Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA

PADA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP


R.S ESTOMIHI MEDAN TAHUN 2020

ABSTRAK

Pekerjaan seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak terlepas dari pengaturan jam
kerja/shift kerja. Berdasarkan observasi awal di Rumah Sakit Estomihi Medan bahwa perawat Shift malam lebih
lelah dibandingkan dengan shift pagi. Shift sore lebih lelah dibandingkan shift pagi, dan shift malam lebih
lelah dibandingkan shift sore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan shift kerja
dengan kelelahan kerja pada perawat. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi Deskriprif sederhana
yang dilaksanakan bulan November 2019 - Februari 2020. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 42 perawat, dan pengambilan sampel yaitu total sampling (seluruh perawat yang bekerja di unit
Rawat inap yaitu 42 perawat).Data ini dikumpulkan dengan pengisian lembar kuesioner . Analisa data
menggunakan uji statistic Chi – Square analysis, diolah dengan komputerisasi dan didapatkan hasil
X2=11,618 pada taraf signifikan 95% (α = 0,05) diperoleh P value = 0,020 < 0,05 maka terdapat hubungan
antara shift kerja dengan kelelahan kerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang mengalami
lelah ringan pada shift pagi sebanyak 9 responden (21,4%), lelah sedang sebanyak 5 responden (11,9%), pada
shift sore yang mengalami kelelahan ringan sebanyak 7 responden (16,7%), lelah sedang 6 responden
(14,3%), lelah berat 1 responden (2,3%), dan pada shift malam yag mengalami kelelahan ringan sebanyak 1
responden (2,3%), lelah sedang 10 responden (23,8%), dan lelah berat 3 responden (7,3%). Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas perawat mengalami kelelahan sedang, oleh karena itu
diharapkan kepada perawat agar memperhatikan gejala kelelahan yang muncul serta menjaga pola hidup
sehat dan menjaga asupan nutrisi (gizi) yang seimbang.

