A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Guntung Alaban Komp. Per Guru No. 39 RT. 13,
Martapura
No. RM : 32 51 71
Diagnosa medis : Gagal Ginjal Kronik
Sumber Informasi : Pasien dan Suami Pasien
B. Pengkajian
1. Keluhan utama :
Pasien mengeluh sesak nafas dan badan terasa lemas saat sedang menjalani cuci
darah (hemodialisa). Pasien mengatakan tidak bisa berbaring terlalu lama, sehingga
sesekali bangun untuk duduk sejenak.
2. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit maag dan hipertensi. Pasien
juga mengatakan ada memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi dari ibu
pasien. Pasien hanya sekali dipasang cimino di tangan sebelah kiri.
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pada hari Sabtu, 3 Februari 2018, pasien datang bersama suami pasien ke
ruang hemodialisa untuk menjalani terapi rutin hemodialisa 2 kali seminggu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pasien mulai menjalani terapi
hemodialisa pada pukul 08.00 WITA. Saat menjalani hemodialisa pasien
mengeluh sesak nafas dan badan terasa lemas. Pasien mengatakan tidak bisa
berbaring terlalu lama, sehingga sesekali bangun untuk duduk sejenak. Terkadang
pasien meminta suaminya untuk memijat punggung pasien
3. Fokus pengkajian
a. Vital Sign
TD : 138/74 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 14 x/menit
Suhu : 36,70C
b. Sistem Pernafasan:
Inspeksi : Tidak ada otot bantu nafas tambahan atau retraksi dada,
pergerakan dada simetris, nafas klien lambat dan dangkal, pasien
tampak tenang, dan pasien terpasang O2 nasal kanul 4,5 lpm.
Palpasi : Dada teraba sama antara kanan dan kiri.
Perkusi : Vokal premitus tidak terkaji, bunyi saat diperkusi sonor.
Auskultasi : Frekuensi nafas (RR) = 14 x/menit, bunyi nafas vesikuler.
c. Sistem Ekstremitas:
Inspeksi : Tidak ada edem pada kedua kaki, adanya bekas operasi cimino di
lengan sebelah kiri.
Palpasi : Pitting edem kurang dari dua detik, capillary refill time (CRT)
warna kembali normal setelah kurang dari 2 detik.
d. Sistem Urinaria:
Inspeksi : Abdomen tampak asites, tidak nampak ada inflamasi.
Palpasi : Ginjal tidak teraba (normal).
e. Sistem Integumen:
Inspeksi : Kulit kering dan nampak menghitam pada kedua kaki pasien.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian kulit yang menghitam.
f. Sistem Sirkulasi/Kardiovaskuler:
Inspeksi : Warna kulit pucat, konjungtiva anemis.
Palpasi : Nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, tidak terdapat edema.
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Suara jantung redup
- TD : 138/74 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Irama jantung teratur
g. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium (1 Februari 2018)
Pemeriksaan Hasil
Ureum 27 mg/dl
Hb 9,6 gr%
Leukosit 8000/mm3
HCT 27,8%
Trombosit 198.000
Glukosa 83 mg/dl
2. Terapi
a. Di Rumah Sakit
Nama Dosis
b. Di Rumah
Nama Dosis
3. IDWG
BB Periode Post HD 1 = 41,60 kg
BB Periode Pre HD 2 = 43,40 kg
43,40 𝑘𝑔 − 41,60 𝑘𝑔
= × 100 %
41,60 𝑘𝑔
= 4,32 % (berat)
Keterangan:
a. Ringan <3% Selisih Berat Badan
b. Sedang 3% - 3,9% Selisih Berat Badan
c. Berat > 3,9 % Selisih Berat Badan
b. - Pasien mengatakan pola makan di rumah teratur dan menu makan tiap hari
bervariasi.
- Pasien tidak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.
- Pasien mengatakan dalam hal konsumsi air putih, pasien dalam satu hari
menghabiskan minum sebanyak 3-4 gelas.
c. Skala otot:
5 5
3 3
Keterangan:
0 = Tidak ada pergerakan otot
1 = Pergerakan otot yang dapat terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi
2 = Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 = Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 = Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal
5 = Kekuatan normal
d. Pasien post op cimino kurang lebih 2 tahun yang lalu.
e. Jalur HD pasien melalui vena brakhialis.
f. Pasien diantar dari ruang penyakit dalam dengan kursi roda karena pasien
tidak mampu berjalan dan merasa lelah.
g. Saat melakukan HD, pasien ditemani suaminya.
h. Saat beraktivitas di rumah dan di RS, pasien dibantu keluarga.
i. TD post HD = 157/78 mmHg
C. Analisa Data
D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d anemia.
2. Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terkait terapi HD.
3. Intoleransi aktivitas b.d keletihan.
E. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
No. Diagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1. Ketidak- NIC Label : Airway NIC Label : Airway
efektifan Setelah dilakukan Management Management
pola nafas tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien 1. Untuk
b.d. anemia selama 1 x 4 jam semi fowler. memaksimalkan
3. Intoleransi NIC DS :
aktivitas b.d Activity therapy: Pasien mengatakan badannya sudah
keletihan 1. Membantu klien tidak terasa lemas lagi.
mengidentifikasi aktivitas DO :
yang mampu dilakukan. - Skala otot:
2. Membantu untuk memilih 5 5
aktivitas konsisten yang 3 3
sesuai dengan kemampuan Keterangan:
fisik, psikologi dan sosial.
3 = Pergerakan melawan gravitasi,
3. Membantu pasien untuk
namun tidak melawan tahanan
mengembangkan motivasi
5 = Kekuatan normal
diri dan penguatan.
A: Masalah teratasi
4. Memonitor respon fisik,
P: Hentikan intervensi
emosi, sosial dan spiritual
pasien.