Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)

Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI


E-ISSN : 2774-3217

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


STRESS KERJA PADA PERAWAT RAWAT INAP
DI RS X DEPOK PADA TAHUN 2020

Veza Azteria1,*, Rahmania Dwi Hendarti2


1,2Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Esa Unggul
*Email: veza.azteria@esaunggul.ac.id

ABSTRAK

Stress kerja adalah rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
pekerjaannya sebagai akibat dari adanya ke tidak seimbangan antara karakteristik
individu dengan tuntutan pekerjaan dan lingkungannya yang berdampak pada perilaku
serta kondisi fisik dan psikologis karyawan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress kerja pada perawat rawat
inap di RS X Pada Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat rawat inap sebanyak 59
perawat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 sampel perawat di ruang rawat inap
dengan teknik Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data sumber
informasi yang akan digunakan yaitu berupa data primer dan data sekunder dengan
menggunakan alat ukur berupa kuisioner. Hasil penelitian dari uji statistik Chi Square
menunjukan terdapat hubungan antara beban kerja (p = 0,000), jenis kelamin (p = 0,003
shift kerja (p = 0,001) dengan stress kerja pada perawat rawat inap di RS X Pada Tahun
2020 dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja (p = 0,354) dengan stress kerja.
Diharapkan RS X agar dapat menambahkan sumber daya manusia untuk mengurangi
tingkat stress kerja pada perawat diruang rawat inap.

Kata kunci : stress kerja, stress kerja perawat

1. PENDAHULUAN kondisi fisik dan psikologis karyawan


Rumah sakit adalah institusi tersebut. Penyembuhan penyakit
pelayanan kesehatan yang (kuratif) dan pencegahan penyakit
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (preventif) kepada masyarakat dan
perorangan secara paripurna yang pusat penelitian medik. Stress kerja
menyediakan pelayanan rawat inap, adalah rasa tertekan yang dialami
rawat jalan dan gawat darurat. Rumah karyawan dalam menghadapi
sakit merupakan bagian integral dari pekerjaannya sebagai akibat dari
suatu organisasi sosial dan kesehatan adanya ke tidak seimbangan antara
dengan fungsi menyediakan pelayanan karakteristik individu dengan tuntutan
paripurna (komprehensif). Stress kerja pekerjaan dan lingkungannya yang
merupakan rasa tertekan yang dialami berdampak pada perilaku serta kondisi
karyawan dalam menghadapi fisik dan psikologis karyawan tersebut1.
pekerjaannya sebagai akibat dari American Nurses Asociation
adanya ke tidak seimbangan antara menyatakan bahwa stress pada perawat
karakteristik individu dengan tuntutan di dapatkan sebanyak 82% dari pekerja
pekerjaan dan lingkungannya yangada di rumah sakit di Amerika.
yangberdampak pada perilaku serta Perawat dan mahasiswa keperawatan

Forum Ilmiah Tahunan VI


Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 25-26 Nopember 2020
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

menghadapi bahaya yang unik di tempat seperti beban kerja yang diberikan atau
kerja, dengan ini menunjukkan harus yang dikerjakan terlalu berat, waktu
ada cara untuk menanggulangi tingkat kerja yang mendesak, iklim pekerjaan
stress pada perawat, terutama dengan yang tidak sehat, konflik kerja,
aktivitas fisik, nutrisi, istirahat, perbedaan nilai antar karyawan dengan
keamanan, dan kualitas hidup. Menurut pemimpin yang frustasi dalam kerja3.
Kementrian Kesehatan RI pada tahun Berdasarkan permasalah diatas maka
2017 bahwa sebesar 60,6% pekerja tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengalami depresi dan sebesar 57,6% mengetahui faktor- faktor yang
pekerja mengalami insomnia. Gangguan berhubungan dengan stress kerja pada
ini berhubungan dengan gangguan perawat rawat inap di rs x Depok pada
mental emosional dan stressor tahun 2020.
pengembangan karir. Penyebab stress
ditempat kerja disebabkan oleh beban 2. METODE PENELITIAN
pekerjaan, seperti target, hubungan Penelitian ini merupakan
interpersonal dengan atasan atau rekan penelitian kuantitatif yang bersifat
kerja lain. Hasil survei yang dilakukan deskriptif analitik dengan menggunakan
oleh PPNI pada tahun 2018 menyatakan desain cross sectional karena penelitian
bahwa sekitar 50,9% perawat di ini bertujuan untuk mendapatkan
Indonesia mengalami stress kerja. gambaran dengan mempelajari korelasi
Para perawat yang mengalami atau hubungan antara variabel
stress kerja mengeluh sering merasakan independent dengan variabel dependen.
pusing, lelah, tidak bisa beristirahat Populasi dalam penelitian ini adalah
karena beban kerja tinggi dan menyita perawat diruang rawat inap RS X yaitu
waktu2. Jumlah tenaga perawat yang sebanyak 59 perawat. Pengambilan
berjaga di rawat inap dalam satu shift sampel yaitu menggunakan Teknik
jaga, dimana perbandingan jumlah random rampling dengan metode
perawat dengan pasien dalam satu shift stratified random sampling yaitu dengan
adalah 1 : 5 sedangkan beban kerja yang menggunakan accidental atau
tanggung perawat bagian rawat inap mengambil sampel dengan cara
relatif berat, karena idealnya kebetulan sebanyak 35 perawat diruang
perbandingan jumlah perawat dengan rawat inap.
jumlah tempat tidur yaitu satu perawat
menjaga satu tempat tidur hingga dua 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tempat tidur. Salah satu faktor yang Analisis Univariat
menyebabkan stress pada perawat ialah

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Stress Kerja, Beban Kerja, Jenis Kelamin, Masa Kerja
dan Shift Kerja Pada Perawat Rawat Inap di RS X Pada Tahun 2020

Variabel Jumlah Persentase (%)


88 100
Dependen
Stres Kerja 22 62,9
Tidak Stres Kerja 13 37,1
Independen
Beban Kerja Beban Kerja Tinggi 20 57,1
Beban Kerja Sedang 15 42,9
Jenis Kelamin Perempuan 18 51.4
Laki-laki 17 48.6
Masa Kerja ≥ 5 tahun 26 74,3

2
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

<5 tahun 9 25,7


Shift kerja Shift malam 19 54,3
Shift pagi dan siang 16 45,7

Berdasarkan tabel 1, diketahui proporsi variable beban kerja yang semula terdiri
tertinggi tedapat pada perawat yang dari 5 kategori menjadi 2 kategori yaitu
mengalami kategori stress kerja sedang beban kerja tinggi jika skor > 29 dan
yaitu sebanyak 18 perawat (51,4%). beban kerja sedang jika skor ≤ 29.
Untuk kepentingan analisis bivariat Proporsi tertinggi beban kerja terdapat
variabel stress kerja, peneliti pada kategori beban kerja tinggi yaitu
memutuskan untuk menggabungkan sebanyak 20 perawat (78,4%), proporsi
variabel stress kerja yang semula terdiri tertinggi jenis kelamin terdapat pada
dari 4 kategori dikelompokan menjadi 2 perawat dengan jenis kelamin
kategori yaitu stress kerja jika skor > 36 perempuan yaitu sebanyak 18 perawat
dan normal jika skor ≤ 36. Proporsi (51,4%). Proporsi tertinggi masa kerja
tertinggi yang mengalami stress kerja terdapat pada perawat yang memiliki
terdapat pada perawat yang mengalami masa kerja ≥ 5 tahun yaitu sebanyak 26
stress kerja yaitu sebanyak 22 perawat perawat (74,3%), proporsi tertinggi shift
(62,9%). Proporsi tertinggi terdapat pada kerja terdapat pada perawat dengan
perawat dengan kategori beban kerja shift kerja malam yaitu sebanyak 19
tinggi sebanyak 14 perawat (40%) perawat (54,3%).
kemudian untuk kebutuhan analisis
bivariat variabel beban kerja, peneliti Analisis Bivariate
memutuskan untuk menggabungkan

Tabel 2. Hubungan Antara Beban Kerja, Jenis Kelamin, Massa Kerja dan Shift Kerja
Pada Perawat Rawat Inap di RS X Depok Pada Tahun 2020

3
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

Berdasarkan tabel 2, hasil analisis menimbulkan gangguan kesehatan


bivariate pada uji chi square psikologis.
menunjukan bahwa variabel beban kerja
(p-value = 0,000), jenis kelamin (p-value Jenis Kelamin
= 0,003), shift kerja (p- value = 0,001) Hasil penelitian juga menunjukan
berhubungan secara signifikan dengan bahwa perawat yang jenis kelamin
stress kerja pada perawat rawat inap di perempuan memiliki proporsi tertinggi
RS X Depok. Variabel masa kerja (p- yaitu sebanyak 18 perawat (51,4%).
value = 0,243) tidak berhubungan secara Jenis kelamin adalah karakteristik
signifikan dengan stress kerja pada biologis dan fisiologis yang membedakan
perawat rawat inap di RS X Depok. Uji seseorang laki-laki maupun perempuan.
yang digunakan untuk menentukan Dalam kaitannya dengan stress,
hubungan 2 variabel ini adalah uji chi perempuan mempunyai kecenderungan
square dengan confiden interval (CI) 95% mengalami stress lebih besar dimana
dengan nilai α = 0,05. Berhubungan jika didalam tubuh seorang perempuan
p-value < 0,05 dan tidak berhubungan terjadi perubahan hormonal. Perempuan
jika p-value > 0,05. lebih mudah merasakan perasaan
bersalah, cemas, peningkatan bahkan
Pembahasan penurunan nafsu makan, gangguan
Beban Kerja tidur dan gangguan makan. Saat stress
Beban kerja merupakan volume perempuan lebih mudah untuk sedih,
pekerjaan yang dibebankan kepada sensitif, marah, serta mudah menangis.
tenaga kerja, baik fisik maupun mental Penurunan estrogen pada perempuan
dan tanggung jawab. Beban kerja akan berpengaruh pada emosi. Selain
berlebihan (roleoverload) terjadi ketika perubahan hormonal, karakteristik
seseorang merasa kurang dalam perempuan yang lebih mengedepankan
keahliannya atau sumber daya (waktu) emosional daripada rasional. Ketika
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu menghadapi suatu masalah, perempuan
[4]. Berdasarkan hasil penelitian ini cenderung menggunakan perasaan [5].
menyatakan terdapat hubungan dengan
antara beban kerja dengan stress kerja Masa Kerja
pada perawat rawat inap di RS X, hal ini Hasil penelitian juga menunjukan
dikarenakan beban kerja yang dialami bahwa perawat dengan masa kerja ≥ 5
perawat rawat inap di RS X berdasarkan tahun memiliki proporsi tertinggi yaitu
observasi dan wawancara, bahwa sebanyak 26 perawat (74,3%). Masa
hampir semua pekerja mengalami kerja merupakan kurun waktu atau
tekanan fisik dan tekanan waktu dalam lamanya tenaga kerja bekerja disuatu
melakukan pekerjaanya. Beban kerja tempat. Masa kerja dihitung sejak
yang dialami perawat dirasakan di terjadinya kerja antara pihak
semua shift kerja, baik shift pagi, sore perusahaan dengan pekerja. Masa kerja
maupun malam, karena semua dapat mempengaruhi tenaga kerja baik
pekerjaan yang dilakukan perawat di positif maupun negative. Masa kerja
setiap shift sama mulai dari mengganti akan memberikan pengaruh positif
infus pasien hingga operan ke perawat di kepada pekerja bila dengan semakin
shift berikutnya. Beban kerja mental lamanya seseorang bekerja maka
yang dialami membuat perawat panik pekerja tersebut semakin banyak
dan tertekan sehingga dapat pengalaman dalam melakukan
menimbulkan stress kerja. Stress yang tugasnya. Namun sebaliknya akan
dialami oleh perawat rawat inap jika memberikan pengaruh negative jika
tidak ditangani akan dapat semakin lamanya seseorang bekerja
maka akan menimbulkan kebosanan dan

4
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

kelelahan kerja yang berujung pada membutuhkan dan perawat harus


kerusakan organ tubuh. Masa kerja yang menemui pasien dengan kesiapan
berhubungan dengan stress kerja sangat penuh.
berkaitan dengan kejenuhan atau
kebosanan dalam bekerja. Pekerja yang 4. KESIMPULAN
bekerja diatas 5 tahun biasanya Berdasarkan hasil penelitian maka
memiliki tingkat kejenuhan yang lebih Gambaran distribusi stress kerja pada
tinggi daripada pekerja yang baru perawat rawat inap di RS X 2020 dengan
bekerja, sehingga kejenuhan dapat proporsi tertinggi adalah perawat yang
menyebabkan stress kerja [6]. mengalami stress kerja sebanyak 22
perawat (62,9%). Maka dapat
Shift Kerja disimpulkan bahwa factor yang
Hasil penelitian ini juga menunjukan berhubungan dengan stress kerja di RS
bahwa perawat yang shift kerja malam X tahun 2020 diantaranya adalah jenis
memiliki proporsi tertinggi yaitu kelamin yaitu perawat yang jenis
sebanyak 19 perawat (54,3%). Shift kerja kelamin perempuan sebanyak 18
merupakan sumber utama dan stress perawat (51,4%), perawat yang memiliki
bagi para pekerja. Para pekerja shift masa kerja ≥ 5 tahun sebanyak 26
malam lebih sering mengeluh tentang perawat (74,3%), perawat yang shift
kelelahan dan gangguan perut dari pada kerja malam sebanyak 19 (54,3%) dan
para pekerja pagi atau siang. Dampak perawat yang memiliki beban kerja
dari kerja shift terhadap kebiasaan tinggi sebanyak 20 perawat (57,1%).
makan yang mungkin menyebabkan
gangguan-gangguan perut [7]. Kerja DAFTAR PUSTAKA
shift berdampak pada psikososial,
dampak tersebut menunjukan masalah [1] Cahyono EW.The Power Of
yang lebih besar jika dibandingkan Gratitude : Kekuatan Syukur
dengan dampak fisiologis. Dampak Dalam Menurunkan Stres Kerja.
psikososial yang biasanya terjadi adalah Deepublish: 2019
mulai munculnya gangguan dalam [2] Bakrie D. Hubungan Kondisi dan
kehidupan pada keluarga, tidak adanya Beban Kerja dengan Stres Kerja
waktu luang, minimnya kesempatan Perawat di Ruang Rawat Inap
untuk saling berkomunikasi dengan RSUD Dr. Adnan WD
teman maupun orang terdekat, dan Payakumbuh: 2014
menganggu aktivitas dan sosialisasi [3] Sunyoto D. Sumber Daya
dalam satu kelompok masyarakat. Manusia. Caps: 2013
Berdasarkan hasil penelitian ini [4] Ramdam IM. Higiene Industri.
menyatakan terdapat hubungan antara CV. Bimotry Buluksumur Visual:
shift kerja dengan stress kerja pada 2013
perawat rawat inap di RS X. Perawat [5] Indah F, Alifin S. Hubungan Shift
shift kerja malam lebih banyak yang Kerja Dengan Stres Kerja Pada
menderita stress dari pada shift kerja Perawat di Ruang Rawat Inap
pagi dan sore dikarenakan pada saat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
malam hari perawat harus tetap Soegiri Lamongan: 2010
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang [6] Prakosa. Faktor Determinan
sama seperti perawat shift pagi dan Terhadap Stres Kerja Pada
siang lakukan, walaupun pada saat Pekerja Bagian Produksi di PT.
malam kebanyakan pasien tidur akan Indogravure Tahun 2017. UIN
tetapi para perawat harus tetap terjaga Syarif Hidayatullah: 2017
dan fokus sepanjang malam jika
sewaktu-waktu ada pasien yang

5
Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI
E-ISSN : 2774-3217

[7] Sucipto CD. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja. Gosyen
Publishing: 2014

Anda mungkin juga menyukai