A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jl.Pangeran sungai kindaung
No. RM : bed 38
Diagnosa medis : GGK
Sumber Informasi : pasien dan keluarga pasien
B. Pengkajian
1. Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri pada bagian abdomen dan pasien juga merasakan lemas saat
sedang menjalani cuci darah ( hemodialisa ), pasien juga mengatakan ekstrimitas
bawahnya sulit untuk digerakan.
2. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan penyakit
maag, pasien sering di rawat dirumah sakit karena penyakit diabetes melitusnya ,pasien
juga mengatakan pada tahun 2005 yang lalu pasien melakukan operasi dan kehilangan 3
jari kakinya karena diabetes mellitus.
Pada hari jumat, 4 januari 2018 , pasien datang bersamad dengan anaknya
keruang hemodialisa untuk menjalani terapi rutin hemodialisa 2 kali seminggu
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Pasien mulai menjalani hemodialisa pada
jam 08.00 WITA. Pada saat menjalani hemodialisa pasien mengeluk nyeri pada
bagian abdomennya, dan di berikan obat ranitidine oleh perawat, pasien juga
merasa lemah saat menjalani hemodialisa.
3. Fokus pengkajian
a. Vital Sign
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,5 0C
b. Sistem Pernafasan:
Inspeksi : Tidak ada otot bantu nafas tambahan atau retraksi dada,
pergerakan dada simetris.
Palpasi : Dada teraba sama antara kanan dan kiri.
Perkusi : Vokal premitus tidak terkaji, bunyi saat diperkusi sonor.
Auskultasi : Frekuensi nafas (RR) = 22 x/menit, bunyi nafas vesikuler.
c. Sistem Ekstremitas:
Inspeksi : Tidak ada edem pada kedua kaki, terdapat bekas operasi di jari
kaki pasien dan pasien 3 jari kaki nya.
Palpasi : Pitting edem kurang dari dua detik, capillary refill time (CRT)
warna kembali normal setelah kurang dari 2 detik.
d. Sistem Urinaria:
Inspeksi : Abdomen tampak asites, tidak nampak ada inflamasi.
Palpasi : Ginjal tidak teraba (normal).
e. Sistem Integumen:
Inspeksi : Kulit kering dan nampak menghitam pada kedua kaki pasien.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada bagian kulit yang menghitam.
f. Sistem Sirkulasi/Kardiovaskuler:
Inspeksi : Warna kulit pucat, konjungtiva anemis.
Palpasi : Nadi teraba kuat, CRT < 2 detik, tidak terdapat edema.
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Suara jantung redup
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Irama jantung teratur
g. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Ureum
Creatinin
Hb 7,8
Leukosit 4,7
HCT
Trombosit 242
Glukosa
2. Terapi
a. Di Rumah Sakit
Nama Dosis
Hemavo 1ml/3000iu
b. Di Rumah
Nama Dosis
3. IDWG
BB Periode Post HD 1 = 59 kg
BB Periode Pre HD 2 = 61 kg
61 𝑘𝑔 − 59 𝑘𝑔
= × 100 %
59 𝑘𝑔
= 3,38 % (sedang)
Keterangan:
a. Ringan <3% Selisih Berat Badan
b. Sedang 3% - 3,9% Selisih Berat Badan
c. Berat > 3,9 % Selisih Berat Badan
4. Observasi (Pre dan Post HD)
5. Data tambahan
a. Input : makan : ± 200 cc/24 jam
minum :± 600 cc/24 jam
Output : BAB : ± 100 cc
BAK : ± 0 cc/24 jam
IWL : x BB : 24 jam
c. Skala otot:
5 5
3 3
Keterangan:
0 = Tidak ada pergerakan otot
1 = Pergerakan otot yang dapat terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi
2 = Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 = Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 = Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal
5 = Kekuatan normal.
c. Jalur HD pasien melalui vena vemural.
d. Pasien diantar dari ruang penyakit dalam dengan kursi roda karena pasien
tidak mampu berjalan dan merasa lelah.
e. Saat melakukan HD, pasien ditemani anaknya.
f. Saat beraktivitas di rumah dan di RS, pasien dibantu keluarga.
g. TD post HD = 140/80 mmHg
C. Analisa Data
DO :
- Terlihat perut pasien
membengkak
- Saat dilakukan palpasi,
terdapat nyeri tekan pada
bagian ulu hati
- Frekuensi pernapasan 22
x/menit
- Tekanan darah 140/80
mmHg
- Hasil lab HB :10,5
2. DS :
Pasien mengatakan badannya terasa
lemas.
DO :
- Skala otot:
5 5
3 3
Keterangan:
D. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan b.d asites
2. Intoleransi aktivitas b.d keletihan
E. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
No. Diagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1.
2. Intoleransi NOC
aktivitas b.d - Energy NIC NIC
keletihan conservation Activity therapy: Activity therapy:
- Activity tolerance 1. Bantu klien 1. Menggali aktivitas
- Self care: ADLs mengidentifikasi mana yang mampu
Kriteria hasil: aktivitas yang dilakukan pasien.
- Mampu melakukan mampu dilakukan. 2. Agar pasien dapat
aktivitas sehari-hari 2. Bantu untuk menetapkan
secara mandiri. memilih aktivitas aktivitas yang
- Tanda-tanda vital konsisten yang dilakukan secara
normal. sesuai dengan konsisten.
Mampu berpindah: kemampuan fisik, 3.Meningkatkan
dengan atau tanpa psikologi dan motivasi diri klien.
bantuan alat sosial. 4. Mengetahui respon
3. Bantu pasien untuk fisik, emosi, sosial dan
mengembangkan spiritual pasien.
motivasi diri dan
penguatan.
4. Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual pasien.
2.