GAMBARAN KLINIS:
GAMBARAN KLINIS:
3. TOKSOPLASMOSIS OTAK
1) Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi
virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2) Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,
kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3) Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10%
dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk
juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan
sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan
kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5) System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan
berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada
kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6) Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya
yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal
sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
SYSTEM IMUN.
INFEKSI HIV:
2. HEMATOKRIT.
1. ELISA
3. LED
2. WESTERN BLOT
4. CD4 LIMFOSIT
6. SERUM MIKROGLOBULIN B2
4. KULTUR HIV
7. HEMOGLOBULIN
1) OBAT RETROVIRUS
1. ZIDOVUDINE (AZT)
BERFUNGSI SEBAGAI TERAPI PERTAMA ANTI RETROVIRUS. PEMAKAIAN OBAT INI DAPAT MENGUNTUNGKAN
DIANTARANYA YAITU DAPAT MEMPERPANJANG MASA HIDUP (1-2 TAHUN), MENGURANGI FREKUENSI DAN
BERAT INFEKSI OPORTUNISTIK, MENUNDA PROGRESIVITAS PENYAKIT, MEMPERBAIKI KUALITAS HIDUP PASIEN,
MENGURANGI RESIKO PENULARAN PERINATAL, MENGURANGI KADAR AG P24 DALAM SERUM DAN CAIRAN
SPINAL. EFEK SAMPING ZIDOVUDINE ADALAH: SAKIT KEPALA, NAUSEA, ANEMIA, NEUTROPENIA, MALAISE,
FATIQUE, AGITASI, INSOMNIA, MUNTAH DAN RASA TIDAK ENAK DIPERUT. SETELAH PEMAKAIAN JANGKA
PANJANG DAPAT TIMBUL MIOPATI. DOSIS YANG SE006BARANG DIPAKAI 200MG PO TID, DAN DOSIS
DITURUNKAN MENJADI 100MG PO TID BILA ADA TANDA-TANDA TOKSIK.
MERUPAKAN TERAPI KEDUA UNTUK YANG TERAPI INTOLERANSI TERHADAP AZT, ATAU BISA SEBAGAI
KOMBINASI DENGAN AZT BILA TERNYATA ADA KEMUNGKINAN RESPON TERHADAP AZT MENURUN. UNTUK
MENUNDA INFEKSI OPORTUNISTIK RESPON TERHADAP AZT MENURUN. UNTUK MENUNDA INFEKSI
OPORTUNISTIK PADA ARC DAN ASIMTOMATIK HASILNYA LEBIH BAIK DARIPADA AZT. EFEK SAMPING:
NEUROPATI PERIFER, PANKREATITIS (7%), NAUSEA, DIARE. DOSIS: 200MG PO BID ( UNTUK BB >60KG), 125MG PO
BID (UNTUK BB < 60KG) MULANYA HANYA DIPAKAI UNTUK KOMBINASI DENGANAZT. SECARA INVITRO
MERUPAKAN OBAT YANG PALING KUAT, TAPI EFEK SAMPING TERJADINYA NEUROPATI ( 17-31%) DAN
PANKREATITIS. DOSIS : 0,75MG PO TID.
Rehabilitas ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga atau orang terdekat, dengan
melakukan konseling yang bertujuan untuk:
2. Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang tidak berisiko tinggi menjadi perilaku
yang tidak berisiko atau kurang berisiko.
3. Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa mempertahankan kondisi tubuh
yang baik.
4. Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya,
antara lain bagaimana mengutarakan masalah-masalah pribadi dan sensitif kepada keluarga dan
orang terdekat.
Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk mendidik pasien dan keluarganya tentang
bagaimana tanggung jawab keluarga, teman dekat atau masyarakat lain. Pendidikan juga
diberikan tentang hidup sehat, mengatur diet, menghindari kebiasaan yang dapat merugikan