Anda di halaman 1dari 9

Jurnal KESMAS, Vol.

10, No 1, Januari 2021 129

HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES


KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG
Winly Yuliana Assa*, Finny Warouw*, Afnal Asrifuddin*
*
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Masalah yang timbul dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya tentang faktor fisiknya saja
melainkan juga faktor mental, emosional dan psikologi. Stres merupakan bagian dari faktor fisik
emosional. Stres kerja berpengaruh pada profesi dan pekerja yang ada di negara maju dan berkembang.
Masalah stres kerja pada pekerjaan perawat berada di tempat tertinggi dari rekapitulasi 40 kasus stres
di antara pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dan
kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang. Jenis
penelitian ini yaitu survei analitik, dimana penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi cross
sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juli tahun 2020 di Rumah Sakit GMIM Kalooran
Amurang, dengan populasi seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling, dan
jumlah sampel yang telah memenuhi kriteria dan mengikuti seluruh proses penelitian yaitu sebanyak 59
perawat, data didapatkan melalui kuesioner online pada google from. Analisis yang digunakan yaitu Chi-
Square test dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
shift kerja dengan stres kerja (p=0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja
dengan stres kerja (p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara shift kerja dan
kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang.

Kata Kunci : Shift, kepuasan, stres kerja, perawat.

ABSTRACT
Problems that arise in terms of occupational safety and health are not only about physical factors but
also mental, emotional and psychological factors. Stress is a part of physical emotional factors. Job stress
affects professions and workers in developed and developing countries. The problem of job stress on the
job of nurses is in the highest place from the recapitulation of 40 cases of stress among workers. The
purpose of this study was to determine the relationship between shifts workand job satisfaction with work
stress on nurses at GMIM Kalooran Amurang Hospital. This type of research is an analytic survey, where
this study used astudy design cross sectional. This research was conducted in May - July 2020 at the
GMIM Kalooran Amurang Hospital, with a population of all nurses who work at the GMIM Kalooran
Amurang Hospital (134 nurses). The sampling technique used in this study is simple random sampling,
and the number of samples that have met the criteria and followed the entire research process is 59
nurses, the data were obtained through an online questionnaire on google from. The analysis used is
the Chi-Square test with α = 0.05. The results showed that there was a significant relationship between
shifts and workwork stress (p =0,000), and there was a significant relationship between job satisfaction
and job stress (p =0,000). The conclusion in this study is that there is a relationship between shifts
workand job satisfaction with work stress on nurses at GMIM Kalooran Amurang Hospital.

Keywords: Shift, satisfaction, job stress, nurse.

PENDAHULUAN kesehatan kerja tidak hanya tentang faktor


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah fisiknya saja melainkan juga faktor mental,
sebuah upaya dan pemikiran dalam emosional dan psikologi (Sucipto, 2014).
menjamin kesempurnaan dan keutuhan baik Stres merupakan bagian dari faktor fisik
itu secara jasmani maupun rohani. Masalah emosional. Stres kerja berpengaruh pada
yang timbul dalam hal keselamatan dan profesi dan pekerja yang ada di negara maju
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 130

dan berkembang (ILO, 2016). Prevalensi Sistem kerja bergilir/shift kerja juga adalah
yang tinggi, dampak yang luas dan berat salah satu penyebab stres. Shift kerja
membuat stres kerja menjadi masalah yang merupakan suatu sistem yang diterapkan
serius serta penanganan yang cepat dan untuk meningkatkan produksi secara
tepat (Budiyanto dkk, 2019). Prevalensi maksimal dan kontinu. Dampak yang tidak
stres kerja paling tinggi salah satunya menguntungkan dari pembagian shift kerja
sektor kesehatan (ILO, 2016). Di Rumah yaitu penurunan kinerja, keselamatan kerja
Sakit perawat memiliki tingkat stres yang dan dampak kesehatan. Dalam hal ini, tidak
lebih tinggi dibandingkan tenaga semua orang mampu untuk beradaptasi
professional lainnya. Perawat mempunyai dengan sistem shift kerja karena
tugas yang cukup berat karena tugas membutuhkan banyak sekali penyesuaian
perawat berhubungan dengan kelangsungan waktu, seperti waktu tidur, waktu makan
hidup pasien, di sisi lain untuk menghadapi dan waktu berkumpul bersama keluarg
pribadi pasien yang bermacam-macam (Marchelia, 2014). Dalam penelitian Monk
kondisi mental dari perawat juga harus dan Tepas (1985) yang disampaikan oleh
tetap terjaga. Keadaan inilah menyebabkan Munandar (2014) shift kerja dapat menjadi
seorang perawat mudah mengalami stres asal atau faktor penyebab dari timbulnya
(Haryanto, 2014). Di tempat kerja, pekerja stres kerja.
sebagai kekuatan dan bagian dalam American National Association for
mencapai tujuan akan tetapi pekerja Occupational Health (ANAOH)
mempunyai cara berpikir, merasakan dan menyajikan data bahwa masalah stres kerja
hasrat yang mempengaruhi sikapnya dalam pada pekerjaan perawat berada di tempat
melakukan pekerjaan. Sikap yang dimiliki tertinggi dari rekapitulasi 40 kasus stres di
para pekerja tersebut akan mempengaruhi antara pekerja (Fuada dkk, 2017). Di
prestasi, dedikasi dan rasa cintanya Vietnam angka prevalensi stres kerja
terhadap jenis pekerjaan dijalaninya. Sikap- perawat berjumlah 18,5% sementara di
sikap tersebut dikenal sebagai stres dan Hongkong mencapai 41,1% (Budiyanto
kepuasan kerja. Oleh karena itu perlu untuk dkk, 2019). Selanjutnya PPNI pada tahun
memberikan timbal balik kepada pekerja 2006 menyebutkan bahwa 50,9% perawat
dengan cara memperhatikan kedua hal Indonesia pernah mengalami stres kerja
tersebut. Berdasarkan penelitian Mathew (Herqutanto dkk, 2017). Di Kota Manado
(2013) dalam Ahsan dan Pradyanti (2015) sendiri, peneletian di Rumah Sakit Islam
terdapat hubungan antara kepuasan kerja Sitti Maryam Manado dengan responden
dengan stres kerja, seperti kepuasan kerja perawat dan bidan, hasilnya menunjukkan
menurun, maka stres akan meningkat. terdapat 43,9% responden yang merasakan
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 131

stres kerja dan terdapat 58,5% responden Amurang dengan jumlah 134 orang dan
yang melakukan shift kerja dengan tidak menggunakan teknik simple random
teratur, 36,6% responden juga kurang sampling. Pada saat penelitian ini
merasa puas terhadap pekerjaan yang dilakukan, jumlah sampel yang telah
dimilikinya (Jojang, 2015). memenuhi kriteria dan mengikuti seluruh
Rumah sakit GMIM Kalooran proses penelitian yaitu sebanyak 59 sampel.
Amurang merupakan Rumah Sakit kelas C,
dimana Rumah Sakit ini memiliki sekitar HASIL DAN PEMBAHASAN
102 tenaga perawat (81 perempuan dan 21 Karakteristik Responden
laki-laki). Shift kerja di Rumah Sakit Tabel 1. Karakteristik Responden
GMIM Kalooran Amurang khususnya bagi Karakteristik n %
Jenis Kelamin
perawat terdiri dari 3 pembagian shift, yaitu Laki-laki 11 18,6
Perempuan 48 81,4
pagi (jam 08:00-15:00), sore (jam 14:00- Umur
20-30 tahun 43 72,9
20:00) dan malam (jam 19:30-08:00). 30-40 tahun 15 25,4
Berdasarkan hasil observasi awal melalui > 40 tahun 1 1,7
Tingkat Pendidikan
diskusi langsung dengan sejumlah perawat SMA/K 0 0,0
Diploma 48 81,4
yang bekerja di rumah sakit GMIM S1/D IV 11 18,6
S2 0 0,0
Kalooran Amurang, didapati hasil bahwa Masa Kerja
< 1 tahun 5 8,5
beberapa perawat tidak bisa secara baik ≥ 1 tahun 54 91,5
Jumlah 59 100,0
berkonsentrasi ketika bekerja. Berdasarkan
hal-hal diatas, maka peneliti merasa tertarik
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
untuk melakukan penelitian tentang
sebagian besar responden yaitu sebanyak
hubungan antara shift kerja dan kepuasan
81,4% berjenis kelamin perempuan,
kerja dengan stres kerja pada perawat di
sebagian besar responden berada pada
Rumah sakit GMIM Kalooran Amurang.
rentang umur 20-30 tahun yaitu sebanyak
72,9%, sebagian besar responden
METODE
merupakan lulusan diploma yaitu sebanyak
Jenis penelitian ini yaitu survei analitik,
81,4% sedangkan untuk masa kerja,
dimana penelitian ini menggunakan
sebagian besar responden atau sebanyak
rancangan penelitian studi cross sectional.
91,5% sudah bekerja lebih dari atau sama
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei -
dengan 1 tahun di RSU GMIM Kalooran.
Juli tahun 2020 di Rumah Sakit GMIM
Kalooran Amurang. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh perawat yang
bekerja di Rumah Sakit GMIM Kalooran
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 132

Shift Kerja, Kepuasan Kerja dan Stres Hubungan antara Shift Kerja dengan
Kerja Stres Kerja
Tabel 2. Gambaran Shift Kerja, Kepuasan Tabel 3. Analisis hubungan antara Shift
Kerja dan Stres Kerja Kerja dengan Stres Kerja
Variabel n % Stres Kerja Total p
Shift kerja Stres Tidak value
Tidak teratur 33 55,9 stres
Teratur 26 44,1 Tidak N 29 4 33
Kepuasan kerja Shift teratur % 87,9 12,1 100,0
Kurang puas 32 54,2 Kerja N 5 21 26
Puas 27 45,8 Teratur
% 19,2 80,8 100,0 0,000
Stres kerja N 34 25 59
Stres 34 57,6 Total
% 57,6 42,4 100,0
Tidak stres 25 42,4
Jumlah 59 100,0
Dapat dilihat dari tabel 3 dapat dilihat hasil
Dari tabel di atas dapat dapat dilihat bahwa analisis uji chi-square yang menunjukkan
sebagian besar responden yaitu sebanyak hasil nilai p value sebesar 0,000 (<0,05),
55,9% melakukan shift kerja dengan tidak dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
teratur, dan hanya 44,1% responden yang terdapat hubungan yang signifikan antara
melakukan shift kerja secara teratur. Untuk shift kerja dengan stres kerja pada perawat
variabel kepuasan kerja, sebagian besar di RS. Kalooran Amurang.
responden atau sebanyak 54,2% merasa d. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan
kurang puas dengan pekerjaan yang mereka Stres Kerja
jalani saat ini, dan hanya sebanyak 45,8% Tabel 4. Analisis Hubungan antara
responden yang merasa puas dengan Kepuasan Kerja dengan Stres Kerja
pekerjaan yang mereka lakukan sekarang. Stres Kerja Total p
Stres Tidak value
Sedangkan untuk variabel dependen yaiatu stres
Kurang N 29 3 32
stres kerja, sebagian besar responden atau Kepuasan puas % 90,6 9,4 100,0
Kerja N 5 22 27
sebanyak 57,6% mengalami stres kerja, Puas
% 18,5 81,5 100,0 0,000
sedangkan sebanyak 42,4% responden tidak N 34 25 59
Total
% 57,6 42,4 100,0
mengalami stres kerja.
Dapat dilihat dari tabel 4 hasil analisis uji
chi-square yang menunjukkan hasil nilai p
value sebesar 0,000 (<0,05), dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kepuasan
kerja dengan stres kerja pada perawat di
RS. Kalooran Amurang.
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 133

Hubungan antara Shift Kerja dengan yang menunjukkan bahwa tidak ada
Stres Kerja hubungan antara shift kerja dengan stres
Pelaksanaan shift kerja yang tidak teratur kerja.
oleh perawat di RSU Kalooran Amurang Di RSU Kalooran Amurang sendiri,
dapat dilihat dari indikator-indikator saat ini pihak manajemen membuat
berikut, yaitu ditemui beberapa perawat kebijakan untuk mengurangi jam kerja,
yang melakukan dinas malam selama 2 hari sehingga memang terjadi perubahan jadwal
atau lebih berturut-turut, ditemui juga kerja, dan penelitian ini dilakukan pada saat
perawat yang melakukan shift kerja lebih pelaksanaan jadwal yang baru. Namun
dari dua kali dalam satu hari, dan ketika ternyata walaupun sudah dibuat jadwal
waktu untuk libur, ditemui beberapa kerja yang baru, tetapi dari perawat sendiri
perawat yang lebih memilih untuk masih sering melakukan tukar jaga,
melakukan pekerjaan di rumah sakit. sehingga menyebabkan terjadinya shift
Hasil penelitian ini menunjukkan kerja yang tidak teratur. Di sisi lain, ada
bahwa ada hubungan yang signifikan antara juga perawat yang tidak suka dengan
shift kerja dengan stres kerja pada perawat jadwal kerja yang baru karena sudah
di RSU GMIM Kalooran Amurang. memiliki rencana sendiri, dan juga ada
Perawat yang memiliki shift kerja yang perawat yang melakukan tugas sambung
tidak teratur cenderung mengalami tingkat dinas. Melihat faktor-faktor tersebut, maka
stres yang lebih tinggi dalam melakukan stres kerja terjadi karena perawat masih
pekerjaannya, dibanding dengan perawat belum dapat menyesuaikan dengan jadwal
yang memiliki shift kerja teratur. Hasil ini kerja yang disediakan, sehingga membuat
sejalan dengan penelitian yang dilakukan rotasi kerja yang tidak teratur dan
oleh Rhamdani dan Wartono (2019) untuk menyebabkan munculnya stres kerja.
melihat hubungan antara shift kerja dan Pelaksanaan shift kerja yang tidak
stres kerja pada perawat di RSUD Asy- teratur oleh perawat dapat dilihat dari
Syifa Sumbawa Barat. Para perawat yang di indikator, seperti pembagian shift kerja,
RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat yang pembagian tugas kerja, dan rotasi kerja,
menjalani shift kerja ini mengalami pola sehingga karyawan tidak leluasa
hidup yang tidak teratur dibandingkan menjalankan pekerjaannya, menjalani
dengan yang tidak shift kerja, sehingga pekerjaan dengan shift yang tidak teratur,
menyebabkan munculnya stres akibat kerja pada akhirnya menyebabkan stres kerja
(Rhamdani dan Wartono, 2019). Namun pada perawat. Shift kerja dapat berpengaruh
hasil ini berbeda dengan hasil penelitian pada kualitas tidur, kapasistas kerja fisik,
yang dilakukan oleh Nursalam dkk., (2007) kapasitas mental dan gangguan pekerjaan
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 134

(Maurits, 2010 dan Syah, Indrawati, E. S., signifikan pada kepuasan dalam bekerja,
2016). Shift kerja perawat dalam hal ini sesuai penelitian yang dilakukan pada
dapat menjadi faktor pendorong timbulnya perawat di RSUD Wamena, Papua.
atau meningkatnya stres pada perawat, Kepuasan kerja perawat merupakan
akibat dari jam kerja yang berlebihan atau cerminan dari indikator kondisi fisik tempat
tidak teratur, sehingga perawat tidak kerja tetapi juga gambaran psikologis yang
memiliki waktu istirahat atau tidur yang dimiliki oleh perawat. Rumah sakit sebagai
cukup, untuk menenangkan fisik dan pusat pelayanan kesehatan tentunya
pikiran. Beban waktu kerja yang berlebihan berkeinginan untuk memberikan pelayanan
dan tidak teratur dapat membuat perawat yang berkualitas baik dan maksimal kepada
mengalami stres, sehingga tugas perawatan pelanggan eksternal dalam hal ini pasien,
setiap hari pun dapat terganggu, terlebih tetapi juga pihak rumah sakit harus
jika perawat sudah mengalami stres pada memberikan kualitas pelayanan yang baik
tingkat yang tinggi. kepada pelanggan internal, salah satunya
b.Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan yaitu perawat (Kaonang, 2019). Sehingga
Stres Kerja dapat dikatakan bahwa pengaruh dari
Hasil penelitian menunjukkan sistem manajemen rumah sakit dapat
bahwa banyak perawat di RSU Kalooran menentukan tingkat kepuasan perawat
Amurang yang belum merasa puas dengan ketika bekerja, selain juga dapat ditentukan
pekerjaannya, dimana banyak perawat di dari faktor dari dalam diri perawat itu
RSU Kalooran Amurang yang belum sendiri.
merasa puas dengan penghasilan yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
diterima, selain itu, terdapat juga banyak dilihat bahwa ada hubungan yang signifikan
perawat yang merasa kurang puas dengan antara kepuasan kerja dengan stres kerja,
fasilitas yang ada di tempat kerja mereka. dimana perawat yang tidak merasa puas
Terdapat juga perawat yang masih merasa dengan pekerjaan yang dimilikinya
kurang puas dengan prestasi yang di cenderung mempunyai tingkat stres yang
dapatnya selama bekerja di RS Kaloorang lebih tinggi jika dibandingkan dengan para
Amurang, dalam hal ini berkaitan dengan perawat yang memiliki tingkat kepuasan
kompetensi dan kemampuan yang dimiliki yang tinggi dengan pekerjaannya. Hasil ini
oleh individu perawat tersebut. sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Menurut Siska (2018), variabel oleh Widiharti (2016), dimana kepuasan
penggajian, kemampuan perawat, dan kerja dapat berpengaruh pada stres kerja
fasilitas rumah sakit bersama-sama yang dimiliki oleh perawat bagian rawat
memberikan pengaruh yang positif dan inap Rumah Sakit Krakatau Medika
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 135

Cilegon. Hasil penelitian yang dilakukan yang didapatkan dalam bekerja, termasuk di
oleh Gobel (2014) menunjukkan bahwa ada dalamnya beberapa fasilitas yang kurang
hubungan antara kepuasan kerja dengan memadai, dan ada perawat yang tidak puas
stres kerja pada perawat di ruangan ICU dengan keterampilan dirinya, dimana
dan UGD RSUD Datoe Binangkang faktor-faktor tersebut menyebabkan
Kabupaten Bolaang Mongondow, dimana kurangnya rasa percaya diri perawat dan
stres kerja terjadi pada perawat yang membuat perawat merasa tertekan dalam
merasa kurang puas dengan pekerjaannya. menjalankan pekerjaan, sehingga pada
Namun hasil ini berbeda dengan penelitian akhirnya mengakibatkan terjadinya stres
yang dilakukan oleh Sugiri dkk., (2015) di kerja pada perawat.
RSUD Sanjiwangi Gianyar dimana Perawat yang memiliki tingkat
kepuasan kerja dan stres kerja memiliki kepuasan yang baik terhadap pekerjaan
hubungan yang negatif, dimana pihak yang dilakukannya tentunya memiliki
rumah sakit berusaha untuk menurunkan persepsi yang baik pula terhadap pekerjaan
stres kerja dengan selalu memberikan cuti tersebut. Jika pekerjaan dilakukan dengan
kerja, selain itu pelaksanaan olahraga keyakinan yang baik, akibat dari kepuasan
bersama di setiap hari Jumat (Sugiri dkk., yang dirasakan dalam pekerjaan tersebut,
2015). maka tingkat stres akibat kerja yang
Kepuasan kerja akan dimiliki oleh perawat tersebut juga dapat
memaksimalkan daya tahan seseorang pada dikendalikan. Persepsi yang dimaksud
stress, termasuk juga akibat yang seperti gaji, kondisi kerja. kebijakan
ditimbulkan dan juga sebaliknya, yaitu stres perusahaan, hubungan antar pribadi,
yang dihadapi seseorang dapat supervisi, prestasi, pengakuan dan lain
menimbulkan ketidakpuasan terhadap kerja sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
(Haryanto, 2014). Penghasilan yang didapat membuat kinerja perawat berada pada taraf
dari pekerjaan merupakan faktor utama baik, dengan demikian dapat menekan
yang dapat mempengaruhi kepuasan risiko terjadinya stres akibat kerja pada
pekerja, tempat kerja memberikan gaji yang perawat. Dengan demikian, untuk
kurang, pekerja merasa tidak puas. Hal meminimalisir hal di atas, maka penyedia
tersebut dapat mengakibatkan stres pada kerja harus berusaha untuk memperhatikan
pekerja (Syah, 2016). hak dari pekerja, selain itu kondisi
Kepuasan kerja berhubungan lingkungan kerja, penghargaan kepada
dengan kejadian stres kerja pada perawata pekerja sehingga kejadian stres akibat kerja
di RSU Kalooran Amurang, karena banyak dapat diminimalisir.
perawat yang merasa tidak puas dengan apa
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 136

KESIMPULAN Haryanto, W., D. 2014. Pengaruh Stres


Kerja dan Motivasi terhadap
Berdasarkan penelitian yang telah
Kepuasan Kerja (Studi pada
dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal Perawat RSUD Kota Semarang).
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan
sebagai berikut :
Bisnis Universitas Diponegoro,
1 Ada hubungan antara shift kerja dengan Semarang.
stres kerja, dimana semakin teratur shift ILO. 2016. Workplace Stress: A Collective
kerja perawat pada perawat di Rumah Challenge. Geneva. Switzerland:
ILO Publication.
Sakit GMIM Kalooran Amurang maka
Jojang, H. 2015. Hubungan antara Shift
semakin tidak mengalami stres kerja. Kerja dan Kepuasan Kerja dengan
2 Ada hubungan antara kepuasan kerja Stres Kerja pada Perawat dan
Bidan di Rumah Sakit Sitti Maryam
dengan stres kerja, dimana semakin puas Manado.Skripsi. Fakultas
perawat di Rumah Sakit GMIM Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi, Manado.
Kalooran Amurang terhadap
Kaonang, M. 2019. Analisis Kepuasan
pekerjaannya, maka semakin tidak Kerja Perawat pada Internal
mengalami stres kerja. Service Quality di Rumah Sakit
(Studi RSUD Dr. Soedomo
Kabupaten Trenggalek). Thesis
DAFTAR PUSTAKA thesis, Universitas Airlangga.
Ahsan., dan Pradyanti, A. Y. C. 2015. Stres Marchelia V. 2014. Stres Kerja Ditinjau
Kerja dan Kepuasan Kerja dari Shift pada Karyawan. Jurnal
Perawat di Rumah Sakit Daerah Ilmiah Psikologi Terapan. Vol 2 (1)
(RSD) Mardi Waluyo Kota Blitar. : 2301-8267
(Online) https://e-
journal.unair.ac.id/JNERS/article/d Maurits L. S. K. 2010. Selintas Tentang
ownload/19/1105 diakses pada 12 Kelelahan Kerja. Cetakan Pertama.
Maret 2020 Asmara Books, Yogyakarta.

Fuada, N., Wahyuni, I., Kurniawan, B. Munandar, A. S. 2014. Psikologi Industri


2017. Faktor-Faktor yang dan Organisasi. Universitas
Berhubungan dengan Stres Kerja Indonesia (UI-Press), Jakarta
pada Perawat Kamar Bedah di Nursalam, Sunanrno, A., Fitriyah, R. 2007.
Instalasi Bedah Sentral RSUD Hubungan Shift Kerja dengan Stres
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Kerja dan Circadian Rythhm
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol Perawat. Jurnal Ners. Vol 2. No 2.
5 (5) : (2356-3346)
Rhamdani I., dan Wartono M. 2019.
Gobel . R. 2014. Faktor-faktor yang Hubungan antara Shift Kerja,
Berhubungan Dengan stres Kerja Kelelahan Kerja dengan Stres Kerja
pada perawat di Ruangan ICU dan pada Perawat. Jurnal Biomedika
UGD Datoe Binangkang Kesehatan. Vol. 2 No.3 : 104.
Kabupaten Bolaang Mongondow.
Manado: Skripsi Fakultas Siska, D., Hendri, S. 2018. Analisis Faktor-
Kesehatan Masyarakat Sam faktor yang Mempengaruhi
Ratulangi Manado. Kepuasan Kerja Perawat pada
RSUD Wamena di Papua. Jurnal
Sipatahoenan. Vol 4 (1) : 27-43
Jurnal KESMAS, Vol. 10, No 1, Januari 2021 137

Sucipto, C. D. 2014. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja. Edisi Pertama.
Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Sugiri, I., Suardana I. K., Sri, K. M. 2015.
Hubungan Beban Kerja, Stress
Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Perawat Di Ruangan Nakula RSUD
Sanjiwani Gianyar. Coping Ners
Journal. Vol. 3 No. 3 : 101.
Syah., Indrawati, E. S. 2016. Hubungan
antara Kepuasan Kerja dengan
Stres Kerja pada Sopir Bus PO
(Divisi Akap) Jurusan Wonogiri-
Jakarta. Jurnal Empati. Vol 5 (3) :
543-548
Widiharti, L. 2016. Pengaruh Stres Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Perawat
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Krakatau Medika Cilegon. Jurnal
Bisnis dan Investasi. Vol. 2 No. 3.

Anda mungkin juga menyukai