DOSEN PENGAJAR
DISUSUN OLEH
NIM : 2014401075
Seorang pasien laki-laki usia 32 tahun bekerja sebagai nelayan dirawat di puskesmas
dengan diagnosa suspect malaria (diduga malaria).
1. Apakah keluhan utama, keluhan penyerta dan hasil pemeriksaan fisik yang anda
temukan sehingga pasien tersebut patut diduga menderita malaria ?
2. Pemeriksaan penunjang apakah yang dapat memperkuat dugaan anda tersebut ?
3. Jika pasien mengeluh kedinginan dan menggigil namun hasil pemeriksaan suhu
tubuh ternyata 40 derajat celcius, bagaimanakah penjelasan patofisiologinya ?
4. Jelaskan bagaimana tatalaksana malaria menurut Kemenkes RI !
5.
Jawaban :
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah normal atau sedikit menurun
Denyut perifer kuat dan cepat.
RR: takipnea dengan penurunan kedalaman pernafasan
3. Demam 400 pada malaria berat (Kunoli, 2012, hal. 194)
Body system
1. Sistem pernafasan
Ispeksi : Takipnia dengan penurunan kedalam pernafasan,nafas pendek pada istirahat
dan aktivitas. (Kunoli, 2012)pada malaria berat frekuensi nafas pada balita >40 kali/menit
sedangkan frekuensi nafas pada anak berusia dibawah satu tahun >50 kali/menit. (Marnia,
2016, hal. 122)
2. Sistem kardiovaskuler
Auskultasi: tekanan darah normal atau sedikit menurun. (Kunoli, 2012, hal. 194)
3. Sistem persarafan
Kesadaran: Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas, delirium atau koma. (Kunoli, 2012,
hal. 195)
4. Sistem perkemihan
Inspeksi: penurunan haluaran urin dan kosentrasi urin. (Kunoli, 2012, hal. 195)
5. Sistem pencernaan
Inspeksi: anoreksia, mual dan muntah, diare atau kontipasi.
6. Sistem integument
Inspeksi: pendarahan (hematoma, petekie dan purpura), pucat.
7. Sistem muskulokeletal
Kelemahan otot dan penurunan kekuatan (Kunoli, 2012, hal. 194)
8. Sistem endokrin
Pada sistem kardiovaskular dan endokrin dan Metabolisme tidak “tertulari” parasit sehingga
penyakit parasit pada organ-organ tubuh ini tidak dibahas. (Natadisatra, 2010, hal. 66)
9. Sistem reproduksi
Malaria lebih sering dijumpai pada kehamilan trimester 1 dan 2 dibandingkan pada wanita
yang tidak hamil. (Setiati, 2014, hal. 605)
2. Pemeriksaan penunjang
Periksa yang perlu dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit malaria yaitu
pemeriksaan sediaan darah (SD) untuk mengidentifikasi tebal tipisnya, serta positif atau
negatif; dan pemeriksaan atau tes dianotik cepat (rapid diagnotic test) yang digunakan untuk
mendeteksi antigen parasit malaria. Uji deteksi ini berkangsung cepat, tetapi dapat
melewatkan parasitemia rendah serta tidak dapat menghitung jumlah parasitemia (Marnia,
2016, hal. 124)Pemeriksaan hemoglobin menunjukan penurunan Hb yang cepat pada malaria
akut, sedangkan pemeriksaan hemotokrit, leukosit, dan trombosit menunjukan trobisipenia
Tes fungsi hati menunjukkan peningkatan SGOT dan SGOT; kadar glukosa dan
alkalin fosfatase menurun, albunin menurun, dan globulin meningkat. Selain itu, dapat juga
dilakukan pemeriksan kadar kreatilin ureum, natrium, kalium, dan analisis gas darah
(Marnia, 2016, hal. 124)
3. Patofisilogi
4. Penatalaksanaan
Ada tiga cara penatalaksanaan malaria, yaitu pengobatan presumtif, subpresif, dan
radikal. Pengobatan presentif merupakan pengobatan dengan cara menemukan pasien malaria
secara intensif, dari rumah ke rumah atau pada unit-unit pelayanan kesehatan. Tujuan dari
pengobatan ini yaitu untuk meringankan gejala malaria dan mencengah terjadinya penularan
selama pasien menunggu hasil laboraturium