Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x


DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

HUBUNGAN BEBAN KERJA TERHADAP IMPLEMENTASI


PATIENT SAFETY PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT
INAP RSUD BALARAJA

Nining Sriningsih, Reni Agustyaningsih


RSUD Kabupaten Tangerang
Mahasiswa Program Studi SI Keperawatan STIKesYatsi Tangerang
sriningsihnining373@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Keselamatan pasien telah menjadi prioritas utama untuk pelayanan kesehatan
seluruh dunia. Pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini mengalami trend diantaranya adalah
keselamatan pasien. Keselamatan pasien ada kaitannya dengan beban kerja yang berlebihan
sehingga dapat berdampak pada tenaga kesehatan khususnya perawat.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan beban kerja terhadap implementasi patient
safety pada perawat di ruang rawat inap RSUD Balaraja.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi menggunakan pendekatan
cross sectional. Populasi adalah perawat di ruang rawat inap sebanyak 57 responden. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Instrumen yang
digunakan berupa lembar kuesioner. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat.
Hasil Penelitian : Ada hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety dengan hasil p
value 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan beban kerja terhadap
implementasi patient safety pada perawat.
Kesimpulan : Ada hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety. Semakin
berlebihan beban yang diberikan kepada perawat maka semakin sulit perawat tersebut
melaksanakan tindakan keselamatan dan menyebabkan tindakan tidak aman yang dapat
membahayakan pasien.
Kata kunci : Beban Kerja, Implementasi, Pasien Safety

ABSTRACT
Background : Patient safety has become a top priority for health services worlwide. Hospital
helath services are currently experiencing a trend such as patient safety. The implementation of
patient safety carried out by nurses depends on the nurse in. Patient safety has to do with excessive
impact on health workers, especially nurses.
Research Objectives : To find out the workload on the implementation of patient safety in nurses
in the Balaraja Hospital.
Research Methods : This research uses descriptive correlation using cross sectional approach.
The population was 57 nurses in the inpatient room. The sampling technique in this study using
total sampling. The instrument used was a questionnaise sheet. Analysis of the data usen univariate
and bivariate analysis. The Results Of Stude : There is a relationship of workload on the
implementation of patient safety with the results of p value 0,002 < 0,05 it can be concluded that
there is a lationship of workload on the implementation of patient safety in nurses.
Conclusion : There is relationship between workload and patient safety implementation. The
more burdens placed on nurses, the more sifficult nurses carry out safety easures and cause unsafe
actions that can endanger patients.
Keywords : Workload, Patient Safety Implementation
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

PENDAHULUAN
Memberikan mutu pelayanan kesehatan yang optimal, Rumah Sakit memerlukan
tenaga-tenaga kesehatan yang produktif dalam bekerja. Tenaga kesehatan terdiri dari
dokter, perawat, bidan, apoteker, fisioterapi dan tenaga kesehatan lainnya (Fatimah,
2012).
Berdasarkan laporan insiden keselamatan pasien (IKP) di Inggris yang dilaporkan
pada National Reporting and Learning System (NRLS) (2015), bahwa dalam enam bulan
terakhir terlapor 825.416 insiden. Dari laporan tersebut, 0,22% insiden menyebabkan
kematian (NHS England, 2015), sedangkan National Patient Agency (2017), telah
melaporkan angka kejadian IKP di Inggris (2016), sebanyak 1.879.822 insiden, dari
negara Malaysia pada tahun 2013 melaporkan sebanyak 2.769 insiden dan Indonesia
dalam rentant waktu tahun 2006-2011, Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPS)
melaporkan sebanyak 877 insiden (RSUDZA, 2017). Pelaporan IKP menjadi hal penting
dalam perbaikan mutu pelayanan, sebab dapat digunakan sebagai koreksi bagi organisasi
untuk memperbaiki sistem pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Melalui program
pengabdian ini, dilakukan pendekatan Probelm Solving For Better Nursing Service
(PSBNS) dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan
kesehatan.
Beban kerja terdiri dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing
memiliki elemen yang berbeda terdiri dari banyaknya pekerjaan, beragamnya tindakan,
obsevasi terus menerus, tanggung jawab, dan tuntutan keluarga pasien dan pimpinan
rumah sakit (Mediawati, 2012). Beban kerja yang terlalu berat akan menyebabkan
seorang perawat stress, dampak buruk yang ditimbulkan yaitu dapat mengganggu
interaksi sosialnya, baik itu dengan rekan kerja, dokter dan pasien. Efektivitas kerja dapat
pula menjadi terganggu, karena pada umumnya apabila seseorang mengalami stress,
maka akan terjadi gangguan psikologis maupun keadaan fisikologisnya (Anil JC, 2010).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Balaraja menurut wawancara
kebagian mutu pada program keselamatan pasien sudah diterapkan, akan tetapi menurut
observasi peneliti masih terdapat beberapa perawat yang belum melaksanakan program
keselamatan pasien. Dari data PMKP RSU Kabupaten Tangerang tahun 2018 didapatkan
10 insiden dan pada tahun 2019 didapatkan 5 insiden meliputi KTD, KNC, KPC, dan
KTC. Hasil wawancara beban kerja masing-masing perawat memiliki beban yang hampir
sama yaitu melakukan pelayanan asuhan keperawatan, mencakup diagnosa dan tindakan
keperawatan seperti pencatatan, pelaporan dan dokumentasi pada pasien.
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian mengenai hubungan beban kerja perawat dengan implementasi
patient safety peneliti menggunakan desain penelitian korelasi deskriptif (descriptive
corelational) dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek dan dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach), artinya tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini pengumpulan data dengan cara memberikan
kuesioner kepada responden dalam satu waktu secara bersamaan.

HASIL PENELITIAN
Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir, dan
Masa Kerja

Berdasarkan hasil dari karakteristik usia diketahui bahwa dari 57 responden


sebagian besar ber usia ≤ 40 tahun sebanyak 49 responden (86,0%) dan >40 tahun
sebanyak 8 responden (14,0%).

Berdasarkan hasil dari karakteristik jenis kelamin menunjukan bahwa sebagian


besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 35 responden (64,9%) dan jenis kelamin laki
laki sebanyak 20 responden (35,1%). Berdasarkan hasil dari karakteristik pendidikan
menunjukkan bahwa sebagian besar yang berpendidikan D3 sebanyak 49 responden
(86,0%) dan S1 (Ners) berjumlah 8 responden (14,0%). Berdasarkan hasil dari masa kerja
menunjukkan bahwa sebagian besar ≤10 tahun sebanyak 39 responden (68,4) dan >10
tahun sebanyak 18 responden (18%).

Analisa Bivariat

Tabel 1.1 . Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Beban Kerja

Beban Frekuensi Presentase (%)


Kerja
Ringan 39 68,4

Berat 18 31,6

Total 57 100
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui hasil sebagian besar responden memiliki beban
kerja ringan yaitu sebanyak 39 orang (68,4%) dan responden memiliki beban kerja berat
sebanyak 18 orang(31,6%).

Tabel 1.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Implementasi Pasien Safety

Pasien Safety Frekuensi Presentase


(%)

Dilaksanakan 37 64,9

Tidak 20 45,1
Dilaksanakan

Total 57 100

Sebagian besar responden memiliki implementasi patient safety


dilaksanakan sebanyak 37 orang (64,9%) dan responden yang tidak melaksanakan
implementasi patient safety sebanyak 20 orang (35,1%).

Analisa Bivariat

Tabel 1.3. Crostabulation Hubungan Beban Kerja Terhadap Implementasi


Patient Safety
Perilaku seksual pranikah
OR
Beban Dilaksanak Tidak Total P Value
(95% CI)
Kerja an Dilaksanakan

N % N % N %

Ringan 31 79,5% 8 20,5% 39 100%


7.750 (2.219-27,071) 0.002
Berat 6 33,3% 12 66,7% 18 100%

Total 37 64,9% 20 35,1% 57 100%

Berdasarkan tabel 1.3 mayoritas beban kerja ringan responden dengan kategori
dilaksanakan sebanyak 31 orang (79,5%) dan beban kerja berat responden dengan
kategori tidak dilaksanakan sebanyak 8 orang (20,5%), sedangkan mayoritas beban kerja
ringan dengan tidak dilaksanakan sebanyak 8 orang (20,5%) dan beban kerja berat
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

dengan tidak dilaksanakan sebanyak 12 orang (66,7%). Dengan nilai OR (95% CI) yaitu
7.750 (2.219-27.071).
Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil
secara statistik bahwa nilai signifikasinya adalah 0,002 (0,002 < 0,05) artinya ada
hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety pada perawat di ruang rawat
RSUD Balaraja Tahun 2019.

Tabel 1.4
Koefisien Correlations
Correlations
Beban Kerja Patient Safety
Beban Kerja Pearson Correlation 1 ,094
Sig. (2-tailed) ,487
N 57 57
Pasien Safety Pearson Correlation ,094 1
Sig. (2-tailed) ,487
N 57 57

Tabel 1.5
Nilai Interprestasi koefisien korelasi

Interval Koefisiensi Tingkat


Hubungan
±0,00-0,199 Korelasi sangat
rendah
±0,20-0,399 Korelasi sedang
±0,40-0,599 Korelasi cukup
±0,60-0,799 Korelasi kuat
±0,80-1,00 Korelasi sangat
kuat

Dari hasil statistik menggunakan person correlations maka didapatkan


hasul p-value 0,94 untuk hubungan beban kerja terhadap implementasi patient
safety. Pada tabel 1.5. dimana hasil tersebut jika dilihat dari hubungan keeratan
yang di kemukakan oleh Sugiyono (2012) dari tabel 51.5. diatas maka di dapatkan
hasil bahwa keeratan hubungan beban kerja terhadap implementasi patient safety
di ruang rawat inap RSUD Balaraja adalah sangat kuat.
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

PEMBAHASAN

1. Demografi Responden Usia

Demografi responden dilihat dari tabel berdasarkan kelompok usia responden


yang berusia ≤40 tahun sebanyak 49 responden (86,0%%) dan usia >40 tahun
sebanyak 8 responden (14,0%). Berdasarkan hasil penelitian Dwi Retnaningsih (2016)
bahwa distribusi responden berdasarkan kelompok umur responden adalah 20-30 yaitu
sebanyak 78 responden (50,3%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar usia ≤40 tahun sebanyak 49
responden (86,0%) karena usia ≤40 tahun puncak dari kondisi fisik dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinnya (Robbins,
2008) usia tersebut memungkinkan adanya pemikiran yang terbaik dan penilaian yang
tepat bagi perawat dalam pelaksanan keselamatan pasien (Sopiah, 2009). Menurut
pendapat peneliti bahwa usia ≤40 tahun usia yang produktif untuk bekerja, usia
tersebut adalah usia yang matang dalam proses berfikir. Semakin bertambahnya usia,
maka akan bertambah pula pengalaman yang didapatkan, dan pelaksanaan
keselamatan pasien akan lebih baik. Umur individu juga mempengaruhi kondisi, fisik,
mental dan kemampuan dan cenderung absensi. Sebaliknya karyawan yang umurnya
lebih tua kondisi fisiknya kurang tepat bekerja ulet dan mempunyai tanggung jawab
lebih besar (Lombagia, Rottie, & Karundeng, 2016).

2. Analisa Analisa Univariat Gambaran Perawat Berdasarkan Beban Kerja


Mayoritas beban kerja responden dengan kategori ringan sebanyak 39 responden
(68,4%) dan beban kerja reponden dengan kategori berat sebanyak 18 responden
(31,6%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Yunita, (2015) dari 57 responden yang
mengalami beban kerja ringan dengan penerapan keselamatan pasien sebanyak 33
responden (57,9%). Sehingga dapat disimpulkan beban kerja perawat di RSUD
Balaraja kategori beban kerja ringan sebanyak 39 responden (68,4%) tetapi masih ada
yang beban kerja kategori berat hal ini mengatakan sebanyak 18 responden (31,6%).
Sehingga didapat beban kerja terhadap implementasi pasien safety.

Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Dengan
demikian beban kerja yang harus ditanggung oleh perawat tergantung pada tugas
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

perawat dalam suatu unit pelayanan keperawatan (Shoker, 2008). Beban kerja perawat
terjadi pada jangka waktu tertentu, sehingga terkadang bebannya sangat ringan dan
saat-saat lain bebannya bisa berlebihan (Ilyas, 2004 dalam Titok, 2013).

3 Hasil Analisa Univariat Gambaran Perawat Berdasarkan Implementasi Pasien


Safety

Berdasarkan tabel 5.3. diketahui bahwa dari 57 responden yang melaksanakan


pasien safety sebanyak 37 responden (64,9%) dan yang tidak melaksanakan pasien
safety sebanyak 20 responden (35,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Dwi
Retnaningsih (2016) dari 155 responden dengan implementasi pasien safety dalam
kategori baik yaitu 61 responden (39,4%). Sehingga dapat disimpulkan masih ada
yang belum melaksanakan pasien safety.

Salah satu tujuan penting dari penerapan keselamatan pasien di rumah sakit
adalah mencegah dan mengurangi Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah suatu
kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera
pada pasien. Dihubungkan dengan teori-teori yang menjelaskan terjadinya IKP cukup
banyak aspek yang harus diperhatikan dalam implementasi pasien di rumah sakit
adalah mendesain pekerjaan dengan memperhatikan faktor manusia. Ini berarti dalam
penatannya, memperhitungkan jam kerja dan beban kerja dengan memperhatikan
faktor kelelahan, siklus tidur dll (Munandar. 2009).

Hasil Analisa Bivariat


Hubungan Beban Kerja Terhadap Implementasi Patient Safety Di Ruang Rawat
Inap RSUD Balaraja

Berdasarkan hasil uji chi-square mengenai Hubungan beban kerja Terhadap


Implementasi Patient Safety Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Balaraja. 57
usia responden lebih banyak yang berusia ≤40 tahun sebanyak 49 responden (86,0%)
dan yang berusia >40 tahun sebanyak 8 responden (14,0%). Rata responden berjenis
kelamin di dominasi oleh laki laki sebanyak 20 responden (35,1%) sedangkan
perempuan 35 responden (64,9%).
Berdasarkan tabel 5.2. mayoritas beban kerja ringan responden dengan kategori
dilaksanakan sebanyak 31 orang (79,5%) dan beban kerja berat responden dengan
kategori tidak dilaksanakan sebanyak 8 orang (20,5%), sedangkan mayoritas beban
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

kerja ringan dengan tidak dilaksanakan sebanyak 8 orang (20,5%) dan beban kerja
berat dengan tidak dilaksanakan sebanyak 12 orang (66,7%).
Berdasarkan hasil uji Chi-square bahwa p-value diperoleh hasil secara statistik
bahwa nilai signifikasinya adalah 0,002 (0,002 < 0,05) artinya ada hubungan beban
kerja terhadap implementasi patient safety pada perawat di ruang rawat inap RSUD
Balaraja Tahun 2019. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dwi
Retnaningsih dkk di STIKES Widya Husada Semarang dengan p=value 0,009 maka
apabila p value < 0,05 Ha diterima H0 ditolak
Berdasarkan hasil uji korelasi dapat diketahui hubungan beban kerja terhadap
implementasi patient safety sebesar 0,94 yaitu memilki hubungan yang sangat kuat.
Adapun nilai OR yang didaptkan = 7.750 (95% CI = 2.219-27.071). Sehingga terdapat
hubungan yang signifikan, dengan beban kerja yang ringan berpeluang delapan kali
dapat melakukan implementasi patient safety dibandingkan dengan beban kerja yang
berat.

KESIMPULAN
Sebagian besar responden berusia ≤40 tahun sebanyak 49 perawat, berjenis
kelamin perempuan 35 perawat, berpendidikan D3 49 perawat, dan memilki masa kerja
≤10 tahun sebanyak 39 perawat. Sebagian besar responden diketahui yang beban kerja
ringan sebanyak 39 perawat. Sebagian besar responden diketahui yang melaksanakan
implementasi patient safety sebanyak 37 perawat.
Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan beban kerja terhadap implementasi
patient safety pada perawat dengan hasil p-value 0.002 dengan nilai OR = 7,750. (95% CI
= 2.219-27.071). Sehingga terdapat hubungan yang signifikan, dengan beban kerja yang
ringan berpeluang delapan kali dapat melakukan implementasi patient safety
dibandingkan dengan beban kerja yang berat.

DAFTAR PUSTAKA

Anil, JC. (2010). Hubungan beban kerja perawat dengan stres kerja di instalasi rawat inap
RSU Islam. Surakata: Universitas Muhammadiyah Suarakarta.
ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

Dwi., Retnaningsih. (2016). Beban Kerja Perawat Terhadap Implementasi Pasien Safety
Di Ruang Rawat Inap. Jurnal keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing). Volume 11 Nomer 1.

Fatimah, I (2012). Hubungan pengetahuan, motivasi dan supervisi dengan kinerja


perawat dalam melaksanakan patient safety di RSUD Lambuang Baji.
Makasar: Universitas. Hasanudin.

Ilyas, Yaslis. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan FKM Universitas Indonesia.

Lombagio, A., Rottie, J., & Karundeng, M. (2016). Hubungan Perilaku Perawat Dalam
Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut Instalasi
Gawat Darurat RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO, Volume 4
Nomor 2.

Mediawati, Christine. (2012). Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Kebutuhan


Tenaga Perawat. Universitas Indonesia.

Munandar. 2009. Stress dan Keselamatan Kerja. Jakarta: UI.

National Patient Safety Agency. 2006. Manchester Patient Safety Framework (MaPSAF)
– Acute. Diakses pada 13 Januari 2017, dari: .
http://www.nrls.npsa.nhs.uk/resources/?EntryId45=59796

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Robbins, S. 2008. Perilaku Organisasi, Jilid I dan II, alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaja.
Jakarta: Prenhallindo.

RSUDZA, 2017. Pentingnya pelaporan insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit.


Aceh: RSUDZA.

Shocker. 2008. Patient care standart: nursing process diagnosis, alih bahasa Yasmin et al,
Jakarta: EGC

Sopiah. (2009). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Penerbit Andi.


ARTIKEL PENELITIAN
Jurnal Kesehatan, Vol. 6 No. 2 (2018). ISSN 2086-9266 e-ISSN 2654-587x
DOI 10.37048/kesehatan.v6i3.11

Yunita Aulia (2015) Pengaruh beban kerja terhadap tingkat stres kerja pada perawat di
Rumah Sakit Pelni Petamburan Tahun 2015. Universitas Esa Unggul. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai