Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA DI


INSTALASI RAWAT INAP DI RSJ YOGYAKARTA

Disusun oleh
FATHIYYAH INTAN NIRYANI
20130320009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
1

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI


RAWAT INAP DI RSJ YOGYAKARTA

Fathiyyah Intan Niryani

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

E-mail : fathiyyahintanniryani@gmail.com

Intisari

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan kumpulan dari berbagai gejala klinis yang
penderitanya akan mengalami gangguan dalam kognitif, emosional, persepsi serta gangguan dalam
tingkah laku. Orang yang mengalami gejala-gejala skizofrenia akut harus dirawat di rumah sakit.
Tugas perawat memberikan asuhan dan pelayananan keperawatan yaitu memberikan asuhan
keperawatan secara langsung, aktivitas komunikasi dan aktivitas dalam pengelolaan atau
manajemen keperawatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan
keperawatan pasien skizofrenia di instalasi rawat inap RSJ Grhasia DIY. Metode: Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 78
responden dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis univariat dalam penelitian ini
menggunakan uji frequencies. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017. Hasil: Karakteristik
responden didominasi oleh ruang nakula, diagnosa medis skizofrenia tak terinci dan lama rawat
inap paling banyak selama 30 hari. Penilaian pengkajian cukup baik sebanyak 38 responden
(48,7%), penilaian diagnosa baik sebanyak 56 responden (71,8%), penilaian perencanaan baik
sebnyak 77 pasien (98,7%), penilaian tindakan cukup baik sebanyak 74 responden (94,9%),
penilaian evaluasi baik sebanyak 78 responden (100%), penilaian catatan asuhan keperawatan baik
sebanyak 78 responden (100%). Kesimpulan: pelaksanaan asuhan keperawatan baik sebanyak 60
responden (76,9%).

Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Skizofrenia


2

Abstrac

Background: Schizophrenia is a combination of various clinical symptoms in which the


patients suffer cognitive, emotional, perceptional, and behavioral disorders. People suffering acute
schizophrenia symptoms must be hospitalized. The nurses’ tasks in giving nursing care and
services that are roviding direct nursing care, activities in communication, and activities in nursing
management. Objective: This research aims to find out the nursing care implementation of
schizo[hrenia patientsin inpatient installation of RSJ Grhasia in the Special Region og Yogyakarta.
Method: This research was a descriptive quantitative research. The respondents of the reasearch
were 78 respondents using total sampling technique. Univariate analysis in this research used
frequencies test. This research was done in March 2017. Result: The characteristics of respondents
is dominated by the N ward. Schizophrenia medical diagnose is schizophrenia not in detail and the
longest inpatient stay is 30 days. The fairly good study assessment is 38 respondents (48,7%), the
good diagnose assessment is 56 respondents (71,8%), the good planning is 77 respondents
(98,7%), fairly good intervention is 74 respondents (94,9%), the good evaluation is 78 respondents
(100%). The good assessment of nursing care record is 78 respondents (100%). Conclusion: The
implementation of nursing care is good with 60 respondents (76,9%).