Kata Kunci : Shift Kerja, Kelelahan Kerja Perawat


I.PENDAHULUAN penyebab utama kecelakaan kerja yang
disebabkan oleh manusia adalah stress
dan kelelahan (fatique).Kelelahan kerja
Rumah sakit adalah salah satu memberi kontribusi 50% terhadap
pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati,
perawat merupakan ujung tombak pelayanan 2007).Kelelahan bisa disebabkan oleh
kesehatan rumah sakit. Pekerjaan seorang sebab fisik ataupun tekanan
perawat dalam memberikan pelayanan mental.Salah satu penyebab fatique
keperawatan tidak terlepas dari pengaturan adalah ganguan tidur (sleep distruption)
jam kerja/shift kerja. Dalam jangka waktu yang antara lain dapat dipengaruhi oleh
yang lama, kerja shift dapat mengakibatkan kekurangan waktu tidur dan ganguan
gangguan pencernaan, gangguan tidur dan pada circadian rhythms akibatjet lagatau
kelelahan (Hestya, dkk, 2012). shift kerja (Wicken, et al, 2004 dalam
Perawat sebagai salah satu diantara Setiawati dan Imam Djati, 2008).
pemberi pelayanan mempunyai waktu Berdasarkan penelitian Fatmawaty
paling Panjang disisi pasienya itu selama 24 (2008) menggambarkan secara umum
jam yang terbagi menjadi 3 shift bahwa kelelahan tenaga perawat berada
(pagi,siang,malam).Pengaturan shift kerjaan pada kategori tidak Lelah sebanyak 22
pemberian waktu istirahat pada hakekatnya responden (61.1%) sedangkan yang
bertujuan untuk mengurangi kelelahan pada lelah 14 responden (38.9%), yang terdiri
pekerja. Tetapi dampak pengaturan waktu dari 8 responden (57.1%) umur muda
kerja tersebut tetap memberikan efek dan 6 responden umur tua(42.9%).
terhadap tenaga kerja (Aji, 2010). Sedangkan responden yang mengalami
Suatu perusahaan yang baik tentu kelelahan pada shift kerja pagi sebanyak
mempunyai sumber daya manusia yang 1 responden (7.1%), 8 responden
baik. Hal ini dapat terlihat dari kondisi (57.2%) pada shift siang, dan 5
kesehatan fisik dan psikis, Pendidikan atau responden (35.7%) pada shift malam.
keahlian, serta kinerja dan produktifitas dari Sedangkan penelitan yang dilakukan
pekerja itu sendiri. Faktor-faktor tersebut oleh Wijaya (2005) hasil penelitian
saling berkaitan erat dan saling menunjukan, pada hasil analisis regresi shift
mempengaruhi yang satu dengan yang kerjadan kelelahan kerja menunjukan
lainnya. Setiap pekerjaan akan memberikan terdapat hubungan yang sangat signifikan
beban kerja yang berupa beban kerja fisik antara shift kerja dengan kelelahan kerja
maupun beban kerja psikis. Pada jenis pengukuran WRC dimana P: 0,000; terdapat
pekerjaan dengan tingkat stress yang tinggi hubungan yang signifikan antara shift kerja
dan menuntut banyak perhatian, maka dengan kelelahan kerja pengukuran
beban kerja psikislah yang dominan dan KAUPK2 dimana P: 0,034. Analisis
halinilah yang harus diperhatikan. Selain itu variansi diperoleh P: 0,000, menunjukan
kondisi waktu kerja yang berbeda-beda juga terdapat perbedaan yang sangat signifikan
diperkirakan akan berpengaruh terhadap antara shift kerja dengan kelelahan kerja
kondisi psikis pekerja.Terlepas dari factor pengukuran WRC, pengukuran KAUPK2
kebiasaan, bahwa tubuh memiliki waktu diperoleh P: 0,77 menunjukan tidak terdapat
kerja maupun istirahat sehingga akan hubungan antara shift kerja dengan
berpengaruh terhadap kondisi fisik, dan kelelahan kerja.
pada akhirnya berpengaruh juga terhadap Berdasarkan obsevasi awal yang telah
kondisi psikis atau sebaliknya (Simanjuntak peneliti lakukan di Rumah Sakit Estomi
dan Dedi Apriyantio Situmorang, 2010). medan yang terletak di
Menurut ILO (2003), setiap hari Jln.Sisingamangaraja diketahui bahwa
rata-rata 6000 orang meninggal akibat perawat yang bekerja p ada shift malam
sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2juta lebih lelah dibandingkan dengan perawat
orang pertahun. Sebanyak 350.000 shift pagi. Perawat shift sore lebih lelah
orang per tahun diantaranya meninggal dibandingkan dengan perawat shift pagi,
akibat kecelakaan kerja.Salah satu factor dan perawat shift malam lebih lelah
dibandingkan dengan perawat shift sore. am
Sistem penjadwalan kerja yaitu shift pagi Total 42
dimulai dari pukul 07.30 wib – 14.30 wib,
shift sore pukul 14.30 wib – 20.30 wib, Berdasarkan tabel diatas dapat
shift malam pukul 20.30 wib – 07.30 wib. diketahui bahwa mayoritas tingkat
kelelahan responden berdasarkan shift
kerja yaitu shift pagi lelah ringan
II.METODE PENELITIAN sebanyak 9 responden (64%), shift sore
lelah ringan sebanyak 7 responden
(50%), dan shift malam lelah sedang
Penelitian ini merupakan penelitian sebanyak 10 responden (71%).
eksplanasi sederhana ’’deskriptif’’ yaitu Sedangkan minoritas tingkat kelelahan
ingin mengetahui seberapa besar hubungan responden berdasarkan shift kerja yaitu
antara shift kerja dengan kelelahan kerja shift pagi lelah sedang sebanyak 5
pada perawat di Unit Rawat Inap Rumah responden (36%), shift sore lelah berat
Sakit Estomihi Medan..Jumlah sampel sebanyak 1 responden (7%), dan shift
dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat malam lelah Ringan sebanyak 1
yang bekerja di unut rawat ianp sebanyak responden (7%).
42 perawat. Penelitian ini mulai dilakukan Tabel 2. Tingkat Kelelahan Kerja
pada bulan Oktober 2019 – Februari 2020. Perawat di Unit Rumah
Pengumpulan data dengan menggunakan Sakit Estomihi Medan
kuisioner kelelahan kerja. Analisa data Tahun 2020 (n=42).
dengan menggunakan analisa uji Chi-
Squaredan diolah dengan menggunakan Kelelahan Frekuensi Persentase
komputerisasi. Kerja (F) (%)
Ringan 17 40
Sedang 21 50
Berat 4 10
Total 42 100
III. HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan penelitian Berdasarakan tabel diatas dapat


terhadap 42 responden dengan judul diketahui bahwa mayoritas responden
“Hubungan Shift Kerja dengan mengalami kelelahan sedang sebanyak 21
Kelelahan Kerja Pada Perawat di Unit responden (50%) dan minoritas mengalami
Rawat Inap Rumah Sakit Estomihi kelelahan berat sebanyak 4 responden
Medan Tahun 2020”, hasilnya (10%).
disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3. Hubungan antara Shift Kerja
dengan Kelelahan Kerja
Tabel 1. Tingkat Kelelahan Kerja Perawat di Unit Rumah Sakit
perawat berdasarkan Shift Estomihi Medan Tahun 2020
Kerja responden di Unit (n=42).
Rumah Sakit Estomihi
Medan Tahun 2020
(n=42).

Shif Kelelahan Kerja


t Ring Sedan Berat Total
Kerj an g
a F % F % F % F %
Pagi 9 64 5 36 0 0 14 100
Sore 7 50 6 43 1 7 14 100
Mal 1 7 10 71 3 22 14 100
Kelelahan_Kerja Total Setelah peneliti melakukan
Bera penelitian dengan judul “Hubungan
Ringan Sedang t Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja
F F % F % F % Pada Perawat di Unit Rawat Inap
Shi Pagi 9 21, 5 11, 0 0 1 33,3 Rumah Sakit Estomihi Medan Tahun
ft_ 4 9 4 2020 “, dapat disimpulkan bahwa :
Ke Sore 7 16, 6 14, 1 2, 1 33,3 1. Gambaran kelelahan kerja
rja 7 3 3 4 berdasarkan shift kerja yaitu shift
Mal 1 2,3 1 23, 3 7. 1 33.3 malam lebih lelah daripada shift
am 0 8 3 4 sore, shift sore lebih lelah dari shift
Total 1 40, 2 50 4 9, 4 100 pagi, dan shift malam lebih lelah
7 4 1 6 2 daripada shift pagi.
2. Terdapat hubungan yang signifikan
antara shift kerja dengan kelelahan
Chi-SquareTests kerja dimanaX2=11,618 pada taraf
Valu Asymp. Sig. (2- signifikan 95% (α = 0,05) diperoleh
e df sided) Pvalue = 0,020 < 0,05.
Pearson
11,6
Chi- 4 ,020
18a
Square SARAN
Likelihood 14,0
4 ,007
Ratio 26 Diharapkan kepada responden agar
N of Valid dapat menambah pengetahuan nya
42 tentang shift kejadian kelelahan kerja,
Cases
faktor yang menyebab kan terjadinya
kelelahan kerja serta cara mengatasinya,
Berdasarkan tabel diatas dapat sehingga dapat menanggulangi
diketahui bahwa dari 42 responden yang kelelahan yang terjadi akibat dari kerja
mengalami lelah ringan pada shift pagi tersebut.
sebanyak 9 responden (21,4%), lelah
sedang sebanyak 5 responden (11,9%),
pada shift sore yang mengalami
kelelahan ringan sebanyak 7 responden
(16,7%), kelelahan sedang 6 responden DAFTAR PUSTAKA
(14,3%), kelelahan berat 1 responden
(2,3%), dan pada shift malam yag Aji, Ikha Bayu Yanuar. 2010.
mengalami kelelahan ringan sebanyak 1 PERBEDAAN KELELAHAN
responden (2,3%), kelelahan sedang 10 PADA PERAWAT SHIFT MALAM
responden (23,8%), dan kelelahan berat RUANG RAWAT INAP ICCU
3 responden (7,3%). DAN KANA DI RUMAH SAKIT X
Dari uji statistik uji Chi-Square KUDUS.
didapatkan hasil X2=11,618 pada taraf http://kesmas.unsoed.ac.id/content/p
signifikan 95% (α = 0,05) diperoleh erbedaan-kelelahan-pada-perawat-
Pvalue = 0,020 < 0,05. Berarti ada shiftmalam-ruang-rawat-inap-iccu-
hubungan antara shift kerja dengan dan-kana-di-rumah-sakit-x.
kelelahan kerja perawat di Unit Rawat
Inap Rumah Sakit Estomihi Medan Arikunto.2010.METODE PENELITIAN
SUATU PENDEKATANPRAKTIK.
Rineka Cipta; Jakarta.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Fatmawaty.2008. STUDI TENTANG
SIMPULAN KELELAHAN PADA TENAGA
PERAWAT BAGIAN RAWAT
INAP RUMAH SAKIT UMUM Purwanto, Addy. 2010.PERBEDAAN
DAERAH (RSUD) DAYA TINGKAT KELELAHAN
