Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS INSTALASI

GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN PENERAPAN TRIAGE DI


IGD RSUD RAGAB BEGAWE CARAM MESUJI TAHUN 2022

OLEH :
FREDY ANTORO
2021026203064P
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM
LATAR BELAKANG
Penerapan triage yang kurang dan belum memadai akan membahayakan ke-
hidupan klien yang tiba di IGD. Dalam upaya menyelamatkan pasien se-
banyak-banyaknya dan dalam waktu yang singkat di UGD sangat diperlukan
pengetahuan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan petugas instaladi gawat darurat (igd) dengan
penerapan triage di IGD RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji.
Konsep Triage

Di Indonesia, istilah triage juga di sebut triase. Kedua


istilah tersebut memiliki esensi yang sama, yaitu istilah
untuk menyortir atau menggolongkan pasien
berdasarkan berat cedera dan untuk menentukan jenis
perawatan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan
trauma, penyakit, dan cedera (Pusponegoro, 2010).
Tujuan Triage

1. Mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa.


2. Memprioritaskan pasien menurut kondisi keakutannya.
3. Menempatkan pasien sesuai dengan keakutannya
berdasarkan pada pengkajian yang tepat dan akurat.
4. Menggali data yang lengkap tentang keadaan pasien
Klasifikasi tingkat prioritas 

Klasifikasi triage dari tingkat keutamaan atau prioritas, dibagi menjadi 4 kategori warna.
Dalam dunia keperawatan klasifikasi prioritas ditandai dengan beberapa tanda warna.

1. Merah

Warna merah digunakan untuk menendai pasien yang harus segera ditangani atau tingkat
prioritas pertama. Warna merah menandakan bahwa pasien dalam keadaan mengancam

jiwa yang menyerang bagian vital. Pasien dengan triage merah memerlukan tindakan
dan resusitasi sebagai langkah awal sebelum dilakukan tindakan lanjut seperti operasi.
2. Kuning

Pasien yang diberi tanda kuning juga berbahaya dan harus segera ditangani. Hanya
saja tanda kuning menjadi tingkat prioritas kedua setelah tanda merah.
Dampak jika tidak segera ditangani akan mengancam fungsi vital organ tubuh
bahkan mengancam nyawa. Misalkan Luka bakar di daerah vital seperti muka dan
alat kelamin serta di daerah airway.

3. Hijau
•  Warna hijau merupakan tingkat prioritas ketiga. Warna hijau mengisyaratkan
bahwa pasien hanya perlu penanganan dan pelayanan biasa. Misalkan luka
ringan atau sakit ringan
4. Hitam
•  Warna hitam digunakan untuk pasien yang memiliki kemungkinan
hidup sangat kecil. Biasanya, pasien yang mengalami luka atau penyakit
parah akan diberikan tanda hitam. Tanda hitam juga digunakan untuk
pasien yang belum ditemukan cara menyembuhkannya. Seperti pasien
yang tidak bernafas setelah dilakukan intervensi live saving
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor internal

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur
Faktor Eksternal 

4.Faktor lingkungan

5.Sosial budaya
Prinsip Triage
No. Prinsip Triage

1. Dilakukan cepat, singkat dan akurat.

2. Memliki kemampuan merespons, menilai kondisi pasien


yang
sakit, cidera atau yang sekarat

3. Pengkajian dilakukan secara adekuat dan akurat.


Prinsip triage
• Kartikawati (2014) menuliskan setidaknya ada beberapa prinsip triage
1. Dilakukan cepat, singkat dan akurat.
2. Memliki kemampuan merespons, menilai kondisi pasien yang sakit, cidera atau yang
sekarat
3. Pengkajian dilakukan secara adekuat dan akurat.
4. Membuat keputusan berdasarkan dengan kajian.
5. Memberikan kepuasan kepada pasien, bisa berupa perawatan secara simultan, cepat, dan
pasien tidak ada yang dikeluhkan
6. Perawatan memberikan dukungan emosional, baik kepada warga maupun kepada pasien.
7. Menempatkan psien berdasarkan tempat, waktu, dan pelayanan yang tepat.
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain
”Quasi experimental” menggunakan pen-
dekatan cross sectional study.
Populasi adalah Petugas Instalasi di Gawat
Darurat (IGD) dengan Penerapan Triage Di
IGD RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji
berjumlah 31 orang pada tahun 2022 dan
Metode pengambilan sampel menggunakan
Total Sampling sampel penelitan sebanyak
31 dengan kriteria inklusi & eklusi. Waktu
pelaksanaan pada tanggal 06 – 09 bulan
Januari Tahun 2023. Analisis Bivariat
menggunakan uji Chi Square.
HASIL &
PEMBAHASAN
GAMBARAN TEMPAT
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di IGD RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji
Bulan Januari Tahun 2023. RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji
terletak di Brabasan, Kec. Tj. Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung
dengan kode pos 34598. RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji berada
diantara instalasisi bedah RSUD Ragab Begawe Caram, unit transfusi
darah RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji & kantin RSUD Ragab
Begawe Caram Mesuji. IGD di RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji
terdiri dari jumlah bed 5, Jumlah pasien yang datang setiap harinya di
IGD 3-12 pasien, IGD menerima macam-macam pasien emergency,
tenaga perawat di IGD sebanyak 9, dan terbagi menjadi 3 shif yaitu
pagi, siang dan malam.
Karakteristik Frekuensi (f) Presentase (%)
Umur    
<50 tahun 24 77.4
>50 tahun 7 22.6
Jenis kelamin    
Laki-laki 10 32.3
Perempuan 21 67.7
Pendidikan    
Profesi 5 16.1
Strata 1 8 25.8
Ahli Madya 18 58.1
Lama Bekerja    
0-5 tahun 12 38,8
>5 tahun 19 61.2
Profesi    
Dokter 4 13.0
Perawat 17 54.8
Bidan 10 32,2
Tabel 4.1 di atas menunjukkan mayoritas responden
berumur <50 tahun sebanyak 24 (77,4%), berjenis
kelamin perempuan sebanyak 21 (67,7%), pendidikan
Ahli Madya sebanyak 18 (58,1%), lama bekerja >5 tahun
sebanyak 19 (61,2%) dan profesi perawat mendominasi
dengan 17 Perawat (54,8%).

