Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No.

1,Februari 2019

Penelitian
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA
PERAWAT DI RUMAH SAKIT IMELDA
Hamonangan Damanik

Dosen Prodi S-1Keperawatan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail : hamonangan1112@gmail.com

ABSTRAK

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang memilki tenaga kesehatan professional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen. Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyajit yang diderita pasien. Pada
dasarnya upaya pencapaian mutu pelayanan dirumah sakit terfokuskan kepada mutu pelayanan medik.
Mutu pelayanan medik diidentik dengan mutu pelayanan yang diberikan dokter dan perawat. Penelitian
ini lebih menfokuskan pada kinerja perawat, karena mutu pelayanan keperawatan merupakan persoalan
yang mendasar dalam organisasi rumah sakit saat ini. Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian
mutu pelayanan keperawatan adalah kinerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan iklim organisasi terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Imelda. Penelitian ini bersifat
deskriptif korelasi, populasi dalam penelitian ini berjumlah 340 perawat sedangkan sampelnya
berjumlah 51 perawat dengan menggunakan Simple random sampling. Hasil penelitian mengenai
hubungan iklim organisasi (P=<0,05), struktur (P=<0.05), standar (P=<0.05), tanggung jawab
(P=<0.05), pengakuan (P=<0,05), tim kerja (P=<0,05), komitmen (P=<0,05) dengan kinerja perawat.

Kata kunci : Iklim organisasi, Kinerja perawat, Rumah sakit.

PENDAHULUAN keperawatan tersebut adalah kinerja


perawat.
Rumah sakit adalah suatu organisasi Menurut Adikoesumo (2012), fungsi
yang memiliki tenaga kesehatan profesional utama sebuah rumah sakit adalah
yang terorganisir serta sarana kedokteran melaksanakan pelayanan kesehatan, maka
yang permanen. Rumah sakit pengelolaan sumber daya manusia adalah
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, bagian yang sangat penting dalam sebuah
asuhan keperawatan yang organisasi. Oleh karena itu maka diperlukan
berkesinambungan, diagnosis serta mutu kinerja yang baik dari petugas
pengobatan penyakit yang diderita pasien. kesehatan, termasuk kinerja petugas
Pada dasarnya upaya pencapaian mutu keperawatan. Kinerja menurut Prihadi
pelayanan dirumah sakit terfokuskan (2013), pada dasarnya ditentukan oleh 3
kepada mutu pelayanan medik. Mutu (tiga) hal yaitu kemampuan, keinginan dan
pelayanan medik diidentikkan dengan mutu lingkungan kerja. Agar mempunyai kinerja
pelayanan yang diberikan dokter dan yang baik seseorang harus mempunyai
perawat. Penelitian ini lebih memfokuskan keinginan yang tinggi untuk mengerjakan
pada kinerja perawatan, karena mutu serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa
pelayanan keperawatan merupakan mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang
persoalan yang mendasar dalam organisasi baik tidak akan tercapai. Dengan demikian,
rumah sakit saat ini. Salah satu faktor yang kinerja individu dapat ditingkatkan apabila
mempengaruhi pencapaian mutu pelayanan

562
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No. 1,Februari 2019

terdapat kesesuaian antara pekerjaan dan pendidikan kesehatan sedangkan dalam


kemampuan. iklim organisasi yang mengenai struktur:
Penelitian terdahulu oleh Key (2015), 65% perawat mau melakukan pertemuan
yang meneliti tentang persepsi iklim diruangan secara teratur untuk membahas
organisasi dan kinerja pada dua organisasi asuhan keperawatan, standar: 25% perawat
yang berbeda menunjukkan hasil bahwa melakukan pengkajian secara
pengaruh tingginya kinerja berbeda dari dua komprehensif, tanggung jawab: 59%
organisasi ini terdapat komponen variabel perawat mau mengontrol minum obat
lingkungan kerja. Hasil penelitian Kosasih pasien, pengakuan: 32,5% perawat
(2012), disebutkan bahwa dari enam diberikan pelatihan oleh pihak manajemen
dimensi iklim organisasi (struktur, standar, rumah sakit untuk meningkatkan kualitas
tanggung jawab, pengakuan, dukungan, kerja, tim kerja: 52% perawat mau
komitmen), hanya persepsi terhadap menerima dorongan dari teman sejawat
dimensi penagkuan yang cukup rendah. Ini dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
menunjukkan bahwa rumah sakit harus komitmen: 60% perawat mau
lebih memperhatikan pemberian melaksanakan tindakan keperawatan yang
penghargaan kepada petugas yang mengacu kepada peraturan.
berprestasi serta menyatakan suatu program
peningkatan jenjang karir yang struktur. METODE
Rumah Sakit Imelda Medan
merupakan rumah sakit swasta yang Jenis penelitian ini adalah deskriptif
memiliki pasien yang dirawat inap cukup korelasi, dengan cara pendekatan cross-
banyak serta merupakan rumah sakit yang sectional, dimana data sekaligus pada suatu
melayani asuransi jasa pelayanan seperti saat (point time approach) artinya tiap
Asuransi Kesehatan (Askes), Asuransi subyek penelitian hanya diobservasi sekali
Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin). saja. Populasi dari penelitian ini adalah
Dalam orientasinya pada pelayanan social seluruh pasien perawat di RS Imelda
dengan visi memberikan bantuan pada sewaktu dilakukan penelitian yaitu
pasien untuk mengatasi masalah sebanyak 340 orang. Jumlah sampel
kesehatannya melalui asuhan keperawatan sebanyak 51 orang dengan teknik sampling
yang professional. simple random sampling. Pengambilan data
Dalam rangka menjaga mutu dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan Analisis data menggunakan analisis
keperawatan di Rumah Sakit Imelda univariat, analisis bivariat dengan uji
Medan, maka pihak manajemen rumah korelasi Product Moment.
sakit harus dapat meningkatkan kinerja
perawat yang ada, dengan salah satu cara HASIL
yaitu pembenahan organisasi rumah sakit.
Survey yang dilakukan bidang keperawatan Analisis Univariat
Rumah Sakit Imelda Medan, melalui Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
wawancara pada pasien dan perawat Menurut Kelompok Umur Di Rumah Sakit
periode Juni-September 2017 yang Imelda
mengukur tentang kinerja perawat dan No Umur
Frekuensi Persentase
iklim organisasi memperoleh hasil yang (f) (%)
belum optimal, misalnya kinerja perawat 1 23-26 tahun 33 64,7
yang meliputi 36% responden menyatakan 2 27-30 tahun 18 35,3
perawat mau memperkenalkan diri pada Jumlah 51 100
saat melakukan tindakan keperawatan, 52% Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
perawat mau menjelaskan peraturan rumah bahwa umur perawat mayoritas pada
sakit, 35% perawat mau memberi/ meminta kelompok 23-26 tahun yaitu 33 orang
pendapat pasien saat memberi tindakan, (64,7%), sedangkan yang minoritas 27-30
25,5% perawat mau memberikan tahun yaitu 18 orang ( 35,3%).
563
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No. 1,Februari 2019

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Baik 21 41,2


Menurut Kelompok Jenjang Pendidikan Di 5 Tim Kerja
Rumah Sakit Imelda Kurang 4 7,8
Jenjang Frekuensi Persentase Sedang 20 39,2
No Baik 27 52,9
Pendidikan (f) (%)
1 D III 48 94,1 6 Komitmen
2 S1 3 5,9 Kurang 4 7,8
Sedang 20 39,2
Jumlah 51 100
Baik 27 52,9
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat
Jumlah 51 100
bahwa jenjang pendidikan perawat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
mayoritas pada kelompok D III adalah 48
mayoritas struktur kerja baik 27 responden
orang (94,1%), sedangkan yang minoritas
(52,9%), Standart kerja baik 27 responden
S1 adalah 3 orang (5,9%).
(52,9%), tanggung jawab sedang 26
responden (51%), pengakuan sedang 26
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
responden (51%), tim kerja baik 27
Menurut Kelompok Masa Kerja Perawat Di
responden (52,9%), komitmen baik 27
Rumah Sakit Imelda
responden (52,9%).
Frekuensi Persentase
No Masa Kerja
(f) (%)
1 1 tahun 9 17,6 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
2 2 tahun 11 21,6 Berdasarkan Kinerja Perawat Di Rumah
3 3 tahun 11 21,6 Sakit Imelda
4 4 tahun 8 12,7 No Kinerja Frekuensi (f) Persentase (%)
5 5 tahun 4 7,8 1 Kurang 3 5,9
6 6 tahun 2 3,9 2 Sedang 23 45,1
7 7 tahun 3 5,9 3 Baik 25 49,0
8 8 tahun 3 5,9 Jumlah 51 100
Jumlah 51 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat mayoritas kinerja baik 25 responden (49%).
bahwa masa kerja perawat mayoritas pada
kelompok 2 ± 3 tahun sebanyak 22 orang Analisis Bivariat
(43,2%), sedangkan yang minoritas 6 tahun Tabel 6. Tabulasi Silang Antara Iklim
sebanyak 2 orang (3,9%). Organisasi Dengan Kinerja Perawat Di
Rumah Sakit Imelda
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Kinerja Perawat
No Iklim Organisasi
Berdasarkan Iklim Organisasi Di Rumah Kurang Sedang Baik
Sakit Imelda 1 Struktur 5,9 45,1 49
Frekuensi Presentase 2 Standar 5,9 45,1 49
No Iklim Organisasi 3 Tanggung jawab 5,9 45,1 49
(f) (%)
1 Struktur kerja 4 Pengakuan 5,9 45,1 49
Kurang 5 9,8 5 Tim Kerja 5,9 45,1 49
Sedang 19 37,3 6 Komitmen 5,9 45,1 49
Baik 27 52,9 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
2 Standar Kerja iklim organisasi yang terdiri dari: struktur,
Kurang 4 7,8 standar, tanggung jawab, pengakuan, tim
Sedang 20 39,2 kerja dan komitmen memiliki persentase
Baik 27 52,9 yang sama dalam penilaian kinerja perawat.
3 Tanggung Jawab
Kurang 6 11,8
Tabel 7. Hasil Uji Statistik Korelasi
Sedang 26 51,0
Baik 19 37,3 Persentasi Antara Iklim Organisasi
4 Pengakuan Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit
Kurang 4 7,8 Imelda
Sedang 26 51,0
564
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No. 1,Februari 2019

Kinerja Perawat kierja perawat. Hasil penelitian ini


No Iklim Organisasi
Sig N mencerminkan bahwa dalam melaksanakan
1 Struktur 0,000 51 kegiatan asuhan keperawat sebagian besar
2 Standar 0,000 51 perawat telah mengetahui dan
3 Tanggung jawab 0,000 51 melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
4 Pengakuan 0,000 51 standar yang telah baku, namun masih ada
5 Tim Kerja 0,000 51 responden yang bekerja belum memenuhi
6 Komitmen 0,000 51
standar tersebut.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
iklim organisasi yang terdiri dari struktur, 3. Hubungan Tanggung Jawab
standar, tanggung jawab, pengakuan, tim Terhadap Kinerja Perawat
kerja dan komitmen memiliki hubungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang signifikan (P=< 0,05) dengan kinerja. sebagian besar responden menyatakan
tanggung jawab perawat di Rumah Sakit
PEMBAHASAN Imelda adalah sedang 26 orang (51%)
dengan kinerja baik 25 orang (49%). Hasil
1. Hubungan Struktur Terhadap uji statistik menunjukkan bahwa terdapat
Kinerja Perawat hubungan antara tanggung jawab dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat Rumah Sakit Imelda (P=
sebagian besar responden menyatakan <0.05). Hasil penelitian Albert (2007)
struktur kerja di Rumah Sakit Imelda menyatakan bahwa terdapat pengaruh
adalah baik 27 orang (52,9%) dengan antara tanggung jawab terhadap kinerja
kinerja baik 25 orang (49%). Hasil uji perawat, hal ini sejalan dengan penelitian
statistik menunjukkan bahwa terdapat Liberta (2005) menyatakan bahwa ada
hubungan antara struktur kerja terhadap pengaruh tanggung jawab dengan kinerja
kinerja perawat Rumah Sakit Imelda perawat pelaksana diruang rawat inap.
dengan (P=<0,05). Hal ini sesuai dengan
pendapat Stringer (2002) yang dikutip dari 4. Hubungan Pengakuan Terhadap
Kosasih (2002) apabila pembagian tugas Kinerja Perawat
koordinasi kurang jelas akan menyebabkab Hasil penelitian menunjukkan bahwa
SDVLHQ ´WHUODQWDU´ SURVHGXU SHPHULNVDDQ sebagian besar responden menyatakan
tidak diikuti ataupun hasil pemeriksaan pengakuan perawat di Rumah Sakit Imelda
tidak tercacat atau terlambat dilaporkan adalah sedang 26 orang (51%), dengan
kepada dokter yang merawat dan kinerja baik 25 orang (49%). Hasil uji
sebagainya. statistik menunjukkan bahwa terdapat
hubungan pengakuan terhadap kinerja
2. Hubungan Standar Terhadap perawat Rumah Sakit Imelda ( P= <0.05).
Kinerja Perawat Hasil penelitian Albert (2007) menyatakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa terdapat pengaruh pengakuan
sebagian besar responden menyatakan terhadap kinerja perawat.
standar kerja di Rumah Sakit Imelda adalah Sesuai dengan pendapat Stringer
baik 27 orang (52,9%) dengan kinerja baik (2002), bagi seseorang profesional dibidang
25 orang (49%). Hasil uji statistik kesehatan maupun pendidikan, biasanya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengakuan diberikan oleh pasien (keluarga
antara standar kerja terhadap kinerja pasien). Dan ini biasanya ada rasa kepuasan
perawat Rumah Sakit Imelda (P= < 0,05). yang melekat (inheren) akibat pemberian
Hasil penelitian Albert (2007) menyatakan pengakuan tersebut.
bahwa terdapat pengaruh antara standar
kerja terhadap kinerja perawat, hal ini 5. Hubungan Tim Kerja Terhadap
sejalan dengan hasil penelitian Aminuddin Kinerja Perawat
(2002) menyatakan bahwa ada hubungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang signifikan antara standar kerja dengan sebagian besar responden menyatakan
565
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No. 1,Februari 2019

hubungan tim kerja di Rumah Sakit Imelda kinerja perawat akan baik dan perawat
adalah baik 27 orang (52,9%) dengan dapat menumbuh kembangkan potensi yang
kinerja baik 25 orang (49%). Hasil uji dimiliki serta akan meningkatkan kapasitas
statistik menunjukkan bahwa terdapat produksi.
hubungan tim kerja perawat Rumah Sakit
Imelda (P= < 0.05). Hasil penelitian Albert KESIMPULAN
(2007) menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara hubungan sejawat terhadap Berdasarkan hasil penelitian mengenai
kinerja perawat. Hubungan tim kerja di hubungan iklim organisasi terhadap kinerja
rumah sakit ini baik karena adanya perawat di Rumah Sakit Imelda dapat
pertemuan-pertemuan keperawatan baik disimpulkan bahwa:
yang bersifat formal maupun non formal 1. Terdapat hubungan antara struktur
sehingga memiliki kesempatan untuk saling dengan kinerja perawat (P=< 0,05).
membantu dan memiliki kebersamaan 2. Terdapat hubungan antara standar
profesi. dengan kinerja perawat (P=<0,05).
Hubungan sesama perawat pelaksana 3. Terdapat hubungan antara tanggung
maupun dengan kepala sub bagian instalasi jawab dengan kinerja perawat
yang baik, membuat kondisi lebih kondusif (P=<0,05).
sehingga memungkinkan kinerja mereka 4. Terdapat hubungan antara pengakuan
lebih baik. dengan kinerja perawat (P=<0,05).
5. Terdapat hubungan antara tim kerja
6. Hubungan Komitmen Terhadap dengan kinerja perawat (P=<0,05).
Kinerja Perawat 6. Terdapat hubungan antara komitmen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kinerja perawat (P=<0,05).
sebagian besar responden menyatakan 7. Terdapat hubungan antara iklim
komitmen perawat Rumah Sakit Imelda organisasi dengan kinerja perawat
adalah baik 27 orang (52,9%) dengan (P=<0,05).
kinerja baik 25 orang (49%). Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa terdapat SARAN
hubungan komitmen terhadap kinerja
perawat Rumah Sakit Imelda (P= < 0.05). 1. Bagi Rumah Sakit Imelda
Albert (2007), mengatakan komitmen Diharapkan dapat melaksanakan
organisasi adalah persepsi perawat terhadap pelatihan keterampilan bagi seluruh
perasaan kebersamaan perawat dalam perawat secara bertahap, karena
melaksanakan tugas keperawatan, dapat pelatihan ini dapat meningkatkan rasa
mengatasi konplik dalam bekerja dan motivasi, empati dan peduli terhadap tim
mampu berkoordinasi satu sama lain kerja.
sebagai bagian dari tugas organisasi dalam 2. Bagi Perawat
mencapai tujuan. Diharapkan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada setiap shif diharapkan
7. Hubungan Iklim Organisasi tetap menggunakan ronde keperawatan
Terhadap Kinerja Perawat karena dapat menjadi curah pendapat
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa antar tim kerja yang bertujuan untuk
terdapat hubungan antara iklim organisasi menyamakan persepsi dalam
terhadap kinerja perawat Rumah Sakit memberikan asuhan keperawatan yang
Imelda (P= <0,05). Hasil penelitian Liberta lebih efektif.
(2005) menyatakan bahwa ada hubungan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
karakteristik dan iklim kerja dengan kinerja Diharapkan menggunakan sampel yang
perawat pelaksana diruang rawat inap. Hal lebih besar dan kuesioner penelitian
ini sesuai dengan pendapat Stringer (2002) dilakukan uji validitas dan reabilitas
yang dikutip dari Kosasih (2002) apabila sebelum dilakukan penelitian.
iklim kerja suatu organisasi kondusif maka
566
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5, No. 1,Februari 2019

DAFTAR PUSTAKA Key. (2015). Nonparametic For The


Behaviorral Science, Second Edition.
Adikoesumo. (2012). Penjaminan Kualitas Singapore: Mc Graw- Hill
Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC. International Editions Singapore.
Kosasih. (2012). Manajemen Mutu, Konsep Prihadi. (2013). Manajemen Strategis.
Pelayanan Prima. Jakarta: Citra Bina Yogjakarta: Gajah Mada Press.
Lestari. Sudjana, M.A. (2002). Metode Statistika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Bandung: Tarsito.
Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Swansburg, R C And Swansburg, R J.
Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. (1999). Introductory Management And
Nursalam. (2002). Manajemen Leadership For Nurses An Interactive
Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Text, 2nd Ed. Toronto: Jones Dan
Keperawatan Profesional, Edisi Bartlett Publisher.
Pertama. Jakarta: Salemba Medika. Swansburg, R C. (2000). Kepemimpinan
Sedarmayanti, Hidayat Syarifuddin. (2002). Dan Manajemen Keperawatan.
Metodologi Penelitian. Bandung: Jakarta: EGC.
Mandar Maju. Swansburg, R C. (2001). Pengembangan
Staf Keperawatan. Jakarta: ECG.

567

Anda mungkin juga menyukai