Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

DOSEN PENGAJAR
Ns.RIRIN SRI HANDAYANI.,M.Kep.Sp.KMB

DISUSUN OLEH
NAMA : P FADHILLA AZ ZAHRA
NIM : 2014401075
KELAS : TINGKAT 2 REGULER 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
THYPOID
Seorang pasien wanita usia 21 tahun dirujuk dari Puskesmas ke RS tipe C dengan keluhan
demam sudah 4 hari, lemas, demam naik turun, mual, lidah terasa pahit dan diare. Pasien
mengatakan ia tidak nafsu makan dan malas minum karena terasa pahit, urine sedikit dan
berwarna pekat. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data lidah kotor dan selaput tebal
berwarna putih kekuningan, mukosa mulut kemerahan, kulit teraba hangat, bibir kering,
bising usus 14 x/menit, nyeri tekan abdomen, turgor kulit tidak elastis, BB turun 1,5 kg (dari
53 menjadi 51,5), BB normal 50 kg, suhu 39,5 derajat celcius, TD 110/80 mmHg, Respirasi
20 x/mnt, Nadi 86 x/mnt.
1. Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kasus diatas, menurut pendapat anda
mengarah pada patofisiologi penyakit apakah yang diderita pasien tersebut ?
2. Berdasarkan jawaban anda pada pertanyaan no 1, pemeriksaan penunjang apakah yang
dibutuhkan untuk memperkuat dugaan anda tersebut ? spesimen/sampel apakah yang
diperiksa ? dan bagaimanakah hasilnya ?
3. Berdasarkan data diatas, simpulkan 3 masalah keperawatan (Gunakan SDKI)
Jawaban :
1. Patofisiologi Thypoid
Penularan bakteri salmonella typhi dan salmonella paratyphi terjadi
melalui makanan dan minuman yang tercemar serta tertelan melalui mulut.
Sebagian bakteri dimusnahkan oleh asam lambung. Bakteri yang dapat
melewati lambung akan masuk ke dalam usus, kemudian berkembang.
Apabila respon imunitas humoral mukosa (immunoglobulin A) usus
kurang baik maka bakteri akan menembus sel-sel epitel (terutama sel M)
dan selanjutnya ke lamina propia. Didalam lamina propia bakteri
berkembang biak dan ditelan oleh sel-sel makrofag kemudian dibawa ke
plaques payeri di ilium distal. Selanjutnya Kelenjar getah bening
mesenterika melalui duktus torsikus, bakteri yang terdapat di dalam
makrofag ini masuk kedalam sirkulasi darah mengakibatkan bakteremia
pertama yang asimtomatik atau tidak menimbulkan gejala. Selanjutnya
menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan
limpa diorgan-organ ini bakteri meninggalkan sel-sel fagosit dan
berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid, kemudian masuk lagi
kedalam sirkulasi darah dan menyebabkan bakteremia kedua yang
simtomatik, menimbulkan gejala dan tanda penyakit infeksi sistemik.

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Tubex TF, spesifik mendeteksi Ig M antibody S thypiii 09 LPS antigen Sthypii dan
salmonella sero group D bakteri.

2.      Uji Widal : untuk mendeteksi adanya bakteri Salmonella Thypi

3.      Pemeriksaan darah tepi : untuk melihat tingkat leukosit dalam darah, adanya leukopenia,
etc

4.      Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya bakteri Salmonella Thypi dan leukosit.

5.      Pemeriksaan feses : untuk melihat adanya lendir dan darah yang dicurigai akan bahaya
perdarahan usus dan perforasi.

6.      Pemeriksaan sumsum tulang : untuk mendeteksi adanya makrofag.

7.      Serologis : untuk mengevaluasi reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin).

8.      Radiologi : untuk mengetahui adanya komplikasi dari Demam Thypoid.

9.      Pemeriksaan SGOT dan SGPT SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali
meningkat tetapi dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.

3. Diagnosa keperawatan

DS :
Klien mengatakan demam sudah 4 hari
Klien mengatakan demam naik turun
Klien mengeluh lemas
Klien mengeluh mual
lidah terasa pahit
DO :
kulit teraba hangat
urine sedikit dan berwarna pekat
bibir kering
mukosa mulut kemerahan,
turgor kulit tidak elastic
TTV:
suhu 39,5(C
TD 110/80 mmHg,
Respirasi 20 x/mnt,
Nadi 86 x/mnt.

Hipertermia b.d proses infeksi bakteri Salmonella typhi  dan ketidakcukupan asupan cairan

2.
DS :
Klien mengeluh diare.
Klien mengeluh lemas,
DO :
bibir kering
mukosa mulut kemerahan,
turgor kulit tidak elastic
bising usus 14 x/menit
nyeri tekan abdomen
TTV:
suhu 39,5(C
TD 110/80 mmHg,
Respirasi 20 x/mnt,
Nadi 86 x/mnt.
Diare b.d proses infeksi bakteri Salmonella typhi  dan ketidakcukupan asupan cairan

DS :
Klien mengatakan lidah terasa pahit
Klien mengatakan ia tidak nafsu makan dan malas minum karena terasa pahit
DO :
lidah kotor dan selaput tebal berwarna putih kekuningan,
BB turun 1,5 kg (dari 53 menjadi 51,5), BB normal 50 kg,
TTV :
suhu 39,5(C
TD 110/80 mmHg,
Respirasi 20 x/mnt,
Nadi 86 x/mnt.

Resiko defisit nutrisi d.d hilangnya nafsu makan dan berat badan turun
DAFTAR PUSTAKA

MMedPH, d. D. (n.d.). Patofisiologi Tifoid. Retrieved July 28, 2020, from ALOMEDIKA:
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/tifoid/patofisiologi
PPNI. (2017). SDKI. PPNI PUSAT.

Anda mungkin juga menyukai