Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES

KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON


Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Stres kerja dapat mengakibatkan berbagai permasalahan yang dapat mengganggu konsentrasi, dan dapat
menurunkan kemampuan dalam melakukan pekerjaan. Dalam memberikan pelayanan, perawat dituntut
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dan hal itu dapat mengakibatkan perawat merasakan
beban kerja jika perawat melakukan pekerjaan diluar dari kemampuannya. Semakin tinggi beban kerja dan
semakin rendah tingkat kepuasan perawat, dapat meningkatkan stres pada perawat. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat di
Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan
menggunakan rancangan cross-sectional study, dan mengambil sampel sebanyak 46 perawat sebagai
responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah di uji validitasnya. Uji
hubungan menggunakan korelasi Spearman dengan α=0,05 dengan timgkat kepercayaan 95% . Perawat
yang merasakan sangat stres 47,8%, perawat dengan beban kerja berat sebanyak 58,7%, dan perawat yang
merasa tidak puas sebanyak 50,0%. Terdapat hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada perawat di
Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon dengan nilai p value 0,001, dan terdapat hubungan antara kepuasan
kerja dan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon dengan p value 0,000.

Kata Kunci: Beban Kerja, Kepuasan Kerja, Stres Kerja

ABSTRACT
Work stress may inflict various matters which can interfere the concentration, and it may reduce the ability
to perform the job. In providing the services, nurses are required to provide the best service towards the
patient and this may inflict the nurse to feel the workload if the nurse conducted the work beyond their
ability. The higher workload and lower satisfaction level of the nurse, may increase the stress on the nurse.
The purpose of this research was to analyze the relationship between workload and work satisfaction
towards work stress on nurses at Bethesda Tomohon General Hospital. This research is observational
analytic method with cross-sectional study design, and took samples of 46 nurses as the respondents. Data
collection was conducted by using questionnaires, where its validity has been tested. The relationship test
used was Spearman correlation test with α=0,05 and convidence level of 95% . Nurses who experienced
stressed was amounted to 47,8%, nurses with heavy work load was amounted to 58,7%, and nurses who felt
dissatisfied was amounted to 50,0%. There was a relationship between workload and work stress on nurses
at Bethesda Tomohon General Hospital with the p value of 0,001, and there was a relationship between work
satisfaction and work stress on nurses at Bethesda Tomohon General Hospital with the p value of 0,000.

Keywords: Workload, Work Satisfaction, Work Stress


PENDAHULUAN Faktor lainnya yang dapat
Dalam melakukan setiap pekerjaan, pekerja menimbulkan stres kerja yaitu kepuasan kerja
dituntut untuk melakukan dan menyelesaikan (Munandar, 2008). Penelitian yang dilakukan
tugas dengan baik. Namun dalam melakukan oleh Nendy Tooy (2015) dengan judul
dan menyelesaikan pekerjaan, pekerja hubungan antara beban kerja dan reward
pastinya akan dihadapkan dengan berbagai dengan stres kerja pada perawat di Poliklinik
kendala salah satunya stres kerja (Waluyo, BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Kota
2015). Manado menunjukkan bahwa terdapat
Stres kerja merupakan respon fisik hubungan antara beban kerja dengan stres
dan emosional yang berbahaya yang terjadi kerja dengan hasil 66,2% perawat yang
ketika jenis pekerjaan yang dilakukan tidak memiliki beban kerja sangat tinggi dan
sesuai dengan kemampuan (NIOSH, 2008). 39,4% yang mengalami keadaan cukup stres.
Menurut Sopiah (2008), kerja adalah sumber Kepuasan kerja merupakan suatu
atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi ungkapan emosional berupa perasaan yang
individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, bersifat positif ataupun negatif. Kepuasan
dan perilaku yang dapat menimbulkan rasa kerja akan dirasakan pekerja setelah
menantang atau mengancam kesehatan membandingkan apa yang telah dia kerjakan
seseorang. dengan hasil maupun imbalan yang akan
National Institute for Occupational diterima pekerja. Hasil penelitian yang
Safety and Health (NIOSH, 2008) dilakukan Gobel (2014) dengan judul faktor-
menyatakan bahwa stres kerja telah lama faktor yang berhubungan dengan stres kerja
menjadi perhatian dalam industri kesehatan pada perawat di Ruang ICU dan UGD RSUD
dan dalam penelitiannya juga menunjukan Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang
bahwa petugas kesehatan memiliki tingkat Mongondow dengan menggunakan uji Chi
stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan
jenis pekerjaan lainnya (Anonim, 2008). antara kepuasan kerja dengan stres kerja
Hasil penelitian pada tahun 2011 dari Rumah Sakit Umum Bethesda
American Nurses Association (ANA) Tomohon merupakan rumah sakit swasta dan
didapatkan bahwa stres merupakan salah satu merupakan salah satu rumah sakit rujukan
dari masalah keselamatan dan kesehatan yang terletak di pusat Kota Tomohon yang
kerja (Anonim, 2008). memungkinkan banyaknya pasien yang
Salah satu faktor yang dapat datang berobat di RSU Bethesda Tomohon
menimbulkan stres kerja yaitu beban kerja. dan dengan demikian tenaga kerja perawat
Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sangat dibutuhkan dalam meningkatkan
sedikit dapat menyebabkan stres kerja pelayanan kesehatan. Dalam melakukan
(Munandar, 2008). pekerjaan di dapatkan bahwa perawat
memiliki beban kerja yang dirasa cukup berat
karena perawat harus menangani langsung bivariat dengan menggunakan uji korelasi
pasien dengan kondisi kesehatan gawat Spearman.
darurat, pasien dalam kondisi yang kritis,
jumlah pasien yang banyak, maupun pasien HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan berbagai jenis penyakit yang berbeda. ANALISIS UNIVARIAT
Faktor gaji dan faktor lingkungan kerja juga Berdasarkan hasil distribusi karakteristik
berpengaruh pada kepuasan kerja. responden, di dapatkan responden dengan
Berdasarkan penjelasan diatas, maka jenis kelamin perempuan lebih tinggi
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dibandingkan dengan responden yang
dengan judul Hubungan Antara Beban Kerja berjenis kelamin laki-laki. Jumlah responden
dan Kepuasan Kerja dengan Stres Kerja pada yang berjenis kelamin perempuan sebanyak
Perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda 39 respoden (84,8,%) dan orang dengan jenis
Tomohon kelamin laki-laki berjumlah 7 orang (15,2%).
Berdasarkan kriteria umur, jumlah responden
METODE PENELITIAN yang berumur 21-30 tahun lebih banyak yaitu
Jenis penelitian yang digunakan adalah berjumlah 23 orang (50,0%) dibandingkan
observasional analitik dengan pendekatan dengan responden dengan umur 41-51 tahun
cross sectional (potong lintang). Penelitian dengan jumlah 9 orang (30,4%) dan
ini dilakukan di ruang ICU, IGD, dan ruang responden dengan umur 31-40 tahun dengan
Yohanes Rumah Sakit Umum Bethesda jumlah 14 orang (19,6%).
Tomohon. Waktu pelaksanaan penelitian ini Hasil distribusi berdasarkan tingkat
yaitu pada bulan April sampai Juli 2017. pendidikan, jumlah responden dengan tingkat
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pendidikan D3 lebih banyak yaitu berjumlah
perawat di ruang ICU, IGD , dan ruang 27 orang (58,7%), SPK sebanyak 10 orang
Yohanes Rumah Sakit Umum Bethesda (21,7%), S1 sebanyak 5 orang (10,9%), dan
Tomohon yang berjumlah 46 orang. Sampel Profesi Nurse sebanyak 4 orang (8,7%).
dalam penelitian ini menggunakan total Berdasarkan kriteria masa kerja, menunjukan
populasi yaitu seluruh perawat di ruang ICU, bahwa responden dengan masa kerja 1-8
IGD, dan ruang Yohanes yang berjumlah 46 tahun lebih banyak yaitu sebanyak 24 orang
orang yang memenuhi kriteria inklusi dan (52,2%), dibandingkan dengan responden
eksklusi. Instrumen yang digunakan dalam dengan masa kerja 25-32 tahun sebanyak 9
penelitian ini adalah kuesioner stres kerja, orang (19,6%), masa kerja 17-24 tahun
kuesioner beban kerja, dan kuesioner sebanyak 7 orang (15,2%), dan masa kerja 9-
kepuasan kerja yang telah di uji validitasnya. 16 tahun sebanyak 6 orang (13,0%).
Analisis data yang digunakan dalam Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
penelitian ini adalah analisis univariat dan Stres Kerja.
Stres Kerja n % Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang
Kurang Stres 9 19,6 merasakan beban kerja berat sebanyak 27
Cukup Stres 15 32,6 orang (58,7%) dibandingkan dengan
Sangat Stres 22 47,8 responden yang merasa beban kerja sedang

Total 46 100 sebanyak 12 orang (26,1%) dan beban kerja


ringan sebanayk 7 orang (15,2&).

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan

responden paling banyak merasakan sangat kepuasan kerja.

stres dengan jumlah 22 orang (47,8%), Kepuasan Kerja n %

dibandingkan dengan responden yang merasa Puas 4 8,7

cukup stres sebanyak 15 orang (32,6%), dan Cukup Puas 19 41,3

responden yang merasa kurang stres Tidak Puas 23 50,0

sebanyak 9 orang (19,6%). Total 46 100

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan


Beban Kerja Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa

Beban Kerja n % responden yang merasa tidak puas paling

Ringan 7 15,2 banyak yaitu dengan jumlah 23 orang (50,0),

Sedang 12 26,1 dibandingkan dengan cukup puas 19

Berat 27 58,7 responden (41,3%) dan puas sebanyak 4

Total 46 100 orang (8,7%).

ANALISIS BIVARIAT
Tabel 4. Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja
Stres Kerja
Beban Total Koefisien
Kurang Stres Cukup Stres Sangat Stres p value
Kerja Korelasi
n % n % n % n % (r)
Ringan 4 57,1 3 42,9 0 0 7 100
Sedang 1 8,3 7 58,3 4 33,3 12 100 0,459 0,001

Berat 4 14,8 5 18,5 18 66,7 27 100

Total 9 19,6 15 32,6 22 47,8 46 100


Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan uji korelasi Spearman
terdapat hubungan antara beban kerja dengan didapatkan hasil p value 0,001 kurang dari
stres kerja pada perawat di Rumah Sakit 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,369.
Umum Bethesda Tomohon. Uji statistik Dalam melaksanan pekerjaan, perawat di
Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon jika sedang menangani pasien dengan jenis
dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik penyakit yang menular. Faktor penyebab
kepada setiap pasien. Beban kerja yang stres kerja biasanya karena tuntutan fisik dan
diterima oleh perawat di Rumah Sakit Umum tuntutan tugas. Tuntutan fisik tenaga kerja
Bethesda Tomohon yang bertugas di ruang yaitu yang berhubungan dengan psikologis
IGD dan ICU meningkat karena perawat seseorang yang jika dipaksakan dapat
harus melakukan pelayanan kesehatan selama menimbulkan stres kerja. Yang termasuk
24 jam. Beban kerja yang diterima perawat dalam tuntutan tugas yaitu shift kerja lebih
juga muncul karena adanya tuntutan dari khususnya pada shift kerja (Munandar, 2008).
keluarga pasien untuk keselamatan pasien Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
ketika pasien berada dalam kondisi yang yang dilakukan oleh Sugiri (2015) pada
kritis. Beban kerja yang berbeda dirasakan perawat di ruang nakula RSUD Sanjiwani
oleh perawat di ruang Yohanes karena Gianyar dengan menggunakan uji korelasi
perawat merasa jumlah perawat yang spearman rank didapatkan hasil bahwa ada
bertugas di ruang Yohanes tidak sebanding hubungan yang antara kedua variabel. Hasil
dengan jumlah pasien yang sedang dirawat penelitian yang sama juga dilakukan oleh
dimana pada shift kerja pagi dan siang jumlah Suratmi (2014), didapatkan bahwa ada
perawat yang bertugas berjumlah 3 orang dan hubungan antara beban kerja dan stres kerja
pada shift kerja malam hari berjumlah 2 pada perawat dengan signifikansi r= 0,000
orang. Perawat juga akan merasa terbebani (r<0,05).

Tabel 5. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Stres Kerja


Stres Kerja

Kurang Cukup Sangat Total


Kepuasan Kerja Koefisien
Stres Stres Stres p value
korelasi
n % n % n % n % (r)
Puas 3 75,0 1 25,0 0 0 4 100

Cukup Puas 5 26,3 13 68,4 1 5,3 19 100


0,818 0,000
Tidak Puas 1 4,3 1 4,3 21 91,3 23 100
Total 9 19,6 15 32,6 22 47,8 46 100
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa didapatkan hasil p value 0,000 kurang dari
terdapat hubungan antara kepuasan kerja 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,818.
dengan stres kerja pada perawat di Rumah Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang
Sakit Umum Bethesda Tomohon. Uji statistik bersifat pribadi, tergantung bagaimana cara
dengan menggunakan uji korelasi Spearman
penilaian setiap orang tentang adanya 3. Ada 23 perawat (50,0%) di Rumah
kesesuaian atau pertentangan antara Sakit Umum Bethesda Tomohon
keinginannya dengan hasil yang dia yang merasa tidak puas.
dapatkan. Penyebab banyaknya perawat yang 4. Terdapat hubungan antara beban
merasa tidak puas disebabkan oleh beberapa kerja dengan stres kerja pada perawat
faktor salah satunya faktor pemberian Rumah Sakit Umum Bethesda
upah/gaji. Dalam hal ini para perawat di Tomohon.
Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon 5. Terdapat hubungan antara kepuasan
mempunyai harapan untuk menerima kerja dengan stres kerja pada perawat
upah/gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang Rumah Sakit Umum Bethesda
selalu dilakukan. Namun pada kenyataannya Tomohon.
banyak dari para perawat di Rumah Sakit
Umum Bethesda Tomohon tidak menerima SARAN
gaji/upah sesuai dengan yang mereka 1. Diharapkan perawat di Rumah Sakit
harapkan. Maka dari itu banyak perawat yang Umum Bethesda Tomohon dapat
merasa tidak puas dengan apa yang mereka memperhatikan kondisi saat bekerja,
dapatkan. sehingga terhindar dari stres berat
Penelitian ini sejalan dengan dan dapat memberikan pelayanan
penelitian yang dilakukan oleh Johannes kesehatan yang baik bagi pasien.
(2015) tentang faktor-faktor yang 2. Pimpinan Rumah Sakit Umum
berhubungan dengan stres kerja pada perawat Bethesda Tomohon agar lebih
di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Malalayang memperhatikan kondisi kerja dengan
Manado yang mengatakan bahwa ada tingkat kepuasan kerja para perawat,
hubungan antara kepuasan kerja dengan stres dan memberikan gaji/upah yang
kerja pada perawat. setimpal dengan kondisi kerja para

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Dari hasil penelitian yang dilakukan di Anonim, 2008. Exposure to Stress. National
Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon, Institute for Occupational Safety and
dapat disimpulkan bahwa: Health.
1. Ada 22 perawat (47,8%) di Rumah Gobel, R. 2014. Faktor-faktor Yang
Sakit Umum Bethesda Tomohon Berhubungan Dengan Stres Kerja
yang merasa sangat stres. Pada Perawat Di Ruang ICU dan
2. Ada 27 perawat (58,7%) di Rumah UGD RSUD Datoe Binangkang
Sakit Umum Bethesda Tomohon Kabupaten Bolaang Mongondow.
yang mengalami beban kerja berat. Manado: Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyaratakat Universitas Sam Fakultas Kesehatan Masyarakat
Ratulangi. Universitas Sam Ratulangi.
Johannes, M. L. 2015. Faktor-faktor Yang Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional.
Berhubungan Dengan Stres Kerja Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Pada Perawat Ruang IGD dan ICU Waluyo, M. 2015. Manajemen Psikologi
Di RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Industri. Jakarta: PT. Indeks.
Malalayang Kota Manado. Manado:
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Manado
(http://medkesfkm.unsrat.ac.id/w
pcontent/uploads/2015/11/Ment
ari-LaveniaJohannes.pdf) diakses
23 April 2017
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Sugiri, I. M. 2015. Hubungan Beban Kerja,
Stres Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Perawat Di Ruang Nakula RSUD
Sanjiwani Gianyar. Denpasar: Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.
(http://erepo.unud.ac.id/17392/1
/1102106047-1-COVER.pdf.)
Suratmi. 2014. Hubungan Beban Kerja Stres
Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang
IGD RSUD DR. Soegiri Lamongan.
Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan. Jurnal
Keperawatan, P-ISSN 2086 3071 E
ISSN 2443-0900.
Tooy, N. 2015. Hubungan Antara Beban
Kerja Dan Reward Dengan Stres
Kerja Pada Perawat Di Poliklinik
BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Kota Manado. Manado: Skripsi

Anda mungkin juga menyukai