Anda di halaman 1dari 6

JUKMAS

Jurnal Kesehatan Masyarakat


Vol. 2 No. 2 Oktober 2018
Analisis Hubungan Karakteristik Individu, Shift Kerja, dan Masa Kerja
dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit X Jakarta Timur

Rayi Trinofiandy , Atik Kridawati, Puri Wulandari


Universitas Respati Indonesia
Email: rayi.trinofiandy@gmail.com

ABSTRAK

Kelelahan kerja merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kelelahan kerja pada perawat di
Rumah Sakit X Jakarta timur dengan karakteristik individu, shift kerja, dan masa kerja.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak
45 orang perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengukuran
kelelahan kerja dengan menggunakan kuesioner khusus dari International Fatigue
Research Committee of Japanese Association of Industrial Health, Analisis data
menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara kelelahan kerja dengan
faktor risko yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak
77,8% perawat mengalami kelelahan kerja, perawat dengan status gizi malnutrisi rentan
terhadap kelelahan kerja (p value 0,034 OR 8,5) dan perawat yang memiliki riwayat
penyakit (p value 0,012 OR 0,083). Untuk itu perawat diharapkan dapat menjaga pola
makan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Kata kunci: kelelahan kerja, perawat, rumah sakit

ABSTRACT

Work fatigue is one of the causes of work accidents. This study aims to analyze the
relationship between work fatigue in nurses at East Jakarta X Hospital with individual
characteristics, work shifts, and years of service. This study used a cross sectional study
design with a total sample of 45 nurses. The sampling technique uses total sampling.
Measurement of work fatigue using a special questionnaire from the International
Fatigue Research Committee of the Japanese Association of Industrial Health. Data
analysis using the Chi Square test to see the relationship between work fatigue and risk
factors that influence it. The results showed that 77.8% of nurses experienced work
fatigue, nurses with malnutrition nutritional status were vulnerable to work fatigue (p
value 0.034 OR 8.5) and nurses who had a history of illness (p value 0.012 OR 0.083). For
this reason nurses are expected to be able to maintain their diet and conduct regular
health checks.

Keywords: work fatigue, nurse, hospital

204
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
JUKMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat

PENDAHULUAN dikarenakan adanya pola kerja bergilir


Kelelahan kerja memberi (Mallapiang, 2016).
kontribusi 50% terhadap terjadinya Penyebab ataupun faktor-faktor
kecelakaan kerja (Setyawati, 2010). Data yang berhubungan dengan kelelahan
dari International Labour Organitation kerja pada perawat di rumah sakit
(2013) yang menunjukkan bahwa hampir antara lain seperti usia, jenis kelamin,
setiap tahun sebanyak dua juta pekerja status gizi, shift kerja ((Fitri, Ekawati, &
meninggal dunia karena kecelakaan Ida, 2017), beban kerja (Hariyono, Dyah,
kerja yang disebabkan oleh faktor & Yayuk, 2009), Riwayat penyakit
kelelelahan. Penelitian yang dilakukan (Mentari, 2012), Masa kerja (Wahyu,
ILO (2013) menyatakan dari 58.118 Suroto, & Ekawati, 2017), beban kerja,
sampel, sekitar 18.828 sampel lingkungan kerja (Suma’mur, 2009).
menderita kelelahan dan berpengaruh Berdasarkan dari hasil survey
pada produktivitas kerja yaitu sekitar pendahuluan yang dilakukan di Rumah
32,8%. Data ILO tahun 2010 Sakit X Jakarta Timur, terdapat 6 orang
menunjukkan setiap tahunnya lebih dari perawat merasakan kelelahan berat dan
dua juta orang meninggal akibat 4 orang perawat merasakan kelelahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. sedang.
Sekitar 160 juta orang menderita
penyakit akibat kerja dan terjadi sekitar
METODE
270 juta kasus kecelakaan kerja
Penelitian ini menggunakan desain
pertahun di seluruh dunia. Angka
studi cross sectional dengan jumlah
kecelakaan kerja pada tahun 2009
sampel 45 perawat di yang bekerja di
mencapai 96.513 kasus, sedangkan pada
Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan
tahun 2010 angka kecelakaan kerja
pada April – Agustus 2018. Jumlah
mencapai 53.267 kasus. Investigasi di
sampel diambil dengan menggunakan
beberapa negara menunjukkan bahwa
teknik total sampling.
kelelahan (fatigue) memberi kontribusi
Pengambilan data karakteristik
yang signifikan terhadap kecelakaan
individu, shift kerja dan masa kerja
kerja (Anonim, 2014).
dengan menggunakan kuesioner,
Menurut laporan penelitian
sedangkan data status gizi diambil
Canadian Nurse Association (2010)
dengan mengukur berat badan dan
bahwa hampir 80% perawat di Kanada
tinggi badan perawat dengan
mengalami kelelahan. Menurut
menggunakan timbangan digital yang
Lippincott Williams & Wilkins (2008),
sudah di kalibrasi dan juga meteran.
tentang hubungan antara kesehatan dan
Pengukuran kelelahan kerja
produktivitas di tempat kerja, diketahui
dengan menggunakan kuesioner dari
bahwa hampir 29.000 orang dewasa
IFRC (International Fatigue Research
bekerja yang diwawancarai, 38%
Committee of Japanese Association of
mengalami fungsi kognitif menurun,
Industrial Health). Kuesioner IFRC
kurang tidur atau perasaan kelelahan.
merupakan salah satu kuesioner yang
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh
dapat mengukur tingkat kelelahan
Departemen Kesehatan RI didapat 30 –
secara subyektif. Kuesioner tersebut
40% masyarakat pekerja pemberi jasa
berisi 30 daftar pertanyaan. Dimana
layanan kesehatan yang bersifat teknis
kuesioner ini memiliki kelebihan seperti
dan beroperasi selama 8 – 24 jam sehari
pertanyaan yang mudah dipahami
mengalami kelelahan. Hal ini
karena terkait apa yang dirasakan ketika

205
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
JUKMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat

melakukan pekerjaan, dapat mengetahui Shift 36 80.0%


potensi kelelahan kerja dan seberapa Non Shift 9 20.0%
parah responden mengalami kelelahan Masa kerja
kerja sehingga dapat langsung diberikan Lama(> 3 23 51.1%
tindakan perbaikan saat itu juga, tahun)
sementara itu kelemahan dari kuesioner Baru (≤ 3 22 48.9%
IFRC ini yaitu seperti jawaban yang tahun)
diberikan bersifat subyektif sehingga
kemungkinan bisa terjadi bias pada
Secara statistik dapat dilihat pada
penelitian.
table 1.1 yang menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini kemudian
sebanyak 77,8% perawat di Rumah Sakit
dianalisis menggunakan uji Chi Square
X mengalami kelelahan kerja. Tubuh
untuk mengetahui hubungan antara
yang mengalami kelelahan akan muncul
karakteristik individu, shift kerja dan
gejala seperti sering menguap, merasa
masa kerja dengan kelelahan kerja.
aus, rasa mengantuk, dan sulit
berkonsentrasi. Ada tiga indikasi
HASIL terjadinya kelelahan kerja yaitu
pelemahan kegiatan, pelemahan
Table 1.1 Distribusi Frekuensi Kelelahan
motiviasi, dan kelalahan fisik. Ketiga
Kerja, Karakteristik Individu, Shift Kerja,
indikasi tersebut merupakan gejala yang
dan Masa Kerja pada Perawat
dapat diamati untuk mengetahui
kelelahan kerja (Suma’mur, 2013).
Variabel Frekuensi Persentase
%
Kelelahan
Tabel 1.2 Hubungan Antara Karakteristik
kerja
Individu, Shift Kerja, Masa Kerja dengan
Mengalami 35 77.8%
Kelelahan Kerja Pada Perawat
Kelelahan
Tidak 10 22.2% Kelelahan
Mengalami kerja P
Variabel OR
Kelelahan Ya* Tidak* value
Usia n (%) n (%)
Tua 21 46.7% Usia
(> 27 Tahun) Tua 18 3
Muda 24 53.3% (> 27 (85,7) (14,3)
(≤ 27 Tahun) 2,471
Tahun)
Jenis kelamin 0,296 (0,5-
Muda 17 7
Perempuan 32 71.1% 11,1)
(≤ 27 (70,8) (29,2)
Laki-laki 13 28.9% Tahun)
Status gizi Jenis kelamin
Malnutrisi 18 40.0% Perempuan 25 7
Normal 27 60.0% 1,071
(78,1) (21,9)
Riwayat 1,000 (0,2-
Laki-laki 10 3
penyakit 4,9)
(76.9) (23.1)
Ada 21 46.7% Status gizi
Tidak Ada 24 53.3% Malnutrisi 17 1 (5,6) 8,500
Shift kerja 0,034
(94,4) (0,9-

206
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
JUKMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Normal 18 9 74,4) pria (Suma’mur, 2009). Namun di Rumah


(66,7) (33,3) Sakit ini perawat perempuan jumlahnya
Riwayat penyakit lebih banyak dibanding perawat laki-laki.
Ada 20 1 (4,8) Temuan ini pun sejalan dengan
0,083
(95,2) penelitian pada perawat di RSUD
0,012 (0,009-
Tidak ada 15 9 Surabaya ((Perwitasari & Tualeka, 2014).
0,7)
(62,5) (37,5) Kelelahan kerja banyak ditemukan
Shift kerja pada perawat dengan status gizi
Shift 29 7 malnutrisi (Tabel 1.2). bahwa perawat
2,071
(80,6) (19,4) dengan status gizi malnutrisi berisiko 8
0,393 (0,4-
Non shift 6 3 kali mengalami kelelahan kerja
10,4)
(66,7) (33,3) dibandingkan dengan perawat dengan
Masa kerja status gizi normal. Sesuai dengan
Lama 20 2 observasi yang ditemukan di lapangan
0,321
(87,0) (13,0) saat penelitan bahwasanya banyak
0,165 (0,7-
Baru 15 7 ditemukan perawat dengan proposional
1,4)
(68,2) (31,8) tubuh yang belum ideal. Hal ini mungkin
(*) Ya : mengalami kelelahan kerja disebabkan beberapa faktor seperti
Tidak mengalami kelalahan kerja misalnya mengonsumsi makanan yang
berlebihan atau kurang mengonsumsi
makan-makanan yang bergizi. Pada
dasarnya dengan dipenuhinya
Usia berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi dan berbadan sehat,
produktivitas kerja, karena semakin
maka akan kuat dalam bekerja, apalagi
tinggi usia maka akan semakin rendah
bila memiliki semangat kerja yang tinggi
produktivitas kerjanya (Pandapotan,
maka akan dapat meningkatkan
2013). Namun dalam penelitian ini tidak
produktivitas kerja (Sedarmayanti,
ditemukan hubungan antara usia dengan
2009). Penelitian ini pun sebanding
kelelahan kerja (Tabel 1.2). Hal ini
dengan penelitian pada perawat di RSUD
dimungkinkan karena perawat di Rumah
Surabaya (Perwitasari & Tualeka, 2014).
Sakit X Jakarta Timur lebih didominasi
Hasil statistik menunjukkan bahwa
dengan kelompok usia remaja akhir dan
riwayat penyakit juga berhubungan
dewasa awal yaitu dengan range 21 – 35
dengan kelelahan kerja (Tabel 1.2). Hal
tahun yang masih masuk kedalam usia
ini dikarenakan bahwa status kesehatan
produktif untuk bekerja. Hasil penelitian
dapat mempengaruhi kelelahan kerja
ini pun berbanding terbalik dengan
yang dapat dilihat dari riwayat penyakit
penelitian pada perawat RSUD Semarang
yang diderita. Beberapa penyakit yang
yang menunjukkan ada hubungan antara
dapat mempengaruhi kelelahan
usia dengan kelelahan kerja (Fitri,
diantaranya yaitu, penyakit jantung,
Ekawati, & Ida, 2017).
gangguan ginjal, asma, tekanan darah
Pada penelitian ini tidak ditemukan
rendah, tekanan darah tinggi dan lain-
hubungan antara jenis kelamin dengan
lain (Suma’mur, 2009). Temuan pada
kelelahan kerja (Tabel 1.2). Jenis kelamin
penelitian ini pun sejalan dengan
dapat menentukan tingkat kelelahan
penelitian yang dilakukan pada pekerja
kerja. Biasanya wanita lebih mudah lelah
industri kelapa sakit (Mentari, 2012).
dibanding pria. Hal tersebut dikarenakan
Pada penelitian ini tidak ditemukan
ukuran tubuh dan kekuatan otot tenaga
hubungan antara shift kerja dengan
kerja wanita relatif kurang dibanding

207
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
JUKMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat

kelelahan kerja (Tabel 1.2). Hal ini melakukan pemeriksaan kesehatan


dikarenakan shift kerja yang ada di RS. X secara berkala.
Jakarta Timur berdurasi ≤ 7 jam. Terlebih
lagi penelitian ini dilakukan di rumah
sakit khusus sehingga apabila sedang DAFTAR PUSTAKA
tidak ada tindakan terhadap pasien bisa 1. Depkes. (2014). 1 orang pekerja
digunakan untuk istirahat. Hasil di dunia meninggal setiap 15
penelitian ini berbeda dengan hasil detik karena kecelakaan kerja.
penelitian pada perawat yang Diakses 6 April 2018.
menunjukkan hubungan signifikan [http://www.depkes.go.id/article
(Peter, 2006; Fitri, Ekawati, & Ida, 2017). /print/201411030005/1-orang-
pekerja yang bekerja dengan sistem shift pekerja-di-dunia-meninggal-
biasanya mudah mengalami kelelahan setiap-15-detik-karena-
kerja (Setyawati, 2010). kecelakaan-kerja.html].
Berdasarkan table 1.2 tidak 2. Canadian Nurses Association.
ditemukan hubungan antara variabel (2010). Nurse Fatigue and Patient
masa kerja dengan kelelahan kerja. Safety. http//Nurse-fatigue-and-
Penelitian ini sejalan dengan penelitian patient-safety/can-
pada pekerja pembuat kulit lumpia di aiic.carnao.org. [27 April 2018].
Semarang (Wahyu,, Suroto, Ekawati, 3. Fitri W.A, Ekawati, & Ida W.
2017). Hal ini dikarenakan orang yang (2017). Hubungan antara Faktor
bekerja lama sudah terbiasa dengan Individu, Beban Kerja dan Shift
pekerjaan yang dilakukannya sehingga Kerja dengan Kelelahan Kerja
tidak menimbulkan kelelahan kerja bagi pada Perawat di RSJD Dr. Amino
dirinya (Setyawati, 2010). Selain itu, Gondohutomo Semarang. Jurnal
Masa kerja yang sudah lama memiliki Kesehatan Masyarakat (E-
pengalaman kerja yang banyak, artinya Journal), 5(5), 235-334.
karyawan yang memiliki pengalaman 4. Mallapiang Fatmawaty, &
kerja yang banyak sehingga Syamsul Alam, A. A. S. (2016).
menghasilkan produktivitas kerja yang Faktor yang Berhubungan dengan
tinggi (Pandapotan, 2013). Kelelahan Kerja Pada Perawat
IGD di RSUD Haji Makassar Tahun
2014. Jurnal Kesehatan
Masyarakat – UIN Alauddin
SIMPULAN
Makassar, 8(1), 39–48.
Berdasarkan penelitian terdapat temuan 5. Mentari, A. (2012). Hubungan
bahwa ada hubungan antara status gizi Karakteristik Pekerja dan Cara
dan riwayat penyakit dengan kelelahan Kerja dengan Kelelahan Kerja
kerja pada perawat. Untuk itu pada Pemanen Kelapa Sawit di
diharapkan perawat agar menjaga pola PT. Perkebunan Nusantara IV
makan dengan mengonsumsi gizi yang (Persero) Unit Usaha Adolina
seimbang, menjaga proposional tubuh Tahun 2012. Fakultas Kesehatan
sehingga dapat melakukan pekerjaan Masyarakat USU.
secara efektif, berolahraga secara 6. Pandapotan, E.T. (2013).
teratur, melakukan peregangan otot Pengaruh Variabel Pendidikan,
sebelum dan sesudah tindakan serta Upah, Masa Kerja dan Usia
mengoptimalkan waktu istirahat, serta Terhadap Produktivitas

208
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
JUKMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Karyawan (Studi Kasus pada PT. 10. Setyawati. (2010). Selintas


Gandum Malang). Jurnal Tentang Kelelahan Kerja.
Ekonomi dan Bisnis, Vol.2, No.1. Yogyakarta: Asmara Books.Solo:
Malang: Universitas Brawijaya. Fakultas Ilmu Kesehatan Program
7. Perwitasari, D., & Tualeka, A. R. Studi Kesehatan Masyarakat
(2014). Faktor Yang Berhubungan Universitas Muhammadiyah
Dengan Kelelahan Kerja Subyektif Surakarta.
Pada Perawat di RSUD 11. Suma’mur. (2009). Hiegiene
DR.Mohamad Soewadi Surabaya. Perusahaan dan Keselamatan
The Journal of Occupational Kerja. Jakarta: CV Sagung Seto.
Safety, Health and Environtment, 12. Wahyu K, Suroto, & Ekawati.
1, 15–23. (2017). Analisis Hubungan Beban
8. Peter C, W. (2006). Work Related Kerja Fisik, Masa Kerja, Usia dan
Fatigue and Recovery: The Jenis Kelamin Terhadap Tingkat
Contribution of Age, Domestic Kelelahan Kerja pada Pekerja
Responbilities and Shiftwork. E- Bagian Pembuatan Kulit Lumpia
Jurnal. Australia: Departement of di Kelurahan Kranggan
Applied Psychologial Research Kecamatan Semarang Tengah. E-
University of South Australia. Jurnal Vol. 5 No. 5. Semarang:
9. Sedarmayanti. (2009). Sumber Fakultas Kesehatan Masyarakat
Daya Manusia dan Produktivitas Universitas Diponegoro.
Kerja. Bandung: CV Mandar 13. William, Lippincot & Wilkins.
Maju. (2008). Occupational Therapy for
Phsyical Dysfunction. USA:
Phyladelphia.

209
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Anda mungkin juga menyukai