Keywords: Nursing care, Schizophrenia

Pendahuluan skizofrenia juga dilakukan secara


komprehensif di rumah sakit
Upaya kesehatan jiwa merupakan (Maharatihnet al., 2009).
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pemerintah dengan salah satu tujuannya Metode
yaitu memberikan pelindungan dan
menjamin pelayanan kesehatan jiwa Penelitian ini merupakan jenis
bagi orang dengan masalah kejiwaan penelitian deskriptif kuantitatif.
(ODMK) dan orang dengan gangguan Responden dalam penelitian ini
jiwa (ODGJ), hal ini tertuang dalam berjumlah 78 responden dengan
undang-undang No. 18 tahun 2014 pasal menggunakan teknik total sampling.
3. Beberapa jenis gangguan jiwa Penelitian ini dilakukan pada bulan
diantaranya skizofrenia, depresi, cemas, Maret 2017. Penelitian ini dilakukan di
penyalahgunaan narkotika dan sebuah rumah sakit jiwa di Yogyakarta.
HIV/AIDS, dan bunuh diri (Nasir & Instrumen dokumentasi standar asuhan
Muhith, 2011). Skizofrenia merupakan keperawatan diadopsi dari penelitian
kumpulan dari berbagai gejala klinis Pribadi (2013) yang menggunakan
yang penderitanya akan mengalami penerapan standar asuhan keperawatan
gangguan dalam kognitif, emosional, di Rumah Sakit dan disusun oleh
persepsi serta gangguan dalam tingkah Departemen Kesehatan RI yang
laku (Kaplan & Sadock, 2007). Puri et diberlakukan melalui SK dirjen Yanmed
al., (2011) menyatakan orang yang No. UM.00.03.2.6.7637 tahun 1993.
mengalami gejala-gejala skizofrenia Instrumen berbentuk checklist dan berisi
akut harus dirawat di rumah sakit. . pernyataan yang digunakan untuk
Rumah sakit harus memiliki tenaga tetap mengukur pelaksanaan tahapan proses
termasuk tenaga keperawatan. Perawat keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa,
bertugas sebagai pemberi asuhan perencanaan, tindakan atau
keperawatan dalam menyelenggarakan implementasi, evaluasi dan catatan
praktik keperawatan (UU RI nomor 44 asuhan keperawatan. Jawaban dari aspek
tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 12 yang dinilai adalah (√) jika ditemukan
ayat 1). Asuhan Keperawatan pada dan (×) jika tidak ditemukan atau salah
3

satu kriteria tidak terpenuhi. Analisis menggunakan uji frequencies.


univariat dalam penelitian ini
Hasil 3. Lama
Perawatan
Tabel 1. Karakteristik Responden n=78
< 7 Hari 7 9
7-14 Hari 25 32
>14 Hari 46 59
No Karakteristik N % Sumber : Data Sekunder(2017)

Kategori Jumlah Asuhan Karakteristik responden berupa


Keperawatan ruangan nakula sebanyak 20 responden
(n=78) Persentase (25.6%), diagnose medis skizofrenia tak
Baik 30 35,5 terinci sebanyak 53 responden (67.9%)
Cukup 38 48,7 dan lama perawatan paling banyak
Baik selama 30 hari yang masing-masing
sejumlah 6 responden (7.7%).
Kurang 9 11,5
Baik
Tidak 1 1,3
Baik Tabel 2. Pelaksanaan Pengkajian
Total 78 100 Keperawatan
1. Ruangan
Frekuensi pelaksanaan pengkajian
A 8 10.3 keperawatan dengan kategori tidak baik
yaitu 1 status pasien 1,3%, kategori
D 15 19.2 kurang baik yaitu 9 status pasien 11,5%,
kategori cukup baik yaitu 38 status
G 7 9.0 pasien 48,7%, dan kategori baik yaitu 30
status pasien 38,5%.
N 20 25.6

SA 18 23.1 Tabel 3. Pelaksanaan Diagnosa


Keperawatan
SE 3 3.8

SR 7 9.0 N=75
2. Diagnosa Medis
Tidak Baik, 10

Skizofrenia 21 26.9 Cukup Baik,


12
Paranoid
3 3.8 Baik, 56
Skizofrenia
Hiberfrenik 53 67.9

Skizofrenia Tak 1 1.3


Terinci Berdasarkan hasil penelitian, data yang
diperoleh dari 78 pasien, frekuensi
Skizofrenia dengan kategori tidak baik yaitu 10
Residual status pasien 12,8%, kategori cukup baik
4

yaitu 12 status pasien 15,5% dan Kategori Jumlah Asuhan


kategori baik yaitu 56 status pasien Keperawatan
71,8%. (n=78) Persentase
Baik 78 100
Tabel 4. Pelaksanaan Perencanaan
Keperawatan Total 78 100

Berdasarkan hasil penelitian, data


Kategori Jumlah Asuhan
yang diperoleh dari 78 pasien, frekuensi
Keperawatan
dengan kategori baik 78 status pasien
(n=78) Persentase 100%.
Baik 77 98,7
Tidak 1 1,3 Tabel 7. Pelaksanaan Catatan Asuhan
Baik Keperawatan
Total 78 100
Kategori Jumlah Asuhan
Berdasarkan hasil penelitian, data Keperawatan
yang diperoleh dari 78 pasien, frekuensi (n=78) Persentase
dengan kategori tidak baik yaitu 1 status Baik 78 100
pasien 1,3% dan kategori baik yaitu 77
status asien 98,7%. Total 78 100

Tabel 5. Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan hasil penelitian, data yang


Keperawatan diperoleh dari 78 pasien, frekuensi
dengan kategori baik 78 status pasien
100%.
Kategori Jumlah Asuhan
Keperawatan
Tabel 8. Pelaksanaan Asuhan
(n=78) Persentase Keperawatan
Cukup 74 94,9
Baik
Kurang 3 3,8
Baik
Tidak 1 1,3
Baik
Total 78 100

Berdasarkan hasil penelitian, data


yang diperoleh dari 78 pasien, frekuensi
dengan kategori tidak baik yaitu 1 status
pasien 1,3%, kategori kurang baik yaitu
3 status pasien 3,8% dan kategori cukup Berdasarkan hasil penelitian, data
baik yaitu 74 status pasien 94,9%. yang diperoleh dari 78 pasien, frekuensi
dengan kategori kurang baik yaitu 1
Tabel 6. Pelaksanaan Evaluasi status pasien 1,3%, kategori cukup baik
Keperawatan 17 status pasien 21,8% dan kategori baik
60 status pasien 76,9%.

Pembahasan
5

Pelaksanaan pengkajian akan menghasilkan kualitas


keperawatan didominasi oleh kategori asuhankeperawatan yang baik pula
cukup baik.Hal tersebut disebabkan oleh (Yanti & Warsito, 2013) .
faktor supervisi kepala ruangan yang Pelaksanaan perencanaa
terbukti signifikan berpengaruh terhadap keperawatan didominasi oleh kategori
pelaksanaan pengkajian asuhan baik sebanyak 77 responden 98,7%. Hal
keperawatan. Hal ini dikarenakan tersebut disebabkan oleh factor
menurut Tarigan, (2015) supervisi manajemen waktu yang terbukti
terbukti meningkatkan kualitas kerja memiliki hubungan yang bermakna
pegawai. Hal ini sesuai dengan dengan pelaksanaan perencanaan asuhan
pernyataan Nindyanto, Sukesi, & keperawatan. Hal tersebut dikarenakan,
Kusuma (2013), yang menyatakan menurut Pangemanan, Robot, & Hamel
bahwa semakin baik supervisi kepala (2014), seorang perawat harus bisa
ruang, semakin baik juga kualitas menggunakan waktu secara baik. Hal
dokumentasi asuhan keperawatan tersebut disebabkan manajemen waktu
terutama pengkajian keperawatan. Hal merupakan kemampuan untuk
tersebut juga dibuktikan oleh penelitian memprioritaskan, menjadwalkan dan
Lestari, Suprapti, & Solechan (2014), melaksanakan tanggung jawab individu
bahwa setelah dilakukan supervisi oleh (Pangemanan, Robot, & Hamel, 2014).
kepala ruang dokumentasi asuhan Pernyataan tersebut dibuktikan dengan
keperawatan meningkat tidak lengkap penelitian Yusuf M. (2013) yang
menjadi lengkap yang berarti terdapat menunjukkan terhadap hubungan yang
hubungan yang bermakna antara bermakna p-value (0,030) antara
supervisi dengan kelengkapan manajemen waktu dengan
dokumentasi asuhan keperawatan pendokumentasian asuhan keperawatan
dengan hasil (p value 0,000). khususnya perencanaan asuhan
Pelaksanaan diagnosa keperawatan keperawatan.
didominasi oleh kategori baik.Hal Pelaksanaan tindakan keperawatan
tersebut disebabkan oleh faktor motivasi didominasi oleh kategori. Hal tersebut
perawat yang terbukti memiliki disebabkan oleh faktor tingkat
hubungan yang signifikan terhadap pendidikan yang terbukti memiliki
kualitas asuhan keperawatan terutama pengaruh yang positif terhadap kinerja
dalam hal pelaksanaan diagnosa karyawan, dalam hal ini yang dimaksud
keperawatan. Hal tersebut dikarenakan yaitu kinerja perawat dalam
menurut Pakudek, Robot, & Hamel melaksanakan tindakan asuhan
(2013), salah satu faktor yang keperawatan. Hal tersebut dikarenakan,
mendorong perawat melaksanakan menurut Mamahit (2013) pendidikan
tugasnya dengan semaksimal mungkin dapat membentuk dan menambah
yaitu motivasi perawat itu sendiri. pengetahuan sesorang untuk dapat
Motivasi tersebut dapat mendorong mengerjakan sesuatu lebih cepat dan
dirinya menjadi produktif (Pakudek, tepat, dengan demikian semain tinggi
Robot, & Hamel, 2013). Hal tersebut tingkat pendidikan seseorang maka
dibuktikan oleh penelitian Yusuf (2013) semakin besar pula tingkat kinerja yang
yang menunjukkan terdapat hubungan dapat dicapai. Hal tersebut dibuktikan
yang signifikan p value = 0,001 (p < oleh penelitian (Kambuaya, Rompas, &
0,05) antara motivasi perawat dengan Hamel, 2016) yang menunjukkan bahwa
kualitas pelaksanaan asuhan ada hubungan antara tingkat pendidikan
keperawatan khususnya diagnosa perawat dengan kinerja perawat dengan
keperawatan. Penelitian lain juga nilai p=0.01.
mengatakan motivasi perawat yang baik
6

Pelaksanaan evaluasi keperawatan hubungan yang signifikan terhadap


didominasi oleh kategori. Hal tersebut kualitas pelaksanaan asuhan
disebabkan oleh faktor disiplin kerja keperawatan. Karakteristik masing-
yang terbukti memiliki hubungan masing individu seperti umur, masa
terhadap kinerja perawat dalam kerja, dan status pernikahan dapat
melaksanakan evaluasi asuhan mempengaruhi kinerja individu
keperawatan. Hal tersebut dikarenakan (Kumajas, Warouw, & Bawotong,
disiplin kerja yang ditanamkan akan 2012). Kinerja tersebut menurut Putra,
mempengaruhi kesungguhan dalam Saleh, & Bahar (2014), merupakan
bekerja (Marpaung, Hamid, & Iqbal, gambaran pencapaian seseorang dalam
2014). Menurut Baharuddin, Alhabsyi, melaksanakan tugas sesuai tanggung
& Utami (2013) pendisiplinan pegawai jawabna. Hal yang dimaksud yaitu
akan membuat karyawan secara sukarela kinerja perawat yang berpengaruh
meningkatkan prestasi kerjanya. Hal terhadap pelaksanaan asuhan
tersebut dibuktikan oleh penelitian keperawata. Hal tersebut dibuktikan
Manasikana (2016) yang menunjukkan oleh penelitian Widjayanti (2012), yang
bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh menunjukkan terdapat hubungan yang
positif terhadap kinerja perawat. signifikan (p<0,05) antara karakteristik
Pelaksanaan catatan asuhan individu dengan pelaksanaan asuhan
keperawatan didominasi oleh kategori keperawatan.
baik. Hal tersebut disebabkan oleh Kesimpulan
faktor kemampuan terbukti memiliki
hubungan yang signifikan terhadap Penelitian ini dapat disimpulkan
kualitas pelaksanaan catatan asuhan bahwa arakteristik responden
keperawatan. Hal tersebut dikarenakan, didominasi oleh ruang nakula, diagnosa
menurut Marlian & Kusnadi (2012), medis skizofrenia tak terinci dan lama
kinerja perawat tergantung pada rawat inap paling banyak selama 30
kemampuan perawat pelaksana dalam hari. Penilaian pelaksanaan pengkajian
pendokumentasian asuhan keperawatan. keperawatan pada pasien skizofrenia di
Kemampuan tersebut dapat meningkat instalasi rawat inap RSJ Grhasia DIY
dengan adanya kegiatan pelatihan dalam termasuk dalam kategori cukup baik
persamaan persepdi terhadap (48,7%). Penilaian pelaksanaan
pelaksanaan pendokumentasian asuhan diagnosa keperawatan pada pasien
keperawatan (Marlian & Kusnadi, skizofrenia di instalasi rawat inap RSJ
2012). Hal tersebut dibuktikan oleh Grhasia DIY termasuka dalam kategori
penelitian Rahayu (2013), yang cukup baik (48,7%). Penilaian
menunjukkan kemampuan perawat perencanaan pengkajian keperawatan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada pasien skizofrenia di instalasi
perawat, dalam hal ini yaitu pelaksanaan rawat inap RSJ Grhasia DIY termasuk
catatan asuhan keperawatan. dalam kategori baik (98,7%).
Pelaksanaan asuhan keperawatan Pelaksanaan tindakan keperawatan pada
yang diperoleh dari penjumlahan pasien skizofrenia di instalasi rawat inap
penilaian pada pelaksanaan pengkajian RSJ Grhasia DIY termasuk dalam
keperawatan, diagnosa keperawatan, kategori baik (94,9%). Pelaksanaan
perencanaan keperawatan, tindakan tindakan keperawatan pada pasien
keperawatan, evaluasi keperawatan dan skizofrenia di instalasi rawat inap RSJ
catatan asuhan keperawatan didominasi Grhasia DIY termasuk dalam kategori
oleh kategori baik. Hal tersebut baik (100%). Pelaksanaan catatan
disebabkan oleh faktor karaktersitik asuhan keperawatan pada pasien
individu yang terbukti memiliki skizofrenia di instalasi rawat inap RSJ
7

Grhasia DIY termasuk dalam kategori Kambuaya, H. G., Rompas, S., &
baik (100%). Pelaksanaan asuhan Hamel, R. S. (2016). Hubungan
keperawatan pada pasien skizofrenia di Tingkat Pendidikan Dan
instalasi rawat inap RSJ Grhasia DIY Lamanya Kerja Dengan Kinerja
termasuk dalam kategori baik (76,9%). Perawat Di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Sorong. e-journal
Saran Keperawatan (e-Kp) Volume 4
Nomor 1, 1-6.

1. Bagi RSJ Grhasia DIY Kumajas, F. W., Warouw, H., &


Melakukan supervisi serta Bawotong, J. (2012). Hubungan
evaluasi secara berkala terhadap Karakteristik Individu Dengan
pelaksanaan asuhan keperawatan Kinerja Perawat Di Ruang
di unit rawat inap RSJ Grhasia Rawat Inap Penyakit Dalam
DIY. RSUD Datoe Binangkang
2. Bagi Perawat Kabupaten Bolaang
Melakukan pelaksanaan Mongondow. Skripsi Strata 1
asuhan keperawatan sesuai Universitas Sam Ratulangi, 1-8.
SOP yang telah ditentukan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Lestari, N. W., Suprapti, E., & Solechan,
Dilakukan penelitian dengan A. (2014). Pengaruh Supervisi
metode observasi dan Metode Klinis Terhadap
wawancara terhadap perawat Kelengkapan Dokumentasi
yang melaksanakan asuhan Asuhan Keperawatab di RSUD
keperawatan. H. Soewondo Kendal. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan
Daftar Pustaka Kebidanan (JIKK), 1-9.

Mamahit, R. (2013). Tingkat


Pendidikan, Pelatihan Dan
Nasir, A., Muhith, A. (2011). Dasar – Kepuasan Kerja Pengaruhnya
Dasar Keperawatan Jiwa. Terhadap Kinerja Pegawai Di
Jakarta: Salemba Medika. Badan Penanggulangan Bencana
Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal
Kaplan S., & Sadock B. (2010). Buku EMBA Vol. 1 No.4, 936-945.
ajar Psikiatri klinis. Jakarta : EGC.
Manasikana, A. (2016). Analisis
Pribadi, H. (2013). Validitas dan Pengaruh Disiplin Kerja,
Reliabilitas Instrumen Studi Motivasi Dan Pemberian
Dokumentasi Penerapan Standar Insentif Terhadap Kinerja
Asuhan Keperawatan di Rumah Perawat Rawat Inap. Skripsi
Sakit PKU Muhammadiyah Strata 1 Universitas
Unit I dan II Yogyakarta. Diponegoro, 1-14.
Skripsi Strata Satu, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Marlian, R. S., & Kusnadi, D. (2012).
Pengaruh Motivasi Dan
Baharuddin, A., Alhabsyi, T., & Utami, Kemampuan Terhadap
H. N. (2013). Pengaruh Pendokumentasian Asuhan
Pelatihan, Kompensasi Dan Keperawatan . Thesis Strata 2
Disiplin Kerja Terhada Prestasi Universitas Padjadjaran, 1-8.
Kerja Karyawan. Jurnal Profit
Bolume 6 No. 2, 56-67.
8

Marpaung, I. M., Hamid, D., & Iqbal, Kabupaten LAngkat. Thesis


M. (2014). Pengaruh Motivasi Strata 2 Universitas Terbuka
Dan Disiplin Kerja Terhadap Jakarta, 16.
KinerjaKaryawan (Studi Pada
Karyawan Rumah Sakit Reksa Undang-undang dasar
Waluya Mojokerto) . Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. Widjayanti, T. B. (2012). Hubungan
15 No.2, 1-8. Antara Karakteristik Individu,
Psikologi Dan Organisasi
Nindyanto, S. I., Sukesi, N., & Kusuma, Dengan Perilaku
M. A. (2013). Pengaruh Pendokumentasian Asuhan
Supervisi Kepala Ruang Keperawatan Unit Rawat Inap
Terhadap Dokumentasi Asuhan RS.MH.Thamrin Purwakarta
Keperawatan Di Ruang Rawat Tahun 2011. Thesis Strata 2
Inap RSUD Ungaran. Skripsi Universitas Indonesia, 1-135.
Strata 1 Stikes Telogorejo
Semarang, 1-7. Yusuf, M. (2013). Hubungan
Manajemen Waktu Perawat
Pakudek, K. H., Robot, F. J., & Hamel, Pelaksana Dengan
R. S. (2013). Hubungan Pendokumentasian Asuhan
Motivasi Perawat Dengan Keperawatan Di Ruang Rawat
Pelaksanaan Dokumentasi Inap Kelas III Rumah Sakit
Asuhan Keperawatan Di Umum Daerah DR. Zainoel
Instalasi Rawat Inap C RSUP Abidin Tahun 2013. Jurnal Ilmu
Prof. Dr.R.D.Kandou Manado. Keperawatan Vol.1 No 1, 76-84.
Skripsi Strata 1 Universitas Sam
Ratulangi Manado, 1-7. Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Hubungan KArakteristik
Pangemanan, E. J., Robot, F. J., & Perawat, Motivasi, Dan
Hamel, R. S. (2014). Hubungan Supervisi Dengan Kualitas
Manajemen Waktu Dengan Dokumentasi Proses Asuhan
Produktivitas Kerja Perawat Keperawatan. Jurnal
Pelaksana Di Irina A RSUP Managemen Keperawatan Vol
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. 1,No. 2, 107-117.
Skripsi Strata 1 Universitas Sam
Ratulangi Manado, 1-7.

Putra, A. A., Rejeki, S., & Kristina, T.


N. (2016). Hubungan Persepsi
Perawat Tentang Karakteristik
Pekerjaan Dengan Kepatuhan
Dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan. Jurnal
Keperawatan Notokusumo Vol.
IV, No.1, 1-11.

Tarigan, H. (2015). Pengaruh Diklat


Transportasi dan Supervisi
Terhadap Kompetensi Teknis
Yang Berimplikasi Pada Kinerja
Pegawai Dinas Perhubungan

Anda mungkin juga menyukai