Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah

Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif


Dosen Pengampu
Ns, Nilam Noorma, S. Kep., M. Kes
Disusun Oleh :

Christian Dakataro K ( NIM. P07220222058 )

Edi Hartono ( NIM. P07220222088 )

Hubung Bang ( NIM. P07220222082 )

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


DEFINISI
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk
keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika
melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang
kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan
replikasi.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


ETIOLOGI
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV
pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di
Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang
pathogen dibandingkaan dengan HIV-1. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


KLASIFIKASI
• STADIUM 1:
GAMBARAN KLINIS: 1. ASIMPTOMATIK
2. LIMFADENOPATI GENERALISATA
SKALA AKTIVITAS: ASIMPTOMATIK, AKTIVITAS NORMAL
• STADIUM 2:
GAMBARAN KLINIS: 1. Berat badan menurutn <10 %
2. Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti, dermatitis
seboroik, purigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren,
kheilitis angularis.
3. Herpes zoster dalam 5 tahun terkahir
4. Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis bakterialis
SKALA AKTIVITAS: Simptomatik, aktivitas normal

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


LANJUTAN KLASIFIKASI ……
• STADIUM 3:

GAMBARAN KLINIS:

1. BERAT BADAN MENURUN < 10%

2. DIARE KRONIS YANG BERLANGSUNG LEBIH DARI 1 BULAN SKALA AKTIVITAS:


PADA UMUNYA
3. DEMAM BERKEPANJANGAN LEBIH DARI 1 BULAN LEMAH, AKTIVITAS DI
TEMPAT TIDUR
4. KANDIDIASIS OROFARINGEAL
KURANG DARI 50%

5. ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA

6. TB PARU DALAM TAHUN TERAKHIR


7. INFEKSI BACTERIAL YANG BERAT SEPERTI PNEUMONIA, PIOMIOSITIS

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


LANJUTAN KLASIFIKASI …..
• STADIUM 4:

GAMBARAN KLINIS:

1. HIV WASTING SYNDROME

2. PNEMONIA PNEUMOCYSTIS CARINII

3. TOKSOPLASMOSIS OTAK

4. DIARE KRIPTOSPORIDIOSIS LEBIH DARI 1 BULAN


SKALA AKTIVITAS:
5. KRIPTOKOKOSIS EKSTRAPULMONAR Pada umumnya sangat lemah, aktivitas di
tempat tidur lebih dari 50 %
6. RETINITIS VIRUS SITUMEGALO

7. HERPES SIMPLEKS MUKOKUTAN > 1 BULAN

8. LEUKOENSEFALOPATI MULTIFOCAL PROGRESIF

9. MIKOSIS DISEMINATA SEPERTI HISTOPLASMOSIS

10. TUBERKULOSIS DI LUAR PARU


Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
MANIFESTASI KLINIS
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini:

1) Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi

virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2) Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,

kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3) Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10%

dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk

juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan

lemah kurang bertenaga.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


LANJUTAN MANIFESTASI KLINIS
……
4) System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi,

sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan

kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5) System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan

berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada

kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6) Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal

terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya

yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal

sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PATOFISIOLOGI

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. TES UNTUK DIAGNOSA 2. TES UNTUK DETEKSI GANGGUAN

SYSTEM IMUN.
INFEKSI HIV:
2. HEMATOKRIT.
1. ELISA
3. LED

2. WESTERN BLOT
4. CD4 LIMFOSIT

3. P24 ANTIGEN TEST 5. RASIO CD4/CD LIMFOSIT

6. SERUM MIKROGLOBULIN B2
4. KULTUR HIV
7. HEMOGLOBULIN

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global


PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN:

OBAT-OBATAN YANG DAPAT DIGUNAKAN PADA PENDERITA HIV ANTARA LAIN:

1) OBAT RETROVIRUS

1. ZIDOVUDINE (AZT)

BERFUNGSI SEBAGAI TERAPI PERTAMA ANTI RETROVIRUS. PEMAKAIAN OBAT INI DAPAT MENGUNTUNGKAN
DIANTARANYA YAITU DAPAT MEMPERPANJANG MASA HIDUP (1-2 TAHUN), MENGURANGI FREKUENSI DAN
BERAT INFEKSI OPORTUNISTIK, MENUNDA PROGRESIVITAS PENYAKIT, MEMPERBAIKI KUALITAS HIDUP PASIEN,
MENGURANGI RESIKO PENULARAN PERINATAL, MENGURANGI KADAR AG P24 DALAM SERUM DAN CAIRAN
SPINAL. EFEK SAMPING ZIDOVUDINE ADALAH: SAKIT KEPALA, NAUSEA, ANEMIA, NEUTROPENIA, MALAISE,
FATIQUE, AGITASI, INSOMNIA, MUNTAH DAN RASA TIDAK ENAK DIPERUT. SETELAH PEMAKAIAN JANGKA
PANJANG DAPAT TIMBUL MIOPATI. DOSIS YANG SE006BARANG DIPAKAI 200MG PO TID, DAN DOSIS
DITURUNKAN MENJADI 100MG PO TID BILA ADA TANDA-TANDA TOKSIK.

2. DIDANOSINE ( DDL ), VIDEX

MERUPAKAN TERAPI KEDUA UNTUK YANG TERAPI INTOLERANSI TERHADAP AZT, ATAU BISA SEBAGAI
KOMBINASI DENGAN AZT BILA TERNYATA ADA KEMUNGKINAN RESPON TERHADAP AZT MENURUN. UNTUK
MENUNDA INFEKSI OPORTUNISTIK RESPON TERHADAP AZT MENURUN. UNTUK MENUNDA INFEKSI
OPORTUNISTIK PADA ARC DAN ASIMTOMATIK HASILNYA LEBIH BAIK DARIPADA AZT. EFEK SAMPING:
NEUROPATI PERIFER, PANKREATITIS (7%), NAUSEA, DIARE. DOSIS: 200MG PO BID ( UNTUK BB >60KG), 125MG PO
BID (UNTUK BB < 60KG) MULANYA HANYA DIPAKAI UNTUK KOMBINASI DENGANAZT. SECARA INVITRO
MERUPAKAN OBAT YANG PALING KUAT, TAPI EFEK SAMPING TERJADINYA NEUROPATI ( 17-31%) DAN
PANKREATITIS. DOSIS : 0,75MG PO TID.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global


LANJUTAN PENATALAKSANAAN ….

OBAT-OBAT UNTUK INFEKSI OPORTUNISTIK OBAT UNTUK KANKER SEKUNDER


1) PEMBERIAN PROFIKLAKTIK UNTUK PCP DIMULAI BILA
PADA DASARNYA SAMA DENGAN PENANGANAN
CCD4, 250 MM/MM3. DENGAN KOTRIMOKZASOL DUA
KALI/MINGGU. DOSIS 2 TABLET, ATAU DENGAN AEROSOL PADA PASIEN NON HIV. UNTUK SAKORMA
PENTAMIDINE 300MG, DAN DAPSONE ATAU FANSIDAR. KAPOSI, KS SOLITER:RADIASI, DAN UNTUK KS
MULTIPEL:KEMOTERAPI. UNTUK LIMFOMA
2) PROKFILAKSIS UNTUK TBC DIMULAI BILA PDD>=5MM,
DAN PASIEN ANERGIK. DIPAKAI INH 300MG PO QD MALIGNA: SESUAI DENGAN PENANGANAN
DENGAN VIT.B6, ATAU RIFAMPISIN 600MG PO QD BILA LIMFOMA PAA PASIEN NON HIV.
INTOLERANS INH.
PENGOBATAN SIMTOMATIK SUPPORTIF
3) PROFILAKSIS UNTUK MAI (MYCOBACTERIUM AVIUM
INTRACELULARE), BILA CD4 , 200/MM3, DENGAN OBAT-OBATAN SIMTOMATIS DAN TERAPI
FRUKANAZOL PO Q MINGGU, BILA PERNAH MENDERITA SUPORTIF SRING HARUS DIBERIKAN PADA
ORAL KANDIDIASIS, SEBELUMNYA. SESEORANG YANG TELAH MENDERITA ADIS,
4) BELUM DIREKOMENDASIKAN UNTUK PROFILAKSIS ANTARA LAIN YANG SERING YAITU:
KANDIDIASIS, KARENA CEPAT TIMBUL RESISTENSI OBAT ANALGETIK, TRANQUILLER MINOR, VITAMIN,
DISAMPING BIAYA JUGA MAHAL. DAN TRANSFUSI DARAH.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global


LANJUTAN PENATALAKSANAAN
….
Rehabilitasi

Rehabilitas ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga atau orang terdekat, dengan
melakukan konseling yang bertujuan untuk:

1. Memberikan dukungan mental-psikologis

2. Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang tidak berisiko tinggi menjadi perilaku
yang tidak berisiko atau kurang berisiko.

3. Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa mempertahankan kondisi tubuh
yang baik.

4. Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya,
antara lain bagaimana mengutarakan masalah-masalah pribadi dan sensitif kepada keluarga dan
orang terdekat.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global


LANJUTAN PENATALAKSANAAN
….
Edukasi

Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk mendidik pasien dan keluarganya tentang

bagaimana menghadapi hidup bersama AIDS, kemungkinan diskriminasi masyaratak sekitar,

bagaimana tanggung jawab keluarga, teman dekat atau masyarakat lain. Pendidikan juga

diberikan tentang hidup sehat, mengatur diet, menghindari kebiasaan yang dapat merugikan

kesehatan, antara lain: rokok, minuman keras. Narkotik, dsb.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global


SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, dan Berwawasan Global

Anda mungkin juga menyukai