Dosen Pengampu :.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan Makalah
ini. Shalawat serta salam semogatercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang senantiasa
membawa kita kepada jalan keridhaan dan maghfirah Allah SWT.
Tentunya dalam penyusunan ini, tak luput adanya kekurangan dan kelemahan dari
segala sisinya. Oleh karena itu, dengan hati terbuka, kami menerima saran dan kritik dari
pembaca sekalian, yang tentunya bisa menyempurnakan penyusunan Makalah ini.
Rasa terima kasih yang terdalam kami hanturkan kepada semua pihak yang telah ikut
serta membantu penyusunan Makalah ini. Terlebih ucapan terima kasih itu kami sampaikan
kepada dosen pembimbing. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya pada bidang
pelajaran “ kebijakan kesehatan nasional“.
Penyusun,
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada
pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan
terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi
yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan
informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas
kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga
merupakanfondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi
yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan
perencanaan kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu
dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang
pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada
perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf
puskesmas. Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi
laporan terpadu puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu
Puskesmas (SP2TP).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dari system pencatatan dan pelaporan puseksmas.
PEMBAHASAN
A. Pengertian SP2TP/SP3
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital dalam sistem
kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan dipuskesmas,
kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan
dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan (Santoso, 2008).
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan
dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat
wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan
informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut
(Tiara, 2011).
pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang berlaku untuk masing-masing program.
Data tersebut kemudian direkapitulasikan ke dalam format laporan SP3 yang sudah
dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas menerima laporan-laporan dalam format buku tadi
dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di
Dinas Kesehatan Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke
masing-masing pengelola program di Dinas Keseh atan Kabupaten. Dari Dinas Kesehatan
Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan
Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk pemanfaatannya. Frekuensi pelaporan
sebagai berikut:
(1) bulanan;
(2) tribulan;
(3)tahunan.
Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KI A, imunisasi, KB, dan penggunaan obat-
obat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain kunjungan puskesmas,
rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medic kesehatan gigi. Laporan tahunan
terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta
masyarakat dan lingkungan kedinasan, data ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu.
Pengambilan keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan memerlukan data yang
dilaporkan dalam SP3 yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut
harus diterima tepat waktu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan
diinformasikan (Santoso, 2008).
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas
kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga merupakan
fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi yang akurat,
representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu dicatat,
dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan
progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas,
dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas.
Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP) (Tiara, 2011).
pelaksanaan SP2TP). SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,
tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua
data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas
Pembantu,
Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta
dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan secara
benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat
(Ahmad, 2005).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa Umum dan demografi,
Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok Puskesmas. Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem
pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun
untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan (Tiara,
2011).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakan sumber pengumpulan data
dan informasi ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi baik faktor utama dan tenaga
pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk dikirim ke pusat serta sebagai bahan
laporan untuk kebutuhan. Menurut Bukhari Lapau (1989) data yang dikumpul oleh
puskesmas dan dirangkum kelengkapan dan kebenaranya. Sistem Pencatatan danPelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP) ialah laporan yang dibuat semua puskesmas\ pembantu,
posyandu, puskesmas keliling bidan-bidan desa dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah
kerja puskesmas. Pencatatan dan pelaporan mencangkup:
B. TUJUAN SP2TP
Dalam Barsasella (2012), tujuan SP2TP adalah agar semua data hasil kegiatan Puskesmas
dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang di atasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala
dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
Tujuan umum
a. Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara berhasil guna dan berdaya guna
melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan infomasi lain yang menunjang.
Tujuan khusus
C. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan SP2TP menganut konsep wilayah kerja Puskesmas. Oleh karena itu mencakup
semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat
dalam SP2TP adalah seluruh kegiatan di Puskesmas yang meliputi data:
D. PENCATATAN
Kegiatan pokok Puskesmas baik yang dilakukan di dalam gedung (semua data yang diperoleh
dari pencatatan kegiatan harian program yang dilakukan dalam gedung Puskesmas seperti
tekanan darah, laboratorium, KB, dan lain-lain) maupun di luar gedung Puskesmas (data yang
dibuat berdasarkan catatan harian yang dilaksanakan di luar gedung Puskesmas, seperti
kegiatan posyandu, UKS dan lain-lain), Puskesmas tempat tidur dan Puskesmas Pembantu
serta Bidan di desa, harus dicatat. Dengan demikian perlu adanya mekanisme pencatatan
yang baik, formulir yang cukup serta cara pengisian yang benar dan teliti (Modul pedoman
pelaksanaan SP2TP). Jenis formulir tersebut sebagai berikut (Barsasella, 2012):
-Rekam Kesehatan Keluarga (RKK)/Family Folder, Merupakan himpunan kartu-kartu
individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas.
-Kartu rawat jalan/kartu Rekam Medik Pasien merupakan alat untuk mencatat
identitas pasien dan status pasien rawat jalan yang berkunjung ke Puskesmas.
-Kartu Indeks Penyakit, Alat bantu untuk mencatat identitas pasien riwayat dan
perkembangan penyakit, khusus penderita penyakit TB Paru dan Kusta.
-Kartu Ibu, Merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan
riwayat kehamilan sampai kelahiran.
-Kartu anak, Adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan
preventif ,promotif-kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan anak pra
sekolah.
-KMS balita, anak sekolah, Alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan dan
pertumbuhan yang telah diperoleh balita dan anak sekolah.
-KMS ibu hamil, Alat untuk mengetahui dan mencatat perkembangan kesehatan ibu
hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil.
-KMS usia lanjut, Alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi di balik
fisik maupun psikososial dan digunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini
penyakit dan evaluasi kemajuan kesehaan usia lanjut.
-Register, Merupakan formulir untuk mencatat atau merekap data kegiatan di dalam
dan di luar gedung puskesmas yang telah di catat di kartu dan catatan lainnya. Ada
beberapa jenis register sebagai berikut :
a. Nomor indeks pengunjung Puskesmas
b. Rawat jalan
c. Register kunjungan
d. Register rawat inap
e. Register KIA dan KB
f. Register kohort ibu dan balita
g. Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
h. Register penimbangan balita
i. Register imunisasi
j. Register gizi
k. Register kapsul beryodium
l. Register anak sekoah
-Sensus harian : kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi dan penyakit Jenis laporan
SP2TP
E. PELAPORAN
Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai
dengan Desember dalam tahun yang sama. Sesuai dengan keputusan Direktur Jendral
Pembinaan Kesehatan Masyarakat nomor 590/BM/DJ/Info/V/96 diberlakukan formulir
laporan yang baru. Sedangkan untuk kebutuhan Dati II dan Dati I diberikan kesempatan
pengembangan variabel laporan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan
kemampuan/beban kerja petugas di Puskesmas.
1. Laporan bulanan
2. Laporan sentinel
laporan LB 2
laporan LB 3
4. Laporan tahunan
• Laporan Triwulan
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LB 1
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LB 2
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LB 3
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LB 4
• Laporan tahunan
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LT 1
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LT 2
-Hasil entri data/rekapitulasi
• laporan LT 3
Laporan ini mengacu pada petunjuk laporan KLB dan wabah serta keputusan direktur jendral
PPM dan PLP nomor 451-I/PD.03.04.IS/1991 tentang pedoman penanggulangan KLB
F. FREKUENSI PELAPORAN
a. Laporan triwulan dikirimkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dari triwulan
yang dimaksud kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II, Kepala kantor wilayah
Depkes Provinsi, Depkes RI c,q Ditjen Binkesmas.
b. Laporan tahunan dikirimkan paling lambat akhir bulan Februari dari tahun berukutnya
kepada: Kepala Dinas Kesehatan Dati I, Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi,
Depkes RI c.q Ditjen Binkesmas.
G. PENGORGANISASIAN PUSKESMAS
a. Penggalangan kerjasama dalam bentuk dua pihak, yakni antara dua sektor
terkait, misalnya antara puskesmas dengan sektor tenaga kerja pada waktu
menyelenggarakan upaya kesehatan kerja.
b. Penggalangan kerjasama dalam bentuk banyak pihak, yakni antar berbagai
sector terkait, misalnya antara puskesmas dengan sektor pendidikan, sektor
agama, sektor kecamatan pada waktu menyelenggarakan upaya kesehatan
sekolah.
1. Mencatat setiap kegiatan pada kartu individu dan register yang ada.
2. Mengadakan bimbingan terhadap Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
3. Melakukan rekapitulasi data dari hasil pencatatan dan laporan Puskesmas Pembantu
serta Bidan di Desa menjadi laporan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
Hasil dari rekapitulasi ini merupakan bahan untuk mengisi/membuat laporan SP2TP.
4. Setiap tanggal 5 mengisi/membuat laporan SP2TP dari hasil kegiatan masing-
masing dalam 2 rangkap dan disampaikan kepada coordinator SP2TP Puskesmas.
Dengan rincian satu rangkap untuk arsip coordinator SP2TP Puskesmas dan satu
rangkap oleh Koordinator SP2TP Puskesmas disampaikan ke Dinas Kesehatan Dati
II.
5. Mengolah dan memanfaatkan data hasil rekapitulasi untuk tindak lanjut yang
diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
6. Bertanggung jawab atas kebenaran isi laporan kegiatannya.
1. Gizi = jumlah bayi dan batita, jumlah bumil, jumlah balita, jumlah vit.A
2. KIA = Kunjungan Neonatal ke-2 (N2); K-1; K-4; jumlah bumil yang risti; jumlah
persalinan oleh dukun; jumlah bayi BBLR <2500 gram; dll
3. KB = efek samping, komplikasi
4. P2M = Imunisasi (bayi, bumil); DBD (abatisasi selektif, ABJ); Kusta (jumlah
penderita); ISPA (Penumonia)
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
6. Penyakit Gigi dan Mulut
7. Usaha Kesehatan Sekolah
8. Kesehatan Lingkungan
9. PSM (Peran serta masyarakat)
10. PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat)
Kunjungan Pasien
Kunjungan seseorang ke Puskesmas, Pustu, baik untuk mendapatkan yankes atau sekedar
cari surat keterangan sehat/ sakit 2 kategori :
Kategori lain :
• Kunjungan Ibu Hamil : setiap kehamilan dianggap kunjungan baru, pada kunjungan
kedua dst untuk pemeriksaan = kunjungan lama tidak ditentukan oleh periode,
diberlakukan Episode of Illness’
• Kunjungan ibu menyusui, termasuk ibu yang abortus, selama periode 2 tahun dihitung
kunjungan baru
• Kunjungan balita setiap tahun (setelah ulang tahun) sebagai kunjungan baru. Untuk
kunjungan kedua dst dari tahun yang bersangkutan = kunjungan lama
Kasus di Puskesmas
2. Kasus Lama = kunjungan ke-2 dari kasus baru yang dinyatakan belum sembuh, untuk
kunjungan selanjutnya dari kasus lama (periode/ tahun sama) selama belum sembuh
H. MANFAAT SP2TP
1. Jenis register yang dipakai oleh pelaksana program untuk pencatatan hasil kegiatan
registrasi yang berlaku sesuai ketentuan dan kebutuhan program dalam pemantauan dan
evaluasi
2. Data yang diterima masing-masing pelaksana kegiatan :
a. Puskesmas (dalam maupun luar gedung);
b. BP, BKIA swasta
c. petugas
d. W1 dan W2 (KLB)
e. dicatat dalam buku register masing-masing program
3. Masing-masing pelaksana program merekapitulasi data ke lembar transformasi dan
dipindahkan ke format laporan SP3 standard
4. Rekapitulasi bentuk laporan dikirim :
a. koordinator SP3 2 lembar dan rangkap 2: arsip dan dikirim ke koordinator SP3
Dati II
b. masing-masing pengelola program terkait di Dati II
5. Pengolahan di Pemerintah Daerah (Dati II dan Dati I) :
c. pengolahan data dari hasil laporan tingkat Puskesmas dilakukan Dati II dan hasil
entry data dikirimkan ke Koordinator SP3 Dati I
d. pengolahan data dari hasil laporan tingkat Dati II dan untuk pengelola program
mengolah data sesuai kebutuhan masing-masing program
a. Laporan bulanan : LB1 (laporan bulanan data kesakitan); LB3 (Laporan bulanan Gizi,
KIA, KB, Imunisasi, P2M); LB2/LPLPO (laporan bulanan data obatobatan); LB4
(laporan kegiatan Puskesmas). laporan tersebut dikirim setiap bulan ke Dinkes Dati II
paling lambat tgl 5 bulan berikutnya, untuk laporan dari masing-masing Pustu, BP,
KIA swasta paling lambat tgl 2 bulan berikutnya ke pelaksana program di Puskesmas
b. Laporan Triwulan : laporan kegiatan Puskesmas yang dilaporkan setiap tanggal 5
bulan berikutnya dari bulan terakhir pada triwulan tsb ke Dinkes Dati II
c. Laporan tahunan : dilaporkan paling lambat tgl 5 bulan Januari tahun berikutnya,
laporan hanya dibuat satu kali dalam satu tahun.
J. HAMBATAN SP2TP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,untuk itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA