BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan upaya kesehatan masyarakat dilakukan diseluruh Indonesia, melalui keberadaan Puskesmas,
Puskesmas dengan Ruang Perawatan, Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling dan juga keberadaan Bidan di
Desa.
Fungsi indtitusi kesehatan terdepan (Puskesmas) tidak sekedar sebagai pemberi pelayanan kesehatan saja, namun
juga melaksanakan berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat baik yang bersifat promotif, preventif,
kuratif bahkan terkadang sampai rehabilitasi. Disamping itu pembinaan terhadap sarananya baik milik pemerintah
maupun swasta dan penggerakan peran serta masyarakat di bdang kesehatan yang berada di wilayah kerjanya yang
menjadi tanggung jawabnya.
Semua pelaksanaan kegiatan tersebut diatas perlu dicatat dan dilaporkan secara teratur, tepat waktu dan dengan
pengisian data yang benar.
Dalam era pembangunan ini keberadaan data dan informasi memegang peran yang sangat penting. Data yang benar-
benar akurat, terpecaya, bersinambungan, tepat waktu dan mutakhir, sangat diperlukan dalam pengelolaan program,
perencanaan, pemantauanpelakasanan program dan proyek serta kegiatan yang akan dilakukan.
Salah satu pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui pengumpulan data di Puskesmas.
Dalam gerak pelaksanaannya masih banyak masalah dan kendala yang dihadapi baik di tingkat Kabupaten/Kota
maupun di Provinsi. Upaya pemecahan masalahnya antara lain melalui penyempurnaan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas (SP3) yang merupakan sebagaian kecil dari Sistem Informasi Kesehatan yang telah diakui
sebagai sumber data yang berasal dari Puskesmas dan dapat dimanfaatkan diberbagai jenjang administrasi sejak
tahun 1981, yang dulunya disebut Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) Revisi I mulai dilaksanakan pada tahun 1996, sebagai
penyempurnaan terhadap bentuk pelaporan yang ditetapkan pada tahun 1981. Perkembangan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas (SP3) telah mengalami perubahan-perubahan sejak tahun 1996 sampai sekarang dalam upaya
pembenahan untuk penyesuaian pemanfaatan data yang selalu berubah-rubah sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan waktu.
Dari hasil supervisi dan pemantauan yang dilaksanakan oleh tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota ke
Puskesmas, masih banyak hal-hal yang menjadi halangan dalam melaksanakan SP3 baik menyangkut tentang
pencatatan, pengolahan maupun pelaporannya. Hal-hal yang berakibatkan laporan SP3 menjadi tidak lengkap, tidak
tepat waktu dan kebenarannya yang diragukan dapat diindentifikasikan antara lain meliputi :
1. Data yang dilaporkan tidak semuanya dapat dimanfaatkan baik dari aspek monitoring maupun dari aspek
evaluasi;
2. Tidak adanya atau kurang petugas khusus di bidang informasi baik di tingkat Puskesmas maupun ditingkat
yang lebih tinggi;
3. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pencatatan, pengolahan maupun pelaporan;
4. Kurang trampilnya petugas penyedia, pengumpul dan pengolah data dan pembuat laporan;
5. Kurangnya tingkat kesadaran petugas akan pentingnya dan manfaatnya Data dan Informasi;
6. Semua kegiatan harus dicatat selengkap mungkin, meskipun yang dilaporkan terbatas.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan informasi, maka tahun 2008, sistem pelaporan ini disempurnakan kembali
sebagai Revisi II. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) Revisi II merupakan SP3-Program yang
dibuat untuk memenuhi kebutuhan para pemegang, pengelola maupun pelaksanaan program di masing-masing
tingkatan administrasi. Oleh karena itu bukanlah sesuatu yang mengada-ada kalau dalam penyusunan SP3, para
pemegang, pengelola atau pelaksana program disemua tingkatan administrasi mempunyai peran yang sangat penting
demi tercapainya Evidence Based.
Diharapkan pembenahan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas ini dapat menghilangkan faktor masalah yang
ada saat ini. Namun masih perlu dipikirkan tentang aspek pelaksanaan dan juga kesediaan pihak swasta untuk
melaksanakan pelaporan tersebut dengan tertib.
Dalam buku ini disajikan tentang Tujuan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas, Cara Pengisian, Pengertian-
pengertian dan batasan-batasan operasional yang dipergunakan.
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN UMUM :
Didapatkan semua data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu, Puskesmas dengan
Ruang Perawatan, Puskesmas Keliling, Bidan di desa, Posyandu, dan sebagainya), dan data lainnya yang berkaitan,
serta dilaporkan data tersebut kepada jenjang administrasi di atasnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, akurat,
berkala, teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
B. TUJUAN KHUSUS :
1. Tercatatnya semua data dari hasil kegiatan Puskesmas dan data yang berkaitan dalam format-
format yang telah ditentukan dengan benar dan bersinambungan;
2. Terlapornya data tersebut di jenjang administrasi yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan dan
mempergunakan format yang telah ditetapkan secara benar, berkelanjutan dan teratur;
3. Terolahnya data tersebut menjadi informasi di Puskesmas dan disetiap jenjang administrasi di
atasnya, sehingga bermanfaat untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat
serta merumuskan cara penanggulangan secara tepat;
4. Diperolehnya kesamaan pengertian tentang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3),
meliputi Batasan Operasional, tatacara pengisian format, pengolahan data dan informasi dan
Mekanisme pelaporannya;
5. Mantapnya pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) disemua jenjang
administrasi, sehingga dapat berhasil guna dan berdaya guna dalam pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat;
6. Diperolehnya satu sumber data yang dapat dipakai, dimanfaatkan data dengan benar, akurat dan
sama;
BAB III
PENGORGANISASIAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
A. TINGKAT PUSKESMAS
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas Perawatan adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita
gawat darurat berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara di ruangan rawat inap denagn tempat
tidur rawat inap. Merupakan Pusat Rujukan Antara melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke
rumah sakit.
1. Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung dan Lintas Sektoral
2. Mengolah Data dan menganalisa menjadi informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
3. Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Memelihara Bank Data
5. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen Puskesmas
6. Memberikan pelayanan data dan Informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan pusat jaringan informasi di tingkat bawah sebagai ujung tombak segala informasi yang
ada. Adapun anggota jaringannya meliputi :
Poskestren
a. Kepala Puskesmas :
c. Pemegang Program :
1. Mencatat dan mengumpulkan data baik dari Puskesmas maupun Lintas Sektoral
2. Mengolah Data dan menganalisa menjadi informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
3. Membuat Umpan Balik Laporan SP3 ke Puskesmas setiap 3 bulan sekali
4. Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Provinsi
5. Memelihara Bank Data
6. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen Kabupaten/Kota
7. Memberikan pelayanan data dan Informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya.
b. Koordinator SP3 :
c. Pemegang Program :
Mengadakan validasi dan koreksi data SP3 yang diterima dari koordinator SP3 Kabupaten/Kota.
Menganalisis hasil olahan data tersebut dan membuat laporan narative serta melaksanakan tindak lanjut
kegiatan sesuai hasil analisa data.
Membantu kelancaran pelaksanaan SP3 di Puskesmas dan Kabupaten/Kota
Mengikuti pertemuan berkala SP3 setiap 3 bulan sekali dan memberikan bahasannya.
C. TINGKAT PROPINSI :
1. Mencatat dan mengumpulkan data baik dari Kabupaten/Kota maupun Lintas Sektoral
2. Mengolah Data dan menganalisa menjadi informasi yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
3. Membuat Umpan Balik Laporan SP3 ke Kabupaten/Kota setiap 6 bulan sekali
4. Memelihara Bank Data
5. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen Provinsi
6. Memberikan pelayanan data dan Informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya di
wilayah kerjanya.
Penanggung Jawab terhadap pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)
Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada koordinator, pelaksana program di tingkat Propinsi.
c. Koordinator SP3 :
d. Pemegang Program :
Mengadakan validasi dan koreksi data SP3 yang diterima dari koordinator SP3 Kabupaten/Kota.
Mengirimkan hasil koreksinya ke koordinator SP3.
Menganalisis hasil olahan data tersebut dan membuat laporan narative serta melaksanakan tindak lanjut
kegiatan sesuai hasil analisa data.
Membantu kelancaran pelaksanaan SP3 di Puskesmas dan Kabupaten/Kota
Mengikuti pertemuan berkala SP3 setiap 3 bulan sekali dan memberikan bahasannya.
BAB. IV
PETUNJUK PENGISIAN
Dalam pelaksanaan Sistem Pencatatan dan pelaporan Puskesmas perlu diketahui beberapa batasan tentang istilah
yang digunakan untuk mendapatkan kesamaan pengertian, sehingga pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan
benar dan sama.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas adalah pencatatan dan pelaporan yang harus dibuat oleh Puskesmas
dan direkapitulasi disetiap tingkatan administrasi dengan waktu tertentu.
Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas disini sudah mencakup pelayanan kesehatan di puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, Puskesmas dengan Perawatan, Bidan Desa, Perawat Desa, Balai pengobatan,
Dokter/ Bidan Praktek swasta dan unit-unit pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta.
A. FORMAT LAPORAN .
Untuk berbagai data yang dikumpulkan melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas digunakan Formulir
standar yang terdiri dari 6 jenis laporan sebagai berikut yaitu :
4. Laporan LSD-1 : Laporan Tahunan Sumber Daya mengenai data fasilitas dan data
kesehatan lainnya serta data lingkungan kedinasan Puskesmas dan
Jejaringnya
5. Laporan LSD-2 : Laporan Tahunan Sumber Daya mengenai tenaga di Puskesmas
baik dengan perawatan maupun tanpa perawatan dan Puskesmas
Pembantu.
6. Laporan LSD-3 : Laporan Tahunan Sumber Daya mengenai Jumlah dan Jenis
Peralatan di Puskesmas baik dengan perawatan maupun tanpa
perawatan, Puskesmas Pembantu dan lain-lain.
B. FREKUENSI LAPORAN.
Pada Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas, Frekwensi dan Periode disesuaikan dengan Jenis Data yang
dikumpulkan :
1. Laporan Bulanan (LB-1, LB-3, LB-4) dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota paling lambat
pada tanggal 5 bulan berikutnya
2. Laporan Tahunan (LSD-1, LSD-2, LSD-3) dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota paling
lambat pada tanggal 10 Januari tahun berikutnya.
3. Laporan Bulanan tersebut dikirimkan setiap bulan ke Dinas Kesehatan Provinsi paling lambat pada tanggal
15 bulan berikutnya melalui disket/CD atau e-mail dengan alamat : datinjabar@yahoo.co.id
4. Laporan Tahunan tersebut dikirmkan setiap tahun ke Dinas Kesehatan Provinsi paling lambat tanggal 15
Januari tahun berikutnya melalui disket/CD atau e-mail.
Dalam petunjuk pengisian ini tidak dijelaskan hal-hal yang sudah cukup jelas. Penjelasan mengenai arti, pengertian
dari variable dijelaskan khusus dalam batasan operasional.
Agar Data/Informasi yang diperoleh berbasis Desa/Kelurahan, maka untuk mengisi Laporan ini, Puskesmas mengisi
Data per-Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja dan Luar Wilayah kerja Puskesmas sesuai dengan kunjungan
pelayanan kesehatan masyarakat.
Kode Puskesmas adalah kode indentitas Puskesmas yang terdiri atas 11 digit alfanumerik yaitu:
Laporan Bulanan Penyakit (LB 1) merupakan Laporan Bulanan mengenai Data Kesakitan mencakup data di wilayah
kerja Puskesmas, berdasarkan penderita yang berobat ke dalam gedung Puskesmas maupun luar gedung Puskesmas
dan Jejaring Puskesmas yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
Kasus penyakit yang dilaporkan berbasis Desa/Kelurahan, baik berasal dari wilayah maupun luar wilayah kerja
Puskesmas
Data kesakitan yang dilaporkan dalam LB 1, juga mencakup data kesakitan yang sebelumnya telah dilaporkan baik
melalui W1 maupun W2.
PETUNJUK UMUM
1. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu Pelaksana
Program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
2. Laporan ini diisi dengan data yang terkumpul selama 1 bulan.
3. Kolom yang telah di arsir, tidak perlu diisi.
4. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh Penanggung jawab dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
PETUNJUK KHUSUS
1. Kolom menurut kelompok umur diisi dengan angka sesuai dengan jumlah penderita yang ditemukan,
dirawat dan berobat jalan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Jejaring Puskesmas
pada kelompok umur tersebut. Bila tidak ditemukan penyakit pada kelompok umur tersebut isilah dengan
angka 0 (nol).
2. Kelompok umur dibagi menjadi 12 kelompok umur yaitu
0 7 hari : Pasien bayi baru lahir sampai dengan berusia 7 hari Termasuk
dalam periode Perinatal; dan Neonatal.
8 28 hari : Penderita berusia 8 hari sampai dengan 28 hari termasuk dalam
masa neonatal.
29 hr 1 thn : Penderita berusia 1 tahun sampai dengan 12 bulan kurang 1 hari
1 4 thn : Penderita berusia 12 bulan sampai dengan 5 tahun kurang sehari
5 9 tahun : Penderita berusia 5 tahun sampai dengan 9 tahun kurang sehari
10 14 thn : Penderita berusia 10 tahun sampai dengan 14 tahun kurang
sehari
15 19 thn : Penderita berusia 15 tahun sampai dengan 19 tahun kurang
sehari
20 44 thn : Penderita berusia 20 tahun sampai dengan 44 tahun kurang
sehari
45 54 thn : Penderita berusia 45 tahun sampai dengan 54 tahun kurang
sehari, disebut juga dengan pralansia
55 59 thn : Penderita berusia 55 tahun sampai dengan 59 tahun kurang
sehari, disebut juga dengan lansia
60 69 thn : Penderita berusia 60 tahun sampai dengan 69 tahun kurang
sehari, disebut juga dengan lansia
70 thn : Penderita 70 tahun atau lebih, disebut juga dengan lansia
1. Kolom 4 s/d 27 ; merupakan Kasus Baru menurut golongan umur dan jenis kelamin
2. Kolom 28, Kolom 29; merupakan penjumlahan dari Kolom 4 s/d 27 Kasus Baru menurut jenis kelamin
3. Kolom 30; merupakan penjumlahan kolom 28 + kolom 29
4. Kolom 31, Kolom 32; merupakan Jumlah Kasus Lama menurut jenis kelamin
5. Kolom 33; merupakan penjumlahan kolom 33 + kolom 34
6. Kolom 34 ; merupakan penjumlahan kolom 30 + kolom 33
7. kolom 35; merupakan Jumlah Peserta Keluarga Miskin (GAKIN)
8. Nama dan Kode penyakit diisi sesuai dengan ICD 10, menyangkut daftar kategori penyakit 3 angka atau 4
angka dari ICD-10.
9. Kelompok Penyakit terdiri dari :
ICD 10
A 00 B 99 Penyakit Infeksi dan parasit tertentu
C 00 D 48 Penyakit Neoplasma
D 50 D 53 Penyakit Darah dan Orga Pembuat Darah dan beberapa
kelainan yang berhubungan dengan mekanisme
Kekebalan
E 00 E 90 Penyakit Endokrin, Nutrisi dan Metabolik
F 00 F 99 Penyakit Gangguan Jiwa dan Perilaku
G 00 - G 99 Penyakit Sususnan Saraf
H 00 - H 59 Penyakit Mata dan Adneksa
H 60 - H 95 Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid
I 00 - I 99 Penyakit Sistim Sirkulasi
J 00 - J 99 Penyakit Sistim Pernafasan
K 00 - K 93 Penyakit Sistim Pencernaan
L 00 - L 99 Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan
M 00 M 99 Penyakit Sistem Muskulosketal dan Jaringan Ikat
N 00 - N 99 Penyakit Sistem Kemih Kelamin
O 00 - O 99 Kehamilan, Persalinan dan Masa Nifas
P 00 P 96 Keadaan Tertentu yang Bermula pada Masa Perinatal
Q 00 - Q 99 Kelainan Bawaan, Kelainan Pembentukan dan
Khromosom
XVIII. R 00 - R 99 Gejala, Tanda dan Penemuan Abnormal secara Klinis
dan laboratorium yang tidak diklasifikasikan di tempat
lain
S 00 - T 98 Cedera, Keracunan dan Akibat tertentu lainnya oleh
Penyebeb dari luar
V 01 - Y 98 Penyebab Luar dari kesakitan dan Kematian
Z 00 - Z 99 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan
akses terhadap pe;ayanan Kesehatan
2. LAPORAN BULANAN KIA/KB, GIZI DAN PEMBERANTASAN PENCEGAHAN PENYAKIT (LB 3 )
Laporan bulanan kegiatan Puskesmas (LB 3) merupakan laporan bulanan Program KIA/KB, Gizi, dan
Pemberantasan Pencegahan Penyakit, termasuk pelayanan baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas
dan Jejaring Puskesmas yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
PETUNJUK UMUM .
1. Data yang dilaporkan dalam format laporan LB-3 adalah semua data pelayanan baik dari dalam gedung
Puskesmas maupun dari luar gedung Puskesmas (Posyandu, Pos Immunisasi, sekolah, Bidan di desa,
Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu) dan Jejaring Puskesmas yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Format laporan LB-3 mencakup laporan kegiatan KIA/KB, Gizi, Pemberantasan Pencegahan Penyakit
(Immunisasi, Pengamatan Penyakit Malaria, Demam berdarah Dengue (DBD), Filariasis, Rabies, Anthraks,
Pes, Flu Burung /AI, Diare, TBC, Kusta, Keracunan Makanan, ISPA, Penyakit Kelamin dan HIV/AIDS)
3. Format laporan terdiri dari 6 halaman :
1. Isilah kolom dengan angka. Bila tidak ada data makan isilah dengan angka 0 (nol).
2. LB-3 terdiri dari 6 halaman, rangkap 2 (dua) yang masing-masing ditujukan kepada :
1. Laporan harus diisi dengan kode Puskesmas, nama Desa/Kelurahan, nama Puskesmas, Kabupaten/Kota,
bulan dan tahun, kemudian diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
2. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
3. Laporan ini diisi dengan data yang tercatat selama satu bulan.
4. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh penanggung jawab dan diketahui oleh kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
PETUNJUK KHUSUS
1. Kolom 3; merupakan diisi dengan angka sesuai dengan Jumlah per- Variabel yang ditemukan, dirawat dan
berobat jalan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Jejaring Puskesmas yang ada di
wilayah kerja Puskesmas. Bila tidak ditemukan isilah dengan angka 0 (nol).
2. Kolom 4; merupakan merupakan diisi dengan angka sesuai dengan Jumlah per- Variabel Peserta Keluarga
Miskin yang ditemukan, dirawat dan berobat jalan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling dan Jejaring Puskesmas yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Bila tidak ditemukan isilah dengan
angka 0 (nol).
Laporan bulanan kegiatan Puskesmas (LB 4) merupakan laporan bulanan kegiatan Puskesmas, termasuk pelayanan
baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas dan Jejaring Puskesmas yang berada di wilayah kerja
Puskesmas.
PETUNJUK UMUM.
1. Data yang dilaporkan dalam format laporan LB-4 adalah semua data pelayanan baik dari dalam gedung
Puskesmas maupun dari luar gedung Puskesmas (Posyandu, Pos Immunisasi, sekolah, Bidan di desa,
Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu) dan Jejaring Puskesmas yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Format laporan LB-4 mencakup laporan Data Sasaran, Kegiatan Pengunjung Puskesmas, Rawat Jalan,
Rawat Inap, Upaya Kesehatan Giigi (Pelayanan Di BP Gigi, Pelayanan Di UKGS, Pelayanan UKMD),
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Pembinaan Keluarga Rawan, Tindak Lanjut Perawatan Yang
Selesai Dibina, Pembinaan Kelompok Khusus/Panti), Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Mata,
Upaya Penyuluhan dan JPKM Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Lingkungan, Gizi, Kegiatan
Laboratorium dan Kegiatan Transfusi Darah.
3. Format laporan LB-4 terdiri dari 4 halaman :
4. Isilah kolom dengan angka, dalam kotak angka yang telah disediakan. Bila tidak ada datanya maka isilah
dengan angka 0 (nol).
5. LB-4 terdiri dari 4 halaman, rangkap 2 (dua) yang masing-masing ditujukan kepada :
1. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas
2. Laporan harus diisi dengan kode Puskesmas, nama Puskesmas, Pustu yang ada dan yang melapor,
Kabupaten/Kota, bulan dan tahun, kemudian diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor
yaitu pelaksana program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
3. Laporan ini diisi dengan data selama 1 bulan.
4. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh penanggung jawab dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
Laporan Tahunan Sumber Daya Puskesmas (LSD-1) merupakan laporan tahuan kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas, termasuk pelayanan baik di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas dan Jejaring Puskesmas yang
berada di wilayah kerja Puskesmas.
PETUNJUK UMUM .
1. Laporan ini dibuat sekali dalam setahun sekali (data dari bulan Januari s/d Desember).
2. Dilaporkan pada bulan Januari tahun berikutnya.
3. LSD-1 mencakup 2 kelompok yaitu
1. LSD-1 terdiri dari 3 halaman, dan rangkap 2 (dua) yang masing-masing ditujukan kepada :
1. LSD-1 Lampiran terdiri dari 2 halaman, LSD-1 terdiri dari 3 halaman, dan rangkap 2 (dua) yang masing-
masing ditujukan kepada :
1. LSD-1 merupakan Data yang dilaporkan mencakup : Data Umum, Data Keadaan Sarana Puskesmas
dengan Jejaringnya, Data Kesehatan Lingkungan, Data Upaya Kesehatan Sekolah, Data Peran Serta
Masyarakat, Data Kesehatan lain dan data fasilitas lainnya.
2. LSD-1 Lampiran merupakan Data yang dilaporkan mencakup : Data jenis bangunan dan Transportasi di
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
3. Isilah kolom dengan angka, dalam kotak angka yang telah disediakan. Bila tidak ada datanya maka isilah
dengan angka 0 (nol).
4. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
5. Laporan harus diisi dengan kode Puskesmas, nama Desa/Kelurahan, nama Puskesmas, Kabupaten/Kota,
bulan dan tahun, kemudian diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
6. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh penanggung jawab dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
PETUNJUK KHUSUS.
Laporan Sumber Daya Puskesmas (LSD-2) merupakan laporan Tahunan data Tenaga yang berada di Puskesmas,
termasuk Puskesmas Pembantu, Bidan desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
Jenis Tenaga Kesehatan dikelompokan menjadi 2 kelompok sesuai dengan PP 32 tahun 1996, yaitu Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan.
1. Tenaga Medik, adalah Dokter Umum dan Dokter Gigi serta Dokter Ahli berbagai spesialisasi dan sub
spesialisasi
2. Tenaga Keperawatan, yaitu tenaga lulusan sarjana perawat, akademi perawat, sekolah perawat, perawat
mahir, sekolah bidan dan sekolah juru rawat dan sejenisnya
3. Tenaga efarmasian, yaitu lulusan sarjana farmasi s/d tenaga kefarmasian lainnya
4. Tenaga Kesehatan Masyarakat termasuk sanitarian
5. Tenaga Gizi
6. Tenaga Keterapian Fisik
7. Tenaga Keteknisan Medis
1. Doktoral (S3)
2. Pasca Sarjana (S2)
3. Sarjana ( S1)
4. Sarjana Muda / D 3 / Akademi
5. Sekolah Menengah Tingkat Atas
6. Sekolah Menengah Tingkat Pertama dan SD ke bawah
PETUNJUK UMUM.
1. Laporan ini dibuat Laporan ini dibuat sekali dalam setahun (data dari bulan Januari s/d Desember).
2. Dilaporkan pada bulan Januari tahun berikutnya.
3. LSD-2 terdiri dari 2 halaman, dan rangkap 2 (dua) yang masing-masing ditujukan kepada :
1. Data yang dilaporkan mencakup : Data Jumlah dan Jenis Tenaga Puskesmas yang berada di Wilayah Kerja
Puskesmas.
2. Laporan harus diisi dengan kode Puskesmas, nama Puskesmas, Kabupaten/Kota, bulan dan tahun,
kemudian diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana program dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas.
3. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
4. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh penanggung jawab dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
PETUNJUK KHUSUS.
Laporan Sumber Daya Peralatan Puskesmas (LSD-3) merupakan laporan Tahunan data peralatan yang berada di
Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu, Bidan desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas.
PETUNJUK UMUM.
1. Laporan ini dibuat Laporan ini dibuat sekali dalam setahun (data dari bulan Januari s/d Desember).
2. Dilaporkan pada bulan Januari tahun berikutnya.
3. LSD-3 terdiri dari 4 halaman, dan rangkap 2 (dua) yang masing-masing ditujukan kepada :
1. Data yang dilaporkan mencakup : Data Peralatan yang ada di Puskesmas, Puskesmas DTP, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling. Sekolah, .
2. Nama-nama dari peralatan telah dicantumkan di dalam format laporan
3. Bagian yang telah diarsir tidak perlu diisi.
4. Setiap lembar laporan harus diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelksana
program dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
5. Laporan harus diisi dengan kode Puskesmas, nama Puskesmas, Kabupaten/Kota, bulan dan tahun,
kemudian diberi tanggal pembuatan dan ditanda-tangani oleh pelapor yaitu pelaksana program dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas.
6. Telitilah sebelum ditanda-tangani oleh penanggung jawab dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Cantumkan nama dan NIP dengan jelas.
PETUNJUK KHUSUS.
BATASAN OPERASIONAL
A. PENGERTIAN- PENGERTIAN
Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) menganut konsep wilayah kerja Puskesmas berbasis
Data per-Desa/Kelurahan, oleh karena itu mencakup semua kegiatan yang dilakukan Puskesmas (termasuk bidan
desa, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Puskesmas dengan Perawatan dan Jejaring Puskesmas termasuk
unit pelayanan kesehatan swasta).
Pemberian nomor Kode Puskesmas terdiri dari 12 angka, dengan mengikuti pengelompokan Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan Puskesmas
PENGUNJUNG PUSKESMAS
Data untuk pengisian banyak Pengunjung Puskesmas diambil dari Buku register Penomoran yang ada pada
addmiting office ( Loket penerimaan pasien atau tempat penjualan karcis yang dibuat setiap hari) .
1. Pengunjung Baru
Pengunjung Baru adalah pengunjung yang baru pertama kali dating yang akses di Puskesmas . Setiap Pengunjung
Baru diberikan Nomor Rekam Medik dengan menggunakan register penomoran dan dibuatkan Folder Rekam
Medik. Nomor Rekam Medik diberikan hanya 1 (satu) kali seumur hidup
2. Pengunjung Lama
Pengunjung Lama adalah pengunjung yang dating untuk kedua dan seterusnya. yang datang ke Puskemsas dengan
jejaringnya yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau kunjungan baru dengan kasus lama dan kasus
baru. Tidak mendapat nomor rekam medik lagi, tapi dicatat dalam register pendaftaran pasien.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Infiltrat menyebar.
Tanda-tanda klinis :
p Demam.
p Kejang-kejang.
p Kesadaran menurun.
p Tidak menangis hanya merintih
Tanda-tanda klinis :
p Kesadaran menurun
p Demam
p Kejang
Tanda-tanda klinis :
p Panas
Fase Katarak.
Fase Paroksismal.
Hyperkeratosis
Sulit menelan.
Takut air.
Fotofobia
Anoreksia
Nyeri tenggorokan
Persendiaan sakit
Nyeri otot
Badan lemas
Mual
Badan lemah
Katarak traumatic :
Penglihatan kabur
p Kepala pusing
Pendengaran terganggu.
Hipersonor.
J46 Status Asthmatikus
J47 Bronkiektasis dan
Bronkiolektasis
J84.9 Penyakit Jaringan Interstitial
Paru lainnya
XI PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN
K02 Karies gigi Awal kerusakan gigi tampak kehitaman
dibagian permukaan pit, fssure atau
interproksimal gigi.
Mulut berbau
Tampak adanya saku gusi
Sendi-sendi kaku
Sendi-sendi kaku
Gejala :
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Kesadaran menurun.
O14.0 Pre-eklamsia sedang Keadaan pada masa kehamilan dengan
kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik
lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan
diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi
akibat kehamilan.
Gejala :
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Kesadaran menurun.
O14.1 Pre-eklamsia berat Keadaan pada masa kehamilan dengan
kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik
lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan
diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi
akibat kehamilan.
Gejala :
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Kesadaran menurun.
O15.0 Eklamsia selama Kehamilan Keadaan pada masa kehamilan dengan
kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik
lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan
diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi
akibat kehamilan.
Gejala :
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Kesadaran menurun.
Gejalanya :
Gejalanya :