MAKASSAR TAHUN 2008. PEKERJA ANTARA SHIFT
http://www.poltekkes- PAGI, SHIFT SORE DAN
mks.ac.id/index.php/tutorials- SHIFT MALAM DI RUANG
mainmenu48/sulolipu/edisi-ke- PUSAT PENGENDALI
17/402. KILANG (RPPK) PT.
Pertamina RU VI Balongan
Harnanik. 2011. ANALISIS HASIL Indramayu, Jawa Barat. Skripsi
PENGUKURAN KELELAHAN Fakultas Kedokteran Universitas
TAHUN 2011 BERDASAR DATA Sebelas Maret Surakarta.
OVERTIME, ABSENSI SAKIT
DAN PRODUKTIVITAS KERJA Repository USU. KELELAHAN
PRODUKSI PT.DUPONT KERJA.
AGRICULTURAL PRODUCTS http://repository.usu.ac.id/
INDONESIA SURABAYA bitstream/
PLANT, JAWA TIMUR. Skripsi : 123456789/24541/4/Chapter
Fakultas Kedokteran Universitas %20II.pdf
Sebelas Maret Surakarta.
Repository USU. Shift Kerja.
Hasibuan, Malayu. 2009. MANAJEMEN http://repository.usu.ac.i/
SUMBER DAYA MANUSIA. PT bitstream/ 123456789/ 32889/3 //
Bumi Aksara : Jakarta. chapter % 20II. Pdf.
Hestya, dkk. 2012. HUBUNGAN Rosanti, Eka. 2011. PERBEDAAN
KERJA SHIFT TERHADAP TINGKAT KELELAHAN
KELELAHAN PERAWAT DI TENAGA KERJA WANITA
INSTALASI RAWAT INAP ANTARA SHIFTPAGI,
RSUD DR. SAYIDIMAN SHIFTSORE DAN
MAGETAN TAHUN 2012. SHIFTMALAMDI BAGIAN
web.unair.ac.id/admin/file/f_417 WINDINGPT.ISKANDAR INDAH
25_inta1.docx. PRINTING TEXXTILE
SURAKARTA. Skripsi Fakultas
Kurniawati dan Solikhah. 2012. Kedokteran Universitas Sebelas
HUBUNGAN KELELAHAN Maret Surakarta.
KERJA DENGAN KINERJA
PERAWAT DI BANGSAL Setiadi. 2007. KONSEP DAN
RAWAT INAP RUMAH SAKIT PENULISAN RISET
ISLAM FATIMAH KEPERAWATAN. Graha Ilmu ;
KABUPATEN CILACAP. Yogyakarta.
Jurnal KESMAS UAD Volume
6, No 2, Juni 2012 : 162-232 Setiawati dan Imam Djati Widodo. 2008.
FAKTOR DAN PENJADUALAN
Notoatmodjo. 2010. METODOLOGI SHIFT KERJA. Jurnal
PENELITIAN KESEHATAN. Teknoin,Volume 13, Nomor 2,
Rineka Cipta : Jakarta. Desember 2008, 11-22
Nursalam. 2008. KONSEP DAN Simanjuntak dan Dedi Apriyanto
PENERAPAN METODOLOGI Situmorang. 2010. ANALISIS
PENELITIAN ILMU PENGARUH SHIFT KERJA
KEPERAWATAN. Salemba TERHADAP BEBAN KERJA
Medika ; Jakarta. MENTAL DENGAN METODE
SUBJECTIVEWORKLOADASSES
SMENTTECHNIQUE
(SWAT).jurnal Teknologi, Volume
3 Nomor 1 , Juni 2010, 53-60

Suma’mur. 2009. PERUSAHAAN DAN


KESEHATAN KERJA
(HIPERKES). CV Sagung Seto :
Jakarta.

Suyanto. 2009. MENGENAL


KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT. Mitra
Cendikia Press : Yogjakarrta.

Swansburg, Russe C. 2000. PENGANTAR


KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
UNTUK PERAWAT KLINIS. EGC
: Jakarta.

Wijaya. 2005. HUBUNGAN ANTARA


SHIFT KERJA DENGAN
GANGGUAN TIDUR DAN
KELELAHAN KERJA PERAWAT
INSTALASI RAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT SR. SARDJITO
YOGYAKARTA.http://etd.ugm.ac.
id/.

Anda mungkin juga menyukai