaan seseorang itu di
dunia akan di akhirat.
Menurut Imam Syafi’i “Ilmu itu dua, Ilmu
tentang din (Islam) dan ilmu tentang badan.
Tidak terlepas manusia dan keduanya. Para
ulama berfungsi sebagai dokter agamanya dan
dokter-dokter perobatan untuk badan manusia”
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya
Allah tidak akan mendatangkan penyakit,
melainkan setelah ia menciptakan obatnya,
maka hendaklah kamu berobat” (H.R. Al-
Nasai, Ibnu Majah dan Hakim).
Ciri-ciri penting kedokteran Islam ialah:
1. Kedokteran Islam berdasarkan penjagaan
kesehatan Sebelum diserang oleh penyakit,
dengan penekanan kepada unsur-unsur
yang membantu kesehatan rohani dan
jasmani. Penyakit dapat dihindari dengan
cara tertentu dan tidak datang dengan tiba-
tiba. Kuman dan virus bukannya sebab
utama penyakit.
2. Kedokteran alopati juga berpegang kepada
“Prevention is better than cure” (mencegah penyakit
lebih baik daripada mengobati) tetapi cara
pelaksanaannya berlainan dengan cara Ilahi. Cara
Islam lebih cepat dan menyeluruh dan segi tekanan-
tekanan dan prakteknya. Islam menerangkan secara
terpeninci, cara bidup yang dianjurkan untuk seorang
Muslim. Cara hidup itu adalah cara hidup yang
sempurna untuk menjaga kesehatan jasmani dan
rohani. Sebab penyakit adalah akibat cara hidup yang
tidak baik dan yang kurang sempurna. Cara hidup itu
meliputi cara makan, cara minum, cara berolahraga,
istirahat, berfikir, bermasyarakat, dan cara beribadat.
3. Manusia mempunyai dua bagian yang
terpadu yaitu roh dan jasad. Kebersihan
kedua unsur ini ditekankan di dalam
ajaran Islam. Sabda Rasulullah SAW.
bermaksud, “Kebersihan (bersuci)
setengah daripada iman.” (HR. Muslim).
4. Islam menitikberatkan kepada makanan
dan segi caranya dan segi perolehannya
(halal atau haramnya).
Unsur-unsur kesehatan:
Dari segi akal dan sains, kesehatan jasmani
perlu dijaga melalui cara-cara berikut:
1. Kebersihan pakaian, makanan dan
minuman.
2. Berolahraga (exercise) yang cukup.
3. Istirahat yang cukup
4.Ketenangan Jiwa atau rohani
5. Berpuasa.
6. Cara makan yang betul.
Larangan Meniup Makanan
Minuman Panas
Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan
“Bahwasanya Nabi SAW melarang bernafas pada
bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At-
Turmudzi).
Dari Asma binti Abu Bakr, sesunguhnya beliau
jika beliau membuat roti tsarid wadahnya beliau
ditutupi sampai panasnya hilang kemudian beliau
mengatakan, aku mendengar Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas
itu lebih besar berkahnya”. [HR Hakim
‫أن النب َّي صلى هللا‬ َّ : ‫وعن ابن عباس رضي هللا عنهما‬
. ‫س في اإلنا ِء َأ ْو يُ ْنفَ َخ فِي ِه‬
َ َّ‫عليه وسلم نهى أن يُتَنَف‬
‫رـواه الترمذي‬.
Dari Ibnu Abbas ra, “Bahwasanya Nabi saw
melarang bernafas pada bejana minuman
atau meniupnya”. (HR. At-Turmudzi).
Penjelasan
1. Manusia bernapas menghirup oksigen atau
O2, dan menghembuskan karbondioksida atau
CO2. Ketika kita meniup makanan, tentunya
yang kita keluarkan adalah gas CO2. Sementara
itu makanan panas tadi masih mengeluarkan uap
air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air
bereaksi dengan karbondioksida akan
membentuk senyawa asam karbonat (carbonic
acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Asam karbonat atau H2C03 adalah senyawa kimia yang
sebenarnya sudah ada didalam tubuh kita dimana
berfungsi untuk mengatur kadar keasaman darah.
Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah
maka akan semakin asam darah. Pada normalnya darah
memiliki batasan kadar keasaman atau Ph yakni 7,35
sampai 7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari
ph normal maka tubuh dapat berada dalam kondisi
asidosis. Kondisi asidosis sendiri cukup berbahaya bagi
tubuh yang dapat menyebabkan gangguan jantungan
ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak,
pusing karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar
ph darah.
2. Bakteri H. Pylori juga memegang peranan
penting pada pernyataan bahayanya meniup
makanan atau minuman yang masih panas.
Bakteri H. Pylori adalah bakteri yang
menyebabkan gangguan lambung mulai
dari luka kecil hingga membesar menjadi
tukak lambung. Yang mengerikan lagi,
bakteri ini dapat dengan mudah menyebar
melalui pernafasan.
3. Pernafasan adalah salah satu jalan keluar bagi
mikroorganisme, virus dan bakteri untuk
menyebar dan menularkan pada manusia lainnya.
Tak hanya asam karbonat dan bakter H. Pylori
saja yang bisa menular dan menyebar dengan
tiupan, tetapi jenis bakteri dan virus lainnya juga
bisa menyebar. Sebut saja virus TBC, virus
berbahaya yang terkadang tak disadari oleh
seseorang yang mengidapnya yang akan dengan
mudah menular melalaui droplet dan pernafasan
yang intens.
Cap Jari Tangan Manusia sebagai
Tanda Pengenal
Allah SWT telah memberitahu bahwa pada hari
akhirat, Allah akan mengumpulkan kembali
segala tulang belulang manusia dari mana saja ia
berada walaupun tulang itu telah menjadi atom-
atom atau debu yang halus, cukup dengan
mengatakan kepadanya: “Jadilah, maka jadilah
ia” (Yasin: 82) karena Allah Maha Berkuasa.
Untuk menjawab keraguan kafir Quraisy apakah
Allah berkuasa untuk menghidupkan kembali
seluruh umat manusia setelah ia menjadi debu,
Allah berfirman:
ٰ
َ ‫ بَلَ ٰى ق ِد ِر‬- ُ‫س ُن َألَّن نَّ ْج َم َع ِعظَا َمه‬
‫ين‬ َ َ ٰ ‫ب ٱِإْل ن‬ َ ‫َأيَ ْح‬
ُ ‫س‬
ُ‫ى بَنَانَه‬ َ ‫َعلَ ٰ ٓى َأن ُّن‬
َ ‫س ِّو‬
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
(AI-Qiyamah: 34)
Ayat tersebut menegaskan bahawa bukan saja
Allah berkuasa untuk mengumpulan tulang
belulang umat manusia bahkan lebih dari itu.
Allah berkuasa untuk membuat kembali ujung-
ujung jari mereka dan kulitnya seperti sediakala.
Dalam bidang dan pembasmian kejadian-
kejadian jenazah, sains dan teknologi perobatan
forensik (Forensic Medicine), cara yang paling
baik untuk mengenal pasti sesuatu individu
adalah melalui macam-macam bentuk wajah dan
rekaman cap jari tangan, khususnya cap ibu jari
manusia.
Telah didapati dalam abad 20 ini bahwa
rekaman dan garis-garis halus membentuk
bulatan pada cap ujung jari individu
khususnya cap ibu jari adalah berlainan antara
individu satu dengan individu yang lain.
Lembaga Penyidik jenazah di Britain
“Scotland Yard”, mendefinisikan bahwa cap
ibu jari sebagai tanda pengenalan individu
dimulai pada tahun 1902.
Cara Al-Qur’an menekankan penegasan bahwa
Allah berkuasa untuk menciptakan kembali
ujung jari-jari manusia adalah satu ibarat yang
mempunyai hubungan yang sangat erat dan
tepat dan berdasarkan sains, karena Al-Qur’an
tidak mengatakan, “Kami (Allah) berkuasa
menyusun kembali wajahnya atau bentuk
badannya’. Ini karena wajah manusia dan
anggota badan manusia selain cap ibu jari dapat
berubah-ubah dan mempunyai masalah-
masalah tertentu untuk mengenal pasti individu
itu.
Pada waktu ayat ini diturunkan di kota suci
Makkah, masyarakat Arab di Makkah dan
umat-umat yang lain tidak mengetahui bahwa
cap jari manusia, sampai ilmu ini ditemukan
pada abad 20an ini melalui penyelidikan
Forensik. Siapakah yang menurunkan kepada
Nabi Muhammad ayat-ayat yang berbentuk
ilmu yang saintifik dan mengandung rahasia-
rahasia ilmu yang mengagumkan ahli-ahli sains
di zaman sekarang?
Jawabannya adalah Allah SWT
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai