Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGA N MEKANISME KOPING DENGAN STRES KERJA PERAWAT IGD DAN ICU DI

RSUD ULIN BANJARMASIN

THE RELATIONSHIP BETWEEN COPING MECHANISM WITH WORKING STRESS AMONG


EMERGENCY AND CRITICAL CARE NURSES IN ULIN BANJARMASIN HOSPITAL

ABSTRAK

IGD dan ICU merupakan salah satu pelayanan sentral di rumah sakit serta bagian rumah sakit
yang membutuhkan perawat yang terampil dan terdidik dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap
pasien. Tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh perawat, baik perawat ICU maupun perawat IGD
dapat menimbulkan rasa tertekan dan menjadi sumber stressor bagi perawat. Apabila perawat tidak
memiliki koping yang efektif dalam bekerja akan menyebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan mekanisme koping dengan stres kerja perawat IGD dan ICU di RSUD Ulin
Banjarmasin.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian correlative study. Populasi
penelitian ini adalah perawat pelaksana IGD dan ICU berjumlah 67 responden menggunakan teknik total
sampling, didapat 62 orang yang bersedia menjadi responden. Hasil penelitian dianalisa dengan uji Chi
Square.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat mengalami stres kerja ringan dengan
mekanisme koping adaptif sebanyak 43 orang (72,9%). Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai
probabilitas sebesar 0,026 lebih kecil dari nilai taraf signifikasi yang digunakan 5% (0,026 < 0,05)
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara mekanisme koping dengan stres kerja perawat
IGD dan ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. Dapat diketahui sebagian besar responden yang memiliki
koping yang maladaptif akan cenderung mengalami stres yang lebih berat.

Oleh karena itu, peneliti menyarankankan perawat untuk melakukan aktivitas untuk mengurangi
stres baik teknik relaksasi, rekreasi, atau olah raga. Meningkatkan pengetahuan baik melalui jenjang
pendidikan atau peningkatan keterampilan melaui pelatihan khusus. Saran bagi organisasi rumah sakit
untuk melakukan penilaian terhadap beban kerja dan pengaturan jumlah perawat dengan kompetensi
perawat di ruang IGD dan ICU sehingga dapat menurunkan beban kerja yang berlebih dan menurunkan
tingkat stres kerja perawat serta mengadakan program pendidikan dan pelatihan khusus sesuai kebutuhan
dan tuntutan pekerjaan di ruangan secara berkala.

Kata Kunci : Perawat, Mekanisme Koping, Stres Kerja

Kepustakaan : (1999 – 2016)


ABSTRACT

The emergency department and intensive care unit is one of central service in hospital and also
the part of hospitals that requires skill and educated nurses in providing health services to patients. The
demands that must be fulfilled by nurses, both critical care nurses and emergency nurses can cause
distress and can become the source of stressor for nurses. If the nurses have no effective coping it will
cause working stress. This study aimed to determine the the relationship between coping mechanism with
working stress among emergency and critical care nurses in Ulin Banjarmasin Hospital.

This is a quantitative research, with correlative study design. The population of this study were
emergency and critical nurses as many as 67 respondents using the total sampling technique obtained 62
respondents who are willing to be respondents. The results were analyzed by Chi-Square test.

The results showed that most nurses had minor working stress with adaptive coping mechanism
as many as 43 respondents (72,9%). The Chi-Square test results show probability value of 0.026 is
smaller than the significance level used 5% (0.026 <0.05), so it can be concluded that there is a
relationship between coping mechanism with working stress of emergency and critical nurses in Ulin
Banjarmasin Hospital. It is known that most respondents who have maladaptive coping will tend to
experience more severe stress.

Therefore, researchers suggest the nurses to perform a reducing stresss activity either relaxation
techniques, recreation, or exercise. Increase the knowledge either through education or skills upgrading
through specialized training. Suggestion for hospital organization to do assessment on work load and
arrangement of nurse amount with nurse competence in emergency and ICU so that it can decrease
excessive work load and decrease nurse work stress level and hold special education and training program
as needed and demand of work in the ward periodically.

Key words : Nurse, Coping Mechanism, Working Stress

References: (1999 – 2016)


PENDAHULUAN Tuntutan-tuntutan yang harus
dipenuhi oleh perawat baik perawat ICU
Salah satu pelayanan yang sentral
maupun perawat IGD dapat
di rumah sakit adalah pelayanan ICU
menimbulkan rasa tertekan dan menjadi
(Intensive Care unit) dan IGD (Instalasi
sumber stressor bagi perawat. Apabila
Gawat Darurat). ICU (Intensive Care
perawat tidak memiliki koping yang
unit) dan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
efektif dalam bekerja akan menyebabkan
merupakan bagian rumah sakit yang
stres kerja.
membutuhkan perawat yang terampil dan
terdidik dalam memberikan pelayanan
kesehatan terhadap pasien.
Mekanisme koping adalah cara koping individu efektif maka bisa
yang dilakukan individu dalam menghadapi berbagai stressor dengan
menyelesaikan masalah, menyesuaikan positif, jika koping tidak efektif maka
diri dengan perubahan, respon terhadap individu itu akan menghadapi stressor
situasi yang mengancam (Keliat 1999). dengan maladatif dan membuat stres
Sedangkan Lynda Juall Carpenito menjadi berat. Stres adalah respon tubuh
mendefinisikan mekanisme koping yang tidak spesifik terhadap setiap
sebagai kemampuan individu untuk kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu
mengatasi stressor internal maupun fenomena universal yang terjadi dalam
eksternal secara adekuat yang kehidupan sehari hari dan tidak dapat
berhubungan dengan adekuatnya sumber dihindari, setiap orang memahaminya,
sumber fisik, psikologis, perilaku dan stres memberi dampak secara total pada
atau kognitif (Carpenito 2000 dalam Edy individu yaitu terhadap fisik, psikologis,
Kurnia 2010). Dari pengertian diatas bisa intelektual, sosial dan spiritual, stres
disimpulkan bahwa mekanisme koping dapat mengancam keseimbangan
ialah suatu cara dari individu itu sendiri fisiologis. Stres emosi dapat
dalam menangani dan menyesuaikan diri menimbulkan perasaan negatif atau
terhadap stressor maupun beberapa destruktif terhadap diri sendiri dan orang
situasi yang mengancam dirinya. Apabila lain. Stres intelektual akan mengganggu
persepsi dan kemampuan seseorang Berdasarkan fakta dan fenomena
dalam menyelesaikan masalah, stres tersebut, banyaknya tuntutan kerja yang
sosial akan mengganggu hubungan dialami perawat IGD dan ICU sehingga
individu terhadap kehidupan. memiliki stres yang tinggi. Melalui
Apabila perawat mengalami stres mekanisme koping, diasumsikan seorang
kerja dan stres tersebut tidak dikelola perawat kemungkinan bisa mengelola
dengan baik, maka akan membahayakan masalah yang dihadapi. Maka peneliti
pasien (Jennings 2008 dalam Dewi Yana tertarik untuk mengetahui “Hubungan
2014) Antara Mekanisme Koping dengan Stres
Berdasarkan hasil studi Perawat IGD dan ICU Di RSUD Ulin
pendahuluan yang dilakukan pada Banjarmasin” agar bisa mencegah /
tanggal 22 Desember 2016 – 8 Januari mengurangi stres kerja dengan
2017 di ruang IGD dan ICU RSUD Ulin mekanisme koping yang baik.
Banjarmasin, berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan IGD Rumusan masalah
dan ICU menyatakan ruangan IGD dan Berdasarkan latar belakang diatas
ICU memiliki stressor yang tinggi dan yang menjadi rumusan permasalahan
banyak perawat yang mengalami stres dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada
kerja. Begitu juga hasil wawancara dan hubungan Antara Mekanisme Koping
observasi perawat IGD dan ICU, 4 dari 6 dengan Stres Kerja Perawat IGD dan ICU
(66,7%) perawat memiliki gejala stres Di RSUD Ulin Banjarmasin?”
kerja, seperti kurang konsentrasi saat
bekerja, kurang komunikasi kepada Tujuan umum
pasien, sering bertukar jadwal dinas, Penelitian ini bertujuan untuk
terlambat dan perawat yang menyambung mengetahui tentang hubungan antara
jadwal dinas. Perawat lain mengatakan Mekanisme Koping dengan Stres
untuk mengurangi stres kerja mereka Kerja Perawat IGD dan ICU di RSUD
mengadakan piknik bersama, makan Ulin Banjarmasin.
siang/malam bersama dan sering
bercanda dengan sesama petugas
kesehatan lain.
Tujuan khusus penelitian cross-sectional adalah
a. Mengidentifikasi mekanisme jenis penelitian yang menekankan
koping perawat di ruang IGD dan waktu pengukuran / observasi data
ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. variabel independen dan dependen
b. Mengidentifikasi stres kerja hanya satu kali pada satu saat.
perawat di ruang IGD dan ICU di Penelitian ini akan menganalisis
RSUD Ulin Banjarmasin. hubungan mekanisme koping dengan
c. Menganalisa hubungan antara stres kerja perawat IGD dan ICU di
Mekanisme Koping dengan Stres RSUD Ulin Banjarmasin.
Kerja Perawat IGD dan ICU di Tempat penelitian ini
RSUD Ulin Banjarmasin. adalah di Ruang IGD dan ICU
RSUD Ulin Banjarmasin yang
METODE beralamat di Jl. A. Yani No. 43
Penelitian ini adalah Banjarmasin, Kalimantan
penelitian kuantitatif, dengan jenis Selatan.
penelitian correlative study yaitu Sebelum dilakukan
dilakukan dengan cara
penarikan sampel terlebih
menghubungkan diantara beberapa
dahulu peneliti menentukan
variabel, sehingga diketahui ada
tidaknya hubungan antara variabel populasi. Populasi dalam
dependen dan independen. Tujuan
penelitian adalah subjek
penelitian ini adalah untuk
(misalnya manusia; klien) yang
menyelidiki hubungan antara
mekanisme koping dan stres kerja memenuhi kriteria yang telah
perawat IGD dan ICU di RSUD Ulin
ditetapkan (Nursalam 2015).
Banjarmasin.
Populasi dalam
Rancangan penelitian adalah
penelitian ini adalah perawat
sesuatu yang sangat penting dalam
yang bekerja di ruang IGD dan
penelitian. Penelitian ini
ICU RSUD Ulin Banjarmasin
menggunakan pendekatan cross-
berjumlah 67 perawat pelaksana,
sectional. Menurut Nursalam (2015)
di ruang IGD 33 perawat pada penelitian ini adalah
pelaksana dan ICU 34 perawat kuesioner.
pelaksana. Sampel terdiri atas Pada penyusunan
bagian populasi terjangkau yang instrumen penelitian tahap
dapat dipergunakan sebagai awal perlu dituliskan data-
subjek penelitian melalui data tentang karakteristik
sampling. Pengambilan sampel responden : umur, jenis
pada penelitian ini menggunakan kelamin, pendidikan, lama
metode nonprobability kerja.
sampling, yaitu Total sampling Kuesioner mekanisme
adalah teknik pengambilan koping dan stres kerja
sampel dimana jumlah sampel diberikan pada perawat yang
sama dengan populasi. jumlah bekerja di ruang IGD dan
populasi yang kurang dari 100 ICU RSUD Ulin
seluruh populasi dijadikan Banjarmasin. Dua kuesioner
sampel penelitian semuanya diberikan sekaligus kepada
(Sugiyono 2007). Sampel yang responden. Penelitian hanya
diambil sebanyak 67 orang. melakukan satu kali
Sampel dalam penelitian kuesioner pada satu waktu.
ini adalah perawat pelaksana
yang bekerja di ruang IGD dan
ICU di RSUD Ulin Banjarmasin. HASIL PENELITIAN
Variabel dalam a. Mekanisme Koping Perawat
penelitian ini adalah variabel IGD dan ICU di RSUD Ulin
ganda, tipe variabel dalam Banjarmasin
penelitian ini yaitu variabel Hasil kuesioner
independennya adalah penelitian terhadap mekanisme
mekanisme koping perawat koping disajikan pada tabel 5.5
dan variabel dependennya dan hasil penelitian stres kerja
adalah stres kerja perawat. disajikan pada tabel 5.6 berikut:
Instrumen yang digunakan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi
Mekanisme Koping Stres Kerja Perawat
Perawat di RSUD di RSUD Ulin
Ulin Banjarmasin
Stres Kerja Total
tahun 2017 Ringan Sedang
f %
f % f %
Mekan Adaptif 43 72,9 16 27,1 59
isme Maladapt 100
0 0 3 100 3
Koping if 100
Mekanisme Total 43 69,4 19 30,6 62 100
No. Frekuensi %
Koping
Banjarmasin tahun
1. Adaptif 59 95,5 2017
2. Maladaptif 3 4,8
Jumlah 62 100
Stres
No. Frekuensi %
Kerja
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 1. Ringan 43 69,4
Berdasarkan tabel 5.5, 2. Sedang 19 30,6
dari 62 responden yang diteliti
Jumlah 62 100
terlihat bahwa responden yang
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
kategori mekanisme koping Berdasarkan tabel 5.6,
terbanyak yaitu kategori Adaptif dari 62 responden yang diteliti
sebanyak 59 orang (95,5%) dan terlihat bahwa responden yang
paling sedikit kategori kategori Stres Kerja terbanyak
Maladaptif sebanyak 3 orang yaitu kategori Ringan sebanyak
(4,5%). 43 orang (69,4%) dan paling
sedikit kategori Sedang
b. Stres Kerja Perawat IGD dan sebanyak 19 orang (30,6%).
ICU di RSUD Ulin Berdasarkan hasil hubungan
Banjarmasin antara mekanisme koping dengan
stres kerja perawat IGD dan ICU di
RSUD Ulin Banjarmasin didapatkan
hasil yang disajikan peneliti pada perawat. Semakin banyaknya
tabel 5.7 berikut: tekanan di ruang ICU dan IGD atau
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi di tempat kerja akan menyebabkan
Mekanisme Koping
stres kerja pada perawat.
dengan Stres Kerja
Perawat di RSUD Ulin Ketidakmampuan dalam
Banjarmasin tahun 2017
menanggungjawabkan tuntutan
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian
tersebut sangat mungkin menjadi
pemicu timbulnya stres kerja.
Berdasarkan hasil Uji Kategori stres kerja penelitian ini
Chi-Square pada Fisher’s Exact menggunakan 3 kategori yaitu
Test diperoleh p-value sebesar ringan, sedang dan berat (Potter &
0,026 dengan demikian p-value Perry, 2005).
(0,026) < ɑ (0,05) maka Ho
ditolak yang berarti ada Hasil penelitian yang

hubungan antara mekanisme dilakukan pada 62 responden di

koping dengan stres kerja RSUD Ulin Banjarmasin

perawat IGD dan ICU di RSUD menunjukkan bahwa sebagian

Ulin Banjarmasin. Hal ini berarti besar responden mengalami stres

perawat dengan mekanisme kerja dengan kategori ringan

koping yang maladaptif akan yaitu sebanyak 43 (69,4%)

mengalami stres kerja yang lebih responden dan stres kerja dengan

berat. kategori sedang sebanyak 19


(30,6%) responden.
Berdasarkan hasil
penelitian yang berjumlah 67

PEMBAHASAN orang menggunakan teknik total

Tuntutan-tuntutan yang sampling didapat 62 responden

harus dipenuhi oleh perawat baik yang bersedia menjadi

perawat ICU maupun perawat IGD responden di ruang IGD dan

dapat menimbulkan rasa tertekan dan ICU RSUD Ulin Banjarmasin

menjadi sumber stessor bagi didapatkan hasil pengolahan


data yang menggunakan
perhitungan korelasi Chi-Square masalah tersebut. Oleh karena
dengan menggunakan aplikasi itu, cara yang dilakukan individu
statistik berbasis komputer SPSS dalam menyelesaikan masalah,
versi 22.0 menunjukkan nilai menyesuaikan diri dengan
probabilitas sebesar 0,026 lebih perubahan, respon terhadap
kecil dari nilai taraf signifikasi situasi yang mengancam disebut
yang digunakan 5% (0,026 < dengan mekanisme koping.
0,05) sehingga dapat (Keliat 1999).
disimpulkan bahwa ada
hubungan antara mekanisme
KESIMPULAN
koping dengan stres kerja
perawat IGD dan ICU di RSUD Ada hubungan antara mekanisme koping
Ulin Banjarmasin. Berdasarkan dengan stress kerja perawat IGD dan ICU di
tabulasi hasil penelitian pada RSUD Ulin Banjarmasin. Jadi, sebagian
tabel 5.7 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki koping yang
sebagian besar responden yang maladaftif akan cenderung mengalami stress
memiliki koping yang kerja yang lebih berat.
maladaptif akan cenderung
SARAN
mengalami stres yang lebih
berat. Mekanisme koping Disarankan untuk perawat melakukan
merupakan proses yang dilalui aktivitas untuk mengurangi stress baik
individu dalam menyesuaikan tekhnik relaksasi atau refresing, atau melalui
situasi dalam yang penuh stres olahraga untuk mengurangi stress sesuai
(Rasmun 2004). Ketika perawat dengan kondisi individu.
dihadapi oleh tuntutan-tuntutan
pekerjaan yang menjadi sumber
stressor dan menimbulkan rasa
tertekan, maka perawat tersebut
akan melakukan tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang di
hadapinya untuk menyelesaikan
KEPUSTAKAAN Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang
Bultman, M. (2002)Bultman, M. (2002).
Aiska S. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Does Absence Make the Heart
Berpengaruh Pada Tingkat Stres
Grow Fonder: Work-related Travel
Kerja Perawat Di Rumah Sakit
and Marital Satisfaction. Sex Roles:
Jiwa Grhasia Yogyakarta. [Skripsi
A Journal Research, 46: 273-287).
Ilmiah]. Yogyakarta: Fakultas
Does Absence Make the Heart
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Grow Fonder: Work-related Travel
Universitas Muhammadiyah
and Marital Satisfaction. Sex Roles:
Yogyakarta.
A Journal Research, 46: 273-287
American Association of Nurse
Cameron, 2009 dalam Setyawati. 2011.
Anesthetists.2015. Patient Safety:
Pengantar Kesehatan dan
Fatigue, Sleep, and Work Schedule
Keselamatan Kerja di Perusahaan.
Effects.
Jakarta. Fakultas Kesehatan
Amiyanti, L. 2000. Analisis faktor-faktor Masyarakat Universitas Indonesia
yang berhubungan dengan stres Press.
kerja pada perawat pelaksana di
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Instalasi Gawat Darurat RSUPN
2011. Profil Kesehatan Indonesia
Ciptomangunkusumo. Tesis
Tahun 2011. Jakarta : Kementrian
Pascasarjana. Fakultas Ilmu
Kesehatan Republik Indonesia
Keperawatan Universitas Indonesia
Departemen Kesehatan. 2007. Jenis-Jenis
Amrizal, Arief.2005. Pengaruh Posisi Kerja
Kelelahan Kerja dan Dampaknya
Terhadap Kinerja Mahasiswa
terhadap Kesehatan. Jakarta.
Praktek Engine Sepeda Motor Di
Depkes Press.
Fakultas Teknik Universitas
Padang Program Studi Ilmu Depkes RI., 2006. Standar Pelayanan
Kesehatan Kerja Sekolah Pasca Keperawatan ICU . Direktorat
Sarjana. Sains Kesehatan, Vol 18 Keperawatan dan Keteknisian
No. 13 Medik Direktorat Jendral
Pelayanan Medik. Jakarta: Depkes
Ashley, L, et all.2010.Nurse Fatigue and
RI.
Patients Safety.Canadian Nurse
Association: Canada Eko Nurmianto, Nurhadi Siswanto. 2006.
Perancangan Penilaian Kinerja
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies.
Karyawan Berdasarkan Kompetensi
Yogyakarta: Kreasi Wacana
Spencer Dengan Metode Analytical
Budiono, AMS, Jusuf, RMF, Pusparini, A. Hierarchy Process. Jurnal teknik
2003. Hiperkes dan keselamatan industri vol. 8, no. 1, juni 2006: 40-
kerja. Semarang: Bunga Rampai 53

Budiono, S., Jusuf, Pusparini, A. 2003. Grandjean, E. 2010. Accuracy Influences


Bunga Rampai HIPERKES & Working Against Productivity.
Kesehatan Kerja (cetakan ke-1). London: Taylor & Francis.
Handoko T. 2008. Manajemen Personalia Maurits L S K. 2010. Selintas Tentang
dan Sumber Daya Manusia.BPFE : Kelelahan Kerja. Yogyakarta:
Yogyakarta Amara Books
Handoko T., 2008. Manajemen Personalia Meltzer, L. S., & Huckabay, M. L., 2009.
dan Sumber Daya Manusia. Critical care nurse’s perceptions of
Yogyakarta: BPFE futile care and its effect on
burnout.American Jo urnal of
Hasibuan 2009, Sumber Daya Manusia . Critical Caremodul-pembelajaran
Jakarta, PT Bumi Aksara
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
http://www.aana.com/resources2/profession dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
alpractice/Pages/Patient-Safety- Cipta
Fatigue-Sleep-and-Work-Schedule-
Effects.aspx Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Hughes. (2010). American Association for Rineka Cipta
Respiratory Care Clinical Practice
guideline. Endotracheal suctioning Nurmianto, E, 2004. Ergonomi, Konsep
of mechanically Ventilated Patients Dasar dan Aplikasinya. Edisi
with Artificial Airways. 55 (6) Kedua. Guna Widya, Surabaya
:758-64.
Nurmianto, Eko. 2010 Ergonomi Konsep
Joko Nur Utomo & Meilan Sugiarto. (2007). Dasar Dan Aplikasinya. Prima
Manajemen Sumber Daya Manusia. Printing, Surabaya.
Yogyakarta: Ardana Media
Nursalam, 2015. Metodologi Penelitian Ilmu
Kuswana, W. S. 2014. Ergonomi dan K3 Keperawatan, Salemba Medika
(Kesehatan dan Keselamatan Edisi 4 Jakarta
Kerja). Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Nursalam, 2016. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Salemba Medika
Lombardo, M.C.,2006. Cedera Sistem Saraf Edisi 4 Jakarta
Pusat. Dalam : Price, S.A., dan
Wilson,L.M. Patofisiologi : Konsep Prihatini. (2007). Analisis Hubungan baban
Klinis Proses-Proses Penyakit. Kerja dengan Stres Kerja Perawat
Jakarta : EGC. di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang. Medan
Mangkunegara. (2010) , managemen sumber
daya manusia perusahaan. Ramayanti, R. 2015. Hubungan Status Gizi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya dan Beban Kerja terhadap
Kelelahan Kerja (Studi Pada
Mariyanti S, Citrawati A. (2011) Burnout Tenaga Kerja PT. Hikmah
pada Perawat yang Bertugas di Sejahtera Bagian Catering Hikmah
Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan Food Surabaya. Skripsi. Surabaya;
RSAB Harapan Kita. Jurnal Universitas Airlangga.
Psikologi 9 (2), Desember
Setyawati, L. M. 2007. Promosi Kesehatan
dan Keselamatan Kerja, Pelatihan
Para Medis Seluruh Jawa Tengah. Edisi Kedua (Revisi), Budiono,
RSU Soeradji Klaten A.M. Sugeng, Jusuf, R.M.S. &
Pusparini, Adriana, Badan Penerbit
Setyawati. 2010. Pengantar Kesehatan dan Universitas Diponegoro, Semarang
Keselamatan Kerja di Perusahaan.
Jakarta. Fakultas Kesehatan Suma’mur P.K. 2014. Higene Perusahaan
Masyarakat Universitas Indonesia dan Keselamatan Kerja (Hiperkes).
Press. Jakarta: CV Haji Masagung.
Sharma. 2010. Social economical and Suma’mur, PK, 2009. Higene Perusahaan
environment impacts of renewable dan Kesehatan Kerja. Gunung
energy systems. Renewable Energy Agung, Jakarta
34 (2009) 390-396.
Tarwaka. 2014 Keselamatan dan Kesehatan
Sharpe, J. 2007. Shift Work and Long Kerja Manajemen dan
Hours: Risky Business. Rock Implementasi K3 di Tempat Kerja
Product. January Surakarta : Harapan Press
Shernoff, Elisa, S., Mehta, Tara, G., Tatjana Batak, dkk, 2013. The impact of
Atkins, Marc, S., Torf, Raechel., nurse shift work on the fatigue
Spencere, Jordan. level, SEEHSJ;(2)(120-127)
Srie Ramadhani ( 2003), Ergonomi dalam
Bunga Rampai Hiperkes & KK

Anda mungkin juga menyukai