LAPORAN
OLEH :
KELOMPOK 7
Puji Syukur Kita Ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Merupakan
Satu Kata Yang Pantas Penulis Ucapkan Yang Karena Bimbingan-Nya Maka
Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Dengan “ Laporan Identifikasi Terhadap
Evaluasi, Pencatatan, Dan Pelaporan Kegiatan Kesehatan Lingkungan ” Penulis
Ucapkan Terima Kasih Kepada Pihak Terkait Yang Telah Membantu Penulis
Dalam Menghadapi Berbagai Tantangan Dalam Penyusunan Makalah Ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia saat ini adalah
kebutuhan terhadap data/informasi yang akurat makin meningkat namun ternyata
sistem informasi saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat,
lengkap dan tepat waktu. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan masih
belum dilakukan secara efisien, terjadi “Redundant” data, dan duplikasi kegiatan,
selain itu kualitas data yang dikumpulkan masih rendah, bahkan ada data yang
tidak sesuai dengan kebutuhan, ketepatan waktu laporan juga masih rendah,
sistem umpan balik tidak berjalan optimal, pemanfaatan data/informasi di tingkat
daerah (kabupaten/kota) untuk advokasi, perencanaan program, monitoring dan 2
manajemen masih rendah serta tidak efisiennya penggunaan sumber daya
(Depkes, 2012).
Berdasarakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sistem informasi puskesmas (SIMPUS) dan sistem pelaporan terpadu
SIMPUS (SPT SIMPUS) telah dikembangkan diberbagai jajaran dinas kesehatan
kabupaten yang ada di Indonesia. SIMPUS merupakan perangkat lunak yang
digunakan puskesmas untuk merekam data kunjungan pasien rawat jalan. Data
kunjungan pasien disimpan dan digunakan untuk membuat data peleporan pada
periode waktu tertentu yang selanjutnya data tersebut dikirimkan ke dinas
kesehatan. Data pelaporan antar puskesmas di tingkat kabupaten memiliki struktur
data yang sama.
SPT SIMPUS merupakan sistem informasi yang digunakan di tingkat
dinas kesehatan. Sistem ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dinas
kesehatan dalam mengelola data-data yang dimiliki1 . Sistem pencatatan dan
pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan dan pelaporan data
umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat (SK Menkes
No 63/Menkes/SK/11/1981) Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
(SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk
pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan kegiatan
pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
Pemanfaatan data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
(SP2TP) untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih tinggi
dalam rangka pembinaan, penetapan kebijaksanaan dan dimanfaatkan oleh
puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas, melalui perencanaan,
penggerakan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian3 . Selain itu
berfungsi untuk petugas di tingkat puskesmas lebih bertanggung jawab dalam
mencatat seluruh upaya kesehatan yang dilaksanakannya dan melaporkan secara
teratur dan tepat waktu serta mampu memanfaatkan data dan informasi dari data
sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) sehingga dapat
memberikan umpan balik.
Evaluasi terhadap kegiatan kesehatan lingkungan di puskesmas merupakan
kegiatan mengukur dan membandingkan pencapaian output antara kinerja harapan
(rencana) dengan kinerja riil (nyata). Kemudian, evaluasi bukan pekerjaan yang
berdiri sendiri dengan mengacu pada tujuan,indikator kinerja dan standar kinerja
yang di ditetapkan saat perencanaan.
Fungsi evaluasi yaitu sebagai umpan balik (feed back) bagi pengambilan
keputusan untuk perencanaan di masa depan. Apabila hasil evaluasi menunjukkan
keberhasilan maka menjadi pertimbangan untuk dilanjutkan dan diperluas. Tetapi
jika hasil evaluasi menunjukkan tidak berhasil (kurang sukses atau gagal), maka
direkomendasikan untuk dihentikan (tidak diteruskan) (NA Agustin, 2019).
Melalui SP2TP, puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi
pelayanan UKP maupum UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang
terselenggara, mereka diwajibkan membuat laporan bulanan ke Dinas Kesehatan
melalui format LB1 yang berisi data-data pasien selama sebulan dan pencatatan
penyakit terbesar selama sebulan yang tentunya dalam pembuatan laporan tersebut
banyak ditemui kendala seperti kesalahan pencatatan, pencatatan ganda, sehingga
menyebabkan ketidakpastian hasil dari laporan tersebut (Supraba, 2013).
Dampak dari keterlambatan pelaporan atau tidak adanya Laporan Bulanan
SP2TP yakni tidak tersedianya data yang up to date atau data terbaru yang dapat
digunakan sebagai informasi yang akurat/relevan bagi orang yang membutuhkan
untuk dijadikan bahan referensi penelitian, dan tanpa adanya pencatatan dan
pelaporan maka tidak adanya umpan balik di lintas sektor dari Puskesmas ke
Dinkes Kota, Dinkes Kota ke Dinkes Provinsi, dan Dinkes Provinsi ke Pusat
untuk memberikan informasi sistem apa yang mesti di evaluasi kembali untuk
memperbaiki mutu dalam pelayanan kesehatan, selain itu tanpa adanya pencatatan
dan pelaporan maka kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan
terlihat dan terdokumentasi wujudnya menjadi informasi untuk pengambilan
keputusan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan mengidentifikasi terkait
evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas
Kassi Kassi Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada laporan ini
yaitu "Bagaimana Evaluasi, Pencatatan, dan Pelaporan Kegiatan Kesehatan
Lingkungan Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi Evaluasi, Pencatatan, dan Pelaporan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan
puskesmas.
b. Untuk mengidentifikasi pencatatan kegiatan kesehatan lingkungan
puskesmas.
c. Untuk mengidenfitikasi pelaporan kegiatan kesehatan lingkungan
puskesmas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA