Hari : Senin
Tanggal : 28 Oktober 2019
Jam : 17.00 WIB
A. Keluhan Utama : Tubuh nampak ikterik
B. Diagnosa Medis : Hiperbilirubin
C. Diagnosa Keperawatan : Ikterik Neonatus
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS :-
DO :
Pasien tampak ikterik
Membran mucosa nampak kuning
Bilirubin total 14.11mg/dL
Bilirubin direk 2.87mg/dL high
Bilirubin indirek 11,24mg/dl
E. Dasar Pemikiran
Tata laksana hiperbilirubinemia bertujuan untuk mencegah agar
kadar bilirubin indirek dalam darah tidak mencapai kadar yang
neurotoksik. Tata laksana terkini, meliputi pemberian air susu ibu
(ASI), fototerapi dan tranfusi tukar. Penggunaan fototerapi sebagai
salah satu terapi hiperbilirubinemia telah dimulai sejak tahun 1950
dan efektif dalam menurunkan insiden kerusakan otak (kern
ikterus) akibat hiperbilirubinemia. Keuntungan fototerapi, antara
lain, tidak invasif, efektif, tidak mahal, dan mudah digunakan.
Fototerapi mengurangi hiperbilirubinemia melalui proses
fotoisomerisasi dan isomerisasi struktural. Fototerapi di rumah sakit
merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah kadar total
bilirubin serum (TBS) meningkat (Bunyaniah. 2013)
F. Prinsip tindakan keperawatan
Tindakan Ya Tdk
1 0
Tahap pra tindakan
a. Persiapan Alat
1) Lampu fluorense
2) Penutup mata dan kelamin (bahan tak
tembus cahaya)
3) Box bayi/inkubator
4) Termometer
5) Plester
6) Seprai
7) Tirai
b. Persiapan Pasien
1) Pastikan identitas pasien
2) Kaji kondisi pasien (adanya hambatan,
riwayat perdarahan, fraktur)
3) Pastikan pasien memerlukan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (minum, aktivitas,
tidur, terhindar infeksi, personal hygiene,
keseimbangan suhu)
4) Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit,
mata, aktivitas, kotoran atau bau)
5) Jaga privasi pasien
Tahap tindakan
1) Cuci tangan dengan air mengalir dan
keringkan tangan dengan handuk
2) Mengukur suhu bayi sebelum terapi sinar
dimulai
3) Siapkan box bayi dengan penutup plastik
dibawahnya untuk menghindari cedera
apabila lampu pecah
4) Pasang sprei/alas kasur pada tempat tidur
bayi atau inkubator
5) Buka semua pakaian bayi
6) Tutupi mata dan kelamin bayi dan fiksasi
7) Letakkan bayi dibawah sinar fototerapi
8) Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di
atas bayi.
9) Hangatkan ruangan box dengan
menyalakan lampu sehingga suhu dibawah
sinar lampu hingga suhu 28-30̊C
10) Nyalakan lampu dan pastikan semua
lampu fluorense menyala
11) Letakkan tirai hitam disekitarnya untuk
memantulkan kembali sinar ke bayi
sebanyak mungkin
12) Ubah posisi bayi setiap 3 jam
13) Pastikan bayi juga diberi minum
̊
14) Ukur suhu bayi, bila lebih dari 37.5 C
hentikan sementara
15) Cek kadar billirubin setelah program terapi
selesai
16) Hentikan bila selama 3 hari billirubin tidak
terukur
17) Rapikan alat
a. Cuci tangan
Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi Pasien
1) Tanda-tanda hipertermi
2) Tanda-tanda dehidrasi
3) Warna kuning, kebersihan tubuh,
pemenuhan cairan dan reaksi klien
4) Observasi BAB dan warna
b. Evaluasi Tindakan
1) Waktu dan lamanya pelaksanaan
pemberian fototerapi
2) Periksa warna kulit
3) Tanda-tanda hipertermi atau gejala
dehidrasi
4) Reaksi pasien
Nilai
Keterangan
G. Analisis Tindakan
Perlengketan Fototerapi
bilirubin indirek
di otak
Perubahan suhu lingkungan
Kerusakan otak
Saraf aferen
Hipotalamus
Penguapan
Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI