Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN BURNOUT PERAWAT DI

ICU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Indri Heri Susanti1), Apriyanti Dwi Windasari2), Danang Tri Yudoyono3)


1
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: arttaiko@gmail.com
2
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: apriyantiwinda21@gmail.com
3
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: danangty_85@yahoo.com

ABSTRAK
Kejenuhan kerja (burnout) adalah suatu kondisi fisik, emosi dan mental yang
sangat drop yang di akibatkan oleh situasi kerja yang sangat menuntut dalam jangka
panjang. Kejenuhan kerja merupakan akibat stres kerja dan beban kerja yang paling
umum. Kejenuhan kerja merupakan sesuatu hal yang sering di alami dalam setiap
pekerjaan, perawat merupakan salah satu profesi yang berisiko memiliki stres dan
beban kerja yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan
burnout pada perawat di ICU RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto tahun
2016. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Sampel yang digunakan adalah total sampling, sampel penelitian ini
adalah seluruh perawat di ICU RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto
sebanyak 31 responden. Analisa statistik menggunakan spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat stres perawat di ICU
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah sedang yaitu sebanyak 18
responden (58,1%) dan sebagian besar burnout pada perawat adalah sedang yaitu
sebanyak 15 responden (48,4%). Hasil uji statistik penelitian pada taraf keyakinan α
= 0,05 menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan
burnout pada perawat di ruang ICU dengan nilai ρ-value sebesar 0,000

Kata Kunci : Tingkat Stres, Burnout, Perawat

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 52


THE CORRELATION BETWEEN STRESS LEVEL AND BURNOUT EXPERIENCED
BY NURSES IN ICU PROF. DR. MARGONO SOEKARJO HOSPITAL
PURWOKERTO

Indri Heri Susanti1), Apriyanti Dwi Windasari2), Danang Tri Yudoyono3)


1
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: arttaiko@gmail.com
2
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: apriyantiwinda21@gmail.com
3
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
Email: danangty_85@yahoo.com

ABSTRACT
Burnout is a condition of physical, emotional and mental degradation caused by
demanding work situation in a long term. Additionally, burnout is generally caused
by stress and workload. Burnout usually happens in every job, and nursing is one
profession that is at risk of having the stress and high workload. The purpose of this
research is to analyse the correlation between stress level and burnout which
experienced by nurses in ICU in Prof. Dr. Margono Soekarjo hospital
Purwokerto.This type of research was analytical study with cross sectional approach.
The sampling technique used was total sampling, the sample of this research were all
nurses in ICU in Prof. Dr. Margono Soekarjo Hospital Purwokerto by as many as 31
respondents. Variabels of research analysis applied was Spearman Rank Test. The
results showed that most of the stress levels of nurses in ICU in Prof. Dr. Margono
Soekarjo Hospital Purwokerto was adequate shown by as many as 18 respondents
(58.1%) and the majority of burnout in nurses was adequate shown by as many as 15
respondents (48.4%). Statistical test results of research on a confidence level α =
0,05 showed a significant correlation between the level of stress and burnout
experienced by nurses in the ICU with ρ-value of 0.000.

Key words: Stress Level, Burnout, Nurse.

PENDAHULUAN tenaga kesehatan yang paling lama

Perawat merupakan tenaga kontak atau berhubungan dengan

kesehatan yang sangat penting dan pasien yaitu selama 24 jam dan

menjadi ujung tombak di rumah sakit umumnya dibagi kedalam tiga kali

(Indah, 2011). Perawat merupakan shift yaitu pagi, siang dan malam

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 53


(Keliat, 1999 dalam Giriwati, 2011). manusia dan tanggung jawab terhadap

Pada era globalisasi ini perawat dirinya sendiri.

dituntut untuk melakukan perbaikan Salah satu karakterisik unit

dan meningkatkan kualitas pelayanan kerja yang ada di rumah sakit adalah

kesehatan. Untuk mencapai kualitas intensive care unit (ICU) yang

pelayanan kesehatan yang baik maka merupakan bagian dari ruang perawat

perawat dituntut untuk menjadi intensive. Intensive care unit adalah

perawat yang profesional (Depkes RI, unit perawatan khusus yang dikelola

2007). Menurut Selye (2003), untuk merawat pasien kritis, yang

dikatakan bahwa alasan mengapa mengalami cedera dengan penyulit

profesi perawat mempunyai risiko yang mengancam jiwa dengan

yang sangat tinggi untuk mengalami melibatkan tenaga kesehatan terlatih

stres adalah karena perawat memiliki (Hanafie, 2007).

tugas seperti mengumpulkan data, Perawat ICU mempunyai peran

menganalisis data, menginterpretasi yang berbeda dengan perawat yang

data, dan mengembangkan rencana bekerja di unit lain. Perawat ICU

tindakan keperawatan, berperan serta sebagai salah satu tim kesehatan harus

dalam pelayanan kesehatan kepada memiliki pengetahuan dan keahlian

individu, keluarga, kelompok, dan khusus, meliputi kemampuan

masyarakat. Selain itu perawat menangani kondisi pasien yang kritis,

memiliki tanggung jawab yang sangat bekerja dengan cepat, tepat, teliti, dan

tinggi terhadap keselamatan nyawa senantiasa cermat dalam

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 54


mengobservasi dan menilai keadaan Occupational Safety and Health

umum pasien yang cenderung (NIOSH) menunjukkan bahwa

fluktuatif. Kondisi pasien yang kritis, pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan

beban kerja yang sangat tinggi, dengan rumah sakit atau kesehatan

lingkungan ICU dengan peralatan yang memiliki kecenderungan tinggi untuk

canggih, dapat menjadi sumber stres terkena stres kerja atau depresi

bagi perawat yang bertugas di ICU (Rahman, 2013), sedangkan American

(Meltzer & Huckabay, 2004 dalam National Association for Occupational

Nasution 2007). Health (ANAOH) menempatkan

The American Institute of kejadian stres kerja pada perawat

Stress (dalam Adams L, 2010) berada diurutan paling atas pada empat

menyatakan bahwa “sejumlah puluh pertama kasus stres kerja pada

penelitian memperlihatkan bahwa stres pekerja (Rahman, 2013). Pada

pekerjaan merupakan sumber utama penelitian yang dilakukan Azhar

stres bagi orang dewasa Amerika dan (2010) tentang gambaran stres perawat

mengalami perkembangan pesat di rumah sakit jiwa, dari 54 perawat

selama beberapa dekade terakhir”. yang diberikan kuesioner tentang

Sama halnya, The American Nurses pengukuran tingkat stres, didapati 13

Association (2011) menemukan bahwa perawat mengalami stres.

74% perawat mengalami pengaruh Hal ini bisa disebabkan oleh

akut dan kronik dari stres. Penelitian tugas-tugas perawat yang sering

yang dilakukan The National Institute monoton dan kondisi ruangan yang

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 55


sempit, biasa dirasakan oleh perawat kesakitan atau penyakit. Kejenuhan

yang bertugas di bagian bangsal. kerja merupakan sesuatu hal yang

Sebanyak 50,9% perawat di Indonesia sering dialami dalam setiap pekerjaan,

yang bekerja mengalami stres kerja, perawat merupakan salah satu profesi

sering merasa pusing, lelah, kurang yang berisiko memiliki stres dan beban

ramah, kurang istirahat akibat beban kerja yang tinggi. Burnout menjadi

kerja terlalu tinggi serta penghasilan suatu masalah bagi organisasi apabila

yang tidak memadai (PPNI, 2006). mengakibatkan kinerja menurun, selain

Kejenuhan kerja (Burnout) kinerja yang menurun produktivitas

adalah suatu kondisi fisik, emosi dan juga menurun. Salah satu dampak

mental yang sangat drop yang burnout yang berkembang ke arah

diakibatkan oleh situasi kerja yang negatif adalah stres kerja (Dale A,

sangat menuntut dalam jangka panjang 2011).

(Muslihudin, 2009). National Safety Didapatkan data angka Bed

Council (NSC) (dalam Maharani, Occupancy Rate (BOR) pada ruang

2012) mengatakan bahwa kejenuhan ICU di bulan Desember 90,57%,

kerja merupakan akibat stres kerja dan Januari 100,51%, Februari 98,26%.

beban kerja yang paling umum, gejala Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

khusus pada kejenuhan kerja ini antara angka BOR pada ruang ICU tinggi

lain kebosanan, depresi, pesimisme, (lebih dari 85%) dari bulan Desember-

kurang konsentrasi, kualitas kerja Februari menunjukan tingkat

buruk, ketidakpuasan, keabsenan, dan pemanfaatan tempat tidur yang tinggi

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 56


sehingga perlu pengembangan rumah metode penelitian kuantitatif dengan

sakit atau penambahan tempat tidur. menggunakan desain deskriptif

Berdasarkan hasil wawancara kuantitatif korelasional, sedangkan

terstruktur yang dilakukan oleh peneliti jenis rancangan penelitiannya adalah

pada tanggal 9 Februari 2016 terhadap cross sectional. Populasi dalam

5 orang perawat di Intensive Care Unit penelitian ini adalah semua perawat di

(ICU) RSUD Prof. Dr. Margono ICU RSUD Prof. DR. Margono

Soekarjo Purwokerto yang dipilih Soekarjo Purwokerto yaitu sebanyak

secara acak menunjukkan bahwa 2 31 orang perawat. Teknik sampling

orang perawat memiliki kejenuhan pada penelitian ini menggunakan Total

kerja berat, 3 orang perawat memiliki Sampling atau sampling jenuh, yaitu

kejenuhan kerja sedang. Adapun tanda mengambil seluruh anggota sampling.

kejenuhan dari para perawat antara Instrument penelitian yang digunakan

lain, seringnya melihat jam pada saat adalah kuesioner Stres Kerja berjumlah

bekerja, menunda nunda atau bahkan 27 pertanyaan dan kuesioner Maslach

mempercepat kegiatan yang burnout inventory (MBI) berjumlah 22

seharusnya belum dilakukan, keluhan pertanyaan. Analisa menggunakan

pegal dan rasa capek, menggunakan rumus uji spearman rank, untuk

handphone yang berlebihan pada saat mengukur tingkat atau eratnya

jam kerja. hubungan antara dua variabel yang

METODE PENELITIAN berskala ordinal.

Penelitian ini menggunakan

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 57


terjadi karena banyaknya faktor pemicu

stres membuat individu secara

HASIL DAN PEMBAHASAN emosional sudah tidak mampu lagi

Tabel Hubungan tingkat stres dengan mentolerir kondisi stres tersebut


burnout pada perawat di ICU
RSUD Prof. Dr. Margono sehingga menimbulkan kelelahan
Soekarjo Purwokerto Tahun
2016 emosional.
Burnout ρ-
Total
value
Tingkat Sedang National Safety Council (NSC)
Stres Ringan Berat

F % F % F % f % (dalam Maharani, 2012) mengatakan


Ringan 5 71,4 2 28,6 0 0 7 100
61,1 1
Sedang 4 22,2 11 3 16,7
8
100 bahwa kejenuhan kerja merupakan
0,000
33,3
Berat 0 0 2 4 66,7 6 100
akibat stres kerja dan beban kerja yang
3 CC:
Total 9 15 7 100
1 0,662
Berdasarkan tabel dapat paling umum, gejala khusus pada

diketahui bahwa nilai ρ-value sebesar kejenuhan kerja ini antara lain

0,000 yang artinya ρ-value < α (0,05) kebosanan, depresi, pesimisme, kurang

berarti dimana ada hubungan antara konsentrasi, kualitas kerja buruk,

tingkat stres dengan burnout pada ketidakpuasan, keabsenan, dan

perawat di ruang ICU. Hal tersebut kesakitan atau penyakit. Kejenuhan

sesuai dengan hasil penelitian Brewer & kerja merupakan sesuatu hal yang

McMahan (2004) bahwa faktor sering dialami dalam setiap pekerjaan,

lingkungan pekerjaan juga ikut perawat merupakan salah satu profesi

berperan dalam terjadinya kejenuhan yang berisiko memiliki stres dan beban

kerja yakni stres kerja. Burnout yang kerja yang tinggi. Burnout menjadi

suatu masalah bagi organisasi apabila

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 58


mengakibatkan kinerja menurun, selain kondisi stres menjadi energi positif

kinerja yang menurun produktivitas maka akan terjadi eustress (berusaha

juga menurun. Salah satu dampak mencari penyelesaian masalah). Jika

burnout yang berkembang ke arah seseorang karyawan dapat mengelola

negatif adalah stres kerja (Dale A, kondisi burnout tersebut menjadi energi

2011). positif maka burnout tersebut dapat

King (2010) menjelaskan bahwa diminimalisir agar karyawan tidak

salah satu faktor penyebab terjadinya mengalami stres di tempat kerja (Selye,

burnout adalah stres yang berlangsung 2003 dalam Munandar, 2008).

lama dan terus menerus sehingga Suharto (2007) menyatakan

individu mengalami kelelahan bahwa burnout sangat terkait dengan

emosional, dan motivasi yang rendah stres. Burnout merupakan salah satu

untuk bekerja. Stres kerja dan burnout reaksi terhadap situasi yang sangat

memiliki keterkaitan yang nyata hal ini menegangkan (stres). Istilah ini sangat

disebabkan stres dapat memberikan terkait dengan istilah-istilah seperti

dampak negatif maupun positif bagi keterasingan, acuh tak acuh, apatis,

individu, apabila individu tidak bisa sinis, pesimis, kelelahan fisik dan

mengelola kondisi stres maka akan mental, atau ketegangan yang teramat.

terjadi distress (tidak mampu mengatasi Teori kesesuaian dan model

kondisi stres dan cenderung melarikan transaksional mengenai burnout

diri dari masalah) dan sebaliknya menyatakan bahwa interaksi antara

apabila individu mampu mengubah individu dengan lingkungannya

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 59


menentukan apakah situasi kerja Ada hubungan antara tingkat stres

menimbulkan stres atau tidak bagi dengan burnout pada perawat di ruang

individu tersebut, yang pada akhirnya ICU RSUD Prof. Dr. Margono

akan menimbulkan burnout. Teori Soekarjo Purwokerto dengan nilai ρ-

tersebut mengasumsikan bahwa value sebesar 0,000.

perilaku manusia merupakan fungsi SARAN

seseorang dengan lingkungannya dan Berdasarkan kesimpulan di atas saran

bahwa kepuasan kerja, stabilitas dan peneliti sebagai berikut :

prestasi karyawan tergantung pada a. Bagi Profesi Keperawatan

kesesuaian antara kepribadian dengan Profesi keperawatan hendaknya

lingkungannya dimana Individu mampu menghindari dan

tersebut bekerja (Salami, 2006). mempunyai manajemen stres

Apabila stres kerja rendah maka sehingga keadaan kejenuhan dalam

burnout juga rendah. Hal tersebut bekerja dapat dihindari, serta

tergambar pada hasil penelitian ini. memiliki profesionalisme pada

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pekerjaan dalam meningkatkan

hubungan positif antara stres kerja kinerja dengan cara

dengan burnout bahwa semakin rendah mengembangkan diri baik dari segi

stres kerja maka semakin rendah pula pengetahuan maupun keterampilan.

burnout yang dialami. b. Bagi Tempat Penelitian

KESIMPULAN Rumah sakit harus memperhatikan

kebutuhan perawat di ruangan

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 60


seperti sarana prasarana untuk usia, status perkawinan, dan

mengurangi kejenuhan sebagai pendidikan yang dapat

contoh yaitu menyediakan ruangan mempengaruhi tingkat stres dan

khusus untuk berolahraga dan alat burnout yang belum pernah di

musik untuk mencegah atau teliti.

meminimalisir kejenuhan di tempat


REFERENSI
kerja dan menambahkan jumlah Adam L (2010). Evaluasi Kinerja
Sumber Daya Manusia.
perawat karena terdapat Bandung:PT Refika Aditama

perbandingan perawat dan pasien A.Dale Timpe. (2011). Memotivasi


Pegawai. Seri Manajemen
yang tidak seimbang. Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Elex Media Komputindo
c. Bagi Pendidikan Keperawatan
American Nurses Association. (2011).
Home Health Nursing : Scope
Menambah materi-materi tentang
and Standards of Practice.
USA:Mosby
kejenuhan kerja (burnout) karena
Anoraga, Panji. (2009). Psikologi
materi ini masih kurang untuk Kerja. Cetakan ke 5.
Jakarta:Rineka Cipta
materi pembelajaran.
Azhar (2010) Gambaran Stres Perawat
d. Bagi Penelitian Selanjutnya di Rumah Sakit Jiwa
Bengkulung Sumatra Utara,
Penelitian ini dapat digunakan Skripsi S1.Universitas Sumatra
Utara.
sebagai dasar untuk http://eprints.uns.ac.id/6316/1/1
59232408201002181.pdf
mengembangkan penelitian (diakses 30 Desember 2015)

selanjutnya untuk melakukan Departemen Kesehatan RI. (2007)


Sistem Kesehatan Nasional.
penelitian terhadap faktor personal Tersedia dari
:www.depkes.go.id. (Diakses
yang terdiri dari jenis kelamin, 30 Desember 2015)

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 61


Ema, A. (2004) Peranan Dimensi- Hariono (2009) Hubungan Antara
dimensi Birokrasi Terhadap Beban Kerja, Stres Kerja dan
Burnout pada Perawat Rumah Tingkat Konflik dengan
Sakit di Jakarta. Kelelahan Kerja Perawat di
http://jurnalpsyche.vol.1.no.1,3 Rumah Sakit Islam Yogyakarta
4-43. Palembang: Fakultas Pdhi Kota Yogyakarta. Skripsi.
Psikologi Universitas Bina Fakultas Kesehatan
Darma. (Diakses 29 Juni 2016) Masyarakan, Universitas
Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Giriwati, G. R. (2011) Hubungan (Diakses 14 Januari 2016)
Karakteristik Responden,
Beban Kerja dan Kondisi Kerja Indah, Dwi Kusuma, (2011) Hubungan
Dengan Stres Kerja Pada Beban Kerja dengan Stres
Perawat Unit-Unit Kritikal RS Kerja Perawat di Unit Rawat
Pondok Indah Jakarta. S1 Inap RSUD Kraton
Keperawatan, Skripsi. Pekalongan. Tersedia dari:
Universitas Pembangunan http://digilib.unimus.ac.id/files/
Nasional “Veteran” Jakarta. disk1/124/. (Diakses 6
Tersedia dari November 2015)
:http://www.library.upnvj.ac.id/
pdf/3keperawatanpdf/09107120 King, A, Laura. (2010). Psikologi
06/bab 1.pdf. (Diakses 25 Umum (Sebuah Pandangan
September 2015). Apresiatif. buku 2).
Jakarta:Salemba Humanika
Gregson, Looker (2005). Managing
Stress, Alih Bahasa:Haris Kwok. C. (2007). Work Stress and
Setiawan. Coping Among Professionals.
Yogyakarta:Pustakabaca Koning Klijke Bril and
Vleiden:Neterlands.
Hadi, M. (2009), 51 Persen Perawat http://books.google.co.id/books
Mengalami Stres. .Work/Stress/and/Coping/Amo
http://www.makassarcommunit ng/Professionals/book.
y.com. (Diakses 02 Januari (Diakses 14 Desember 2015)
2016)
Maharani. (2012). Kejenuhan kerja
Hanafie, Achsanuddin. (2007). Peran (burnout) dengan kinerja
Ruangan Perawat Intensive perawat dalam pemberian
(ICU) dalam memberikan asuhan keperawatan. STIKES
pelayan Kesehatan di Rumah RS Baptis Kediri.
Sakit. http://Downloads/burnout/1861
http:///C:/Users/Downloads/Do 3-21983-1-PB.pdf. (Diakses 5
cuments/102-201-1-SM.pdf. Oktober 2015)
(Diakses 30 November 2015)

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 62


Muslihudin, Jhon. (2009). oad.ubdp.pdf. (diakses 29 Juni
Kepemimpinan Yang 2016)
Memotifasi. Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama. Salami, S. (2006) Demographic and
Psychological Factors
National Safety Council. (2004). Prediciting Organizational
Manajemen Stress. Commitment among Industrial
Jakarta:ECG Workers. Anthropologist:
10(1):31-38
Nasution I.K (2007) Tesis stres pada
remaja. Program studi psikologi Selye, H (2003). The Stress of Life.
fakultas kedokteran USU. New York:Mc.Graw-Hill.
Medan.
http:/download/tesis.document1 Suharto. Edi (2007) Kebijakan Sosial
32316812(1)pdf. (diakses 20 sebagai Kebijakan Publik.
Januari 2016) Bandung: Alfabeta

Nursalam. (2007). Manajemen Sunaryo (2004) Psikologi Untuk


Keperawatan : Aplikasi Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Praktek Keperawatan
Profesional. Jakarta:Salemba Supardi (2007) Tesis Analisa Stres
Medika Kerja pada Kondisi dan Beban
Kerja Perawat dalam
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Klasifikasi Pasien di Ruang
(2006) Tanaga Kerja Perawat. Rawat Inap Rumkit TK II Putri
Tersedia dari From Hijau Medan.
http://www.innappni. (diakses File://repository.usu.ac.id.bitstr
25 Januari 2016) /057010018.pdf. (diakses 28
Juni 2016)
Rahman, R (2013) Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Tarwaka (2010) Ergonomi Industri.
Kerja terhadap Kinerja Surakarta: Harapan PRESS
Karyawan PT Ceria Utama
Cabang Palembang. UNS. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009
http://eprints.uns.ac.id/6316/1/1 tentang Rumah Sakit. Tersedia
59232408201002181.pdf. dari:http://www.dikti.go.id/files
(diakses 25 November 2015) /atur/sehat/UU-44-
2009RumahSakit.pdf. (Diakses
Rita A. (2004). Burnout pada Perawat
pada 20 Desember 2015)
Putri RS St. elizabeth
Semarang di Tinjau dari
Dukungan Sosial. Universitas
Bina Darma Palembang.
http://fahrudin.weebly.com/upl

Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017 63


Viva Medika | VOLUME 10/NOMOR 18/FEBRUARI/2017

64

Anda mungkin juga menyukai