Karakteristik Responden
Pengetahuan Pengetahuan
Petugas IGD Tentang Triage

Pengetahuan perawat Frekuensi (f) Presentase (%)


tentang respon time
Kurang 1 3,2
Cukup 4 12,9
Baik 26 83,9
Total 21 100,0

Tabel 4.2 di atas menunjukkan mayoritas responden mempunyai


pengetahuan “baik” tentang triase sebanyak 26 (83,9%). Dan
minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 (3,2%) saja.
Uji normalitas Data

Hasil uji normalitas menggunakan Shapiro wilk,


pengetahuan triase 0,000 dan kesesuaian
triase 0,000 sehingga didapatkan data tidak
normal karena p < 0,05 sehingga menggunakan
uji chi-square.
Uji Analisis Bivariat

Triase Total P
value
Pengetahuan Tidak sesuai Sesuai SOP    
  SOP Frekuensi (%)
Frekuensi
(%)
Kurang 1 (3,2) 0 (0,0) 1 (3,2) 0,019
Cukup 1 (3,2) 3 (9,6) 4 (11,9)  
Baik 2 (6,4) 24 (77,4) 26 (83,8)  
Total 4 (11,9) 27 (88,1) 31 (100)  
Tabel 4.3 di atas menunjukkan pengetahuan
petugas instalasisi di IGD baik dan sesuai
dengan SOP triase yang telah di sediakan oleh
pihak Rumah Sakit sebanyak 24 (77,4%) dan
terdapat hubungan tingkat pengetahuan
petugas instalasisi di IGD terhadap penerapan
Triage Di IGD RSUD Ragab Begawe Caram
Mesuji dibuktikan dengan nilai p 0,019
(p<0,05).
Pembahasan Usia
Responden

Pada usia dewasa petugas kesehatan yang sudah


terlatih dapat melakukan tindakan triage karena usia
dewasa adalah waktu pada saat seseorang mencapai
puncak dari kemampuan intelektualnya. Kemampuan
berpikir kritis pun meningkat secara teratur selama
usia dewasa (Potter & Perry, 2015).
Pembahasan Jenis Kelamin
Responden

Pendidikan D3 Keperawatan merupakan Pendidikan vokasi yang


menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap, pengetahuan dan
ketrampilan di bidang keperawatan. Lulusan D3 keperawatan
biasanya sudah dibekali sertifikat pelatihan kursus perawatan gawat
darurat. Jadi lulusan D3 keperawatan sudah memenuhi kriteria untuk
menjadi perawat gawat darurat. Tingkat pendidikan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dan lebih mudah
menerima ide-ide dan teknologi. Makin tinggi pendidikan, manusia
akan membuahkan pengetahuan baik
Pembahasan Lama Bekerja
Responden

Menurut (Nilam et al., 2017) yang mengatakan


bahwa tidak ada alasan yang meyakinkan bahwa
orang-orang yang telah lebih lama berada dalam
suatu pekerjaan akan lebih produktif dan
bermotivasi tinggi ketimbang mereka yang
senioritasnya yang lebih rendah.
Pembahasan Perawat
Responden

Perawat sangat berperan penting dalam triage dalam


penanganan gawat darurat di ruang triage, karena
salah satu peran perawat adalah sebagai pemberi
asuhan keperawatan. Waktu tanggap menurut prioritas
kegawatan. Menyebutkan bahwa waktu tanggap
menurut prioritas kegawatan yaitu emergency kurang
dari 5 menit urgent itu ada toleransi lebih dan sebisa
mungkin harus ditangani segera (Ariyani & Rosidawati,
2020).
Pembahasan
Pengetahuan

Pengetahuan, sikap, dan keterampilan perawat IGD sangat


dibutuhkan dalam pengambilan keputusan klinik agar tidak
terjadi kesalahan dalam melakukan penilaian saat triage
sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan
terarah. Pengetahuan tentang triage yang dimiliki oleh
perawat IGD akan sangat membantu perawat dalam
menangani kasus-kasus kegawatan dan juga dapat
mencegah kecacatan maupun kematian pasien (Karim,
2014).
Pembahasan Hasil
Analisa Uji Bivariat
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan petugas instalasisi di
gawat darurat baik dengan penerapan triage Di IGD RSUD Ragab
Begawe Caram Mesuji di dapatkan P Value 0,019 (p<0,005) atau
dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan petugas
instalasisi di gawat darurat tentang dengan penerapan triage di IGD
RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji. Ada beberapa faktor yang
dapat mendukung pengetahuan petugas instalasisi di gawat
darurat, yaitu bisa didapatkan dari pelatihan-pelatihan yang
berkaitan triase, dapat pula didapatkan melalui pengalaman kerja
yang didapatkan selama bekerja di IGD.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai