Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan pemberian foto terapi pada bayi Ny. A dengan
Hiperbilirubinemia Di Ruang NICU RSUD Sukoharjo

Hari : Senin
Tanggal : 9 November 2020
Jam : 09.00 WIB

A. Keluhan Utama
By Ny A tampak kekuningan Ikterik
B. Diagnosa Medis
Ikterik Neonatus
C. Diagnosa Keperawatan
Ikterik neonatus berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
Ds : -
Do :
1. Keadaan umum           : sedang
2. Kesadaran                   : composmentis
3. TTV     :
Nadi : 142 x/menit
Suhu : 36,4oC
RR : 47x/mnit
SPO2 : 98%
4. BB 3.300 gram
5. Kadar bilirubin total: 23,68mg/dl Bilirubin direk :0.53 mg/dl
6. Bilirubin indirek: 23,15mg/dl
E. Dasar Pemikiran
Jaundice adalah suatu istilah yang mengacu pada penampilan
kuning pada kulit yang terjadi akibat deposisi bilirubin di jaringan dermal
dan subkutan. Biasanya di dalam tubuh, bilirubin diproses melalui hati, di
mana ia terkonjugasi dengan asam glukuronat oleh enzim uridin difosfat
glukuronil transferase (UGT) 1A1. Bentuk bilirubin terkonjugasi ini
kemudian diekskresikan ke dalam empedu dan dikeluarkan dari tubuh
melalui usus. Ketika proses ekskresi ini rendah setelah kelahiran, tidak
bekerja secara efisien, atau kewalahan dengan jumlah bilirubin yang
diproduksi secara endogen, jumlah bilirubin dalam tubuh meningkat,
menyebabkan hiperbilirubinemia dan ikterus (sawyer, 2018).
Penyakit kuning terjadi pada sebanyak 60% dari semua bayi yang
baru lahir normal dalam minggu pertama kehidupan. Penyakit kuning
pada bayi baru lahir dapat terjadi dari kondisi patologis yang mendasari,
seperti hemolisis isoimun atau defisiensi enzim RBC. Namun, hal ini
lebih sering karena ketidakmampuan fisiologis normal pada bayi baru
lahir untuk memproses bilirubin secara adekuat karena efek gabungan
peningkatan perputaran RBC dan defisit sementara dalam konjugasi
bilirubin di hati. Jenis ikterus nonpathologic ini disebut sebagai ikterus
fisiologis pada bayi baru lahir (Sawyer, 2018).
Adapun penyebab hiperbilirubin pada neonatus adalah sebagai
berikut

Sumber : Maisel MJ (2006 Dalam sawyer 2018).


