Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL

ANALISIS KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KESEHATAN DI


PUSKESMAS BERBAH YOGYAKARTA PERIODE BULAN APRIL
2021

DISUSUN OLEH
- Afan Bayu Wahyudi - Lailatul Rohhimah
- Asdina Nur Hasanah - Muhammad Khadafi
- Agrippina Maxentia - Nadya Maryandi
- Bayu Sih Aksami Khasanah - Ni Saodah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pukesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya diwilayah kerjanya
(Kemenkes RI, 2014).
Pelaksanaan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat tidak lepas dari peran tenaga kesehatan
yang secara langsung memberikan pelayanan kepada pasien yang berkunjung ke puskesmas (Tarwaka,
2012). Adanya beban kerja yang tinggi yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan di
puskesmas dapat menimbulkan berbagai keluhan
Kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda pada setiap individu tetapi semuanya
bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanant ubuh. Kelelahan
kerja memberikontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati, 2011)
B. Tujuan Penulisan
1.TujuanUmum
Mengetahui gambaran tingkat kelelahan tenaga medis Puskesmas Berbah Yogyakarta
2. TujuanKhusus
- Mengetahui karakteristik respon dan tenaga kesehatan di Puskesmas Berbah Yogyakarta.
- Mengetahui gambaran tingkat kelelahan tenaga medis di Puskesmas Berbah Yogyakarta.
C. Manfaat Penulisan
1.BagiPuskesmas
Dengan adanya penulisan ini dapat menjadi dasar acuan puskesmas dalam melakukan evaluasi serta
rencana tindak lanjut terkait dengan mengurangi tingkat kelelahan kerja tenaga kesehatan
2.BagiMahasiswa
Laporan ini menjadi salah satu syarat untuk melewati stase Primary Health Care (PHC), serta
menjadi proses pembelajaran terkait dengan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan dan keselamatan kerja


Kesehatan dan keselamatan kerja diarti sebagai suatu pemikiran dan pengendalian untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik secara jasmani maupun rohani pada tenaga kerja, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan
adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Kemenkes, 2016).
B. Puskesmas
1.Definisi Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah unit pelaksana teknis kabupaten atau kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata yang dapat dijangkau
oleh masyarakat (Departemen kesehatan, 2011)
2. Fungsi puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator, dan turut serta memantau
terselenggaranya proses pembangunan diwilayah kerja agar berdampak positif terhadap kesehatan
masyarakat diwilayah kerja, membina peran serta masyarakat diwilayah kerja dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
masyarakat diwilayah kerja (Departemen kesehatan, 2011)
C. Beban Kerja
1.Definisi Beban Kerja
Beban kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang harus
diselesaikan oleh satu unit organisasi dalam waktu yang ditentukan. Banyaknya tugas dan
tanggung jawab yang diberikan kepada seorang karyawan menyebabkan hasil yang dicapai
menjadi kurang maksimal karna karyawan hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk
menyelesaikan banyak tugas. (Irawati, 2017).
2. Aspek dan dimensi beban kerja
Menurut (Mubarak, 2019), terdapat dua aspek yang menjadi beban kerja, yaitu:
A.Beban kerja sebagai tuntutan Fisik
B.Beban kerja sebagai tuntutan tugas
3. Faktor beban kerja
Menurut (Mubarak, 2019) faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja terbagi dua yaitu:
A. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja
B. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh pekerja
4. Pengukuran beban kerja
Pengukuran beban kerja dapat dilakukan dalam tiga jenis, yaitu:
A.Pengukuran subjektif
B.Pengukuran kinerja
C.Pengukuran fisiologis
D. Kelelahan Akibat Kerja
1. Definisi Kelelahan
Kelelahan (vatigue) dalah suatu keluhan umum pada masyarakat pada populasi pekerja. kelelahan kerja
dapat ditandai dengan menurunnya performa kerja mempengaruhi semua proses organisme, termasuk
beberapa faktor seperti kelelahan bekerja, motivasi menurun
dan penurunan aktivitas mental dan fisik (Setyowati dkk, 2014).
2.Jenis kelelahan
Menurut Hariyati (2011), jenis kelelahan kerja dapat dibedakan berdasarkan :
A.Kelelahan Akut
B.Kelelahan Kronis
C.Kelelahan Otot
D. Kelelahan Umum
3. Gejala Kelelahan
Menurut Woro Riyadina dalam Nugroho. Gejala-gejala kelelahan kerja diantaranya adalah :
1.Gejala-gejala yang berakibat pada pekerjaan dan lingkungannya seperti penurunan perhatian dan
kesiagaan, penurunan dan hambatan persepsi, cara berpikir lambat, kegiatan fisik dan mental kurang
efisien.
2. Gejala umum yang sering menyertai gejala-gejala diatas ialah sakit kepala, vertigo, gangguan fungsi
paru-paru dan jantung, kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan dan tidak dapat tidur
(Nugroho, 2019).
4. Pengukuran Kelelahan
Parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kelelahan kerja antara lain Kuesioner alat ukur
perasaan kelelahan kerja (KAUPK2) merupakan parameter yang digunakan dalam pengukuran perasaan
kelelahan kerja yang dialami pekerja dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Kuesioner ini terdiri
dari 17 pertanyaan tenang keluhan subjectif yang berisi butir-butir keluh kesah kelelahan kerja yang
dapat dialami tenaga kerja indonesia
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KESEHATAN KERJA

A.Analisis Situasi
1.Letak puskesmas
Puskesmas Berbah terletak di dusun Sribit Sendangtirto Berbah, Sleman. Memiliki wilayah kerja 4
desa yaitu Sendangtirto, Tegaltirto, kalitirto dan Jogotirto yang terdiri atas 58 dusun, 142 RW dan 350
RT, 142 RW, 18213 KK. Luas wilayah Kecamatan Berbah 1.222.500 Ha.
2.Jenis pelayanan kesehatan
1.Upaya kesehatan masyarakat
2.Upaya kesehatan perorangan
3. Pelayanan penunjang
3. Tenaga Kesehatan
Jumlah seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Berbah adalah 51 orang, Jumlah responden dalam
laporan ini sebanyak 30 orang
B. Hasil Pengkajian dan Analisis Data

Berdasarkan hasil setelah pengisian kuesioner KAUPK2


pada pegawai Puskesmas Berbah didapatkan hasil sebanyak
93,3% atau 28 pegawai berkatagori kurang lelah, dan 6,7%
atau 2 pegawai merasa lelah.

Berdasarkan hasil setelah pengisian kuesioner Nordic Body


Map pada pegawai Puskesmas Berbah didapatkan hasil
100% atau 30 pegawai berkategori rendah.
Berdasarkan hasil setelah pengisian kuesioner kelelahan kerja
pada pegawai Puskesmas Berbah didapatkan hasil 53,3% atau 16
pegawai berkategori tidak lelah, 46,7% atau 14 pegawai
berkategori cukup lelah.

C.Analisa Data
Data Fokus Masalah/Risiko Masalah
DS: Keletihan b/d peningkatan
- Dari wawancara terhadap 5 tenaga kesehatan di puskesmas berbah, keletihan fisik
semuanya mengungkapkan adanya penambahan beban kerja terkait
dengan pandemic yang saat ini terjadi
DO:
Penilaian Fatigue Assesment Scale:
- Dari 30 reponden, 46,7% responden merasakan adanya kelelahan kerja
dengan kategori cukup lelah di Puskesmas Berbah Yogyakarta
D.Diagnosis keperawatan dan rencana tindakan Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Keletihan b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy (0180)
peningkatan keperawatan selama 1 kali diharapkan - kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
keletihan fisik masalah keletihan teratasi dengan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
kriteria hasil : Kelelahan : efek yang perkembangan
mengganggu (0008) - gunakan instrument yang valid untuk mengukur
- penurunan energy dari cukup kelelahan
berat 2 menjadi tidak ada 5 - ajarkan pasien mengenai pengelolaan kegiatan dan
- gangguan dengan aktivitas sehari- teknik manajemn waktu untuk mencegah kelelahan
hari cukup berat 2 menjadi tidak - bantu pasien identifikasi aktifitas-aktifitas yang akan
ada 5 dilakukan
- gangguan pada rutinitas cukup - lakukan ROM aktif untuk menghilangkan
berat 2 menjadi tidak ada 5 ketegangan otot
- gangguan aktivitas visik cukup - berikan kegiatan pengalihan yang menenangkan
berat 2 menjadi tidak ada 5 untuk meningkatkan relaksasi
- gangguan performa kerja cukup - evaluasi secara bertahap kenaikan level aktivitas
berat 2 menjadi tidak ada 5 pasien
  - instruksikan pasien untuk mengenali tanda dan
  gejala kelelahan yang memerlukan pengurangan
aktivitas
E. Rencana Program

Bentuk Durasi Frekuensi


Risiko
Kegiatan di terpapar kerja/ming Tingkat
Sumber Risiko Upaya yang setelah Rencana Tindak
Tempat hazard (jam gu (total Keparaha
Masalah Masalah dilakukan dilakukan Lanjut
Kerja kerja/mingg jam/mingg n
pencegahan
(Prosedur) u) u)
Level 4 (Pengendalian
Administratif):
Kelelahan 1. Menambah
Pelayanan
pada Kelelahan personil tenaga
Kesehatan di 7 jam 42 jam 46,7% Peregangan Tidak ada
tenaga kerja kesehatan
puskesmas
kerja 2. Memberikan hari
libur setelah shift
malam
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penemuan yang sudah kami dapatkan dari data yang diambil menggunakan kesioner
KAUPK2, pada pegawai Puskesmas Berbah didapatkan hasil sebanyak 93,3% atau 28 pegawai
berkategori kurang lelah, dan 6,7% atau 2 pegawai merasa lelah. sedangkan menggunakan kuesioner
Nordic Body Map didapatkan hasil 100% atau 30 pegawai berkategori rendah dan setelah pengisian
kuesioner kelelahan kerja didapatkan hasil 53,3% atau 16 pegawai berkategori tidak lelah, 46,7% atau
14 pegawai berkategori cukup lelah.

B. Saran
Hasil laporan ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau pun bahan pertimbangan untuk mengevaluasi
kelelahan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Berbah yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Berbah kepada masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai