Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum yang

yang dilakukan di tiap unit rawat inap meliputi ruang anggrek, ruang bougenvil,

ruang cempaka, ruang dahlia, ruang edelwies/HCU, ruang peristi, dan ruang ICU.

Total populasi sebanyak 115 orang perawat pelaksana di masing-masing ruang

rawat inap tersebut.

Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal

15 Juni sampai dengan tanggal 20 Juni 2015 di 8 (delapan) ruang rawat inap

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetehui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan

sistem keselamatan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang.

Sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner

penelitian, pada awal bulan Juni 2015. Dalam proses uji validitas dan reliabilitas

kuesioner didapatkan 30 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit Panti Wilasa

Dr. Cipto Semarang sebagai responden.


Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dari variabel pengetahuan

sebanyak 15 pernyataan, variabel sikap sebanyak 15 pernyataan, dan 20

pernyataan tindakan perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien

dinyatakan valid dan reliabel. (Lampiran 9)

B. Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di 8

(delapan) Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Tahun 2015

Karakteristik Responden frekuensi Persentase


Umur
24 – 32 tahun 55 47,8
33 – 41 tahun 38 33,0
42 – 50 tahun 22 19,1
Jenis kelamin
Laki – laki 32 27,8
Perempuan 83 72,2
Pendidikan
D3 Keperawatan 90 78,3
S1 Keperawatan 25 21,7
Lama Kerja
1 – 9 tahun 55 47,8
10 – 17 tahun 35 30,4
18 – 25 tahun 25 21,7
Status Kepegawaian
Tetap 101 87,8
Kontrak 14 12,2
Pelatihan
Pernah 93 80,9
Belum Pernah 22 19,1

Rata-rata umur responden 34 tahun, dengan umur termuda 24 tahun dan

umur tertua 50 tahun. Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa umur responden berdasarkan

kelompok umur sebesar 47,8% berkisar antara 24–32 tahun, 33% berkisar antara

33–41 tahun dan 19,1% berkisar antara 42–50 tahun. Secara psikologis

pertumbuhan dan perkembangn seseorang dapat digamabarkan dengan

pertumbuhan umur, sehingga dengan peningktan umur diharapkan terjadi

pertumbuhan kemampuan motorik sesuai dengan tumbuh kembangnya, yang

identik dengan idealisme tinggi. 17

Jenis kelamin responden laki-laki sebanyak 27,8% (32 responden) dan

perempuan sebanyak 72,2% (83 responden). Manajemen keperawatan

menguraikan tidak ada batas ideal perbandingan antara perawat laki-laki dan

perempuan. Namun dalam manajemen keperawatan pengaturan jadwal dinas,

dianjurkan dalam satu shift ada perawat laki-laki dan perempuan, sehingga

apabila melakukan tindakan yang versifat privacy bisa dilakukan oleh perawat

yang sama jenis kelaminnya misalnya pemasangan kateter, perekaman EKG.

Perawat pelaksana di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

mayoritas berpendidikan DIII Keperawatan 78,3% (90 orang) sedangkan

pendidika tertinggi S1 Keperawatan 21,7% (25 orang). Kriteria perawat

professional lulusan pendidikan tinggi keperawatan minimal DIII Keperawatan,

mentaati kode etik, mampu berkominkasi dengan pasien dan keluarga, serta
mampu memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia secara berdaya guna dan

berhasil guna mampu berperan sebagai agen pembaharu dan mengembangkan

ilmu serta teknologi keperawatan.

Masa kerja responden berkisar antara 1 sampai 9 tahun berjumlah 55

orang (47,8%), masa kerja responden 10 sampai 17 tahun sebanyak 35 orang

(30,4%), dan masa kerja 18 sampai 25 tahun sebanyak 25 orang (21,7%). Dari

data tersebut responden yang bekerja lebih dari 10 tahun sebanyak 60 orang

(51,5%) . masa kerja tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden

sudah lama menjalankan profesinya sebagai perawat. Semakin lama perawat

bekerja semakin banyak kasus yang ditanganinya sehingga semakin meningkat

pengalamnnya, sebaliknya semakin singkat orang bekerja maka semakin sedikit

kasus yang ditanganinya. Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan

ketrampilan kerja. 17Sosialisasi patient safety diketahui bahwa 80,9% responden

sudah pernah mengikuti sosialisasi patient safety dan 19,1% belum pernah

mengikuti sosialisasi patient safety. Sosialisasi merupakan bagian dari pelatihan

yang menjadi kebijakan strategi program patient safety di Rumah Sakit Panti

Wilasa Citarum semarang yang dilaksanakan bulan Mei dan November. Pelatihan

dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan baru dan mengajak semua anggota

tenaga untuk ikut melaksanakan program program tersebut.


C. Analisis Univariat

a. Pengetahuan

Tabel 4.2 Distribusi berdasarkan tingkat pengetahuan perawat

di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015

Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)


Kurang 58 50,4
Baik 57 49,6
Total 115 100

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan

kurang sebanyak 58 orang (50,4%), nilai pengetahuan baik 57 orang (49,6%).

b. Sikap

Tabel 4.3 Distribusi berdasarkan sikap perawat

di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015

Sikap Frekuensi Prosentase (%)


Kurang 64 55,7
Baik 51 44,3
Total 115 100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden mayoritas mempunyai nilai sikap

kurang sebanyak 64 orang (55,7%), nilai sikap baik 51 orang (44,3%).


c. Penerapan Sistem Keselamatan Pasien

Tabel 4.4 Distribusi berdasarkan penerapan sistem keselamatan pasien

di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015

Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)


Kurang 59 51,3
Baik 56 48,7
Total 115 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden mayoritas mempunyai nilai

penerapan kurang sebanyak 59 orang (51,3%), nilai penerapan baik sebanyak

56 orang (48,7%).

D. Analisa Bivariat

a. Hubungan pengetahuan dengan penerapan sistem keselamatan pasien di

Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015.

Tabel 4.5 Tabulasi silang pengetahuan dengan penerapan sistem keselamatan


pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015

Penerapan
Total P Value
Pengetahuan Kurang Baik

F % F % F %
Kurang 36 62,1 22 37,9 58 100 0,032

Baik 23 40,4 34 59,6 57 100

Total 59 51,3 56 56 115 100

Berdasarkan hasil uji hubungan antara pengetahuan dengan penerapan

sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

diperoleh hasil bahwa terdapat sebanyak 36 responden (62,1%) yang memiliki

pengetahuan kurang dan penerapan yang kurang baik, sedangkan sebanyak 22

responden (37,9%) memiliki pengetahuan yang kurang dan penerapan yang

baik. Sementara responden yang mempunyai pengetahuan baik dan penerapan

yang kurang diperoleh sebanyak 23 responden (40,4%), sedangkan yang

memiliki pengetahuan baik dan penerapan yang baik sebanyak 34 responden

(59,6%).

Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan korelasi Chi-Square

didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan

penerapan sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang dengan keeratan hubungan dalam kategori sedang dengan nilai p

value 0,032 (p value < 0,05).


b. Hubungan sikap dengan penerapan sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit

Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015.

Tabel 4.5 Tabulasi silang sikap dengan penerapan sistem keselamatan

pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2015

Penerapan P
Total
Sikap Kurang Baik Value

F % F % F %

Kurang 41 64,1 23 35,9 64 100 0,04


Baik 18 35,3 33 64,7 51 100

Total 59 51,3 56 48,7 115 100

Berdasarkan hasil uji hubungan antara sikap dengan penerapan sistem

keselamatan pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang diperoleh

hasil bahwa terdapat sebanyak 41 responden (64,1%) yang memiliki sikap

kurang dan penerapan yang kurang baik, sedangkan sebanyak 23 responden

(35,9%) memiliki sikap yang kurang dan penerapan yang baik. Sementara

responden yang mempunyai sikap baik dan penerapan yang kurang diperoleh

sebanyak 18 responden (35,3%), sedangkan yang memiliki sikap baik dan

penerapan yang baik sebanyak 33 responden (64,7%).


Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan korelasi Chi-Square

didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan

penerapan sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

Semarang dengan keeratan hubungan dalam kategori sedang dengan nilai p

value 0,040 (p value < 0,05).

Anda mungkin juga menyukai