Seiring perkembangan zaman terdapat 2 metode untuk
menangani hiperbilirubin yaitu foto terapi dan transfusi tukar. Pada
neonatal modern ICU (NICUs) transfusi tukar jarang terjadi dan hanya
digunakan sebagai terapi penyelamatan untuk menghindari kernikterus
pada bayi baru lahir dengan ikterus yang parah ketika fototerapi tidak
adekuat (Sawyer, 2018).
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Saling percaya dan klien kooperatif
2. Persiapan diri (perawat) dan persiapan pasien
3. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan (Tindakan sesuai prosedur
atau SOP)
a. Tahap Pra Interaksi
1) Mengecek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat dan bayi
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada
keluarga
3) Menanyakan persetujuan kepada keluarga
4) Tahap Kerja
5) Periksa keadaan lampu dalam keadaan siap pakai
6) Hubungkan alat fototerapi dengan sumber listrik
7) Bayi ditelanjangi serta tutup mata dengan penutup yang
tidak tembus sinar
8) Tidurkan bayi ditempat yang telah disediakan
9) Nyalakan saklar fan dan lampu ke posisi “on”
10) Atur jarak lampu dan bayi antara 30-60 cm
11) Usahakan permukaan tubuh seluas-luasnya terpapar
dengan sinar
12) Pasang kain penutup untuk melindungi sinar
13) Posisi tubuh diubah setiap 2-4 jam
14) Monitor suhu badan setiap 4 jam
15) Monitor keadaan umum secara berkala
16) Kebutuhan cairan ditambah 10-25 % dari kebutuhan
17) Hentikan sementara fototerapi saat orang tua menengok
dan ibu menyusui, serta membuka pelindung mata untuk
mempermudahkan interaksi alami antara bayi dan orang
tua
18) Hentikan fototerapi dan kolaborasi dengan dokter
penanggung jawab bila terjadi komplikasi
19) Tulis buku pantauan fototerapi jam mulai pelaksanaan
dan akhir pelaksanaan
20) Rapikan kembali jika pelaksanaan sudah selesai
21) Pemulangan bayi yang ikterus sesuai petunjuk dokter
ruangan (dapat dipulangkan apabila kadar bilirubin
menurun dibawah angka aman dan taka da penyakit
lain)
c. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Berpamitan dengan klien
3) Membereskan alat-alat
4) Mencuci tangan
5) Mendokumentasikan kegiatan pada rekam medik
elektronik
G. Analisis Tindakan
Sudah 40 tahun lebih fototerapi dipilih sebagai terapi yang paling
efektif dalam menurunkan kadar bilirubin, terapi ini merupakan terapi
yang paling sedikit menimbulkan efek samping dibandingkan transfusi
tukar dan pemberian medikamentosa lainya.
Sejak munculnya fototerapi sebagai modalitas pengobatan
hiperbilirubinemia neonatal, beberapa penelitian telah dilakukan untuk
meningkatkan outcome yang ingin dicapai. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil fototerapi adalah spektrum cahaya yang digunakan,
intensitas fototerapi, penyebab hiperbilirubinemia, total serum bilirubin
(TSB) awal dan luas permukaan tubuh bayi terkena fototerapi.
Selain strategi di atas, fototerapi intermiten dan perubahan posisi
tampaknya menjadi kemungkinan intervensi meningkatkan efikasi
fototerapi dengan yang mendasarinya dasar pemikiran biologis. Studi
oleh Vogl et al.3 dan Lau et al.4 miliki menunjukkan bahwa fototerapi
intermiten sama efektifnya dengan fototerapi terus menerus. Penjelasan
untuk observasi ini adalah kulit yang pucat akan diisi ulang dengan
bilirubin kapan fototerapi dihentikan secara berkala selama intermiten
fototerapi, sehingga meningkatkan efektivitas fototerapi.
Alternatif logis lainnya untuk ini adalah mengubah posisi selama
fototerapi untuk mengekspos sisi yang mengandung bilirubin kemudiaan
sementara sisi pucat akan diisi ulang dengan bilirubin sehingga bilirubin
dalam tubuh cepat untuk dieliminasi.
Studi lebih lanjut telah dilakukan oleh Bhethanabhotla pada tahun
2013 yang berjudul “Effect of position of infant during phototherapy in
management of hyperbilirubinemia in late preterm and term neonates: a
randomized controlled trial”, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efek fototerapi yang dilakukan kepada bayi preterm dan term dengan
menggunakan posisi supine dibandingkan posisi yang diubah ubah
secara periodik. hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua
perlakuan tersebut tidak menunjukan perbedaan turunnya kadar bilirubin
pada bayi.
Bersdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
posisi supine pada bayi dan mengubah posisi secara periodik pada bayi
saat dilakukan tindakan foto terapi tidak menjukan perbedaan signifikan
pada penurunan kadar bilirubin, namun perlu diyakini bahwa dengan
mengubah posisi dapat menambah nilai estetika kepda warna kulit yang
terkena sinar.

H. Bahaya dilakukannya tindakan


walaupun tindakan foto terapi memiliki resiko paling sediky atau minimal
namun dapat menimbulkan beberapa komplikasi atau resiko yang
mungkin terjadi
1) Terjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu dan
mengakibatkan peningkatan Insensible Water Loss (IWL)
(penguapan cairan). Pada BBLR kehilangan cairan dapat
meningkat 2-3kali lebih besar. Hal ini dapat dicegah dengan
memonitor cairan secara berkala.
2) Tinja lembek dan frekuensi defekasi meningkat sebagai
meningkatnya bilirubin indirek dalam cairan empedu dan
meningkatnya peristaltik usus.
3) Timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar
(berupa Ruam Makular Eritematosa) tetapi akan hilang setelah
terapi selesai.
4) Bronze Baby Syndrome
Perubahan warna kulit yang coklat keabu-abuan gelap, biasanya
terjadi pada bayi yang menderita hiperbilirubinemia dengan
peningkatan kadar bilirubin direk yang bermakna dan sering pada
ikterus kolestatik
5) Kenaikan suhu akibat sinar lampu. Jika hal ini terjadi sebagian
lampu dimatikan,terapi diteruskan. Jika suhu terus naik lampu
semua dimatikan sementara, bayi dikompres dingin dan diberikan
ekstra minum.
6) Komplikasi pada gonad yang diduga menimbulkan kemandulan.
Dan dapat dicegah dengan memakai penutup pada organ
reproduksi bayi.

I. Tindakan Keperawatan Lain sesuai NIC (Nurse Intervention Criteria)


1.Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
2.Monitor suhu dan tanda vital
3.Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
4.Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB atau BAK
5.Ubah posisi bayi
6. Instruksikan kepada keluarga pada prosedur fototerapi dan
perawatan

J. Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan tidakan


S :-
O :
- Kesadaran : CM
- KU : lemah
- Membran mukosa kuning
- Kulit pasien berwarna kuning.
- Kedua mata bayi tertutup kasa, melakukan fisioterapi
sudah diberikan selama 45,5 jam
- Pasien tampak kuning (ikterik) pada daerah leher, dada
dan punggung. Ikterik berkurang.
- TTV :
Nadi : 158x/menit, Suhu : 37,2oC, RR : 56x/Menit,

A: Ikterik neonatus berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari


(Masalah teratasi sebagian)
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
2. Monitor suhu dan tanda vital
3. Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
4. Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB atau BAK
5. Ubah posisi bayi
6. Instruksikan kepada keluarga pada prosedur fototerapi dan
perawatan

H. Evaluasi diri
SOP dilakukan sesuai prosedur, kemudian pada pada bayi yang
dilakukan foto terapi harus benar benar diobservasi ketat untuk
menghindar adanya komplikasi pada bayi seperti hipertermi, dehidrasi
sampai luka bakar.
DAFTAR PUSTAKA

Bhethanabhotla, 2013. Effect of position of infant during phototherapy in


management of hyperbilirubinemia in late preterm and term
neonates: a randomized controlled trial,
(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23743672). diakses pada
tanggal 30 November 2018.

Bulechek, Gloria M et all. 2016. Nursing Intervention Clasification (NIC)


Edisi Bahasa Indonesia, Edisi 6. Elsevier

Lynda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Definisi


dan Klasifikasi. Jakarta : EGC

Sawyer, 2018. Phototherapy for Jaundice,


(https://emedicine.medscape.com/article/1894477-overview).
diakses pada tanggal 30 November 2018.
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Akademik Nama Pembimbing Klinik
Arswoto Ilham Ramadhan Tri Widyastuti Handayani, Endhah Sulistyowati, S.Kep.,Ners
M.Kep., Sp. Kom
NIM. P27220020234 NIP. 91985111 620190 1 201 NIP. 19790718 201001 2 005

Tanda Tanda Tangan Tanda Tangan


Tangan

Tanggal Tanggal Tanggal

Anda mungkin juga menyukai